Cara Irfan ekstrim

Jasmine hari ini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun Bu Salma merasa bingung apakah dia akan membawa Jasmine ke rumah atau menyuruh Irfan membawa Jasmine karena kini anaknya itu istri Irfan.

Sebetulnya Bu Salma ingin agar Jasmine terbiasa dengan Irfan, maka akhirnya Bu Salma harus membuat Irfan setuju membawa Jasmine bagaimana caranya.

''Nak Irfan, ibu ingin membicarakan hal penting dulu dengan kamu.'' ujar Bu Salma.

''Oh silahkan Bu, ingin bicara apa.'' Irfan siap mendengarkan.

''Kalian kan sudah menikah, dan memang sepantasnya Jasmine ikut dengan Nak Irfan karena Jasmine kamu sekarang adalah tanggung jawab Nak Irfan. Maka ibu ingin kamu ikut dengan suamimu.'' ujarnya Bu Salma.

''Ibu, kenapa ibu bicara kaya gitu? Aku mau sama Ibu.'' Jasmine tidak setuju.

''Kamu harus menuruti perintah Ibu Jasmine, ini semua demi kebaikan kamu ibu sudah tidak punya hak padamu lagi.'' Bu Salma menegaskan.

''Hikks, apa ibu sudah tidak sayang padaku?'' Jasmine merasa kecewa pada ibunya.

''Nak, jangan pernah berpikir seperti itu. Ibu melakukan ini karena ibu sayang padamu, ibu ingin yang terbaik untukmu Jasmine.'' Bu Salma segera memeluk Jasmine untuk menenangkan.

Sementara itu Irfan juga bingung dia akan membawa pulang Jasmine kemana? Tidak mungkin dia membawanya ke rumah secepat ini, bisa-bisa Momy nya shock berat.

Aku harus membawa dia kemana? Momy tidak akan setuju dia tinggal di rumah, dan bagaimana caraku mengatakan ini semua pada Momy dan Daddy. batin Irfan memikirkan tempat yang pas untuk Jasmine.

''Bagaimana Nak Irfan, apa Nak Irfan setuju dengan permintaan Ibu?'' tanya Bu Salma seraya menatap Irfan.

Ini keputusan yang sulit namun Irfan lagi-lagi harus siap menerima semuanya.

''Bail Bu, saya setuju Jasmine ikut dengan saya.'' ujar Irfan sudah memutuskan.

''Sykurlah, terimakasih Nak.''

Irfan mengangguk.

''Tidak!'' Jasmine histeris ''Kamu kenapa harus setuju yang ibu bilang sih, harusnya kamu menolaknya. Karena Aku gak mau ikut sama kamu!'' Jasmine emosi.

''Jasmine! Jaga bicaramu! Tidak sopan sekali kamu pada suamimu. Nak Irfan ini sudah baik sama kita Jasmine, dia bertanggung jawab padamu selama ini.'' Bu Salma langsung menegur Jasmine.

''Tapi Bu, Aku gak mau---''

''Kami harus mau! Ibu tidak menerima penolakan!'' tegas Bu Salma.

Jasmine akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi bila Ibunya sudah memutuskan sesuatu dengan tegas. Wanita itu hanya bisa diam menurut.

Setelah mengantarkan Bu Salma ke rumahnya yang Kumuh dan kecil itu akhirnya Irfan pergi ke suatu tempat bersama Jasmine yang hanya diam saja tidak melirik pada Irfan sedikitpun. Hanya suara isakkan tangis yang terdengar dari mulut Jasmine.

''Kita sudah sampai, ayo.'' ucap Irfan membuka pintu untuk Jasmine.

''Tempat apa ini?'' tanya Jasmine polos seraya menatap bangunan megah dan menjulang tinggi.

''Ini apartemen, sekarang kamu bisa tinggal disini.'' Jawab Irfan

''Aku tinggal disini?'' Ulang nya Jasmine kebingungan dengan kata-kata itu, apa maksudnya ia akan sendirian disini?

''Sudah kita bisa bicarakan itu di dalam, sekarang ayo aku bantu kamu naik kursi roda.'' ujar Irfan sambil membantu tubuh jasmani ke kursi roda nya.

Tentu hal itu membuat kulit mereka bersentuhan dan ini membuat Jasmine risih tidak nyaman.

Aku gak mau setiap hari kayak gini, dia menyentuh kulit ku semau dia, aku gak terbiasa dekat dengan seorang pria aku tidak nyaman. Oh Tuhan, aku harus bagaimana ini. batin Jasmine menjerit dalam hati.

''Tangan kamu dingin sekali, apa kamu kedinginan?'' tanya Irfan melirik Jasmine

Jasmine hanya menggelengkan kepalanya, dia bukan dingin tapi grogi dan merasa aneh berdebar sekali rasanya, berdekatan dengan seorang pria.

Irfan pun membawa Jasmine kedalam kamarnya yang kini menjadi milik Jasmine, ''Istirahat lah.'' ujar Irfan.

