Albi melihat kesibukan istri sirinya yang sedang memilah baju mana yang akan Albi pakai hari ini.
Tak lama kemudian Hanna melangkah mendekat ke arah Albi yang tadi sempat melihat kesibukan Hanna menyiapkan keperluannya.Kini Albi terlihat fokus dengan ponselnya lebih tepatnya pura-pura sibuk.
"Tu_tuan maaf ini pakaian anda,meetingnya semi formal kan.Tuan coba pakaian yang saya siapkan kalau nggak cocok nanti bisa tuan arahkan passion tuan." ucap Hanna.
Di atas tempat tidur sudah ada Navy suit , kaos putih, ripped jeans dan Adidas superstar.
"Ini,kamu yang milih?" tanya Albi.
"I_iya ,saya rasa tuan akan lebih santai dan juga tidak terlalu formal karena meeting pun tidak di kantor kan?" tanya Hanna.
"Hemm.." jawab Albi.
Dia pun bergegas untuk memakai pakaian yang sudah Hanna pilihkan.
Terus terang Albi merasa dirinya lebih fresh dan juga lebih terlihat berkharisma walaupun dengan dandanan yanb terlihat lebih muda dari biasanya.
Setelah selesai berganti pakaian dia keluar dan melangkah ke meja makan.Disana Hanna sedang sibuk menata makanan untuk Albi.
"Silahkan tuan." ucap Hanna dengan wajah yang terlihat polos tanpa make up.Meskipun begitu dia masih terlihat cantik.
"Duduk." ucap Albi dengan datar.
Hanna masih bergeming tak bergerak sedikitpun dalam keadaan berdiri.
"Selama kita bersama,kamu bukan pelayan.Kamu istri saya,jadi kamu duduk.Ingat,saya suami kamu." ucap Albi dan menyesap kopi yang masih terlihat mengepulkan asap.
Mendengar ucapan Albi akhirnya Hanna duduk di samping Albi.
Albi yang melihat Hanna sudah duduk di kursi sampingnya pun meraih dompetnya yang ada di meja dan mengeluarkan satu kartu berwarna gold dari dompetnya dan meletakkannya di atas meja depan Hanna.
Hanna mengernyitkan dahinya melihat sekilas kearah dimana Albi meletakkan kartu gold miliknya.
"Kamu pegang kartu itu, setiap bulan saya akan mentransfer uang untuk kebutuhan kamu.Kamu tak perlu bersusah payah bekerja sebagai room service untuk biaya kuliahmu.Kamu lunasi semua tunggakan pembayaran kuliah kamu.Terus,bawa ayah ke dokter spesialis.Kalau memerlukan tindakan operasi ataupun sejenisnya kamu lakukan yang terbaik untuk kesehatan ayah.Soal biaya kamu bisa hubungi Firman dan nanti biar langsung di transfer lagi." jelas Albi dengan panjang lebar.
"Saya rasa tuan nggak perlu ngasih saya semua ini.Saya akan tetap bekerja freelance dan untuk uang kuliah,tuan nggak perlu khawatir..uang mahar dari tuan itu cukup untuk melunasinya.Kalau soal ayah,tuan tenang saja saya akan sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk ayah,ada BPJS yang ayah punya Insyaallah semuanya bisa tercover." tutur Hanna dengan menggeser posisi kartu gold itu ke arah Albi.
"Saya suami kamu,sudah jadi tanggung jawab saya atas kami dan ayah.Jadi,sebagai suami kamu harus menuruti apa yang suami kamu ini katakan." ucap Albi.
"Kenapa tuan jadi bawa-bawa suami istri sih,lagi pula pernikahan kita hanya sementara nggak tahu sampai kapan kan,jadi jangan perlakukan saya seistimewa itu." ucap Hanna dengan wajah tak bersahabat.
Albi menghela nafas panjang dan menarik kursi yang di duduki Hanna dan posisi mereka pun sudah saling berhadapan.
