Nafisah mengetuk pintu kamar Alvian.Karena tak ada suara empunya kamar ia coba masuk saja. Dan benar saja Alvian tidak ada dikamar. Ia meneliti kamar namun tidak menemukan Alvian. Hanya terdengar gemercik air dari dalam kamar mandi. Ia mencoba menunggu Alvian dikamar itu.
Hari ini ia kembali kekamar ia sebelumnya karena mama mertuanya sudah pulang. Walaupun pakaiannya masih dikamar Alvian.Dia belum sempat membenahi pakaiannya.
Terdengar suara pintu terbuka. Nafisah menoleh kearah kamar mandi dimana Alvian keluar hanya menggunakan handuk yang melilit pinggangnya. Menampilkan tubuh atletisnya nya yang sispek dengan kotak kotak diperut. Nafisah tercekat melihat pemandangan didepannya.
Alvian mendekat pada Nafisah masih dengan wajah datarnya.Nafisah mencoba bangkit dari duduknya menghadap arah Alvian sambil tertunduk.
"M..mas. Naf mau minta maaf sama mas." Namun Alvian masih diam. Ia ingin tahu apa yang akan istrinya ini lakukan untuk mendapatkan hatinya.
"Naf salah mas. Naf bicara dengan pria lain tanpa minta izin sama mas. Naf sungguh berdosa. Tolong maafin Naf mas. Naf tidak mau dilaknat sama Allah karena sudah buat suami Naf marah dan kecewa." Ucap nya lirih bahkan air mata lolos mengalir membasahi pipinya.
Alvian merasa tersentuh mendengar ucapan Nafisah. Ia mendekatkan dirinya bahkan sangat dekat.Ia menyentuh dagu istrinya dan mendongakkan kepalanya menatap mata indah sang istri dan tersenyum manis melihat wajah cantik sang istri.
"Jangan pernah berpaling dariku. Kau hanya milikku seorang.hanya milikku. Dan sampai kapan pun akan jadi milikku."
Alvian mendekatkan wajahnya dengan sang istri, sehingga tak ada jarak diantara mereka. Nafisah menarik nafas panjang dan memejamkan matanya, ia pasrah dengan yang akan dilakukan suaminya.
Alvian dan Nafisah saling menyalurkan hasrat cinta yang selama ini mereka rindukan, bersama dengan nafas yang saling menyatu dan bersahutan.
Suara riuh malam tak menghalangi deru nafas keduanya untuk saling bersahutan. Menyatu hingga debaran jantung mereka tak beraturan.
"Bolehkah mas memintanya malam ini?" Tanya Alvian dengan nafas memburu menahan gejolak yang ada dalam dirinya.
Nafisah menunduk tidak tahan menatap mata elang sang suami.Seakan ingin menerkamnya hidup hidup saat itu juga.
Melihat Nafisah hanya terdiam membuat Alvian paham jika Nafisah belum siap. " Baiklah, jika kamu belum siap mas tidak akan memaksa." Ucapnya dengan masih menatap Nafisah lekat.
Saat Alvian hendak berbalik Nafisah langsung menarik tangan suaminya.
"Lakukanlah mas. Naf siap.Mas berhak atas diri Naf." Ucap nya lirih namun masih bisa didengar oleh Alvian.
"Benarkah?" Tanya nya lagi untuk memastikan.
Nafisah hanya mengangguk malu. Dengan semangat Alvian langsung menggendong Nafisah menaiki ranjang big size nya dan membaringkan Nafisah. Malam ini akan jadi malam yang bersejarah untuk mereka berdua.Untuk pertama kalinya mereka sedekat ini.
Dengan pelan Alvian membuka jilbab Nafisah. Terpampang wajah putih Nafisah yang sangat cantik.Rambut hitam panjang, membuat Alvian semakin terbakar.
Nafisah pun terdiam memejamkan matanya,Ia menetralisir hangat yang mengaliri darahnya.Deru nafas hangat Alvian menyapu kulit pundaknya.Ia tak mampu menolak ataupun mengelak.Karena memang seharusnya ia sebagai istri memenuhi tugasnya, dan menyempurnakan ibadah mereka menjadi tempat sang suami untuk menyalurkan syahwatnya.
Nafisah semakin menahan gejolak yang ada dalam dirinya, hal ini benar benar baru dirasakan oleh Nafisah, rasa yang sangat aneh, dimana rasa takut dan penasaran menjadi satu. Semua ini bukanlah hal mudah untuk Nafisah, ia harus menyerahkan hal yang paling berharga pada dirinya walaupun kepada suaminya sendiri.
Nafisah sangat malu, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat semua hal yang selama ini ia sembunyikan kini tak tertutupi oleh sehelai benangpun dihadapan Alvian suaminya.
Alvian sangat bahagia malam ini, ia tersenyum saat melihat raut wajah istrinya yang merah merona akibat gejolak yang mulai memanas mengaliri darahnya.Hal yang sama juga ia rasakan saat ini.
Walaupun pernikahan mereka diawali perjodohan dan tidak ada dasar cinta, Tapi Alvian sudah merasakan getaran itu bersama istrinya.Ia berjanji mulai malam ini ia akan mencurahkan cintanya hanya untuk Nafisah istrinya. Hanya Nafisah seorang.
"Sayang,malam ini kita akan menorehkan sejarah dalam hidup kita, makam ini kamu dan aku akan menjadi kita, tak ada jarak lagi,milikku menjadi milikmu dan milikmu menjadi milikku.Aku menyayangimu, kau telah memberi warna dalam hidupku."
Alvian membungkam bibir mungil Nafisah dengan bibirnya yang begitu serakah melahap semuanya.Mereka pun memulai melakukan penyatuan.
"Mas". Nafisah meringis saat Alvian berada didepan pintu mahkotanya yang selama ini ia jaga.
"Santai ya sayang. Mas akan pelan pelan, sakitnya hanya di awal saja. Kamu tahan ya".
Nafisah menggigit bibirnya meringis menahan rasa yang baru pertama kali ia rasakan.
"Hmmpp". Nafisah mendesis menahan sakit sambil menatap mata elang milik suaminya.
"Sayang. Apa sangat sakit? Aku akan berhenti jika kau mau". Ucap Alvian serak dengan deru nafas memburu. Ia Iba melihat istrinya yang kesakitan karena nya.
"Tidak mas. Teruskanlah." Ucap Nafisah tersengal menahan sakit juga gejolak yang benar benar membakar gairahnya.
Alvian kembali membungkam bibir Nafisah dengan bibirnya.********** lembut hingga membuat Nafisah kembali rileks. Saat dirasa Nafisah sudah melayang oleh gairah nya Alvian kembali mencoba melakukan penyatuannya.
Nafisah menitikkan air mata haru, Ia tak menyangka kini ia benar benar resmi menjadi istri Alvian seutuhnya.
Perlakuan manis dan lembut alvian kepada Nafisah membuat Nafisah terbang melayang. Waktu pun seakan melaju dengan cepat secepat debaran jantung dan ritme nafas yang semakin memburu dari Alvian menandakan telah sampai ia pada puncak nirwana yang selalu didambakan oleh pasangan pengantin baru.
Dimalam yang indah ini menjadi saksi atas penyatuan mereka menyempurnakan ibadah mereka sebagai salah satu sunnah yang telah diajarkan nabi.
"Terima kasih Nafisah Adelia putri Atmaja." Alvian mengecup kening Nafisah dengan penuh cinta sesaat sebelum terlelap.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Rita Riau
belah duren Alvian,,,,
MP yang terunda,,,
2023-10-17
2
Diyah Nur Agung
lanjut thor.
2023-06-10
1