Alvian membuka mata dan melihat jam yang ada dinakas samping tempat tidurnya.
Pukul tujuh lewat sepuluh menit. Netra nya memandan sang istri yang masih terlelap dipelukannya, terlihat lelah karen pergulatan mereka semalam, entah berapa kali mereka melakukannya, hanya Nafisah dan Alvian yang tahu. Setelah sholat subuh pun mereka mengulangi kembali pergulatan halal membuat Nafisa kelelahan dan kembali melanjutkan tidurnya.
Alvian memandang sang istri lekat,terpancar wajah cantik penuh kepatuhan.Rasa gemas dan sayang pun kian besar,membuatnya mencium kening Nafisah dengan dalam penuh cinta.
Alvian bangun dengan pelan agar tidak mengganggu tidur sang istri yang masih terlihat sangat lelah. Sebenarnya dia juga lelah, cuma saat ini ada meeting yang tidak bisa ia tinggal.Walau Azka bisa menghendle semua jika ia tidak bisa hadir,tapi ia tidak mau terus merepotkan Azka. Azka juga punya urusan pribadinya.
Ia bergegas mandi dan bersiap dengan pakaian kantornya. Ia melihat wajah istrinya yang masih betah dalam tidurnya, wajah yang sangat cantik,teduh dan menentramkan hati melihatnya. Rasa nya ia tidak ingin meninggalkan istrinya ini barang sekejap saja.
"Sayang, mas pergi kantor sebentar ya, mas akan segera pulang." ucap nya pelan tak ingin istrinya terbangun. Ia mengecup kening Nafisah penuh rasa sayang,Ia juga meninggalkan secarik kertas diatas nakas sebagai pesan untuk istrinya.
**
"Nafisah kok belum datang sih,jam pelajaran sebentar lagi mulai". Laila menunggu Nafisah tapi tak kunjung datang, ia sudah tidak sabar ingin berbagi cerita kepada sahabatnya itu. Ia mencoba menelfon pun nomor Nafisah tidak aktif, hingga bel jam pelajaran pun berbunyi.
"Kok gak aktif ya nomer Nafisah?" batinnya merasa khawatir. "Nanti saja lah aku hubungi lagi". Laila beranjak dari duduk nya dan segera pergi menuju kelas yang akan ia bimbing.
Nafisah melenguh meregangkan otot ototnya tubuhnya yang tersa sakit akibat pergulatan mereka semalam.Ia mengerjapkan matanya menetralisir pandangannya.Wajah nya seketika memerah mengingat apa yang ia dan Alvian lakukan semalam,sungguh saat ini Nafisah sangat malu, untung saja suaminya tidak melihat wajahnya yang merah bak tomat.
"Mas.." Nafisah mengedarkan pandangannya menelisik semua sudut kamar tapi tidak ada Alvian, Ia melihat jam yang ada di nakas ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.Pantas saja suaminya tidak ada sudah dipastikan suaminya saat ini sedang berada dikantor.
Ia segera beranjak bangun dari tempat tidur namun pandangannya teralihkan pada sebuah kertas yang berada di atas nakas. Ia mengambilnya dan membaca isi pesan itu.
"Sayang, mas berangkat kekantor, mas sengaja tidak membangunkan kamu karena mas tau kamu pasti lelah. Mas juga Uda siapkan sarapan, jangan lupa dimakan ya sayang." Bibir Nafisah melengkung menerbitkan senyum membaca pesan dari suaminya,apalagi kalimat panggilan sayang untuknya membuat Nafisah terbang melayang.
Segera ia kekamar mandi dan membersihkan diri barulah ia pergi kedapur untuk sarapan, cacing diperutnya dari tadi sudah berdemo minta diisi karena sudah melewatkan jam makan pagi. Ia specless dengan nasi goreng yang ada dimeja makan. Tidak pernah menyangka dan terbayang jika Alvian memasakkan sarapan untuknya, ini pertama kali Alvian memasak untuk dirinya,jangan ditanya, hatinya sungguh berbunga bunga seperti taman bunga yang lagi bermekaran.
