6

Disisi lain Nafisah sudah memasuki halaman pesantren.

"Nafisah..." Teriak seseorang memanggilnya dan menghampirinya.

"Laila.Assalammualaikum".

"Waalaikumsalam Naf. Ciee pengantin baru. Seneng banget kayaknya." Ledek Laila menggoda.

"Apaan sih la. Biasa aja. Ayo ntar lagi bel lho." Ajak Nafisah berjalan duluan.Saat ditengah perjalanan menuju kelas mereka bertemu dengan seorang ustadz yang juga mengajar dipesantren itu.

"Assalamualaikum ustazah Nafisah. Ustazah Laila."Sapa nya pada Nafisah dan Laila.

"Waalaikumsalam ustads Yusuf". Jawab Nafisah dan Laila kompak. Ustadz Yusuf adalah salah satu ustadz muda yang mengajar dipesantren Raudhotul jannah. Ia sangat tampan hingga para guru maupun santriwati mengidolakannya dan mengaguminya

"Saya tidak melihat ustazah Nafisah selama tiga hari ini. Apa ustazah sakit sehingga tidak masuk?" tanya Yusuf sedikit khawatir. Yusuf memang tidak tahu kalau Nafisah sudah menikah.Nafisah cuma memberi tahu Laila dan juga kyai Anwar beserta istrinya.Selain itu semua guru maupun santri dipesantren ini tidak tahu kalau Nafisah sudah menikah.

"Tidak ustadz. Saya hanya ada urusan keluarga kemarin.Makanya izin." Jawab Nafisah berbohong. Ia tidak ingin banyak yang tahu tentang pernikahannya. Karena ia malu nanti jika ia bercerai padahal ia baru saja menikah.

"Kalau begitu kami permisi ustadz. Assalammualaikum". Ucap Nafisah dan berlalu pergi.

"Waalaikumsalam" jawab Yusuf sambil memandangi Nafisah dari belakang.

"Kenapa kamu tidak katakan kalau kamu gak masuk kemarin karena melangsungkan pernikahan Naf?" tanya Laila heran kenapa ia merahasiakannya.

"Tidak apa La.Belum saat nya saja. Nanti jika pernikahan kami di resmikan baru deh. Sekarang biarkan saja orang tidak tahu."

"Tapi gimana tanggapan ustadz Yusuf jika tahu kamu sudah menikah ya".

"Maksudnya". Nafisah menautkan alisnya bertanya.

"Ustadz Yusuf kayaknya suka sama kamu Naf."

"Suka? Sama aku?" tanya nya tak percaya.

"Sok tau kamu La." sambungnya lagi.

"Tau lah. Aku yu sering merhatiin nya saat ustadz Yusuf menatap kamu Naf.Ada binar cinta Dimata nya."

"Jangan sok tahu La."

Laila menaikkan bahunya. "Ya sudah kalo gak percaya."

"Udah ah.Jangan ngomongin pria lain dengan wanita bersuami." Ucap Nafisah tertawa kecil.

Kini jam belajar di pesantren pun sudah usai. Nafisah berjalan hendak keluar gerbang pun terhenti saat seseorang memanggilnya.

"Ustazah Nafisah."

Nafisah pun menoleh kearah suara yang memanggilnya.

"Ustadz Yusuf".

Yusuf berjalan menghampiri Nafisah dan berdiri dihadapan Nafisah.

"Ustazah mau pulang?"

"Eh iya ustadz."

"Ustazah naik apa? Saya antar yah."Tawar ustadz Yusuf.Ia berharap sekali bisa mengantar nafisah.agar mereka bisa semakin dekat.

Dilain tempat ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua. "Siapa pria itu? Berani beraninya dia ganggu istri orang". gumamnya dalam hati.

"Makasih ustadz. tidak perlu.Saya sudah pesan ojek online. dan sudah menunggu didepan." Tolak Nafisah secara halus. Ustadz Yusuf hanya mengangguk.

"Sekali lagi terima kasih ustadz atas tawarannya.Saya duluan ya ustadz. Assalamualaikum." Ucapnya yang berlalu pergi.

Saat sampai didepan gerbang Nafisah kaget karena melihat alvian berdiri disamping mobil dengan tangan bersedekah didada.

