''Bi, apa pria itu sangat sibuk ya?'' tanya Jasmine dan Jasmiine sendiri bingung harus menyebut Irfan bagaimana.
''Kayaknya sih sibuk Non, kalau tidak ya mungkin mas Irfan kesini.'' jawab Bibi
''Oh ya Bi, dia tinggal dimana ? Ah maksudku rumahnya itu ada di daerah mana ?'' tanya Jasmiine jadi ingin membahasnya Irfan, apa Jasmine ingin tahu tentang Irfan dengan lebih dalam? Entahlah.
''Ada di jalan xx Non, kenapa ? Apa Non ingin kesana ?'' tanya Bibi menebak.
''Ah bukan Bi, untuk apa aku kesana aku hanya ingin tahu saja.'' ucap Jasmine
Kemudian Bibi berpikir kembali, Sebenarnya wanita muda ini siapa nya Mas Irfan ya? Tiba-tiba saja dia di bawa kesini tapi dia sama sekali tidak tahu alamat rumah pria yang membawanya kesini. Ini sangat membingungkan. batin Bi Ida
Sementara itu Irfan justru sedang bersama Evelyn kekasihnya.
''Sayang kamu kapan sih akan melamar ku?'' tanya Evelyn manja.
''Tunggu sampai aku siap ya sayang, kamu akan menunggu kan?'' ujar Irfan
''Bukankah aku sedang menunggu itu, kenapa kamu tanya lagi.'' kata Evelyn cetus
''Iya, terima kasih kamu mau NUnggu. Evelyn, aku belum siap untuk hubungan kita ke pernikahan. Aku benar-benar tidak siap ku harap kamu mengerti itu.'' ujar Irfan
''Aku mengerti, Aku sangat mengerti. Tapi kamu loh yang tidak mengerti Aku, bahwa aku ini ingin segera menjadi istrimu Irfan, kamu selalu mengulur waktu dan kalau misal ada pria yang ingin melamar ku gimana?'' ucap Evelyn iseng mengetes Irfan.
''Apa? Melamar mu? Siapa Pria itu Evelyn? Aku tidak akan tinggal diam dan aku akan menghajar nya.'' sentak Irfan belum apa-apa sudah marah.
''Aku kan bilang kalau seandainya ada gitu, kalau kamu gak mau yaudah cepat dong sayang kamu nikahi Aku.'' kembali desak Evelyn.
'Hufft, bagaimana ini Aku tidak bisa hidup dengan dua Istri dalam waktu bersamaan.' batin Irfan bingung
''Kita akan menikah satu tahun lagi, aku janji sayang. Satu tahun lagi aku akan menyunting mu.'' Irfan meminta waktu satu tahun dan berharap saat itu dia sudah selesai dengan Jasmine, dan akan memprioritaskan Evelyn.
''Baiklah, aku tunggu janji mu.'' kemudian Evelyn mencium bibir Irfan tapi Irfan tidak membalasnya.
''Kenapa sayang?'' tanya Evelyn kecewa Irfan tak balas ciumannya.
''Maaf baby aku sedang capek sekali.'' alasan Irfan menolaknya.
'Susah sekali bermain dengan dia ini, padahal kita sudah sama-sama dewasa tapi dia selalu susah di ajak bercinta.' batin Evelyn kesal.
**
Selam empat hari itu, Irfan tidak menemui Jasmine bahkan waniita itu juga diam-diam menunggu kabarnya Irfan, namun sayang Bibi Ida tidak punya kabar apapun tentang Irfan.
''Apa yang terjadi pada Non Jasmin ini, dia malah sering melamun dan tidak punya semangat dalam hidupnya ini. Apa Non Jasmin merasa kesepian ya?'' ujar Bibi Ida menebak dan berbicara sendiri sambil menatap Jasmine yang tengah menatap bunga-bunga di belakang.
''Sebenarnya saya merasa kasihan pada dia, oh iya apa Non Jasmin tidak punya keluarga ya? Pasalnya selama beberapa hari ini tidak ada yang mencarinya.'' monolog Bibi lagi.
Jasmine sendirian dia memang merasa kesepian, Jasmine teringat pada ibu Salma Ibunya.
''Ibu sedang apa sekarang Bu?''
''Apa ibu tidak perduli padaku lagi? Aku disini tidak ada teman Bu, aku ingin bersama ibu lagi ikut jualan.'' ucap Jasmine rindu pada Bu Salma.
''Ibu bilang dia itu adalah Pria yang baik, ibu bohong lihatlah sekarang dia meninggalkan aku disini Bu, dia tidak mengurus ku.'' pekik Jasmine meluapkan emosinya.
''Non, ada apa Non? Non Jasmine kenapa?'' Bi ida cepat menghampiri Jasmine karena takut kenapa-kenapa.
Jasmine lupa kalau disini masih ada Bibi Ida.
''Tidak Bi, aku tidak kenapa-kenapa aku hanya sedang rindu sama Ibu ku.'' jawab Jasmine dan mencoba menenangkan diri.
''Jadi Non masih punya ibu ya??'' ucap Bibi
''Masih Bi, aku masih punya ibu dan aku rindu sama ibu aku mau bertemu dengannya.'' ucap Jasmin mengatakan keinginannya.
''Memang sekarang ibu Non kemana? Kalau boleh Bibi tahu.'' tanya jawab Bi Ida
''Ada Bi, di rumahnya.''