"Makasih ya mas" gumamnya lalu memakan makanan yang sudah tersaji dimeja. Walaupun rasanya sangat jauh dari yang biasa dia masak,tapi ia sangat bangga dimasakin oleh suaminya.Ia melahapnya hingga tandas tanpa tersisa sedikitpun.
Setelah menyelesaikan makannya ia kembali kekamar mengambil ponselnya dan mengecek ponselnya yand sedari semalam ia matikan, lebih tepatnya Alvian mematikan ponselnya agar tidak ada yang mengganggu pergulatan mereka semalam.
Tertera banyak panggilan masuk dari sahabatnya Laila. "Kenapa ya Laila nelfon". tanya nya sendiri sambil menelfon kembali nomor Laila.Panggilan pertama tidak diangkat dan panggilan kedua baru diangkat oleh Laila.
"Assalamualaikum la."
"Waalaikumsalam Naf...Kamu kenapa gak masuk hari ini Naf, aku dari tadi nungguin kamu nyatanya kamu gak masuk. Ada apa? Kamu gak sakit kan?"
"Ya Allah La, pertanyaan kamu panjang seperti kereta api, gimana mau jawabnya" Nafisah tertawa geli mendengar pertanyaan beruntun Laila.
"Ya sorry" Laila pun ikut tertawa
"Maaf aku gak ngasih kabar kalau aku gak masuk hari ini,Badanku pegel pegel semua La jadi tadi mas Al minta izin ke ponpes aku gak masuk. Memang tadi pagi Alvian melarang Nafisah untuk mengajar dan ia juga meminta izin gak masuk untuk Nafisah.
"Oooo, trus gimana keadaanmu sekarang?"
"Alhamdulillah Uda jauh lebih enakan kok. Oiya tadi kamu menelfon ku apa ada sesuatu?" tebak Nafisah.
"Hehehe.." Laila tertawa tersipu diseberang telefon. "Aku mau cerita ni sama kamu, tapi gak ditelfon lah Naf,gak seru."
"Dari bau nya ada roman roman bahagia ni. benarkan?"
"iya."
"Ya udah,kamu datang ke rumahku saja La, gak sabar denger berita bahagia." Nafisah sangat semangat.
"iya nanti pulang ngajar aku langsung kesana. Uda dulu yah Naf, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
Nafisah tersenyum tidak sabar mendengar kabar bahagia dari sahabatnya, dan senyumnya terhenti saat mendengar bunyi bel rumahnya. Ia mengintip siapa yang bertamu,ternyata sopir keluarga atmaja.
"Selamat siang non, saya disuruh den Alvian mengantar makan siang untuk nona."
"Makasih ya pak". Nafisah menerima makanan yang diantar untuknya.Ia mengernyitkan dahi heran melihat banyak makanan dan cemilan.
Terdengar notif pesan di aplikasi hijau nya, ia membuka dan ternyata Alvian yang mengirimi pesan.
"Mas kirimin kamu makan siang dan juga cemilan, mas tidak tahu pasti cemilan apa yang kamu suka jadi mas belikan sebanyak itu agar kamu bisa pilih suka yang mana."
Nafisah tersenyum bahagia,sangat bahagia. Ia mengetikkan kata demi kata membalas pesan suaminya.
"Makasih banyak mas makanannya, Naf suka semua kok.Mas juga jangan lupa makan yah, cepat pulang, Naf menunggu mas dirumah. "
Alvian tersenyum melihat ponselnya, jantungnya berdebar jika menyangkut istrinya, walau pesan dari Nafisah namun bisa membuat jantungnya berdebar kencang
"Kenapa lho senyum senyum sendiri" Azka heran melihat Alvian senyum senyum menatap ponsel.
Alvian hendak menjawab namun ponselnya berbunyi ada notif pesan lagi,ia membukanya.
"oh iya mas, Naf lupa. Naf minta izin, nanti Laila mau datang kerumah kita."
"iya sayang." balas Alvian cepat.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
alvin mulai bucin ni
2024-06-03
0
Sumar Sutinah
ciee yg lg bucin ni 😊😊
2023-11-07
3
Uthie
ekhem..... 🤭
2023-11-06
1