Kancing baju seorang wanita sudah terbuka dan memperlihatkan bukit kembar yang menonjol indah. Alex pun menghimpit tubuh Evelyn semakin menempel ke dinding dan dirinya.
Alex menciumi leher jenjang Evelyn dan itu membuat si wanita merasakan nikmat luar biasa padahal hanya permainan lidah yang Alex lakukan belum yang lainnya.
Kemudian Alex pun menciumi dua gunung itu sehingga si wanita kaget dan baru tersadar, matanya seketika terbuka lebar.
'Tidak! Ini tidak boleh di teruskan Evelyn! Ingat, kau adalah kekasih Irfan.' ucap hati Evelyn.
Lalu dengan kasar mendorong tubuh Alex hingga menjauh dari Evelyn dan menghentikan aksinya yang sedang tanggung itu.
''Ada apa Ev?'' tanya Alex suaranya berat menahan sesuatu.
''Jangan lakukan itu Lex, Aku tidak ingin mengkhianati Irfan, aku harus pergi.'' ucapnya memperingati Alex kemudian mengancingkan bajunya kembali dan langsung berlalu keluar dengan nafas ngos-ngosan.
Saat ia berjalan sambil merapihkan pakaian juga rambutnya yang acak-acakan Evelyn di kejutkan dengan suara pria yang ia kenal.
''Evelyn!'' panggil orang itu.
Evelyn secara lambat-laun menolehkan kepalanya ke belakang dan rupanya benar itu adalah Irfan memanggil dirinya.
''Hai sayang.'' panggil Evelyn dengan masih gugup.
''Kau sedang apa disini, baby?'' tanya Irfan menatapnya menyelidik pasalnya ini bukan area ruangan Irfan, dan untuk apa Evelyn disana.
''Ah itu, anu sayang, aku lagi nunggu kamu metting sambil jalan-jalan.'' jawab Evelyn.
''Metting? Aku tidak ada metting sayang, dari tadi aku di ruangan ku.'' ungkap Irfan mengejutkan Evelyn
Evelyn merasa sudah di permainan oleh Alex, dan dia akan memberikan pelajaran untuk orang itu.
'Sialan Lo Alex, jadi dia udah bohong, Alex. gue gak akan biarin Lo tenang. Lo sudah mempermainkan gue, Lex. Kurang ajar!' Evelyn membatin dalam amarah.
''Ya sudah, ayo kita ke ruangan ku.'' ajak Irfan dan Evelyn menurut.
''Sayang, aku izin ke toilet sebentar ya.'' ujar Evelyn merasa tidak enak dalam tubuhnya.
''Ok Baby, jangan lama.'' kata Irfan
''Hm.'' Evelyn berlalu.
Di kamar mandi, rupanya ****** ***** Evelyn kebasahan dan ini ulah Alex yang tadi bermain-main dengannya.
''Sialan Lo Lex, Lo udah buat gue kayak gini. Gue gak akan percaya sama Lo lagi.'' Evelyn pun membersihkan bawahnya walaupun celananya tetap basah dan membuatnya tidak nyaman.
''Aku tidak boleh terlihat panik dan juga jangan berantakan bisa-bisa Irfan curiga.'' ucapnya sembari melihat cermin dan merapihkan lagi penampilan dirinya.
Kemudian Evelyn keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Irfan yang sedang duduk sembari minum air dingin.
''Maaf ya NUnggu lama.'' ucap wanita itu manja sambil duduk di pangkuan Irfan.
''Tidak masalah sayang.'' balas Irfan sambil mencium sekilas bibirnya Evelyn.
'Tumben dia gak membalas ciuman ku?' batin Irfan heran.
Saat jarak sedekat ini Irfan Tiba-tiba mencium aroma asing dari tubuh kekasihnya. Juga ia melihat dua kancing di baju Evelyn nampak tidak ada alias copot.
''Sayang, ini kenapa baju mu?'' tanya Irfan
''Hah, ada apa sayang?'' Evelyn kaget dan panik
''Ada apa denganmu? Aku hanya tanya kancing bajumu terlepas kenapa?'' ujar Irfan
''Oh ini, Aku lupa tidak memperhatikan nya dulu sayang, saat aku memakai nya.'' alibi Evelyn seraya tersenyum untuk meyakinkan Irfan.
''Ah begitu, tapi kenapa bau parfum mu beda ya? Ini seperti asing, kamu pakai parfum siapa?'' tanya Irfan
Deg!
Jantung Evelyn langsung berdebar dia takut Irfan semakin berpikir aneh terhadapnya.
''Ini ... Aku ... Aku memakai parfum Mami, sayang. Iya parfum Mami ku. Mami baru beli kemarin, jadi aku penasaran dan aku memakai nya di bajuku. Oh ya, baunya harum gak?'' itu alasan yang di layangkan Evelyn dan Bisa-bisanya dia bertanya seperti itu pada Irfan.
''Menurut ku ini bau nya seperti parfum laki-laki, dan pastinya agak tidak pantas di pakai untuk wanita apalagi kamu sayang, Aku minta kamu jangan pakai lagi itu tidak cocok dengan mu.'' ucap Irfan bisa menebak soal parfum mana yang untuk perempuan dan untuk laki-laki.
''I-ya sayang baik, Aku juga tidak akan memakainya lagi.'' balas Evelyn merasa lega Irfan tidak banyak bertanya lagi.
**
Di tempat yang berbeda..
Jasmine justru semakin gencar dan bersemangat belajar melangkahkan kakinya itu, dia benar-benar ingin sembuh kembali.
Dengan di temani dan di bantu oleh Bibi Ida, Jasmine pun melancarkan menggerakkan kakinya.
