Rencana Rossa

"Benar-benar istri kamu itu Al,papa nggak habis pikir kenapa dia dengan mudahnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kamu.Apa dia tidak pernah berpikir bagaimana perasaan kamu !"

tuan Emir benar-benar di buat kesal dengan tingkah menantunya itu.

Dia merasa kasihan pada anaknya Albi.Tapi, bagaimana lagi Albi masih memihak istrinya.Dia terlalu cinta pada sosok Rossa.

"Sabar pah, papa nggak boleh emosi gitu.Albi adalah suaminya Rossa.Dia pun tahu apa dampak kalau dia memberikan ijin pada istrinya pergi.Sebaliknya juga dengan Rossa dia juga pastinya sudah sangat ikhlas dan terima apapun resikonya bila dia tetap pergi." ucap mama Albi yaitu Mutia.

"Apa maksud mama?" tanya Rossa yang muncul di ujung tangga.

"Kenapa mama bicara seperti itu,apa mama tidak percaya pada kesetiaan kami." ucap Rossa yang mendaratkan tubuhnya di samping suaminya.

"Mama nggak bermaksud untuk tidak percaya akan kekuatan cinta kalian.Mama hanya berfikir realistis,Albi masih muda ,belum memiliki keturunan.Dia masih ada hasr*t untuk lawan jenis.Kamu juga, masih muda dan cantik.Apa kalian sudah memikirkan bagaimana resikonya yang akan kalian terima nantinya." ucap mama Mutia.

"Aku sudah memikirkan semua itu mah.Aku harap Albi juga tidak keberatan." ucap Rossa mengalihkan pandangannya pada suaminya.

"Apa yang akan kalian lakukan,jangan pernah berpikir untuk mencari cara yang akan mempersulit kalian nantinya." ucap Emir.

Emir melihat gelagat menantunya yang pastinya akan membuat anaknya melakukan hal konyol.

...****************...

"Assalamualaikum " ucap Hanna saat masuk ke dalam rumah sederhana milik kedua orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam." jawab Hilman ayah Hanna yang bersandar di headboad tempat tidurnya.

Hanna melangkah menuju kamar ayah nya dan langsung mencium tangan sang ayah dengan takzim.

"Kamu baru pulang nak,kok malam sekali."ucap Hilman saat melihat jam yang ada di dinding kamarnya.

"Iya maaf ya yah,Hanna dua minggu ke depan harus lembur,nggak papa kan?"

"Ayah merasa bersalah dengan kamu nak,karena ayah sakit..kamu jadi pontang panting sendiri cari uang.Harusnya ayah bertanggung jawab atas masa depan kamu."ucap Hilman menatap sedih putrinya.

"Ayah ini ngomong apa sih,sudahlah..Hanna lakukan semuanya pun ikhlas.Sebentar lagi Hanna juga selesai kuliah.Tinggal susun skripsi saja.Doakan semuanya lancar ya yah.."

"Ayah selalu doakan kamu Hanna,semoga nanti ada laki-laki yang mampu melindungi kamu dari kerasnya kehidupan."ucap Hilman dengam mata yang sudah berkaca-kaca.

"Ayah kenapa ngomong gitu,ayah akan selalu lindungi Hanna.Ayah pelindung Hanna sampai kapanpun."ucap Hanna dan memeluk sang ayah yang sudah terlihat lemah.

Hilman menghela nafas berat.Rasanya hidupnya tak lagi akan lama.Penyakitnya kian hari kian membuat tubuhnya tak berdaya.

"Maafkan aku Sari,aku sudah jadi ayah yang tidak bisa melakukan apapun untuk kebahagiaan anak kita.Aku hanya bisa jadi beban anak kita.Aku cuma bisa berdoa semoga dia mendapatkan laki-laki yang bisa membahagiakan dia kelak."batin Hilman seperti bicara dengan Almarhumah istrinya.

"Ayah sudah makan,minum obat?" tanya Hanna.

" Sudah nak, kamu sekarang bersih-bersih dulu terus istirahat.Pasti kamu lelah kan kuliah sambil kerja." ucap Hilman mengusap kepala sang putri dengan sayang.

"Baik yah,Hanna kekamar dulu yaa..kalau perlu apa-apa ayah panggil Hanna." ucap Hanna dengan melangkah meninggalkan kamar sang ayah.

Hanna menghela nafas panjang.Rasanya begitu sesak saat melihat ayah yang dia sayangi terlihat sangat tersiksa dengan sakitnya selama ini.Struk dan juga komplikasi yang sudah semakin membuat ayahnya sulit untuk bergerak.

...----------------...

Di salah satu tempat karaoke seorang perempuan yang tak lain adalah bibi dari Hanna yaitu Liana.

"Sayang ,gimana keadaan kakak kamu?" tanya seorang laki-laki yang sedari tadi sibuk mer*ba bagian tubuh Liana.

"Kenapa memangnya Tom,kakakku masih terbaring saja di tempat tidur.Entahlah kenapa sampai sekarang masih bertahan hidup padahal sudah seperti hidup segan mati tak mau."ucap Liana dengan wajah tak suka.

