"Selamat malam Om,perkenalkan nama saya Albi dan ini sahabat saya Firman." ucap Albi saat sudah duduk di kursi dekat dengan Hilman ayah Hanna.
Melihat keadaan ayah Hanna tiba-tiba hati Albi merasa trenyuh.
"Saya Hilman ayah Hanna.Maaf nak Albi dan nak Firman jika kedatangan kalian tidak bisa di sambut dengan selayaknya." ucap Hilman dengan nafas yang terengah.
"Tidak masalah om,saya memang ingin bertemu dengan Om Hilman.Mungkin Hanna sudah maksud dan tujuan saya om,apapun keputusan om saya harus hormati.Tapi, Albi berjanji dengan Om ,akan berusaha membuat Hanna bahagia.Walaupun Albi tidak bisa menjamin kebahagiaan itu om ." ucap Albi.
Hanna mendengar ucapan Albi hanya bisa menunduk dalam.
"Apa harus secepat itu nak Al menikahi putri om?" tanya Himan.
"Lusa saya harus kembali dan harus fokus dengan pekerjaan dan saya harus pergi beberapa bulan."ungkap Albi begitu lancar memberikan alasan yang membuat Firman memutar matanya dengan jengah.
"Apa tidak bisa di langsungkan setelah pekerjaan nak Al selesai?" tanya Hilman.
"Ayah, bukannya kalau kita punya niat baik itu..harus di lakukan dengan cepat.Nggaj boleh nunda-nunda kan?"
" Baiklah,tapi..saya akan bicara sama kamu hanya berdua.Hanna ,ayah menerima pinangan nak Albi karena kamu pin sudah menyetujuinya kan?"
Hanna mengangguk mengiyakan ucapan sang ayah.
"Sekarang kamu tolong panggil Wak Muksin suruh kemari,ayah mau minta tolong." ucap Hilman .
"Baik yah." jawab Hanna dan dia pun langsung pergi ke rumah Wak Muksin sesuai dengan permintaan sang ayah.
Saat akan keluar dari rumah ternyata Liana keluar dari kamarnya.Dia memandang wajah tampan Firman yang memang tampangnya tampan.
Liana tersenyum manis di hadapan Firman.Namun, respon yang Firman tampilkan tak sesuai harapan Liana.Hanya ada muda datar Firman disana.
"Eh Han,kamu mau kemana ?" tanya Liana yang melihat Hanna akan keluar rumah.
" Aku mau panggil Wak Muksin bı,kenapa?" tanya Hanna balik.
Hanna melihat tingkah bibi nya yang terlihat memperhatikan gerak gerik Firman yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"İtu temen kamu,kenapa lama banget sih,tampan sih tapi nggak ada senyumnya." ucap Liana mencibir sosok Firman.
" Udah setelan pabrik ni,jadi susah di rubah." jawab Hanna yang langsung pergi menemui Wak Muksin.
Singkatnya Muksin yang mendapat amanah untuk ke rumah Hanna akhirnya benar-benar kesana.Lalu tak lama dia kembali keluar rumah itu.
"lni kenapa banyak orang keluar masuk rumah dari tadi,ada apa sih..kamu bikin masalah ya Han?" tanya Liana pada ponakannya yang sedang membuat minuman di dapur.
"Ayah panggil Wak Muksin,entah apa yang mereka bicarakan.Hanna nggak tahu." ujar Hanna mengangkat nampan berisi beberapa gelas teh hangat.
...****************...
"Hanna,sini nak.." ucap Jamilah istri Muksin.
" Eh Wak,ada apa ?" tanya Hanna yang keluar dari kamarnya.
"Kamu uwak dandani ya,masa calon pengantin nggak dandan.Desi bisa kok dandani kamu biar nggak polos-polos banget."ucap Jamilah.
"Sebentar.. sebentar,apa nih ..calon pengantin,siapa yang mau nikah?" tanya Liana yang masih tidak tahu apa-apa.
Belum juga mendengar jawaban dari pertanyaannya tiba-tiba suara seseorang mengalihkan perhatian mereka.
"Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam."
Seorang pria bersorban yang umurnya tidak muda lagi ada diambang pintu rumah Hanna.
Mendengar salam orang tersebut pun akhirnya mereka yang kebetulan ada di ruang tamu mereka menjawabnya.
Disana juga hadir Pak RT dan pak RW.Tak lupa dengan pasangan mereka.