Ini semakin membuat Bi Ida kebingungan, ternyata Jasmine masih punya seorang ibu. Tapi kenapa Irfan justru membawanya kesini, benar-benar aneh.
''Di daerah mana ibumu tinggal Non?'' tanya Bibi
''Di daerah xx Bi, kenapa Bi?''
''Non serius mau ketemu ibu Non? Bibi bis antarkan kalau gitu.'' ucap Bi Ida menawarkan karena merasa kasihan.
''Bibi serius mau antarkan Aku ke sana Bi?'' ucap Jasmine senang.
''Benar karena Bibi meras kasihan dan khawatir lihat Non yang sedih dan murung.'' ucap Bi Ida
''Aku mau Bi, sekarang ya Bi antarkan Aku ke rumah ibu.'' pinta Jasmine antusias.
''Yasudah, tunggu Bibi sebentar mau ambilkan tas.'' ucap Bibi
Bibi pun memesan taksi dan mengantar Jasmine ke rumah Ibunya, Bu Salma.
Tiba di halaman rumah Bu Salma, Jasmine sudah bersemangat untuk pulang dan bertemu ibunya.
Tok
Tok
''Assalamualaikum ibu.'' ucap Jasmine mengucap salam dan mengetuk pintu.
''Bu, ini Jasmin Bu.'' panggilnya lagi ketika Bu Salma belum juga membuka pintu.
Lalu Jasmine melihat pada sandal Bu Salma memang terlihat ada di luar dan itu artinya ibunya ada di dalam tapi Bu Salma belum juga menjawab ataupun membuka pintu dan ini membuat Jasmin cemas.
''Bi, kenapa ibu tidak juga buka pintu ya.'' ujar Jasmine pada Bibi Ida dan terlihat sekali dia cemas.
''Bibi juga gak tahu Non,'' ucap Bibi ikut bingung
''Bu, ibu ada didalam kan? Ini Jasmin Bu.'' kini Jasmin berteriak keras memanggil Bu Salma.
Bu Salma sendiri di dalam rumah merasa kaget saat beliau seperti mendengar suara Jasmin anaknya di luar.
''Loh itu seperti Jasmine, apa dia ada disini?'' ucap Bu Salma dengan suara lemah ternyata Bu Salma sedang sakit.
Dengan berjalan pelan-pelan Bu Salma pun membuka pintu, rupanya memang benar di luar ada anaknya bersama wanita asing.
''Jasmine, kenapa kamu ada disini Nak?'' tanya Bu Salma suaranya masih lemah.
''Ibu, apa ibu baik-baik saja?'' tanya Jasmin cemas melihat wajah ibunya ini pucat lalu memeluk tubuh Bu Salma.
''Ibu baik-baik saja Jasmin, kenapa kamu kesini? Apa Nak Irfan tahu kamu datang kesini?'' tanya Bu Salma.
''Aku kangen sama ibu, dan kenapa ibu bicaranya kayak gitu seperti aku tidak boleh saja menemui mu, Bu.'' ucap Jasmine sedih.
''Maafkan ibu Nak, bukan maksud ibu tidak senang kamu datang hanya saja ibu gak mau kamu kesini tanda izin suamimu Nak.'' ujar Bu Salma
''Ibu jangan khawatir, dia sudah tahu kok.'' ucap Jasmine terpaksa berbohong.
Disini Bibi Ida kembali dibuat bingung, Suami, maksudnya suami siapa? batin nya bertanya-tanya.
''Ayo masuk.'' ajak Bu Salma kemudian melihat pada Bibi Ida.
''Ini siapa?'' tanya Bu Salma
''Saya pekerja di tempat mas Irfan.'' jawab Bibi
''Oh kenal juga dengan nak Irfan.'' ujar Bu Salma
''Benar Mbak.'' balas bibi
''Iya Bu, ini Bibi Ida.. Beliau yang selama ini jagain aku, menemani Aku di rumah itu bibi juga yang selama ini merawat ku.'' Jasmin menjelaskan.
''Terimakasih kamu sudah merawat putriku selama disana, saya ini Ibunya Jasmine, saya Salma.'' ucap Bu Salma mengenalkan diri.
''Iya Bu, salam kenal saya Ida.'' mereka pun bersalaman.
''Bu, apa ibu sedang sakit?'' tanya Jasmine masih khawatir.
''Tidak Nak, ibu baik-baik saja ibu gak sakit.'' Bu Salma tidak mau anaknya cemas padahal yang sebenarnya memang Bu Salma sedang tidak enak badan.
''Tapi Ibu terlihat pucat , oh ya apa ibu Sudah makan belum?''
''Sudah Jas, ibu udah makan tadi. Kalian sendiri sudah pada makan belum? Kalau belum makan lah dulu disini.'' ibu Salma menawarkan.
''Kami sudah makan dulu kok Bu, sebelum kesini.'' jawab Jasmine
''Benar mbak, tadi kami sudah makan.'' sahut Bibi
''Oh baguslah.''
Sementara di sebuah apartemen, seorang pria datang ke tempat itu. Tapi dia tidak melihat keberadaan Jasmine maupun Bibi Ida dan itu membuatnya panik juga cemas.
''Kemana mereka? Kenapa tidak ada di dalam?'' pikirnya bertanya-tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Al Fatih
d tunggu lanjutannya yaa kaka...,, tetep semangat
2023-05-29
0
Chantie Imudh
lanjit lagi kak yg banyak ya 😊😊💪nulisx kak
2023-05-28
0