10

"Dari mata kamu aku tahu kalo kamu menyukai ustadz Yusuf la." Nafisah mengelus lengan Laila. "Benarkan?." Nafisah tertawa kecil meledek Laila.

"iisss..Jangan diketawain Naf.Nanti didengar orang."

"Haha...ternyata sahabat aku sedang jatuh cinta". Nafisah masih tertawa kecil.

"Iya Naf.Aku memang sedang jatuh cinta dengan ustadz Yusuf. Tapi dia menyukaimu Naf."Ucap nya lirih dalam hati.

"Jam ngajar kamu sudah selesai kan? Pulang yuk." Ajak Nafisah.

"Hari ini kan hari Senin Naf. Aku ada kelas tambahan untuk santriwati."

"Oh iya. Aku lupa kalo hari ini kamu ngajar tahsin dan tilawah.Aku nungguin kamu aja deh la."

"Lho. Kenapa nungguin aku Naf. nanti suami kamu nyari lagi.Ingat kamu itu sudah bersuami."

"Iya.Aku ingat kok,Nanti saja deh aku pulang nya. Mas Al juga malam pulang nya."

"Ya udah deh ayok.Anak anak udah pada nungguin."Ajak Laila merangkul lengan Nafisah.

"Laila mengajar santriwati dalam bertilawah. Laila terlebih dahulu mengaji baru diikuti oleh santriwati.Lantunan ayat suci Alquran yang dibaca Laila sangat indah.Ia juga mengajari beberapa nada yang sangat cukup indah didengar.Setiap ayat bacaannya menggetarkan hati bagi yang mendengarnya.

"Masyaallah Laila.Suara kamu begitu indah." Nafisa kagum dengan Laila.

tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang dari tadi melihat dan mendengar Laila bertilawah.

"Sungguh indah ciptaan mu ya Rabb". Ucapnya dalam hati. Ia sangat tersentuh mendengar nya. Ia kagum dengan seorang Laila. Gadis Soleha yang cantik.Berwajah ayu nan imut.Juga sangat pintar.

"Ustadz." Suara seseorang membuat nya terkejut.

"Ustadz sedang apa disini?" Tanya santriwati

"Eh..Tidak ada.Nih juga mau pergi." Ucapnya salah tingkah.Ia melirik kearah Laila dan langsung pergi.

"Aneh tuh ustadz." gerutu santriwati itu dan kembali masuk kelas.

**

Karena Laila masih ada jam mengajar.Nafisah pulang duluan, dia tadi cuma sebentar menemani Laila mengajar.

Dia berjalan sendirian kedepan berharap ada kendaraan yang lewat. Taksi online yang dia pesan membatalkan pesanannya membuat ia terpaksa mencari kendaraan keluar. Jarak dari pesantren keluar memang lumayan jauh dan mengeluarkan keringat juga.

"Capek juga yah. Andai mas Al jemput, pasti seneng banget deh." bicara nya pada diri sendiri. Ditengah jalannya ada seseorang yang mengendarai sepeda motor dengan begitu kencang yang hampir menyerempet nya.

"Aaaaaaaa...." Nafisah begitu syhok.Ia hampir saja diserempet.Ia terduduk karena lemas. Pengendara sepeda motor itu berhenti dan berjalan menghampirinya dan membantunya berdiri.

"Maaf ya mbak. Mbak gak papa kan?". ucapnya panik. Mata mereka saling bertemu. Betapa kagetnya Nafisah dengan yang dilihatnya.

"Safira".

"Kak Nafisah".

Ucap mereka kompak.

Astaghfirullah Safira. Kamu yang naik motor ugal ugalan itu?" Nafisah sangat kaget. Ternyata adik ipar nya yang hampir menabrak nya.

"Mm..maaf kak.Fira bener bener gak lihat kakak melintas." Safira menggosok tengkuknya kikuk.

"Fira.Kamu balapan?"

"Mbak jangan kasih tau kak Al yah kak." Safira memohon dengan cengiran.

"Ya Allah Safira.Kamu itu anak perempuan lho fir.Kok bisa kamu balapan gini."Nafisah beber bener tidak percaya kalo adik iparnya ini bener bener nekat.

