Albi Pergi

" Hahaha dia nggak seputih itu Han, ada-ada saja kamu ini.Coba apa sebutan yang cocok buat Albi." ucap Firman terkesan memaksa.

"Eeemm..si muka garang,itu cocok buat dia."jawab Hanna dengan lantang.

"Mana kamu tahu dia orang nya garang,emang pernah lihat dia garang di depan kamu?"

"Abang Fir'aun nggak inget waktu aku minta tanggung jawab sama dia ,mukanya itu loh.. sungguh buah aku pengen banget kasih bogeman tahu." ujar Hanna dengan semangat.

" Kenapa nggak kamu lakukan ?" tiba-tiba Albi muncul di samping Hanna dengan wajah datarnya.

"Mamp*s aku !" batin Hanna sadar dengan ucapannya yang pastinya di dengar oleh Albi.

"Saya tanya sekali lagi,kenapa kamu nggak lakukan apa yang kamu bilang tadi,hemm?" tanya Albi dengan jarak yang begitu dekat dengan wajah Hanna.

"Emmm..saya,saya...

"Sudahlah Al,jangan Lo isengin Hanna,dia juga nggak salah kalah kalau mau gebog lo waktu itu.Mana ada perempuan yang sudah di ninaninu sampe orang yang melakukan nya bersikap santai dan seperti nggak ada dosa seperti yang lo tinjukin sama dia." ungkap Firman dengan membela Hanna.

"Hahh..sudahlah,kita akan bersiap balik ke Jakarta malam ini juga.Jadi, kamu tolong bantu saya berkemas." ucap Albi dan berlalu dari hadapan dua orang itu yang masih terpaku di tempat.

"Albi woiii..bukannya besok kita baru ke Jakarta?!" teriak Firman.

Semenjak Albi hanya merespon dengan lambaian tangan keatas.

"Lebih baik kamu susul Albi,kalau kelamaan nunggu biasanya dia bakal marah-marah berhari-hari." ucap Firman mengajak Hanna ke kamar Albi.

...----------------...

Saat ini Hanna sedang sibuk packing barang-barang Albi ke dalam koper kecilnya.

"Sudah?" tanya Albi yang sudah berdiri di belakang Hanna.

"Eh,su_sudah." jawab Hanna menurunkan koper milik Albi kelantai.

"Sekarang kamu duduk di sini." ucap Albi dengan menepuk sebelahnya.

Hanna dengan perlahan akhirnya duduk di samping Albi.

"Ini pegang, walaupun saya tidak bisa menjadi suami pada umumnya, setidaknya ijinkan saya memberikan hak kamu dan saya menjalankan kewajiban saya sebagai suami atas nafkah lahir pada mu." ucap Albi dengan meletakkan sebuah kartu yang sama yang sebelumnya Albi berikan padanya.

"Sepertinya ini berlebihan mas,Hanna nggak akan menuntut apapun yang berhubungan dengan nafkah pada mas.Hanna pun sudah cukup bersyukur karena mas mau menikahi wanita seperti Hanna.Mas,kalaupun saatnya nanti mas lepaskan Hanna, Insyaallah Hanna ikhlas."ucap Hanna dengan menundukkan kepalanya.

"Nggak semudah yang kamu pikirkan Hanna,kamu sudah berani terlibat dalam urusan hidup saya dan sekarang saya suami kamu.Jadi,jangan coba-coba bermain curang di belakang saya.Ingat itu..!"

Peringatan dari Albi sontak membuat Hanna tertegun sejenak dan merasakan debaran jantungnya yang teramat kencang.Apalagi deru nafas Albi sangat nyata terdengar di samping telinga Hanna.

Hanna hanya bisa menelan silvanya dengan susah payah dia melirik ke arah Albi.Dua pasang mata itu pun saling beradu.Lama kelamaan Albi mencondongkan wajahnya mendekat ke wajah Hanna.Mata Albi fokus dengan bibir merah jambu milik Hanna yang begitu menggoda.Dengan jarak beberapa inci dan tinggal menempel kulit dengan kulit tiba-tiba saja dengan tanpa bersalah Firman tiba-tiba masuk kamar tersebut.

Brakk, 💢

Pintu kamar Albi sedikit kencang terbuka dan menampakkan sosok Firman yang mematung sejenak.

Otaknya tiba-tiba blank melihat posisi dua orang berlainan jenis yang terlihat sangat intim.

"Oh God!!"pekik Firman menyadari kesalahannya.

Sedangkan kedua orang yanb layaknya penjahat yanb terkena grebek pun langsung reflek menjauh dari satu sama lain akibat kelakuan Firman yang asal nyelonong masuk ke kamar Albi.

"Lo emang nggak punya sopan santun Lo ya Man ,sia* !!"umpat Albi mengomentari tentang lelakuan sahabatnya itu.

Sementara Hanna hanya bisa menunduk malu karena kena grebek oleh Firman.