"Dengarkan saya Hanna,saya bukan memperlakukan kamu istimewa karena kamu memang nggak istimewa.Saya melakukan ini atas tanggung jawab saya sebagai suami kamu.Kamu jangan halangi saya untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai suami.Kamu coba realistis,harusnya kamu memanfaatkan waktu kamu untuk menikmati uang suami kamu ini." ucap Albi
"Kamu nggak tahu kan sampai kapan status kamu bisa jadi istri saya.Jadi,terimalah.Satu lagi saat kita berdua nggak perlu anda ,tuan kata-kata itu seperti atasan dan bawahan.Kalau kita berdua bahkan bertiga dengan Firman kamu bisa panggil saya dengan panggilan pada umumnya untuk suaminya." sambung Albi dengan memandang intens wajah Hanna.
Hanna memandang wajah Albi dan mendengus kesal.
"Apa tuan kira saya orang yang manfaatkan orang lain? jadi, apa yang anda lakukan setelah saya berbuat demikian dan setelah kita selesai anda akan mengungkitnya.Saya menghindari hal itu.Cukup sekali saya kehilangan kesucian saya karena perbuatan anda.Jangan lagi anda menginjak-injak harga diri saya dengan iming-iming uang anda !"ucapan Hanna cukup tegas dan berhasil menyentil hati Albi.
"Kenapa dia begitu sensitif jika berkaitan dengan masalah uang, bagaimana pun dia istri ku.Aku tak mau jika mendatangkan dosa lebih banyak untuk ku."batin Albi.
"Sudahlah jangan bahas itu lagi,sekarang kamu ikut sarapan dengan saya.Kamu pasti belum sarapan kan,soalnya saya tahu kamu pagi-pagi sekali harus datang lebih awal kesini." ucap Albi dan menyerahkan piring ke arah Hanna.
Hanna menerima piring itu dan mengisinya dengan roti bakar yang sudah dia olesi margarin dan di taburi dengan gula pasir.Sungguh sangat sederhana sarapan bapak yang satu ini.
Hanna menyerahkan piring itu ke arah Albi.Tanpa harus ada drama menolak Albi pun menerima piring itu dan segera menikmatinya.
Rasa hati Albi menghangat.Sudah lama semenjak Rossa sibuk dengan club' sosialita nya dan juga sibuk dengan rencana kuliahnya di Luar Negeri tak ada yang menyiapkan sarapan bahkan Albi belum pernah merasakan masakan istri tuanya itu sampai saat ini.
...----------------...
Setelah sarapan Albi pun bersiap untuk meeting dan Firman sudah menunggunya di lobby hotel.
"Saya berangkat dulu." ucap Albi pada Hanna yang membantu memakaikan blazer pada Albi.
"Emm..tuan.." ucap Hanna menyodorkan tangannya ke depan Albi.
"Kamu jadi,mau menerima kartu gold dari saya." ucap Albi terlihat lega.
"Bukan ,tangan tuan..salim.." ucap Hanna ragu.
"Hahhhh.."
Namun Hanna tiba-tiba mengambil tangannya yang belum juga terulur dan dengan perlahan Hanna mencium tangan suaminya itu dengan takzim.
"Hati-hati." ucap Hanna dengan wajah menunduk.
Albi yang sempat terpaku dengan perlakuan Hanna padanya dia pun kontan tersadar dan membalikkan tubuhnya dengan perasaan yang tak karuan.
"Ahh iya ,kamu juga tolong siapkan makan siang untuk saya nanti Firman hubungi kamu.Jangan terlalu lelah bekerja." ucap Albi dan langsung melangkah meninggalkan Hanna yang masih bengong dengan semua yang terjadi begitu cepat.
Rasanya seperti mimpi,dia tiba-tiba menikah dengan orang yang tak pernah dia sangka bahkan dia tak mengenal sebelumnya.Sekarang pun dia berlaku sebagai istri yang sibuk untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk suaminya.Dari baju dan makanan pun sudah dia lakukan.Bahkan dalam mimpinya pun dia tak pernah menyangka jika punya suami orang kaya.Bukan kaya doang tapi, kaya raya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
bersama selamanya semoga Albi Hanna dntah siapa yg akan di pilih Albi untuk tetap jd istrinya dan di sisi bersama selamanya
2024-01-31
1
Rani Jan
Alhamdulillah mudah2an langgeng ya💙
2024-01-22
0
💖Yanti Amira 💖
kayanya udah ada kemajuan antara Albi dan hanna
2023-06-15
0