chapter 19

"Setelah hampir satu minggu kau pergi dan sekarang kau pulang. Hebat! Ku kira kau sudah tidak ingat jalan pulang kerumah! " Ucap Diki bertepuk tangan dengan nada suara yang tersirat mencibir.

Ziah hanya diam! Ia enggan untuk menjawab dan memilih untuk mengabaikan nya saja.

"Kenapa kau malah mengabaikan ku dan tidak menjawab perkataan ku! Apa kau ingin menjadi istri durhaka ha! " Bentak Diki dengan suara tinggi

Ziah berbalik lalu menatap suaminya dengan pandangan yang sulit diartikan. " Aku sama sekali tidak berniat untuk menjadi istri durhaka mas. Aku capek dan lelah! Aku butuh istirahat. "

"Tentu saja kau lelah! Disana kau selalu membantu dia untuk berjualan bukan? Sementara disini kau hanya makan tidur saja tanpa melakukan apapun. Bagaimana? Apakah kau sudah merasa senang setelah menemui anak pembawa sial itu. " Cibir Diki

Deg!

"Dari mana mas Diki tau, kalo aku baru saja menemui nia? Apakah mas Diki memata matai ku? " Batin ziah 

"Kenapa kau hanya diam? Aku bertanya padamu. Apakah kau senang setelah bertemu dengan anak pembawa sial itu. " Ucap Diki menaikan satu oktaf suaranya.

"Berhenti memanggil nia anak pembawa sial mas! Apa kau tidak sadar anak yang kau katakan itu adalah darah daging mu sendiri. " Jawab ziah berani

"Aku tidak pernah menganggapnya anak! Berapa kali aku katakan dengan mu! Dia bukanlah anak ku. Aku tidak sudi memiliki anak yang telah membunuh istri pertama ku cuih! " Ucap Diki geram

"Keterlaluan kamu mas! Entahlah. Aku lelah dengan sikap keras kepala mu ini mas. Suatu saat nanti aku yakin. Anak pembawa sial yang kau sebut itu, pasti akan membuat dirimu menyesal dan kamu akan mencarinya hingga meminta maaf dan bersujud dikakinya. Jika hal itu terjadi kuharap kau tidak akan menyesal dikemudian hari! " Jawab ziah mengusap wajahnya dengan kasar lalu pergi menuju lantai atas tanpa menghiraukan Diki yang terus memanggilnya.

"Aku tidak akan pernah menyesal dengan keputusanku. Sekali pembawa sial. Maka seterusnya akan selalu menjadi anak PEMBAWA SIAL!." Tekan Diki menekankan kalimat terakhirnya.

Ziah yang berada dikamar hanya mampu menutup telinganya. Ziah benar benar tidak habis pikir dengan suaminya itu. Entah kapan Diki akan sadar ziah juga tidak tau.

Yang jelas! Jika suatu hari itu tiba, ziah yakin Diki akan membutuhkan fasyin dan akan mencarinya. Ziah pun memilih untuk kekamar mandi untuk berendam. Ia butuh kesegaran pada tubuhnya.

**

**

Beberapa bulan kemudian

Seperti biasa fasyin akan ke kantor Arya mengantarkan makan siang. Sebelum sebelumnya fasyin akan semangat dan cepat. Akan tetapi kali ini fasyin sedikit kualahan akibat perutnya yang semakin hari semakin membesar saja.

Hari ini sudah delapan bulan usia kandungan fasyin. Ia harus extra hati hati agar kandungannya tidak kenapa kenapa.

"Bik nia berangkat nganter makan siang tuan Arya dulu ya!" Pamit fasyin

"Iya neng hati hati! " Jawab bik yem yang dibalas anggukan kepala oleh fasyin.

Saat hendak membuka pintu. Fasyin kembali dikejutkan oleh kedatangan Naura yang sudah berdiri diambang pintu.

"Lo mau kekantor Arya? " Tanya Naura

"Iya nona! Saya ingin kekantor tuan untuk mengantarkan makan siang. " Jawab fasyin

Naura menilisik penampilan fasyin dari atas hingga bawah. Ia merasa ada sedikit yang berbeda dari fasyin. Setelah diperhatikan lebih dalam lagi.

Naura baru sadar jika fasyin saat ini tengah hamil besar itulah kenapa Naura merasa fasyin sedikit berbeda. Sementara fasyin yang diperhatikan intens, oleh Naura hanya mampu menggigit bibir bawahnya sambil mengusap perutnya.

"Lo hamil? Lo udah nikah? " Tanya Naura penuh selidik

"Gue baru sadar selama ini, ternyata lo lagi hamil muda ya? " Lanjutnya

"Kenapa lo diam? Lo udah nikah? Kalo lo udah nikah kenapa lo malah kerja? Apa semiskin itu hidup lo hingga lo harus bekerja dengan keadaan perut yang membengkak seperti ini! " Cecar Naura pada fasyin

Fasyin menggeleng. "Sa-saya belum menikah nona." Terang fasyin menunduk sambil memejamkan matanya.

