Sesuai dengan rencana Rossa,mereka berangkat ke Singapura.Mereka sampai sana langsung ke Rumah Sakit besar disana.Nama mereka pun sudah di jadwalkan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
"Ros,kamu apa-apaan sih..kamu bilang kita kesini cuma medical check up saja.Tapi, kenapa kamu tidak bilang kalau aku dan kamu harus melakukan hal yang tidak masuk akal sih.."
Terlihat Albi begitu marah dan kecewa dengan keputusan sang istri yang begitu saja dia putuskan tanpa meminta ijin pada suaminya itu.
"Ayolah sayang,ini demi impian kita.Aku janji setelah selesai merampungkan semuanya kita akan kembali kesini dan kita langsung progam kehamilan aku.Yaa..please." rayu Rossa pada suaminya .
Albi menatap wajah Rossa dan menggelengkan kepalanya samar.
"Kalau kamu nggak mau melakukan ini ,berarti kamu nggak sayang sama aku kamu nggak peduli sama aku.Al,aku nggak mau kamu menebar benih pada wanita lain."ucap Rossa dengan nada kesal.
Albi melotot mendengar ucapan Rossa."Apa kamu pikir aku pria breng*ek yang seenaknya saja bisa tidur dengan wanita manapun.Aku sangat mencintai kamu Rossa!" ucap Albin dengan memegang kedua bahu sang istri.
"Kalau begitu lakukan.Kalau memang kamu mencintai aku." ucap Rossa .
"Baik,aku ikuti keinginan kamu.Tapi, setelah kamu kembali tak ada lagi yang namanya kamu mengatur ku dengan ide-ide gil* mu Ros,camkan itu !"ucap Albi dengan lantang dan meninggalkan Rossa yang masih terpaku di tempatnya.
"Tak apa,yang penting sekarang aku mengamankan posisiku.Aku nggak akan biarkan orang tua kamu memanfaatkan keadaan dimana aku jauh dari kamu " gumam Rossa dengan tersenyum miring.
Dia pun akhirnya me nyusul Albi dan mereka pun melakukan serangkaian tes dan juga tindakan medis.
Malam harinya mereka kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Albi.
...----------------...
Hari dimana Rossa berangkat ke Amerika,di kamar Albi dan Rossa terlihat Rossa sudah mengepak
beberapan koper untuk dia bawa.
"Ayo Al,kita turun.Semuanya sudah aku packing." ucap Rossa dengan tersenyum manis.
"Hemm.."jawab Albi dengan wajah dingin.
"Ayolah sayang,jangan begini..aku cuma akan kuliah lagi dan melebarkan bisnisku di Luar Negeri.Doakan istrimu ini,aku janji akan segera kembali." ucap Rossa dan memeluk tubuh suaminya.
"Kita turun." ucap Albi tak menanggapi ucapan istrinya itu.
Rossa pun akhirnya memilih untuk tidak membalas sikap Albi padanya.Mereka berdua turun dari lantai atas dengan Rossa mengaitkan tangannya di lengan Albi.
Di lantai bawah sudah ada kedua orang tua Albi ,Sheril dan juga Firman.
"Sudah semuanya Ros?" tanya Sheril pada sahabatnya itu.
"Sudah Sher,kamu ikut antar aku ke bandara kan sayang?" tanya Rossa pada suaminya.
"Aku nggak bisa ,aku ada jadwal ke Bandung sekarang dan tiga hari mendatang."jawab Albi.
"Lho kok kamu begitu sih Al,aku kan..
"Sudahlah, jangan terlalu memaksa Al,kamu pergi pun atas keinginan kamu.Albi punya tanggung jawab besar untuk perusahaan.Nggak perlu bersikap seperti anak kecil !" potong papa Emir menatap menantunya itu dengan pandangan tak suka.
"Ah, sudahlah Ros..kamu kan perginya sama aku.Nggak jadi masalah kan,doakan saja Albi lancar dalam pekerjaannya dan kita lancar untuk meraih cita-cita."ucap Sheril membujuk sahabatnya itu.
"Baiklah,kamu hati-hati ya sayang ..jaga hati juga saat jauh dari aku.Jangan sampai ada orang yang punya niat bawa madu untuk aku nantinya."ucap Rossa dengan sedikit kelakar.
"Yah,soal itu kamu nggak perlu khawatir.Penerbangan kamu dua jam lagi, sebaiknya kalian berangkat sekarang."ucap Albi sambil melihat jam tangannya.
"Baiklah aku pergi yah,kamu hati-hati.Pah ,mah aku berangkat.." ucap Rossa berpamitan dengan suami dan mertuanya.
Setelah kepergian Rossa dan juga Sheril,Albi pun akhirnya berpamitan dengan kedua orang tuanya untuk meninjau hotel mereka yang ada di kota Bandung.
"Hati-hati nak, mama tahu..kamu nggak baik-baik saja.Jaga dirimu ,jaga kesehatan kamu.Firman,tolong jangan lupa ingatkan Albi untuk makan yang teratur."pesan Mutia pada Albi dan Firman.
