''Bi, Bi Ida. Bibi dimana?" ucap Irfan berteriak memanggil Bi Ida.
''Kemana sebenarnya mereka ini, rumah juga nampak sepi.''
''Jasmine kamu ada dimana?'' kali ini Irfan memanggil Jasmine.
Akhirnya hari itu Irfan ketiduran sambil menunggu kepulangan Jasmine dan Bi Ida.
Sementara itu di kediaman Bu Salma, Bibi Ida ingin menanyakan hal penting pada Bu Salma.
''Maaf Mbak, kalau boleh tahu katanya Non Jasmine ini sudah mempunyai Suami ya, kemarin saya sempat mendengar Mbak Salma menyebut suaminya. Jadi Non Jasmine itu sudah menikah lalu dimana suaminya?'' tanya Bi Ida tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak bertanya.
''Iya memang benar Jasmine iitu sudah menikah, menangnya kamu tidak tahu Da, kalau Nak Irfan itu adalah suaminya.'' ungkap Bu Salma.
''Apa Mbak? Maksudnya suami si Non begitu?'' Bi Ida terkejut
''Iya siapa lagi, memang Nak Irfan sudah menikah dengan Jasmine Nak Irfan itu menantu saya. Apa kamu tidak di beritahu soal ini olehnya?'' tanya Bu Salma heran.
''Tidak Mbak, mas Irfan sama sekali tidak Cerita soal ini. Ah pantas saja sekarang aku paham pantas lah Non Jasmin tiba-tiba di bawa ke apartemen nya ternyata karena mereka telah menikah.'' akhirnya Bi Ida menemukan titik terang dari kebingungan nya selama ini.
''Oh ya, bagaimana perlakuan menantu saya pada Jasmine, Da?'' tanya Bu Salma penasaran
''Oh soal itu, mas Irfan baik kok sama si Non, ya hanya saja mas Irfan tidak tinggal di apartemen karena dia tinggal bersama orangtuanya.'' jelas Bibi Ida.
''Jadi apa itu artinya Jasmin belum di perkenalkan pada ke-dua orangtuanya begitu Da?''
''Benar, Non Jasmine belum di ajak oleh mas Irfan. Karena selama datang ke apartemen, mas Irfan tidak pernah mengajak Non Jasmine keluar dari tempat itu.''
Bu Salma pun berpikir Nung Irfan belum menceritakan semuanya tentang hubungannya dengan Jasmine karena Bu Salma yakini Irfan itu bukan dari keluarga yang biasa, Bu Salma pikir Irfan terlahir dari keluarga yang berada sehingga untuk membawa Jasmine ke rumah utama akan banyak masalah dan banyak pertanyaan yang muncul, Bu Salma mencinta memahami akan hal itu .
**
Irfan baru bangun tidur tapi rumah masih sepi yang artinya Bibi Ida dan Jasmine belum pulang juga.
Ah iya, Irfan lupa dengan ponselnya padahal ia bisa mengubungi Bibi Ida dari semalam tapi Irfan tidak ingat kesana.
Irfan langsung menanyakan keberadaan Bibi Ida juga Jasmine kemana mereka pergi dan menyuruh mereka untuk pulang ke apartemen.
''Maaf Non, kita harus pulang.'' ucap Bi Ida pada Jasmine yang sedang nyemil sambil nonton film.
''Pulang? Ini rumah ku Bi.'' balas Jasmine lupa dengan keadaannya sekarang.
''Tapi Non, ini mas Irfan menyuruh Bibi mengantarkan Non kembali ke apartemen.'' jelas Bibi dan mengatakan yang Irfan suruh.
Seketika Jasmine menghentikan menyuap cemilannya dan tidak bersemangat lagi saat mendengar nama pria itu dan kenyataan tentangnya.
''Tapi Bi, aku mau disini aku ingin sama Ibu.'' ucap Jasmine enggan ikut bersama Bibi Ida.
''Anu Non, ini sepertinya mas Irfan marah karena Bibi tidak minta ijin dulu membawa Non kesini.'' ucap bibi memberitahu bahwa nada suara Irfan terdengar sangat marah.
''Aku masih ingin disini.'' ucap Jasmine lirih
Jasmine adalah anak Bu Salma satu-satunya, walaupun mereka hidup dalam keadaan yang sulit tapi Bu Salma selalu memanjakan Jasmin sehingga beginilah akhirnya, Jasmin menjadi anak yang manja dan tidak terbiasa berpisah dengan Bu Salma, Ibunya.
''Apa? Jadi kamu tidak izin dulu pada suamimu Jasmine!'' pekik Bu Salma mengejutkan Jasmine
''Ibu!'' ucap Jasmine menatap Bu Salma.
''Kamu kenapa jadi anak yang seperti ini Jasmine? Ibu kan sudah katakan kamu harus izin dulu sama Nak Irfan. Tapi kamu malah keras kepala, sekarang juga cepat kamu kembar ke rumah itu! Dan jangan buat suamimu marah itu tidak baik Nak.'' ujar Bu Salma dengan menyuruh Jasmiine pulang.
''Tapi ibu aku tidak betah tinggal disana Bu, aku gak suka dengan dia aku ingin sama ibu saja.'' Jasmine memelas pada Bu Salma.
