Alex merentangkan beberapa tikar di bawah Pohon beringin yang tidak jauh dari gubuknya. Dia sengaja memilih mengadakan jamuan makan di luar gubuk karena gubuknya sangat kecil dan hanya dapat menampung beberapa orang saja, sementara itu Sarah mungkin akan mengundang banyak anak-anak tetangga dalam perjamuan makan ini.
“Apakah Anda perlu bantuan, tuan Alex?” tanya Irina, ibu Jessica yang kebetulan baru pulang menyapu jalan. Dia sudah mengetahui kalau Alex sedang mengadakan jamuan makan dari Sarah tadi pagi.
“Bolehkah aku ikut makan gratis?” Pak tua Mag segera berjalan mendekat ke arah tikar.
“Ayah! Tuan Alex mengadakan jamuan makan ini untuk anak-anak!” seru Hannah, Putri Pak tua Mag yang masih remaja dan Dia juga ikut bekerja sebagai penyapu jalan walaupun gajinya hanya cukup untuk makan sehari saja. Namun, itu sudah membuatnya bersyukur karena sangat sulit mencari pekerjaan di Kota Perdamaian apalagi mereka yang berasal dari wilayah timur.
Kota Perdamaian berdiri seratus tahun yang lalu oleh Lord Michael, Pendekar tingkat 10 yang menginisiasi diadakannya perundingan damai karena saat itu seluruh Benua Grandland sedang mengalami peperangan yang sangat mengerikan.
Banyak Kerajaan yang musnah dan beberapa Ras juga menghilang selamanya. Kerajaan Naga yang merupakan Ras terkuat langsung menyetujui usulan Lord Michael disusul oleh Kekaisaran Hazel dan Kerajaan-Kerajaan lain pun memutuskan ikut menandatangani perjanjian damai itu.
Sebagai simbol Perdamaian, Kota Perdamaian menjadi Kota netral yang tidak memihak pada Kerajaan manapun dan secara tidak langsung menjadi Negara merdeka.
Lima Pengusaha Kaya bergabung dengan Kota Perdamaian dan Lord Michael mengangkat mereka menjadi Dewan Kota. Setahun kemudian seorang Pengusaha Dwarf juga diangkat menjadi Dewan Kota. Beberapa tahun kemudian, Seorang Pengusaha dari Ras Vampir dan Pengusaha dari Ras Duyung juga diangkat menjadi Dewan Kota.
Belasan tahun kemudian, Kota Perdamaian berkembang pesat menjadi pusat bisnis terbesar Kedua di Benua Grandland. Gelombang imigran dari berbagai Kerajaan mulai berdatangan, tetapi karena pengaruh Lima Dewan Kota dari Ras manusia sangat kuat; para Imigran yang tidak memiliki harta hanya dapat tinggal di wilayah timur Kota Perdamaian. Tiga Dewan Kota dari Ras lain tidak dapat menentang kebijakan yang rasial itu karena kalangan Ras manusia yang miskin juga diletakkan di wilayah timur.
Lord Michael sebenarnya sudah merasa kebijakan Kota Perdamaian sudah melenceng dari rencana awalnya yang seharusnya menjadi Kota yang mensejahterakan semua kalangan.
Awalnya dia ingin kebijakan Kota Perdamaian ditiru oleh Kerajaan-Kerajaan lain yang anti dengan Ras asing. Namun, apa yang diimpikannya tidak terwujud dan Dia tidak dapat lagi mengubahnya karena hampir seluruh keuangan Kota Perdamaian disumbangkan oleh Dewan Kota yang juga para Pengusaha yang memegang kendali bisnis di Kota Perdamaian tersebut.
Setelah seratus tahun berlalu, Kota Perdamaian memiliki Dua wajah; yang satu sangat megah dan disisi yang lain seperti penjara kecil berisi Satu Juta nyawa.
Alex tersenyum menatap Pak tua Mag yang sangat baik padanya itu, berkat Pak tua Mag lah dirinya dapat bekerja sebagai penyapu jalan walaupun dirinya sakit-sakitan. “Paman Mag silahkan duduk lebih dulu,” sahutnya, “Nona Irina dan Hannah tolong bantu Aku menyusun daun pisang diatas tikar serta menuangkan Nasi di atasnya.”
“Wah, sudah lama aku tidak makan bersama... apalagi nampannya adalah Daun Pisang, itu pasti nikmat sekali!” Pak tua Mag tersenyum bahagia dan sudah tidak sabar ingin merasakan makan Nasi yang merupakan makanan yang jarang ia makan karena biasanya ia hanya memakan Roti kering yang rasanya hanya hambar dan sulit dikunyah tersebut.
“Baik tuan Alex!” sahut Hannah berlari pelan mengejar Alex yang berjalan menuju dapur.
Sudut bibir Irina memancarkan senyuman tipis saat berjalan menatap punggung Alex yang kini terlihat berbeda dari biasanya; entah mengapa ia merasa Alex memancarkan Aura kuat yang memberikan kehangatan—padahal biasanya Alex itu sangat pendiam dan berwajah masam, hanya Pak tua Mag saja yang berani bercanda padanya.