''Ayo Non, semangat. Bibi yakin Non akan segera sembuh dan bisa berjalan normal kembali Non.'' ucap Bibi menyemangati Jasmine.
''Iya Bi, terimakasih. Aku juga sudah gak sabar ingin cepat jalan normal.'' ucap Jasmine tersenyum pada Bibi Ida.
''Benar Non, jadi ayo yang semangat Non. Agar nanti mas Irfan semakin menyukai Non Jasmine.'' celetuk Bibi Ida membuat Jasmine menghentikan langkahnya.
''Ada apa Non?'' tanya Bibi
''Bi, dia tidak menyukai ku. Dan kenapa bibi ada pikiran kesana?'' ucap Jasmine
''Loh, bukannya Non ini istrinya mas Irfan. Itu artinya kalian saling suka kan?'' ucap Bibi
''Bi, tidak ada seperti itu. Kami tidak saling suka.'' Jasmine menegaskan.
''Apa? Ah Bibi jadi bingung.'' ucap Bibi yang belum tahu apa sebelumnya yang terjadi antara Jasmine dan Irfan.
''Bi, jangan bahas itu lagi ya. Ayo Bi, bantu aku untuk jalan lagi.'' pinta Jasmiine agar berhenti membahas Irfan.
Beberapa saat Bibi berucap lagi, ''Tapi Non, apa Non Jasmin sendiri punya perasaan tidak sama mas Irfan? Dia kan pria yang baik Non juga tampan, Bibi sih pikir mungkin Non ada suka dengan Mas Irfan.'' ucap Bibi sekali lagi membuat Jasmine terpaku di tempat.
''Bibi, kenapa bahas itu lagi.'' ucap Jasmine dan langsung membuang wajah yang memerah.
Bibi pun tertawa tanpa suara, Bibi sih bisa melihat ada kekaguman di dalam pandangan Jasmine untuk Irfan, ya. Bibi bisa merasakannya.
Karena kegigihan Jasmine yang ingin bisa kembali berjalan normal akhirnya Jasmin bisa melangkahkan kakinya tanpa di bantu Bi Ida, tapi dengan memakai dua tongkat.
''Bi, aku akan sembuh sebentar lagi ya kan Bi? Dan aku senang sekali.'' ucap Jasmine bersemangat, dan karena terlalu bersemangat nya hari itu justru membuat Jasmine kecapean hingga jatuh pingsan.
''Aduh Non, bangun Non.'' pekik Bibi kaget tetiba saja Jasmine tergeletak di taman.
Tak membuang waktu Bibi menghubungkan Irfan lalu mengatakan kondisi Jasmine.
Irfan datang ke rumah sakit masih memakai kemeja Karena dia sedang di kantor.
''Bi, apa yang terjadi? Kenapa bisa dia pingsan?'' tanya Irfan cemas.
''Itu anu mas, tadi Non Jasmin sedang berlatih berjalan dari pagi gak berhenti dan akhirnya malah jatuh pingsan, maaf mas Bibi gak mencegah nya karena Bibi tidak menyangka Non Jasmin akan pingsan.'' Bibi ikut merasa bersalah dan menjelaskan yang terjadi.
''Sudah Bi, tidak apa-apa.'' ujar Irfan tidak marah.
''Dok, bagaimana kondisinya?'' tanya Irfan
''Nona ini hanya kecapean saja, dan untuk sementara waktu dia harus istirahat total, jangan dulu banyak bergerak karena itu bisa membuatnya semakin memburuk.'' ujar dokter
''Baik Dok, lalu bagaimana dengan keadaan kakinya apa baik-baik saja?'' tanya Irfan lagi
''Semua sudah membaik, dan juga kaki Nona Jasmine menunjukkan perubahan yang baik, mungkin tak akan lama lagi juga dia bisa berjalan kembali, tapi untuk itu jangan terlalu di paksakan dia untuk jalan terlalu sering karena otot kakinya justru akan shock belajar dengan bertahap saja!'' pesan dokter
''Baik dokter saya mengerti dok.'' Bibi menyahut dengan cepat karena mungkin itu tugasnya Bibi.
''Ya sudah saya permisi.'' pamit dokter
''Ya dok, makasih banyak.'' ucap Irfan
🌿
''Mas Irfan.'' panggil bibi di sore hari masih di rumah sakit.
''Iya Bi, kenapa?'' ucap Irfan
''Mas maaf Bibi tanyakan ini, tapi Bibi ingin tahu, apa benar mas dan Non Jasmine ini sudah menikah?'' tanya Bibi
''Bi, Bibi tahu dari siapa?'' tanya balik Irfan.
''Kemarin dari ibunya Non Jasmine, mas.'' ujar Bibi
''Sebenarnya iya Bi, memang benar Aku dan dia sudah menikah.'' ngaku Irfan
''Apa mas? Jadi beneran kalian ini adalah sudah menikah, dan suami istri?'' Bibi terpekik tak menyangka, ''Lalu itu gimana ceritanya mas, maksudnya Bibi apa kalian berdua ... Begitu mas?'' Bibi memperagakan tangannya seperti dua orang yang saling suka.
''Tidak Bi, bukan. '' Irfan menggeleng tidak membenarkan pikiran Bi Ida, ''Sebenarnya yang terjadi pada kami adalah .... ''
Jasmine sudah sadar dan mungkin kita-kita apakah dia mendengar semuanya yang di ucapkan Irfan atau tidak.!?
Tunggu selanjutnya.
Jangan lupa like, komen ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒
sorry banget bnyk typo ya 🥺😅
2023-05-31
0
Al Fatih
lanjut lagi yaa kaka....,, makasih
2023-05-31
2
Chantie Imudh
lanjut lagi yg banyak kak 😊😊💪💪💪
2023-05-31
1