"Hahaha.... Ustadz sih gak mau ambil. Diambil orang kan jadinya." Laila tertawa kecil
"Saya bermaksud mengalah biar ustazah saja yang ambil.Gak nyangka juga diambil orang lain.Emang ya kalo kita gak cepat pasti bakal diambil orang."
"Ia memang.Sesuatu yang jika kita lambat maka akan diambil sama orang lain." Sambung Laila.
"Termasuk juga perasaan?" Tanya Yusuf.
"Iya". Jawab Laila. "Eh. M....maksud saya bukan ustadz." Laila gugup karena merasa salah dalam bicara.
"Hmmm...Ustazah benar. Maka dari itu saya akan bergerak cepat.Agar tidak diambil sama orang lain." Ucap Yusuf pasti.
"Kamu sudah terlambat ustadz.Seseorang yang ustadz sukai sudah diambil sama orang lain." Batin Laila. Hatinya sakit melihat pria yang ia cintai mencintai wanita lain.
"Saya akan secepatnya menghalalkan cinta saya ini.Semoga Allah meridhoi perasaan saya ini." Ucap Yusuf dalam hati.
"Oh ya, ustazah sama siapa kesini?" Tanya Yusuf
"Saya sendiri ustadz. dan sudah selesai juga.Ustadz mau belia apa? Apa sudah selesai?" tanya Laila beruntun.
"Saya baru saja datang ustazah." Jawab Yusuf tersenyum. Tapi sayang Laila tidak melihat senyum nya itu, karena ia dari tadi menunduk tidak berani menatap Yusuf.Karena takut zina mata juga takut jantung nya tidak sehat.
"Kalo gitu saya permisi duluan ya ustadz." Pamit Laila dan melangkahkan kaki hendak pergi.
"Ustazah tunggu." Yusuf menghentikan langkah Laila.
"Ustazah. kalau boleh saya mau minta tolong.Saya tidak paham kebutuhan dapur.Apa ustazah mau bantu saya pilihkan?" tanya Yusuf hati hati. Ia sangat berharap kalau Laila mau membantunya.
"Emm..Ustadz masak sendiri?Kenapa gak makan di pondok saja ustadz? Jadi kan ustadz gak akan kerepotan jika harus masak sendiri."
"Cuma lagi pengen aja sih ustazah. Jadi jika saya bosan dengan makanan pondok saya bisa memasak nya sendiri?" Jawab Yusuf dengan melengkungkan bibirnya.Laila hanya mengangguk mendengarnya.
"Jadi gimana ustazah mau bantu saya?"
"Emm...baiklah. Saya akan bantu ustadz pilihkan." jawab Laila setuju.
Yusuf begitu gembira. Baru kali ini dia bisa bicara panjang lebar dengan Laila.Biasanya dipesantren jika berjumpa Laila pasti langsung pergi.
Kini Laila dan Yusuf berjalan bersebelahan dengan mendorong troli.
"Ustadz suka sayur apa?Ini banyak sayuran hijau." tanya Laila saat berada di barisan sayuran.
"Saya gak tau nama sayuran ustazah.Terserah ustazah saja yang mana bagusnya." jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Laila hanya melongo mendengarnya.
"Ustadz gak tau nama sayuran? Trus gimana nanti masaknya?" tanya laila heran.
"Ya tinggal lihat YouTube aja ustazah."Jawab Yusuf sekenanya.
Laila menarik nafas dan menghembuskannya kasar.Laila kemudian memilih cuma tiga macam sayuran, lalu memilih lauk pauk nya juga bumbu bumbu dapur.Masing masing hanya sedikit karena Yusuf kan tidak sering memasak.jadi ia memilihkan cuma paling untuk tiga kali masak.
Setelah selesai mereka menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.Yusuf meletakkan belanjaan Laila dimeja kasir sekaligus dengan belanjaannya.Dan ia membayar semuanya.
"Lho. Ustadz". Laila hendak bicara tapi dipotong langsung oleh Yusuf.
"Ustazah jangan menolak.please ok."
Laila hanya bisa terdiam tak menjawab lagi.Dan saat sudah selesai Laila langsung pulang kerumahnya. Yusuf berniat mengantarkannya pulang namun Laila menolak.Ia berkata kalau ia sudah memesan taxy online.
**
"Assalamualaikum Umy aby." Yusuf memasuki rumah dan menyalami umi dan abinya.
"Waalaikumsalam nak" jawab mereka kompak.
"Apa yang kamu bawa nak? banyak banget." Tanya umi heran melihat kantung kresek berukuran besar.Dan betapa kagetnya umi Maryam melihat isi kantung kresek itu.
"Kamu belanja?I..ini kamu yang beli?" tanya umi tidak percaya
"He'em iya." jawab nya singkat. "Ya udah umi Abi.Yusuf naik ya." pamitnya hendak kekamar nya.
"Yusuf beli apa my?" tanya Abi yang ikut penasaran.
"Itu beneran Yusuf kan bi? Beneran Yusuf anak kita kan?"
"Umi bicara apa sih? Yang jelas kalo ngomong.Ada apa?"
"Ini bi. Yusuf belanja keperluan dapur." Umi Maryam menunjukkan kantong belanjaan kepada Abi.Abi pun juga kaget apa yang dilihatnya.Mereka tidak percaya kalau seorang Yusuf belanja?. Biasanya Yusuf begitu cuek dengan hal hal lain. Jangankan belanja, kenal akan barang itu pun dia tidak.Dan kali ini mereka melihat Yusuf belanja.Sungguh kaget luar biasa umi dan abinya. "Ada apa dengan anak itu? Gak biasanya." Abi nya bertanya tanya heran.
Yusuf adalah putra pertama kyai Anwar dan umi Maryam.Dia pria yang sangat cuek akan hal sekitar.Bicara pun irit jika tidak dengan kelurga dekatnya.Ia tidak pernah mau tau urusan rumah.Dari kecil ia memang tidak pernah mengerjakan apa pun pekerjaan rumah.Apa lagi soal dapur. Sangat berbeda dengan adik nya. Adiknya sangat suka menolong umi nya dari beres beres rumah sampai memasak pun ia bantu. Sehingga ia suka memasak.Dan masakan dia pun tak kalah enaknya dengan sang umi.
Yusuf berbaring telentang dan tangannya sebagai bantalan. Ucapan Laila terus saja terngiang ngiang di fikirannya.
"Benar kata ustazah Laila. Kalau saja kita menginginkan sesuatu namun bertele tele maka akan ada orang lain yang akan mengambil nya. Dan itu gak boleh terjadi. Ya Allah lancarkan lah niat hamba". monolog nya seorang diri.
.
.
.
Jangan lupa like coment dan vote nya ya kak 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Dian Soedarminto
ooo...ini kaitannya sama cerita yg kmrn ku baca Thor
ttg adiknya Yusuf...duh sopo jenenge wingi...yg nikah terpaksa tp malah jd pasangan hatmonis🥰🥰
2024-04-20
2
Ony Syahroni
ceritanya bagus thor, lanjut
2023-12-12
1
Uthie
Jadi inget masa-masa kaya gtu 🤭
dan ujung-ujungnya yg kaya gtu justru Alloh satukan hati ❤️🤗
2023-11-06
2