Naura kaget bukan main. Apa tadi katanya? Telinganya mendengar jika fasyin belum menikah sama sekali? Jika belum apakah fasyin seorang ****** hingga harus hamil tanpa suami seperti itu.

"Apaaaa! Jadi lo belum menikah? Terus kenapa perut lo bisa besar banget! Oh astaga! Atau jangan jangan lo ****** ya, yang biasa menjajalkan tubuhnya kesana kemari untuk mendapatkan uang. Ck ck ck! Kenapa keluarga Arya mau menerima pembantu yang bersifat ****** seperti ini. Benar benar nggak habis pikir gue. " Ucap Naura geleng geleng kepala

Tes!

Setetes air bening jatuh dari pelupuk mata nan indah tersebut. Setiap kalimat yang diucapkan oleh Naura membuat fasyin tak kuasa menahan air matanya.

Dirinya bukan lah seorang ****** yang mejajalkan tubuhnya kesembarang pria. Jika saja kejadian beberapa bulan lalu fasyin sadar dan tau siapa yang telah dengan lancang nya menyentuh dirinya. Pasti fasyin akan menolak sekeras yang ia mampu.

Masalah nya fasyin sama sekali tidak tau siapa pria yang sudah menghamili nya. Jika ia tau. Maka fasyin akan menuntut untuk meminta pertanggung jawaban pria tersebut.

"Neng ayo berangkat. " Teriak pak rahmat menyadarkan fasyin.

"Iya Pak sebentar! Maaf nona saya harus segera berangkat kekantor tuan, sebelum terlambat. " Ucap fasyin tanpa menjawab perkataan Naura tadi

Sementara Naura dibuat kesal oleh fasyin yang main pergi begitu saja. Padahal niat awal dirinya lah yang hendak mengantarkan makan untuk Arya.

Beberapa bulan yang lalu Naura harus kembali ke negeri dimana ia bekerja. Lalu baru pulang sekarang dan memilih untuk menetap di bandung. Tentu saja sebelumnya ia sudah memutuskan untuk berhenti dari dunia modeling, dan lebih memutuskan untuk mengejar cinta Arya.

Naura bertekad kali ini, ia harus mampu untuk membuat Arya jatuh cinta padanya. Agar keinginan nya untuk menjadi istri orang kaya nomor satu terkabul. Dan bisa berbelanja sepuasnya tanpa harus memikirkan cicil cicilan yang menumpuk.

"Lo kamu Naura ya? " Tanya mega yang baru saja keluar dan tak sengaja matanya melihat wanita yang begitu ia kenali.

"Eh iya tante! Tante apa kabar, duh makin cantik aja. " Ucap Naura cipika cipiki pada mega

Mega hanya membalas dengan senyuman saja. " Kamu ngapain berdiri disitu ayo masuk dulu. "

Naura mengangguk dan melangkahkan kakinya dengan anggun masuk kerumah besar tersebut. "Rumahnya nggak ada yang berubah ya tan. Masih sama seperti dulu" Ucapnya berbasa basi.

"Ya begini lah. Seperti yang kamu lihat, oh iya gimana kabar kedua orang tua kamu? " Tanya mega

"Baik kok tante. Baik banget malah. "

"Syukurlah kalo begitu! Kamu makin cantik aja ya. Gimana pekerjaan kamu disana, "

"Ih tante bisa aja. Lebih cantikan tante kok! Pekerjaan Naura akhir akhir ini lancar dan aman aman aja tan, " Jawab Naura malu malu karna telah dipuji cantik oleh mega.

"Baguslah kalo begitu. " Jawab mega seadanya

"Hmm. Tante apa saya boleh bertanya sesuatu? " Tanya Naura stengah berbisik.

"Boleh. Memangnya kamu ingin menanyakan soal apa? " Ucap mega penasaran.

"Itu loh soal art baru tante. Tante kenal dia dimana? "

Kening mega berkerut. "Maksud kamu nia? Memang nya kenapa? Kamu kenal nia juga? " Tanya balik mega

"Oh nggak tan. Mana mungkin saya kenal dengan perempuan murahan seperti itu. Saya hanya ingin tau dimana tante kenal dengan nya. Dan kenapa tante mau menerima nya untuk bekerja disini? " Jawab Naura

Mega terlihat menatap Naura dengan pandangan tidak suka. "Apa maksud kamu mengatakan kalo nia adalah perempuan nggak baik? Memangnya kamu benar lihat dia menjajalkan tubuhnya begitu. "

"Ya- ya nggak sih tante. Tapikan semua itu sudah terlihat jelas, kalo dia hamil yang kita nggak tau siapa ayahnya. Jangankan kita! Dirinya sendiripun juga nggak taukan siapa ayah dari anaknya. "

"Gue harus bisa mengompori mama Arya agar percaya dengan gue. Kalo begitu maka akan mudah jalan gue untuk mendapatkan Arya. Entah kenapa gue merasa kalo sijalang itu akan menjadi penghalang gue untuk mendekati Arya. " Batin naura

Mega terlihat memicingkan matanya. Yang dikatakan oleh Naura memang benar. Bukan hanya orang lain saja yang tidak tau, akan tetapi fasyin sendiri juga tidak tau siapa ayah dari bayi yang ia kandung.

