2

Keadaan kakek Sutomo sekarang semakin membaik setelah Alvian setuju untuk menikah dengan gadis pilihan kakek sutomo. Ia tidak sabar melihat cucunya menikah. Dengan bahagia ia menyiapkan semua persiapan pernikahan Alvian. Pernikahan yang hanya sederhana karena Alvian yang meminta untuk tidak pesta besar. Hanya mengundang kerabat dekat saja.

"Al mau pernikahan biasa saja kek."

"Kenapa Al? pernikahan itu sekali seumur hidup lho. Apa kamu gak ingin buat pesta yang meriah?. Timpal mama rosa bertanya.

"Yang penting itu kan sah ma." Jawabnya singkat.

"hmmm..." mama rosa mendesah heran dengan putranya ini.

"Baiklah.jika kamu maunya begitu." Kakek menimpali menuruti kemauan Alvian. "Karena kamu tidak mau adanya pesta, jadi pernikahannya bisa dilaksanakan Minggu depan." Sambung kakek lagi dengan pasti menekankan.

deg..

Alvian begitu terkejut apa yang diucapkan oleh kakek.

"A..apa kek?" tanya nya tergagap.

"Minggu depan kamu menikah. Tak ada penolakan lagi Al."

Alvian hanya pasrah.Mau Minggu depan atau kapan pun itu dia juga pasti akan menikah. Ia mengangguk setuju dan berlalu pergi meninggalkan kakek dan mama nya.

"KAKAK...."teriak gadis nyelonong masuk kamar Alvian.

"Ck.kamu apaan sih teriak teriak fir." Alvian berdecak melihat gadis yang masuk ke kamarnya.Dia adalah Safira queena Atmaja.Putri kedua dari Mahendra Atmaja dan Rosalia.Adik dari Alvian Pratama Atmaja.

"Kakak beneran nikah Minggu depan?" tanya nya penasaran.

Alvian hanya menaikkan bahu nya sebagai jawaban.

"Kakak sudah pernah bertemu dengan kak Nafisah?" tanya nya lagi.

"Tidak."

"Kakak mau lihat gak kak Nafisah?" tanya nya dengan memperlihatkan sebuah foto ditangannya.

"Kakak gak mau tau.dan gak peduli dengan siapa kakak akan dinikahkan."

"Tapi kakak beruntung lho dapetin kak Nafisah.Dia itu baik,lembut, juga Soleha." Safira tersenyum menjelaskan. "Ya sudah ini. biar kakak gak penasaran dengan pengantin kakak nantinya." sambungnya lagi menyerahkan foto Nafisah dan segera pergi meninggalkan Alvian.

"Ck.apa apaan. Siapa juga yang penasaran. Saya gak peduli." Alvian melemparkan foto itu keranjangnya. Tapi dia melirik kembali foto yang terletak di tempat tidurnya. Hatinya sangat bertolak belakang dengan pikirannya. Saat pikirannya merasa acuh tapi hatinya penasaran.Dengan malas ia kembali mengambil foto itu dan melihat nya.

deg...

"CK..dasar Safira..." teriak Alvian yang melihat fotonya bergambarkan Spongebob sedang tertawa. Alvian sangat kesal dengan adiknya itu.

"Hahahaha...." Tawa Safira pecah mendengar teriakan kakak nya.

**

Hari pernikahan pun tiba. Pernikahan sederhana disebuah masjid dekat rumah Nafisah. Dan dihadiri hanya dengan keluarga inti.Nafisah yang sudah tidak mempunyai orang tua hanya ditemani oleh tetangga rumahnya yang sudah seperti saudara buat nafisah.dan juga kiyai beserta istri kiyai tempat Nafisah mengajar.

Alvian menjabat tangan penghulu dan mengucapkan kalimat sakral dengan lantang.

Sah.

Sah.

Kata sah menggema diaula mesjid itu.

Nafisah menitikkan air mata saat kata sah terucap. Ia sangat merindukan kedua orang tuanya.

"Ayah, bunda, sekarang Nafisah sudah sah menjadi istri seseorang.Doakan keluarga Nafisah samawa bund,yah."Ucapnya dalam hati.

Setelah selesai ijab Qabul, Penghulu menyuruh pengantin wanita datang untuk menandatangani berkas berkas.

Alvian melirik kedatangan Nafisah dan

deg..

"Bercadar? Kakek menjodohkan ku dengan wanita bercadar? yang benar saja." gerutunya dalam hati. Matanya menyorot Nafisah dengan kekesalan.