"Begitu-begitu Abang kamu sayang,terus siapa nama anaknya aku lupa." ucap pria bernama Tomi .

"Hanna ,kenapa..kamu mau main khianati aku sama bocah itu,jangan harap aku tinggal diam Tom !" ancam Liana memandang Tomi dengan tatapan tajam.

"Bukan begitu sayang,kamu bilang kan Hanna kerja sambil kuliah.Kenapa dia nggak kerja di sini,kalau dia kerja disini pastinya akan banyak pelanggan yang datang kesini untuk memintanya untuk menemani mereka.Dari pada dia kerja di hotel cuma jadi tukang bersih-bersih.Lebih baik disini,dia bakal dapet tips banyak,percaya deh.." ucap Tomi dengan penuh semangat.

"Kalau Hanna kerja disini,jadi kamu mudah buat dekat sama dia gitu?!" tebak Liana memandang sinis Tomi.

Liana sadar betul jika dirinya yang sudah menginjak umur 40th pastinya akan beda dengan wajah keponakan nya yang masih berumur 23th.

"Bu_bukan begitu sayang,aku cuma...

"Ah sudahlah,aku malas untuk bahas-bahas dia." ucap Liana dan beranjak pergi meninggalkan Tomi yang sudah mode on.

Liana memang bekerja sebagai LC di tempat karaoke itu dan dia pun melayani jasa plus plus.Tomi adalah pria berusia 43th dan dia pemilik dari tempat karaoke dimana Liana bekerja.

Liana memang di umur ke 40th masih terbilang cantik,badannya pun masih terlihat ramping.Itulah yang membuat dirinya masih banyak memikat para mata laki-laki yang berkunjung di tempat itu.

...----------------...

Pagi hari ini Albi rasanya enggan untuk membuka matanya.Rasa malas yang hampir tak ada didalan hidupnya tiba-tiba dia dilanda rasa malas itu.

"Ayolah sayang,cepatlah bangun..kita akan kerumah sakit dan kamu nggak bisa menolak."ucap Rossa memaksa Albi untuk cepat bangun.

"Ros,nggak usah deh..kamu nggak perlu melakukan semua itu.Aku yakin kamu akan setia dan aku pun melakukan yang sama."ucap Albi menolak permintaan sang istri.

Albi sudah membuat keputusan dan kesepakatan dengan istrinya.Albi dengan berat hati harus bisa melepaskan istrinya untuk menjalankan pendidikannya di luar negeri.

Walaupun tanpa ijin darinya Rossa sudah pasti akan tetap pergi.Karena semua keperluan yang di butuhkan untuk dia pergi pun sudah rampung dia urus.

Egois memang namun,Rossa adalah tipe wanita yang ambisius.

Dengan terpaksa Albi dua hari mengajukan cuti untuk menemani Rossa dengan segala rencananya.

"Pagi pah ,mah.." sapa Albi dan juga Rossa saat bergabung dengan kedua orang tuanya di meja makan.

"Pagi nak.."ucap sang mama.

Emir tidak membalas ucapan sang putra dan menantunya.

"Kalian sudah rapi,mau kemana.Bukannya Albi cuti?" tanya Emir melihat sang putra sudah terlihat rapih .

"Kita mau ke Singapura pah,mah ." jawab Rossa tanpa beban.

Emir dan juga Mutia hanya bisa saling pandang mendengar perkataan menantinya yang begitu entengnya.Sementara Albi hanya bisa menundukkan kepalanya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

aku suka liat Visual Hanna manis orgnya dr pada Rossa,Tipe play Girl 🤭

2025-03-25

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

saking cinta baget sampai 1000 %cintanya ke istri dan sangat dlm cinta Albi ke Rossa nurut aja soa yg di katakan istrinya nanti sskit bsnget lo kl di tinggal apa lg sampai selingkuh Rossa g ada tegasnya Albi jd laki laki dan suami itu hrs Tegas Albumi

2024-01-31

1

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

ya ampun Albi Albi ko jadi suami gk tegas sih,,,
ayo Albi tegas jangan terlalu buci