"Mas. Mas jemput Naf?" tanya nya tersenyum senang. Walau dia tidak terlihat sedang tersenyum tapi dari binar matanya bisa dilihat kalau dia sedang tersenyum. Nafisah menjulurkan tangganya untuk menyalami sauaminya. Alvian mengerutkan kening melihat tangan Nafisah.

"Apa apaan dia.Datang datang minta sesuatu." gerutunya dalam hati.

Nafisah yang bisa melihat raut kebingungan Alvian langsung berkata.

"Naf cuma mau Salim sama mas."

"Ohh kirain apa. Bodoh banget aku." Ucapnya yang hanya dalam hati. Ia mengulurkan tangannya pada Nafisah. Ada perasaan aneh saat Nafisah mencium punggung tangannya.

"Kita akan kerumah mama.Besok weekend dan mama menyuruh kita menginap dirumahnya."

"Iya mas Naf ngikut aja."

Alvian membukakan pintu mobil untuk Nafisah.Mendapat perlakuan manis seperti ini membuat Nafisah merona. Ia tersenyum bahagia dibalik niqab nya.

Alvian kini melajukan mobilnya.Tidak ada percakapan diantara mereka.Hingga Alvian membuka obrolan. "Siapa pria tadi?" tanyanya tanpa menoleh. Ia tetap fokus menyetir membelah jalanan kota.

"Ha.Pria?" Nafisah masih bingung akan pertanyaannya Alvian.Hingga ia sadar dan tahu siapa yang dimaksud suaminya itu.

"Oh..Dia ustadz Yusuf mas. Ustadz yang mengajar di pesantren itu." Jawab Nafisah seadanya. Kembali diam tidak ada yang berbicara.

"Mas. kita gak pulang kerumah dulu ambil pakaian?" tanya Nafisah yang melihat arah jalan bukan menuju apartemennya.

"Tidak perlu. Mama sudah menyiapkan pakaian mu disana." Nafisah hanya mengangguk mengerti.

Sekitar satu jam mereka akhirnya sampai dirumah mama nya.Alvian mematikan mesin mobilnya dan keluar berjalan memasuki rumah.

Nafisah hanya mengikuti nya dari belakang.

"Assalamualaikum.. Ucap Alvian dan Nafisah.

"Waalaikumsalam".Mereka menyalami semua orang yang ada disana. Mama, papa,kakek dan juga Safira adiknya alvian.

"Hallo sayang.Gimana kabarnya?" mama memeluk dan mencium Nafisah.

"Alhamdulillah baik ma."

"Alvian tidak menjahatin kamu kan nak?" tanya mama lagi dan sekilas melirik Alvian.

"Tidak ma. Mas Al baik kok ma."

"Ya sudah kalian istirahat saja dulu.Pasti capek kan?. Nanti saat makan malam mama panggil.Kita makan bersama."

Alvian dan sabilah menaiki tangga dan masuk kekamar nya Alvian.

"Mas. Ki..kita sekamar?. Tanya nya gugup.

"Ya iya lah.Kamu mau semua tahu kalau kita pisah kamar begitu."

"Ti..tidak mas". Nafisah hanya menunduk.

"Saya mau istirahat. Kamu terserah mau dimana asal jangan di tempat tidur ku".Sarkas nya dengan datar.

"Terus Naf dimana mas?"

"Terserah." Jawab Alvian cuek.

Nafisah menghembuskan nafas nya kasar. "Baiklah. Tapi Naf boleh minjem bantalnya kan mas."

Ia mengambil bantal dan berbalik hendak pergi tapi kakinya tersandung karpet bulu yang ada disamping tempat tidur membuat tubuh Nafisah oleng terjatuh.Sebelum benar benar terjatuh ia sempat menarik baju Alvian. Alvian yang kaget reflek memeluk Nafisah tapi ia juga ikut terjatuh di karpet berbulu itu. Tubuh Alvian menindih Nafisah. Wajah mereka sangat dekat. Nafisah bisa merasakan deru nafas Alvian membelai niqab nya.Mata mereka saling tatap.

Deg..Hati Alvian bergetar begitu hebat saat melihat mata indah Nafisah.

"Astaghfirullah kakak."

.

.bersambung🥰

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

hehehee... baru mata aja udah memesona kan bukan 😏😏

2023-11-06

2

Rita Riau

Rita Riau

Alvian baru liat mata nafisa belum lagi wajah

2023-10-17

1

Raudhatul Jannah Lubis

Raudhatul Jannah Lubis

nantikan terus up nya ya kk😊🥰

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!