Alex tahu Irina sedang memperhatikannya, Dia hanya tersenyum saja. Dia kemudian mengangkat Wajan besar berisi Rendang Daging Rusa.
Irina mengangguk pelan saat melewati Alex dan dia mengangkat Nasi yang berada di periuk besar. Namun, ia tidak menyangka Periuk itu sangat berat sekali.
“Biarkan Aku saja yang mengangkatnya Nona Irina.” Alex telah muncul dibelakang Irina sembari menahan tawa melihat wanita yang seumuran dengannya itu tidak dapat membuat Periuk terangkat. “Nona Irina bantu bawa gelas-gelas plastik yang berada di ember itu saja.” Alex sudah menumpuk gelas-gelas itu di dalam ember sehingga tinggal membawanya saja.
Kalau Alex tidak memiliki istri, maka ia sebenarnya bersedia menikahi Irina walaupun ia tidak cantik tetapi tidak jelek juga. Yang istimewa dari Irina adalah dia sangat baik dan penyayang pada anak kecil walaupun itu bukan Putrinya, bahkan Sarah sering tidur di rumahnya.
Pak tua Mag tersenyum menatap Alex dan Irina yang berjalan beriringan. “Seandainya mereka menikah maka mereka akan menjadi pasangan yang serasi,” pikirnya. Namun, itu tidak akan terwujud karena Alex mengatakan bahwa dia sudah memiliki istri Elf, tetapi karena terjadi masalah keluarga; istrinya masih tertahan di Kerajaan Hutan Abadi.
“Tuan Alex... masakan apa ini? Kenapa aku belum pernah melihatnya?” Hannah menatap Wajan berisi Rendang dengan mata berbinar-binar.
Alex tahu kalau Hannah sangat suka memasak walaupun masakan terasa hambar karena hanya menggunakan bumbu masakan sederhana saja. Namun, Alex berpikir mungkin Hannah sangat cocok menjadi asistennya dan mengajarinya metode memasak makanan tradisional Indonesia sehingga saat dirinya sedang sibuk atau melakukan perjalanan keluar Kota maka Restorannya tetap jalan karena memiliki Koki selain dirinya.
Alex tersenyum dan menjawab pertanyaan Hannah, “Ini dinamakan Rendang. Masakan olahan Daging yang membutuhkan waktu Empat Jam agar rasanya... nanti kamu akan mengetahuinya.”
Hannah langsung cemberut karena Alex menggantung perkataannya. Dia kembali menatap wajan berisi Rendang dan menelan air ludah karena sangat ingin mencicipinya, hanya dari aromanya saja sudah membuat perutnya berbunyi.
“Ayahhhhhhhhhhhhhh!” Sarah datang membawa belasan anak-anak yang seusia dengannya.
Alex langsung tersenyum hangat dan merentangkan kedua tangannya membiarkan Sarah melompat ke pelukannya.
“Baiklah, ayo duduk di pinggir daun pisang itu anak-anak,” kata Alex tersenyum pada mereka. “Bibi Irina dan Hannah akan menuangkan nasi untuk kalian.”
Alex meletakkan Sarah di sebelah Jessica yang baru saja memeluk Irina. Kedua gadis kecil itu tersenyum lebar saat setumpuk Nasi dituangkan oleh Hannah di depan mereka, sementara Alex menuangkan Rendang beserta kuahnya dan Irina menuangkan air minum ke dalam gelas Plastik.
“Sialan kau Mag!” Suara wanita berteriak di belakang Pak tua Mag. “Kau hanya mementingkan dirimu sendiri saja, untung saja tadi pagi Sarah datang ke rumah dan memintaku datang ke sini!” Wajahnya tampak kesal.
“Padahal aku sudah meminta Alex untuk membungkus Nasi untuk kalian,” sahut Pak tua Mag tersenyum masam menatap istrinya yang datang bersama Putrinya yang berusia Sepuluh Tahun dan Putranya yang berusia Tiga Belas Tahun.
“Silahkan duduk bibi Jane!” Alex tersenyum menyambut mereka.
Jane juga tersenyum lebar pada Alex. “Apa benar kau akan tinggal di wilayah Barat, Alex?” selidiknya, “apakah kamu membutuhkan karyawan? Hannah sangat hebat memasak, mungkin dia bisa membantumu. Tidak perlu digaji, cukup berikan makan Dua kali sehari dan tempat tinggal saja!”
Pak tua Mag mengerutkan keningnya mendengar ucapan istrinya itu. Namun, ia diam-diam setuju Hannah tinggal di Restoran Alex, karena sangat berbahaya bagi wanita muda tinggal di wilayah kumuh ini—apalagi banyak kejadian wanita muda tiba-tiba menghilang akhir-akhir ini dan tentunya ia tahu mereka diculik oleh bandit kemudian dipaksa menjadi wanita penghibur di rumah bordil. Dia tidak ingin Hannah bernasib sama dengan para gadis-gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Desak Putu Ayu Srinadi
Abad XIX...baru ada plastik
2024-10-28
1
HoneyXing 🍯
ini tuh jaman kerajaan atau modern?? sudah ada plastiknya 🤔
2024-08-03
4
Kastini
rendang daging rusa apakah sama dengan rendang sapi
2024-06-26
1