7

Nafisah mengambil bantal dan berbalik hendak pergi tapi kakinya tersandung karpet bulu yang ada disamping tempat tidur membuat tubuh Nafisah oleng terjatuh.

"Aaaa..."

Sebelum benar benar terjatuh ia sempat menarik baju Alvian. Alvian yang kaget reflek memeluk Nafisah tapi ia juga ikut terjatuh di karpet berbulu itu. Tubuh Alvian menindih Nafisah. Wajah mereka sangat dekat. Nafisah bisa merasakan deru nafas Alvian membelai niqab nya.Mata mereka saling tatap. Ada rasa gelenyar aneh didada keduanya.

Deg..

Hati Alvian bergetar begitu hebat saat melihat mata indah Nafisah. tatapan matanya seakan menghipnotisnya hingga tubuhnya kaku.Aroma stroberry dari tubuh Nafisah membuat Alvian betah mendekapnya.

"Astaghfirullah kakak."

Safira yang tiba tiba masuk kaget melihat kakak dan kakak iparnya.

Alvian dan Nafisah dengan cepat bangun.Mereka benar benar malu dilihat dalam keadaan seperti itu.

"Ngapain kamu main masuk aja kekamar Kakak?.Alvian menetralisir kan keadaan jantung nya.

Nafisah jangan ditanya. Ia sangat malu.Ia berlindung dibalik tubuh Alvian.Tak berani menunjukkan wajahnya.

"Makanya kalau mau bikin ponakan gue pintu ya ditutup." Safira menggoda.

blush..Pipi Nafisah merona seketika.Jika mereka melihat wajah Nafisah mereka pasti akan melihat betapa merahnya wajah nya.

"Apaan sih lho.Sana keluar". Alvian mendorong Safira keluar.

"Oh iya, Fira tadi mau pinjem carger kakak. Tapi gak jadi deh.Lanjutin aja lagi."

"Dasar. Sana keluar." Alvian mendorong Safira dan menutup pintunya.

"Hahahaha....." Tawa Safira masih bisa didengar Alvian.

"Ada apa fir? Kayaknya happy banget. Habis jahilin kakak kamu yah?" Mama menyipitkan mata nya curiga jika Fira menjahili kakak nya lagi.

Safira memang gadis yang usil.Jika satu hari tidak menjahili kakaknya dia tidak bisa tenang tidur.

"Kak Al terciduk mah lagi mau buat ponakan buat Fira." Tawa nya kembali pecah mengingat kekesalan kakak nya.

Mama sontak membulatkan mata nya. "Fira. Kakak kamu sudah menikah, jadi jangan suka jahil.Kasihan istrinya." terang mama.

**

"Ayo makan yang banyak nak. Bibik sudah masak banyak."

"Iya mah." Nafisah menjawab pelan. Ia mengambilkan nasi beserta lauk nya untuk suaminya terlebih dahulu dan memberikan pada sang suami.

"Ini mas". Nafisah meletakkan piring yang sudah berisi didepan suami ya.

"Makasih". Jawab Alvian dengan tersenyum.

Nafisah jadi specles melihat senyumnya Alvian.

"Ya Allah. Dia manis banget saat tersenyum." gumamnya dalam hati. Nafisah masih melihat alvian dengan sorot mata mengagumi.

"Ehem.." deheman Safira menyadarkan Nafisah dari lamunannya.

"Mentang mentang pengantin baru.Tatapannya sangat gimana gitu." Safira menyunggingkan senyumnya menyindir.

Nafisah yang merasa sindiran Safira tertuju untuknya merasa malu.Ia menundukkan kepalanya.

"Fira.Sudah. Ayo makan". mama melerai Fira

"iya mah". timpal Safira dan melanjutkan makannya. "Lanjutan misi kalian bikin ponakan Fira tadi gimana kak? sukses?".

Uhuk..uhuk.. Alvian tersedak makanan karena ucapan absurd adiknya. Dengan sigap Nafisah memberikan minum pada Alvian.

"Fira." sarkas mama. "Suka banget godain kakaknya.

Mendapat teguran dari mamanya Safira hanya tertawa.

"Jangan godain kakak dan kakak ipar mu Fira. Mereka kan jadi malu. Yah wajar namanya juga pengantin baru. Kakek jadi gak sabar nunggu kabar bahagianya." Timpal kakek tersenyum

"Tidak lama lagi kita bakalan dapat Cucu ni pa". Lanjut mama menimpali.