"Iya kak.Pokoknya kak Alvian jangan sampai tahu ya kak." Safira mengatupkan tangannya seraya memohon.

"Iya. kakak gak akan kasih tau mas Al."

"Makasih ya kak."Safira tersenyum lebar karena kakak iparnya sangat baik.

"Kakak mau pulang kan? Fira antar aja yah.". Tawar Safira.

"Eh..Naik motor?"

"Iya naik motor. Kenapa kak? kakak gak mau naik motor?" Safira bertanya heran.

"Bukan gak mau fir.Cuma kakak takut nanti kamu ngebut ngebut seperti tadi lagi."

"Ya Allah kak.Fira janji gak akan ngebut deh kalo goncengin kakak. Gimana?" tanya nya

"Emm.." Nafisah tampak berfikir.

"Yaelah kak, kelamaan mikir. Ya udah ayok." Safira menarik kakak ipar nya berjalan menuju motor nya. Ia memberikan helm untuk kakak ipar nya. Seperti janji nya tadi Safira tidak membawa motor dengan ngebut. Ia membawanya dengan santai hingga membuat Nafisa nyaman diatasnya.Tapi kenyamanan Nafisah tidak berlangsung lama karena ada sebuah motor yang melintasinya dengan cepat dan meninggikan menggas gas motor nya. Membuat darah seorang Safira jadi merasa diejek.

"Kakak pegangan Fira kak." Safira melajukan motornya begitu cepat.

"FIRAAA...." Nafisah berteriak kaget. Jantung nya sungguh seperti hendak copot.

"Pegangan yang kuat kak.Fira mau ngejar tu orang."

Dengan cepat Safira melajukan motornya. Mobil yang berkendara dijalan pun dengan mudah nya ia salip. Nafisah menutup matanya karena takut dan memeluk Safira dengan kuat.

"I..itu bukannya Safira dan istri lho Al." Azka mengernyit melihat Safira mengendarai motor gede melaju dengan cepat dan membonceng Nafisah dan menyalip mobil nya.

"Hufff...gak kapok kapok tu anak." Alvian menggeleng melihat kelakuan adiknya.

"Aaaa..." Jerit Safira kemudian menghentikan motornya. "Kenapa kakak nyubitin fira sih kak? Fira kehilangan jejak tu orang jadinya kan." Ucap Fira kesal, ia kehilangan jejak orang bermotor itu gara gara Nafisah mencubitnya.

"Kakak takut fir.Ya refleks aja nyubitin kamu.Sakit ya? Maafin kakak yah." sesal nafisah.

"Ya sakit lah kak." ringis nya menggosok pinggangnya bekas cubitan Nafisah.

"Maaf ya fir.Kakak bener bener gak sengaja."

"Its oke kak.Ya udah lah ayok Fira antar pulang. Ntar kak Al keburu pulang lagi."

Safira kembali menghidupkan motornya dan mengendarai nya dengan santai. Takut jika nanti kakak iparnya bakal nyubitin nya lagi.Tak lama motor mereka pun sampai di parkiran apartemen Alvian dan Nafisah.

"Makasih ya fir sudah antar kakak."

"Iya kak, sama sama."

"Mampir dulu yuk fir, kakak buatkan minum".

"Gak usah deh kak.Kapan kapan aja deh Fira mampir.Ya udah deh kak. Fira pamit pulang dulu yah."

"Ya udah hati hati dijalan yah.Jangan ngebut lagi."

"Gak janji yah kak.By kakak ipar." Safira melajukan motornya.

Nafisah hanya menggeleng dengan tingkah adik iparnya.Kemudian Ia melangkahkan kaki nya menuju apartemen suaminya.

Ceklek..

Ia membuka pintu dam mengucapkan salam dengan suara kecil sebelum memasuki rumah.

Dan betapa kagetnya ia melihat sang suami yang duduk di kursi tengah dengan memangku tangannya didada.

"Mas"..

Bersambung.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya😊

like coment dan vote nya ya 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Badelan

Badelan

ceritanya bagus, banyak tuntunannya

2024-03-26

3

runma

runma

senang aku bacanya 🤣🤣🤣

2023-12-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!