''Nanti akan ada bibi Ida kesini, dia yang akan membantu mu disini.'' ucap Irfan memberitahu.

''Oh.'' Jawab Jasmine singkat dan tidak perduli apa yang akan dilakukan Pria ini, yang jelas Jasmine masih marah padanya.

Sialan, wanita ini judes sekali bahkan aku tidak melihat dia tersenyum lagi, semarah itukah dia sama aku. batin Irfan menduga-duga.

''Aku ingin tidur.'' akhirnya Jasmine bersuara Irfan menatapnya, ''Oh ya sudah, kamu tidurlah.'' ucap Irfan namun masih berada di sana tidak juga beranjak pergi keluar.

''Aku ingin tidur, tapi kamu kenapa masih disini'' ujar Jasmine dengan menatap Irfan.

Apa maksudnya? Apa dia baru saja mengusirku? Hei ini adalah apartemen milikku! pekik Irfan namun dalam hati.

''Ok, Aku keluar dan silahkan tidur dengan nyenyak.'' seru Irfan, nada suaranya begitu dingin kemudian berlalu meninggalkan Jasmine.

''Cih, kenapa dengan nya? Laki-laki kok seperti perempuan mudah marah.'' Jasmine mengejek Irfan.

Kini di ruangan itu hanya ada Jasmine sedang menatap langit-langit kamar yang sunyi.

Kamar yang sangat luas, bagus, wangi dan mewah. Tapi ini seperti tempat kosong bagi Jasmine, karena ini bukanlah kamarnya.

''Ibu kenapa tega sekali, membiarkan Aku pergi dengan orang asing Bu? Hikks, apa ibu tidak takut aku di apa-apain oleh dia? Ibu kenapa percaya sama orang ini Bu? Padahal Aku ingin bersama Ibu.'' ucap Jasmine sambil menangis hatinya terasa sakit.

Karena seharian ini ia kelelahan menangis dan akhirnya Jasmine tertidur juga dengan sesekali isakkan nya masih terdengar.

Seseorang datang ke kamar itu, menatap Jasmine dengan perasaan bersalah, kemudian tangan pria itu menarik selimut dan menutupi tubuh si wanita dengan selimutnya. Setelah itu dia pun keluar lagi meninggalkan Jasmine.

**

''Hah, ternyata ini bukan mimpi. Aku benar-benar berada di tangan nya sekarang.'' ucap Jasmine bermonolog dia baru bangun tidur lalu menatap kamar yang asing dan baru ingat ini adalah kamar Irfan yang artinya Jasmine tidak sedang bermimpi.

''Kamu sudah bangun, ini Aku bawakan makan malam untukmu.'' ucap Irfan datang dengan membawakan Jasmine makanan.

Jasmine langsung membuang muka dan tidak perduli dengan Irfan, Jasmine merasa Irfan ini hanya pura-pura baik saja kepadanya.

''Kenapa? Ayo ini di makan!'' titah Irfan menyodorkan nampan pada Jasmine.

Namun Jasmine tetap bergeming.

''Cepat ambil dan makan!'' sekali lagi titah Irfan.

Dan wanita itu masih keras kepala.

''Atau mau aku suapin, hah?'' Irfan membentak Jasmiine dia mulai muak.

''Tidak perlu.'' jawab Jasmine cetus tatapan matanya menatap benci.

Brukkk!

''Kau ini kenapa hah? Jangan buat kesabaran ku habis ya! Aku tidak akan segan-segan menyakitimu ayo cepat makan!'' bentak Irfan dan memukul nakas dengan keras, menyimpan nampan dengan kadar di atas nakas.

Jasmine melonjak kaget mendapat perlakuan dari Irfan, yang membentak dan menggebrak meja tadi.

''Kamu memang jahat.'' pekik Jasmine menangis ketakutan

''Ya! Aku memang jahat! Jadi cepat makan makanan mu ini! Ayo!'' paksa Irfan

''Aku tidak mau makan, Aku ingin pulang ibu ...'' Jasmine memanggil Bu Salma.

''Ayo makan!'' Irfan memaksa Jasmine membuka mulutnya dan menyakiti pipi Jasmine.

''Tidak! Kamu menyakiti ku.'' Jasmine masih tidak mau makan.

''Dasar keras kepala.'' umpat Irfan

Hal tak terduga pun terjadi, Irfan menyuapkan nasi itu ke mulutnya. Kemudian menarik tengkuk Jasmine hingga setengah berbaring dengan cepat memasukkan makanan pada mulut Jasmine lewat bibirnya. Lalu menempelkan bibirnya untuk menahan bibir Jasmine agar menelan makanan itu sampai habis.

Mata Jasmine terbelalak lebar ia terkejut dengan perlakuan Irfan, ini membuatnya takut.

''Cepat telan makanan itu, atau aku lakukan lagi cara tadi!'' ancam Irfan berbisik tepat di atas bibir Jasmine, dan berhasil membuat Jasmine makan.