Mama rosa menyerahkan cincin dan alvian memasangkan cincin Kejari manis Nafisah begitupun sebaliknya.

"Nak Nafisah, cium tangan suami mu". Tutur penghulu. Dan Nafisah mengambil tangan Alvian dan mencium nya dengan khidmat.

"Nah sekarang Alvian cium kening istrimu" Titah penghulu lagi. Dengan berat Alvian terpaksa mencium kening Nafisah dengan singkat.

Acara telah usai dan dilanjutkan dengan pemberian selamat dari keluarga dan mereka bercengkrama satu sama lain dan dilanjutkan dengan makan malam bersama. Setelah keluarga Alvian pulang. Alvian akan membawa istrinya pindah ke apartemen miliknya.

"Mah, Pa. Al juga akan pulang ke apartemen Al.

"Lho. kalian tidak tinggal disini?" Tanya mama rosa.

"Tidak mah. Saat ini Al sudah menikah. Jadi biarkan Al belajar mandiri dengan keluarga kecil Al." Alvian meyakinkan

"Yah sudah mah. Biarkan Al memulai kehidupan barunya bersama istrinya." Dengan berat hati mama rosa menyetujui. Sedangkan Nafisah hanya diam. Sebagai seorang istri, dimana pun dia dibawa suaminya maka dia akan ikut.

Sebelum berangkat mama rosa memberi wejangan pada dua pasutri itu tentang rumahtangga. Nafisah mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh mama mertuanya.

Alvian menyalami orangtua dan kakeknya berpamitan dan diikuti oleh Nafisah.

" Berjanjilah nanti setiap weekend datanglah menginap disini bersama istrimu Al." Mama sangat berat melepas anak dan menantunya.

"Iya ma. Al janji."

Mama memeluk nafisah. "Jangan lupa pakai hadiah yang mama kasih ya ". Bisik mama tersenyum merekah. Nafisah yang mendengar nya pun meremang merasa ngeri membayangkan.

"Semoga bahagia nak.Orangtua dan kakek mu pasti merasa bahagia disana." Kakek mengelus kepala Nafisah dibalik hijabnya. "Kamu harus sabar menghadapi Alvian jika dia bersikap dingin padamu ya nak. Sebenarnya dia anak yang baik." lanjut kakek lagi.

"Iya kek. Terima kasih karena kakek sangat dan sayang pada naf." Nafisah meneteskan air mata.Nafisah juga sangat menyayangi kakek sutumo. Ia menganggap kakek sitomo seperti kakek kandungnya.

Kini Alvian sudah sampai diapartemennya.dan masuk kedalam kamar. Nafisah hanya mengekor dari belakang.Ia meletakkan koper mereka sembarangan dan berlalu pergi ke balkon. Nafisah membersihkan diri dikamar mandi dan mengganti pakaian nya dengan piyama tidur tipis. Ia berharap suaminya akan suka dengan penampilannya ini. Dia keluar kamar mandi tapi Alvian tidak ada. Matanya mengarah ke balkon dan ternyata Alvian disana. Ia hendak menghampiri suaminya tapi langkahnya terhenti saat Alvian berbicara melalui telponnya.

"Jangan ngaco kamu ka. Saya tidak mencintainya. Jadi saya tidak akan menyentuhnya". Entah dengan siapa Alvian berbicara.

Hati Nafisah sangat sakit mendengarnya.Tanpa terasa air mata nya jatuh begitu saja.Dengan cepat ia kembali kekamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan gamis dan cadar nya. Dia keluar kamar mandi dan melihat Alvian yang duduk ditepi ranjang menatapnya dengan sinis seolah akan menelannya hidup hidup.

Dengan langkah pelan Nafisah berjalan mendekati Alvian. Tapi dengan cepat Alvian melempar kertas kepadanya.

"Ayo kita bercerai".

Terpopuler

Comments

Jusrandi Saja

Jusrandi Saja

kayak kisah Alvin dan Aisha.bedanya ortunya masih komplit sebelum akhirnya Abah berpulang ke Rohmatulloh...
plus Aisha punya 4 kakak dan 1 adik kalo g salah...
cuman endingnya masih gantung

2024-03-05

2

meilanyokey

meilanyokey

iya mirip banget....

2023-12-29

1

Zain Arfa

Zain Arfa

kok ceritanya mirip di balik cadar aisyah ya ???

2023-12-07

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!