"Beres tante,saya akan selalu siaga buat Albi."jawab Firman dengan sikap hormat pada wanita paruh baya itu.
"Ya ampun mah,Al bukan anak kecil lagi mah..masih saja di titipin kayak anak TK."timpal Albi mengingat sikap mamanya yang selalu mengkhawatirkan dirinya.
"Kamu memang harus banyak diingatkan Al,kalau nggak begitu kamu pasti akan lupa waktu kalau sudah kerja."ungkap Mutia.
"Okelah,aku pergi dulu mah,pah.Assalamu'alaikum." pamit Albi pada kedua orang tuanya.
"Firman juga pamit tante,om.Assalamu'alaikum,
tunggu Al !"
"Wa'alaikumsalam." jawab kedua orang tua Albi.
"Mereka selalu saja begitu."ucap Mutia melihat dua karakter yang berbeda antara anaknya dan juga anak dari sahabat mereka.
"Mau gimana lagi,Albi kan orangnya kaku di gabung sama Firman yang orangnya memang random.Sudahlah,kita doakan saja anak kita cepat sadar."ucap Emir pada sang istri.
"Hust kamu ini pah,anak kita saat lo itu,cuma lagi di butakan dengan yang namanya cinta." ucap Mutia.
"Yah,semoga berjalannya waktu dia bisa melihat apa yang terbaik untuk hidupnya." timpal Emir.
...----------------...
Di kota Bandung Hanna gadis yang berjuang demi kuliahnya kini dia sedang sibuk membersihkan salah satu kamar di hotel tempat dia bekerja.
"Alhamdulillah selesai juga,lumayan juga tips nya ."gumam nya setelah menyelesaikan pekerjaannya dan tamu yang berbaik hati meninggalkan tips untuk nya.
Hanna melangkah keluar kamar tersebut dan menguncinya.Lalu dia pun kembali ke bagian Housekeeping hotel tersebut.
"Hanna,kamu yang ambil lembur gantikan Marwan kan?" tanya Linda manager di hotel tersebut.
" Iya bu,ada apa yah bu? apa ada tugas tambahan yang harus saya kerjakan?" tanya Hanna pada sang manager.
" Nggak juga Han,cuma hari ini pemilik hotel kita ini akan meninjau hotel dan mengecek kondisi dan pekerjaan kita semua.Tugas kamu,siapkan makanan beliau nanti ,lalu periksa kamar beliau dan juga jangan sampai beliau marah.Beliau orang yang perfeksionis.Mengerti kan Han?" tanya Linda.
"Mengerti bu,tapi..saya juga tidak mungkin stay nunggu beliau order atau saya harus pergi ke kamar beliau?"tanya Hanna.
"Nggak perlu ,nanti tunggu instruksi saya." ucap Linda.
"Baik bu ." jawab Hanna.
:
Malam kian larut ,di kota yang berhawa sejuk itu pun masih terlihat ramai karena memang hari ini adalah weekend.
"Al,Lo beneran nggak papa gue tinggal sebentar?" tanya Firman pada sahabatnya.
"Nggak papa,gue masih bisa jaga kewarasan gue kok." ucap Albi.
"Awas Lo kalau macam-macam."ancam Firman.
"Kalaupun gue mau enak-enak nggak bakalan jadi bocah Fir,sudahlah sana pergi." usir Albi.
"Dasar sahabat nggak ada akhlak.Kalau bukan pesenan nyokap Lo nggak bakal gue ninggalin Lo yang kacau gini." ucap Firman dan melanggar pergi meninggalkan Albi yang saat ini masih ada di club' yang ada di hotel itu juga.
"Boss,sudah..jangan sampai teler.Nanti saya kena omel pak Firman boss."ucap sang bartender pada bos nya itu.
"Kamu cerewet sekali sih,sudahlah gue pergi." ucap Albi dengan jalan yang sedikit sempoyongan.
Brak..
"Boss!" pekik sang bartender melihat Albi yang sempat menabrak beberapa bangku di sana.
Saat akan menolong sang boss dia urungkan niat nya karena Albi mengangkat tangannya.
Albi pun akhirnya melangkah sedikit oleh.Dia masuk ke lift khusus dan menekan tombol ke lantai dimana dia tinggal.
Dia pun keluar dari dalam lift dengan setengah sadar dia membuka pintu namun,belum juga dia menempelkan akses card nya pintu kamar itu terbuka menampakkan seorang perempuan dengan seragamnya.
Pandangan Albi lama-lama kabur dia pun oleng dan beruntungnya perempuan itu menahan sekuat tenaga tubuh tinggi itu.
"Tuan..!"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
nah lo Albi, konsen ngk takut nya Hanna jadi tumpuan nih🤷♂️
2025-03-25
0
sri Hartati_
bukan ny di eps sblum.ny di Paris ya
2024-02-09
0
Lanjar Lestari
gawat gawat Albi mabuk berat ketdmu Hanna yg br selesai bersih bersih kamarnya CEO pemilik hotel apa yg terjadi dg mereka 1 mlm apa Albi akan buka segel Hanna belah duren yg rapet dan bobol gawang hingga gol
2024-01-31
1