2023-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 #Hanna dan Albi
2 Minta Ijin
3 Keputusan Rossa
4 Rencana Rossa
5 Rossa Pergi
6 Malam Kelam Hanna
7 Bukan Perempuan Murahan
8 Meminta Bertanggung Jawab
9 Kesepakatan.
10 Ijin Menikah
11 Nikah
12 Hari Pertama Jadi Suami İstri
13 Melayani Suami
14 Penampilan Berbeda
15 Albi Pergi
16 Settingan Awal
17 Ayah Hilman Masuk RS
18 Hilman Meninggal
19 Kehilangan
20 Hari Pertama Magang
21 Suasana Magang
22 Takdir atau Kebetulan?
23 Tidak Bisa Tidur
24 Bertemu
25 Minta Cerai
26 Minta Bantuan Firman
27 Meminta Jawaban
28 Syarat Berpisah
29 Mendaftarkan Pernikahan
30 Mendaftarkan Pernikahan 2
31 Mulai Awal Baru
32 Datang Ke Kost_an Hanna
33 Pindah Rumah
34 Hari Pertama tinggal satu atap
35 Ga Bisa Ditindas
36 Neng Hanna
37 Pergi bersama Bang Fir'aun
38 Mampir ke Rumah Mertua
39 Adik Angkat
40 Coklat Panas
41 Kecupan Manis
42 Perhatian
43 Semakin Dekat dengan Keluarga
44 Kepergok
45 Seperti Badut
46 Perang Dingin
47 Keinginan Hanna
48 Kesempatan Memulai Lagi
49 Rencana Liburan
50 Liburan
51 Liburan part 2
52 Penolakan Rossa
53 Saling memberikan Kehangatan
54 Kebahagiaan Sementara
55 lngin Keturunan
56 LDR sementara
57 Merasa Bersalah.
58 Kembali Ke Jakarta
59 Ello Fernando
60 Cheryl Kembali
61 Kecurigaan Cheryl
62 Ke Singapura
63 Surprise untuk Hanna
64 Buat Albi Junior
65 Kenyataan Yang Tersembunyi
66 Hanna marah?
67 Salah Paham
68 Penjelasan Albi
69 Sisi Gelap Albi
70 Hanna Drop
71 Sisi Kelam Albi
72 Rossa Kembali
73 Hanna Pergi
74 Tempat Tinggal Baru
75 Jujur Pada Mutia
76 Titik Terang
77 Provokasi Cheryl
78 Teguran Untuk Rossa
79 Menjemput Hanna
80 Menemukan Hanna
81 Keguguran??
82 Terbongkar
83 Tak akan Mau Berpisah
84 Tak Paham Juga?
85 Ingin Hamil Juga.
86 Terasa Terlambat
87 Kejutan
88 Rossa Hilang Kendali
89 Penangkapan Cheryl
90 Kedatangan Rossa.
91 Menerima Dengan Ikhlas
92 Keputusan Untuk Bahagia
93 Ext Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
#Hanna dan Albi
2
Minta Ijin
3
Keputusan Rossa
4
Rencana Rossa
5
Rossa Pergi
6
Malam Kelam Hanna
7
Bukan Perempuan Murahan
8
Meminta Bertanggung Jawab
9
Kesepakatan.
10
Ijin Menikah
11
Nikah
12
Hari Pertama Jadi Suami İstri
13
Melayani Suami
14
Penampilan Berbeda
15
Albi Pergi
16
Settingan Awal
17
Ayah Hilman Masuk RS
18
Hilman Meninggal
19
Kehilangan
20
Hari Pertama Magang
21
Suasana Magang
22
Takdir atau Kebetulan?
23
Tidak Bisa Tidur
24
Bertemu
25
Minta Cerai
26
Minta Bantuan Firman
27
Meminta Jawaban
28
Syarat Berpisah
29
Mendaftarkan Pernikahan
30
Mendaftarkan Pernikahan 2
31
Mulai Awal Baru
32
Datang Ke Kost_an Hanna
33
Pindah Rumah
34
Hari Pertama tinggal satu atap
35
Ga Bisa Ditindas
36
Neng Hanna
37
Pergi bersama Bang Fir'aun
38
Mampir ke Rumah Mertua
39
Adik Angkat
40
Coklat Panas
41
Kecupan Manis
42
Perhatian
43
Semakin Dekat dengan Keluarga
44
Kepergok
45
Seperti Badut
46
Perang Dingin
47
Keinginan Hanna
48
Kesempatan Memulai Lagi
49
Rencana Liburan
50
Liburan
51
Liburan part 2
52
Penolakan Rossa
53
Saling memberikan Kehangatan
54
Kebahagiaan Sementara
55
lngin Keturunan
56
LDR sementara
57
Merasa Bersalah.
58
Kembali Ke Jakarta
59
Ello Fernando
60
Cheryl Kembali
61
Kecurigaan Cheryl
62
Ke Singapura
63
Surprise untuk Hanna
64
Buat Albi Junior
65
Kenyataan Yang Tersembunyi
66
Hanna marah?
67
Salah Paham
68
Penjelasan Albi
69
Sisi Gelap Albi
70
Hanna Drop
71
Sisi Kelam Albi
72
Rossa Kembali
73
Hanna Pergi
74
Tempat Tinggal Baru
75
Jujur Pada Mutia
76
Titik Terang
77
Provokasi Cheryl
78
Teguran Untuk Rossa
79
Menjemput Hanna
80
Menemukan Hanna
81
Keguguran??
82
Terbongkar
83
Tak akan Mau Berpisah
84
Tak Paham Juga?
85
Ingin Hamil Juga.
86
Terasa Terlambat
87
Kejutan
88
Rossa Hilang Kendali
89
Penangkapan Cheryl
90
Kedatangan Rossa.
91
Menerima Dengan Ikhlas
92
Keputusan Untuk Bahagia
93
Ext Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!