Huaaa, jorok sekali dia. Dasar pria menjijikkan aku membencinya. .

Terpopuler

Comments

Chantie Imudh

Chantie Imudh

lanjut lagi kak up nya yang banyak semangat kak nulisx 😍😍😊

2023-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Menabrak seorang wanita
2 Irfan membawa pengacara
3 Nikahi Putriku!
4 Salma meminta pernikahan resmi.
5 Irfan jadi membandingkan Evelyn dan Jasmine
6 Mulai menghantui pikiran Irfan
7 Sah menikah
8 Ketahuan memakai cincin
9 Irfan di suruh bersihkan tubuh Jasmine
10 Jasmine sudah sadar
11 Jasmine terkejut, Irfan adalah suaminya
12 Masih belum akur
13 Cara Irfan ekstrim
14 Merasa kesepian
15 Ke rumah Bu Salma.
16 Berujung gugup
17 Alex, sepupu yang gila
18 Kami memang sudah menikah
19 Menjadikan Kakak laki-laki dan janji Irfan
20 Di kira maling
21 Ciuman pertama
22 Istriku polos
23 Alex punya rencana
24 Malam panas Alex dengan Evelyn
25 Evelyn merasa dicampakkan oleh Irfan
26 Salah menuduh jadi kena tampar
27 Irfan mengungkapkan pernikahannya
28 Evelyn bertemu Jasmine
29 Membawa mu ke tempat jauh
30 Kamu milikku
31 Bebas berkuda
32 Evelyn tidak terima ditinggalkan oleh Irfan
33 Gak jujur sudah cinta
34 Evelyn pingsan
35 Makan mie bersama
36 Bukan anak kandung Bu Salma
37 Sikap Alex yang perhatian
38 Bertemu Ibu mertua
39 Asal usul Jasmine
40 Membaca isi suratnya Lisa
41 Kejelasan tentang Jasmin
42 Dinner (Menyenangkan hati Istri)
43 Pujian berujung ribut
44 Perduli pada Nenek
45 Ngidam ayam geprek
46 Menghargai suami
47 Mengumumkan pernikahan
48 Jasmine menangis di kantor Irfan
49 Bumil Ingin kerak telor
50 Apa yang Irfan bawa?
51 Berdansa di acara pernikahan
52 Mimpi buruk
53 Malangnya Yasmine Irish Kurniawan.
54 Ayah menyesal Yasmine
55 Aruna si gadis penjual bunga.
56 Irfan akan membawa Yasmine pulang.
57 Yasmine sakit. (Irfan bertemu Aruna)
58 Menjauhkan Yasmine dari Aruna
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Menabrak seorang wanita
2
Irfan membawa pengacara
3
Nikahi Putriku!
4
Salma meminta pernikahan resmi.
5
Irfan jadi membandingkan Evelyn dan Jasmine
6
Mulai menghantui pikiran Irfan
7
Sah menikah
8
Ketahuan memakai cincin
9
Irfan di suruh bersihkan tubuh Jasmine
10
Jasmine sudah sadar
11
Jasmine terkejut, Irfan adalah suaminya
12
Masih belum akur
13
Cara Irfan ekstrim
14
Merasa kesepian
15
Ke rumah Bu Salma.
16
Berujung gugup
17
Alex, sepupu yang gila
18
Kami memang sudah menikah
19
Menjadikan Kakak laki-laki dan janji Irfan
20
Di kira maling
21
Ciuman pertama
22
Istriku polos
23
Alex punya rencana
24
Malam panas Alex dengan Evelyn
25
Evelyn merasa dicampakkan oleh Irfan
26
Salah menuduh jadi kena tampar
27
Irfan mengungkapkan pernikahannya
28
Evelyn bertemu Jasmine
29
Membawa mu ke tempat jauh
30
Kamu milikku
31
Bebas berkuda
32
Evelyn tidak terima ditinggalkan oleh Irfan
33
Gak jujur sudah cinta
34
Evelyn pingsan
35
Makan mie bersama
36
Bukan anak kandung Bu Salma
37
Sikap Alex yang perhatian
38
Bertemu Ibu mertua
39
Asal usul Jasmine
40
Membaca isi suratnya Lisa
41
Kejelasan tentang Jasmin
42
Dinner (Menyenangkan hati Istri)
43
Pujian berujung ribut
44
Perduli pada Nenek
45
Ngidam ayam geprek
46
Menghargai suami
47
Mengumumkan pernikahan
48
Jasmine menangis di kantor Irfan
49
Bumil Ingin kerak telor
50
Apa yang Irfan bawa?
51
Berdansa di acara pernikahan
52
Mimpi buruk
53
Malangnya Yasmine Irish Kurniawan.
54
Ayah menyesal Yasmine
55
Aruna si gadis penjual bunga.
56
Irfan akan membawa Yasmine pulang.
57
Yasmine sakit. (Irfan bertemu Aruna)
58
Menjauhkan Yasmine dari Aruna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!