"Sorry bro, Hanna,gue lupa kalian sudah SAH jadi laki bini,gue keluar dulu.Kalau mau di lanjutin pintunya tolong di kunci dong..!" sindir Firman dan berputar balik untuk keluar dari kamar Albi.

...----------------...

Sepeninggal Firman antara Albi dan Hanna jadi canggung karena mengingat peristiwa tadi.

"Ma_mas,apa mas nanti bisa singgah sebentar ke rumah? pasti ayah bakalan nanyain mas kalau lama nggak bertemu Ayah.Lenih baik pamit untuk pergi jauh jadi ayah nggak selalu mengharapkan kamu supaya pulang rutin." ungkap Hanna.

"Hemm,saya tahu." jawab singkat Albi.

.

.

Saat ini mobil yang di kendarai Firman melaju menuju rumah Hanna.

Hanna yang duduk di samping sopir dan Albi yang anteng duduk di belakang.

Drrrttt Drrrrrttt

Terdengar dering ponsel Albi dan saat memeriksa nama si penelpon Albi tersenyum manis melihat nama istrinya tertera di kontak panggilan.

"Hallo sayang .." ucap Albi saat pertama kali dia mengangkat panggilan dari Rossa.

Mendengar panggilan 'sayang ' pada si penelpon jelas kalau Albi sedang mendapatkan panggilan dari orang yang dia cintai.

Hanna mencoba untuk biasa saja namun,entah mengapa rasanya begitu sakit dirasakan oleh hatinya.

Ada rasa tak rela jika suaminya itu memanggil wanita lain dengan sebutan sayang.Walaupun mereka tak saling cinta namun,sebagai wanita yang sudah berstatus menjadi seorang istri tentu membuat hatinya sedikit tergores .

Sementara Firman mendengar tahu Rossa menghubungi Albi dan tepat ada di dekat Hanna tentu saja Firman merasa kasihan dengan nasib perempuan yang ada di sampingnya.

Hanya berstatuskan sebagai istri seorang Albieza Pramudya namun, masih seperti orang asing bagi keduanya.

" I Miss you too honey.."

Kata yang begitu mesra dan begitu manis terdengar di telinga.

Rasanya Hanna perlu membentengi hatinya untuk meninggikan perasaannya dan jangan sampai dia jatuh cinta dengan Albi. Karena bisa di pastikan bahwa dia akan sakit sesakit sakitnya setiap saat harus mendengar suaminya sendiri memuji wanita lain dan merindukan wanita lain sementara dirinya dengan urutan terakhir mungkin Albi tak pernah akan mengungkapkan kata-kata manis untuk dirinya.

Terlihat dari kaca spion tengah,Hanna jelas melihat wajah berseri suaminya saat berbicara dengan si penelpon.

Tawanya pun terdengar lepas.Hanna sadar betul dengan posisinya hanya wanita yang tak diinginkan dan hanya demi tanggung jawab Albi menikahi dirinya.

Hanna memikirkan bagaimana nantinya akan di bawa kemana rumah tangga yang dia bangun dengan pondasi yang seadanya.Pastinya akan sulit mereka saling bekerjasama dalam mempertahankan pernikahan mereka.

Perceraian,iya..Hanna berpikir untuk mendiskusikan tentang perpisahan mereka dengan cepat.Selagi dirinya masih belum mencintai laki-laki itu dan tak masalah juga dengan status janda di umurnya yang masih muda.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

biarkan mengalir dg sendirinya seperti air yg mengalir dr hulu ke hilir sampai bermuara di laut biarkan hubunganmu dg Albi berjalan mengikuti arus air dg sendirinya susah sulit di depan namun indah pada waktunya telah tiba

2024-01-31

1

Rani Jan

Rani Jan

Hana terimalah kartunya,trs jalani rmhtngga sprt air yg mengalir nnti juga akan nyampe ke muara💗

2024-01-22

0

💖Yanti Amira 💖

💖Yanti Amira 💖

ya Allah kasian banget sama Hanna jadi ikutan sedih'dan juga sakit
yang sabar suatu saat kamu pasti bahagia