Namun mega yakin. Jika fasyin adalah anak baik baik. Mana mungkin fasyin melakukan hal tak senonoh seperti itu yang membuat dirinya rugi sendiri.

"Tante nggak percaya dengan yang kamu omongin. Selama nia bekerja disini, dia baik baik aja kok. Mana mungkin nia itu memiliki sifat seperti yang kamu ucapkan. "

"Tapi tante. Kita kan nggak tau pulang dari sini art baru tante itu__"

"Maaf ya Naura! Nia bekerja disini itu atas pilihan saya sendiri. Saya yakin kalo pilihan saya itu tidak salah, jadi saya tidak akan percaya dengan omongan kamu. " Ucap mega memotong cepat kalimat Naura

"Pintu keluar ada disana. Silahkan pergi dari sini. " Lanjutnya

Sementara Naura sudah menganga ditempat nya. Ternyata menghasut mama Arya tidak semudah yang ada dipikiran nya. Ternyata ia salah besar.

Jika sudah seperti ini. Maka Naura harus bermain dengan cantik dan mencari celah untuk menjatuhkan fasyin.

"Tunggu apalagi? Silahkan keluar dari rumah saya. " Ucap mega menyadarkan Naura

"Iya tante, maaf kalo saya salah bicara. " Pamit Naura seraya berdiri dari tempatnya.

Sementara mega hanya berdeham saja sebagai jawaban. Setelah Naura sudah menjauh barulah mega menutup kembali pintunya dengan rapat.

"Mau menghasut rupanya he! Sayangnya tidak bisa. Aku tidak akan terhasut oleh perkataan murahannya itu. " Gumam mega.

**

**

Sepanjang perjalanan, fasyin merenung memikirkan setiap kalimat yang dilontarkan oleh Naura.

Apakah sehina  dan sejorok itu wanita yang hamil diluar nikah karena musibah? Jika fasyin tau ia juga tidak ingin menerima musibah yang menimpa nya.

Ingin sekali fasyin untuk menggugurkan kandungan nya waktu itu juga. Namun fasyin berpikir. Bayi ini tidak lah bersalah. Ia juga tidak meminta ada didunia ini jika bukan karena sebuah kecelakaan.

Tanpa sadar air mata kembali menetes dipelupuk matanya. Ia merenungi nasibnya yang selalu saja menderita.

Ditinggal untuk selamanya oleh ibu kandung. Di benci oleh papa. Kedua kakak tiri dan juga adik tirinya. Lalu diusir dari rumah oleh sang papa yang ia anggap sebagai cinta pertama nya.

Selama bertahun-tahun hidup dengan kebencian sang papa. Dianggap anak pembawa sial. Disiksa habis habisan. Namun fasyin sama sekali tidak membenci papanya.

Baginya papanya adalah segalanya. Walaupun papanya tidak menginginkan dirinya, bahkan fasyin rasa Diki juga tidak menganggap nya ada.

Ah! Membicarakan dan mengingat sang papa tercinta, kembali membuat fasyin menangis terisak isak. Ia meremas dadanya dengan kuat saat merasakan begitu sesak disana.

Fasyin sampai berpikir. Apakah anak yang ia kandung nanti akan bernasib sama  dengan dirinya? Tentu tidak! Fasyin tidak akan membiarkan seorang pun berani berkata buruk tentang anaknya kelak.

Walaupun terlahir tanpa seorang ayah. Fasyin harus bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk anaknya.

Pak rahmat yang melihat dari balik spion merasa iba. Entah apa yang membuat fasyin harus menangis tersedu sedu seperti itu.

"Neng! Pakailah tisu ini. " Ucap pak rahmat memberikan beberapa lembar tissu.

Fasyin menerima nya. "Terima kasih pak. " Jawab fasyin tergugu.

Pak rahmat hanya mengangguk saja tanpa mau menjawab lagi. Ingin sekali bertanya, akan tetapi pak rahmat memilih untuk menahan nya, karena takut akan menganggu hal yang begitu privasi.

**

**

Setelah makan siang selesai. Arya mengajak fasyin berbicara empat mata saja. Ada hal penting yang ingin ia sampai kan.

"Nia! Aku ingin kau menemani ku kebutik setelah ini. "

"Bisa tuan. Memang nya ingin mencari apa? " Tanyanya

"Aku ingin mencari gaun yang cantik untuk seseorang yang cantik pula, dan aku ingin kau yang memilihkan nya. "

"Tapi.. Saya sama sekali tidak tau gaun seperti apa yang harus saya pilih tuan? Bagaimana kalo nanti gaun yang saya pilih justru tidak sesuai dengan yang wanita anda inginkan. " Jawab fasyin ragu ragu

"Tidak! Aku yakin dia akan suka dengan gaun yang kau pilihkan. Yakinlah dengan itu." Jawab Arya

"Baiklah kalo begitu tuan. " Jawab fasyin akhirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!