''Mungkin ini kesalahan Ibu yang terlalu memanjakan kamu selama ini Jasmine. Ibu minta sama kamu turuti perkataan ibu, kembali lah pada suamimu jangan menjadi istri yang durhaka Nak! Ida saya minta sama kamu, tolong antarkan lagi anak saya kepada suaminya tolong Da!'' pinta Bu Salma kepada Bibi Ida, dengan tatapan tak terbantah.
''Baik Mbak, ayo Non kita pulang.'' ajak Bibi Ida
''Ibu .''
''Pulang lah Nak.'' Bu Salma memeluk Jasmine dulu sebelum anaknya ini benar-benar pergi di bawa Bibi Ida.
Sepanjang perjalanan pulang Jasmine hanya termenung seorang diri dia tidak mengajak Bi Ida bicara Jasmine sedang ingin sendirian.
''Non, maafkan Bibi ya ini salahnya bibi yang tidak mengabarkan dulu sama mas Irfan, jadinya seperti ini.'' ucap Bibi merasa bersalah.
''Tidak Bi, Bibi sama sekali tidak salah Bibi jangan menyalahkan diri Bibi seperti itu ya.'' ucap Jasmine bicara juga.
''Iya Non.'' angguk Bibi
🌿
''Kalian habis dari mana? Pergi dari rumah tidak ada mengabarkan kepada ku. Bi, apa Bibi sudah bosan bekerja disini?.'' Irfan berteriak meluapkan amarah yang dia tahan.
''Maafkan Bibi mas, iya ini emang salah Bibi tidak beritahu mas dulu.'' ucap Bibi menunduk dan minta maaf.
''Baguslah Bibi sadar atas kesalahan bibi, kalian itu sudah sangat keterlaluan membuat ku bingung mencari kalian, apa kalian tidak tahu kalau aku ini cemas, aku takut terjadi sesuatu pada kalian. Tapi kalian justru tidak memikirkan itu.'' kembali Irfan marah-marah suaranya menggelegar di ruangan itu.
''Cukup! Berhenti marah-marah dan menyalahkan Bi Ida! Karena Bibi Ida tidak bersalah Aku lah yang salah, aku yang mengajak Bi Ida pergi, jdi berhentilah menyalahkan dan marah sama Bi Ida.'' ucap Jasmine menjawab Irfan, Jasmine sama sekali tidak takut.
''Bagus, baguslah kau sadar dengan kesalahan mu itu. Kau adalah wanita yang membuatku pusing, kau ini ada adalah wanita pertama yang keras kepala kau wanita yang baru ku lihat di dunia ini orang yang suka melawan, kau ini ----''
''Kau apa? Apa lagi? Aku ini apa hah? Berhenti mengataiku, aku memang seperti ini. Kalau kau tidak suka ya pulangkan aku pada ibuku itu gampang bukan. Dan kau juga harus tahu ini ya, kau itu adalah pria pertama yang ku lihat sangat cerewet dan ingin menang sendiri, aku baru saja pergi ke rumah Ibuku, apa kau puas?.'' Jasmine memotong ucapan Irfan.
''Aku hanya ingin kau mengabarkan kalau kau akan pergi. Dan kau jangan lupa akan satu hal aku adalah suamimu sekarang ini.'' ucap Irfan mengingat-ingat Jasmine.
''Ya aku tahu , kau adalah suamiku. Suami yang meninggalkan istrinya tiga hari ini sendirian apa itu yang di bilang suami?'' Jasmine menyindir Irfan bahkan membahas tentang Irfan yang tidak pulang pulang.
''Kenapa? Apa kau merasa kesepian tidak ada Aku? Apa kau menginginkan aku selalu di sampingmu hm?'' Irfan mendekati Jasmine dan suaranya berubah jadi lembut.
''Ayo jawab kau ingin aku selalu menemanimu begitu, Istriku?'' kembali ucap Irfan dengan setengah berbisik.
''Menjauhlah.'' cetus Jasmine mendorong dada Irfan
''Ayo katakan apa semua itu benar, apa kau sedih karena aku tak pulang-pulang dan akhirnya kau memutuskan pulang?''
''Tidak! Kau salah mengira, aku ... Aku memang rindu sama Ibu, dan bukan karena Aku seperti yang kau tuduhkan.'' ucap Jasmine tapi dengan membuang muka.
Irfan tersenyum simpul melihat sikap wanita ini yang menjadi gugup setelah mengatakan suami yang seperti apa yang meninggal istrinya,.
'Hm, mungkin dia sudah mulai menganggap keberadaan ku ini yang menjadi suaminya disaat aku tidak ke apartemen, tapi dia masih tidak mau ngaku.' batin Irfan dengan argumen nya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Al Fatih
memang ga tau pastinya sih ya,, alasan ibu salma menikahkan jasmine dgn irfan,, terlepas utk meyakinkan bahwa kehidupan jasmine akan tercukupi secara materi mengingat kondisinya jasmine,, tapi akhirnya agak kasian juga sama irfan,, krn jasmine koq sikapnya agak kurang baik sama irfan,, maksudnya bukan irfan yg memaksa utk menikah....,, jadi saling menghargai lah,, krn kedepannya itu akan banyak rintangan utk pernikahan mrka,, berharap irfan dan jasmine akan baik2 sj...,, bahagia selalu
2023-05-30
0