2023-06-16

2

lihat semua
Episodes
1 #Hanna dan Albi
2 Minta Ijin
3 Keputusan Rossa
4 Rencana Rossa
5 Rossa Pergi
6 Malam Kelam Hanna
7 Bukan Perempuan Murahan
8 Meminta Bertanggung Jawab
9 Kesepakatan.
10 Ijin Menikah
11 Nikah
12 Hari Pertama Jadi Suami İstri
13 Melayani Suami
14 Penampilan Berbeda
15 Albi Pergi
16 Settingan Awal
17 Ayah Hilman Masuk RS
18 Hilman Meninggal
19 Kehilangan
20 Hari Pertama Magang
21 Suasana Magang
22 Takdir atau Kebetulan?
23 Tidak Bisa Tidur
24 Bertemu
25 Minta Cerai
26 Minta Bantuan Firman
27 Meminta Jawaban
28 Syarat Berpisah
29 Mendaftarkan Pernikahan
30 Mendaftarkan Pernikahan 2
31 Mulai Awal Baru
32 Datang Ke Kost_an Hanna
33 Pindah Rumah
34 Hari Pertama tinggal satu atap
35 Ga Bisa Ditindas
36 Neng Hanna
37 Pergi bersama Bang Fir'aun
38 Mampir ke Rumah Mertua
39 Adik Angkat
40 Coklat Panas
41 Kecupan Manis
42 Perhatian
43 Semakin Dekat dengan Keluarga
44 Kepergok
45 Seperti Badut
46 Perang Dingin
47 Keinginan Hanna
48 Kesempatan Memulai Lagi
49 Rencana Liburan
50 Liburan
51 Liburan part 2
52 Penolakan Rossa
53 Saling memberikan Kehangatan
54 Kebahagiaan Sementara
55 lngin Keturunan
56 LDR sementara
57 Merasa Bersalah.
58 Kembali Ke Jakarta
59 Ello Fernando
60 Cheryl Kembali
61 Kecurigaan Cheryl
62 Ke Singapura
63 Surprise untuk Hanna
64 Buat Albi Junior
65 Kenyataan Yang Tersembunyi
66 Hanna marah?
67 Salah Paham
68 Penjelasan Albi
69 Sisi Gelap Albi
70 Hanna Drop
71 Sisi Kelam Albi
72 Rossa Kembali
73 Hanna Pergi
74 Tempat Tinggal Baru
75 Jujur Pada Mutia
76 Titik Terang
77 Provokasi Cheryl
78 Teguran Untuk Rossa
79 Menjemput Hanna
80 Menemukan Hanna
81 Keguguran??
82 Terbongkar
83 Tak akan Mau Berpisah
84 Tak Paham Juga?
85 Ingin Hamil Juga.
86 Terasa Terlambat
87 Kejutan
88 Rossa Hilang Kendali
89 Penangkapan Cheryl
90 Kedatangan Rossa.
91 Menerima Dengan Ikhlas
92 Keputusan Untuk Bahagia
93 Ext Part
Episodes

Updated 93 Episodes

1
#Hanna dan Albi
2
Minta Ijin
3
Keputusan Rossa
4
Rencana Rossa
5
Rossa Pergi
6
Malam Kelam Hanna
7
Bukan Perempuan Murahan
8
Meminta Bertanggung Jawab
9
Kesepakatan.
10
Ijin Menikah
11
Nikah
12
Hari Pertama Jadi Suami İstri
13
Melayani Suami
14
Penampilan Berbeda
15
Albi Pergi
16
Settingan Awal
17
Ayah Hilman Masuk RS
18
Hilman Meninggal
19
Kehilangan
20
Hari Pertama Magang
21
Suasana Magang
22
Takdir atau Kebetulan?
23
Tidak Bisa Tidur
24
Bertemu
25
Minta Cerai
26
Minta Bantuan Firman
27
Meminta Jawaban
28
Syarat Berpisah
29
Mendaftarkan Pernikahan
30
Mendaftarkan Pernikahan 2
31
Mulai Awal Baru
32
Datang Ke Kost_an Hanna
33
Pindah Rumah
34
Hari Pertama tinggal satu atap
35
Ga Bisa Ditindas
36
Neng Hanna
37
Pergi bersama Bang Fir'aun
38
Mampir ke Rumah Mertua
39
Adik Angkat
40
Coklat Panas
41
Kecupan Manis
42
Perhatian
43
Semakin Dekat dengan Keluarga
44
Kepergok
45
Seperti Badut
46
Perang Dingin
47
Keinginan Hanna
48
Kesempatan Memulai Lagi
49
Rencana Liburan
50
Liburan
51
Liburan part 2
52
Penolakan Rossa
53
Saling memberikan Kehangatan
54
Kebahagiaan Sementara
55
lngin Keturunan
56
LDR sementara
57
Merasa Bersalah.
58
Kembali Ke Jakarta
59
Ello Fernando
60
Cheryl Kembali
61
Kecurigaan Cheryl
62
Ke Singapura
63
Surprise untuk Hanna
64
Buat Albi Junior
65
Kenyataan Yang Tersembunyi
66
Hanna marah?
67
Salah Paham
68
Penjelasan Albi
69
Sisi Gelap Albi
70
Hanna Drop
71
Sisi Kelam Albi
72
Rossa Kembali
73
Hanna Pergi
74
Tempat Tinggal Baru
75
Jujur Pada Mutia
76
Titik Terang
77
Provokasi Cheryl
78
Teguran Untuk Rossa
79
Menjemput Hanna
80
Menemukan Hanna
81
Keguguran??
82
Terbongkar
83
Tak akan Mau Berpisah
84
Tak Paham Juga?
85
Ingin Hamil Juga.
86
Terasa Terlambat
87
Kejutan
88
Rossa Hilang Kendali
89
Penangkapan Cheryl
90
Kedatangan Rossa.
91
Menerima Dengan Ikhlas
92
Keputusan Untuk Bahagia
93
Ext Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!