" lni sebenarnya ada apa,kenapa ini ada pak Kyai ,RT ,RW pada kesini?" tanya Liana yang masih bingung dengan keadaan di rumah kakak nya itu.
" Hanna akan menikah malam ini juga dengan Albi,jadi Abang minta tolong pada mereka untuk jadi saksi."ujar Hilman yang duduk di kursi roda yang di dorong oleh Albi ke arah para tamunya.
"Abang,jangan becanda.Lo juga,emang Lo udah yakin sama calon suami Lo,emang kalian sudah pacaran berapa lama.Lalu ini ,kenaoa kalian tidak bisa nunggu .Paling tidak dia bukan tiga bulan buat siapin acara nikahan.Atau jangan-jangan Lo bunting ." tuduh Liana dengan menatap tajam keponakannya.
"Astaghfirullahal'adzim.." ucao semua orang karena Liana sudah su'udzon duluan.
"Bibi,aku nggak hamil..memang kita harus segera menikah dan lusa mas Albi harus tugas kembali." ujar Hanna menjelaskan.
"Aduhhh..gue makin nggak ngerti cara pikir Lo,kenapa Lo tiba-tiba saja mau nikah sama orang yang bahkan kita nggak kenal sebelumnya." cerocos Liana yanv terkejut dengan kabar jika keponakanya akan menikah malam ini juga.
"Sudahlah Lia,semua sudah siap.Kamu bisa urusin urusan kami sendiri." ucap Hilman pada sang adik.
"Abanggg..
" Lia,sebaiknya kamu diam atau lebih baik kamu masuk kamar kamu.Nggak enak juga disini banyak orang." ucap Jamilah pada Liana.
Kesal dengan orang-orang yang ada di sana akhirnya Liana memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
Setelah beberapa syarat untuk menikah terpenuhi saatnya Albi menjabat tangan Hilman di depan Kyai Burhan dan juga ada beberapa tetangga yang menyaksikan pernikahan yang dadakan itu.
Walaupun nikah siri,Hanna merasa deg degan dengan apa yang terjadi dalam hidupnya kini.
Hanna tahu dia harus melanjutkan hidup walaupun tidak sesuai dengan ekspektasinya.
"SAH."
Ucapan kata sah menyadarkan Hanna dari lamunannya.Dia di di temani oleh Jamilah keluar dari kamar miliknya dengan baju gamis dan jilbab berwarna ungu miliknya.
Albi yang masih dalam keadaan tertunduk tiba-tiba di colek oleh Firman dan dibisikkan sesuatu.
"Bini Lo sudah datang."ucap Firman lirih.
Albi pun reflek mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Hanna yang berdiri di samping Jamilah.
Sempat terpesona dengan wajah cantik istri sirinya itu.Albi malah sempat membandingkan Hanna dengan Rossa.
Dia menggelengkan kepalanya mengusir bayangan yang membuat dirinya merasa bersalah.
"Nak Albi,serahkan mas kawin yang kamu berikan pada istrimu." ucap Kyai Burhan.
Hanna melihat sekilas kearah Albi.Hanna belum tahu soal mahar yang di berikan Albi padanya.
"Hanna,aku serahkan mas kawin ini untukmu semoga bermanfaat dan juga kamu ikhlas menerimanya." ucap Albi menyodorkan sebuah amplop coklat di tangannya pada Hanna.
"Te_terima kasih mas,Hanna ikhlas menerimanya." ucap Hanna.
Alhamdulillah..
Setelah selesai dengan jamuan sedarhana yang di suguhkan oleh tuan rumah dengan bantuan ibu RT dan bu RW pernikahan sederhana Hanna berjalan lancar.
"Ayah,sudah malam..ayah istirahat ya..." ucap Hanna setelah semua orang pergi kerumahnya masing-masing.
"İya ,kamu ajak suami kamu istirahat nak.." ucap Hilman.
"Maaf yah,Albi harus langsung kembali ke hotel." ucap Albi membuat Hilman mengernyitkan dahinya.
Kenapa harus ke hotel,apa maksud Albi?
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Albi ke simak liat Hanna, Firman otaknya gesrek. ya udh pas lah
2025-03-25
0
Lanjar Lestari
begitulah nikah tanpa cinta padti awal g enak
2024-01-31
1
💖Yanti Amira 💖
sabar y Hanna bergini lah rasanya menikah tampak cinta,,,
2023-06-14
2