Nafisah dan Alvian hanya terdiam mendengar godaan dan ledekan keluarga nya ini.

**

Kita beneran sekamar ni mas?" tanya Nafisah. Saat ini mereka sudah didalam kamar dan waktunya untuk istirahat karena waktu sudah malam.

"Seneng banget kayak nya kamu sekamar dengan saya."

"Ih. Enak aja. Geer banget sih mas." Elaknya. Sebenarnya dia sangat deg degan sekamar dengan Alvian.

"Naf mau bersih bersih bersih dulu.Mas. kata mas mama Uda siapin baju buat naf.dimana?" tanyanya sambil mencari baju tetapi tidak ada. yang ada hanya pakaian tipis dan sexy didalam lemari.

"Ya Allah. Baju apaan begini semua." Nafisah bergidik ngeri melihat pakaian tipis didepannya.

"Ya dilemari itu lah. Pakaian segitu banyak nya kamu gak liat."

Nafisah mengernyitkan keningnya."Mana? coba mas yang Carikan. Siapa tau kalo mas yang nyari baju nya bisa nongol."

"Nyusahin banget sih kamu." Alvian bangkit dan melangkah menuju kemari. Ia membuka lemari dan matanya langsung membola melihat pemandangan didepannya.

"Apa apaan ini? kenapa baju modelan gini semua?" tanya nya

"Ya mana Naf tau mas. Yah terus Naf pake apa dong." Nafisah memelas.

"Astaga kamu yah.Sungguh merepotkan."

"Tunggu sebentar. saya cari dulu baju yang bisa kamu pake." Alvian keluar kamar entah kemana dia mencari baju untuk Nafisah. Tak sampai lima menit Alvian kembali dengan membawa daster.

"Ini." Ucapnya singkat memberikan nya pada Nafisah.

"Ini baju siapa mas?" tanya nya penasaran.

"Bibik". jawab nya singkat.

Dan Nafisah langsung bergegas masuk kamar mandi. Tak seberapa lama ia keluar dengan badan yang lebih segar.dengan daster rumahan dan juga ia masih memakai niqab nya.

Alvian menautkan alis nya melihat Nafisah.

"Kamu tidak pengap memakai cadar terus. Bahkan hendak tidur pun kau tidak melepasnya." Tanya Alvian merasa aneh.

"Biasanya Naf lepas jika dikamar dan jika lagi sendiri. Tapi ini kan ada mas." Jawabnya sambil membentangkan karpet dilantai untuk alas nya tidur.

"Tapi kamu itu istri saya. Kan Tidak berdosa jika terlihat oleh saya. Nafisah tidak menanggapi lagi omongan Alvian. Ia menarik selimutnya dan memejamkan matanya.Tak butuh waktu lama ia sudah terlelap.

"Hey. Naf. Kamu sudah tidur? Cepet amat. Jumpa bantal langsung molor." gumamnya

Ia pun memejamkan mata menyusul kealam mimpi.Satu jam, dua jam ia masih belum bisa tertidur. Ia bolak kekanan dan kekiri mencari posisi nyaman tapi tak juga bisa tidur.Setiap ia memejamkan mata nya maka muncul keindahan mata Nafisah.

"Aduuuhh. Gue kenapa sih.kenapa banyangan nya selalu muncul." Alvian menggusar rambutnya. Ia melirik kearah Nafisah yang sangat pulas tidur. Walaupun hanya dilantai.

Dengan langkah pelan Alvian mendekati Nafisah. Meneliti muka Nafisah yang tertutupi cadar.

"Gue penasaran. Kalo gua buka berdosa gak yah?" Tanya Alvian pada diri sendiri. "Tapi dia kan istri gue.Jadi gak masalah lah kalo gue lihat wajahnya.Alvian hendak menyentuh muka Nafisah dan membuka cadar namun urung dilakukannya. Ia tidak ingin Nafisah kecewa dengannya..

Terpopuler

Comments

runma

runma

gengsi nya gede

2023-12-07

1

Fitri

Fitri

salah sendiri kamu alvian, kemakan sama omonganmu yg ngak mau nyentuh nafisah.

2023-12-06

0

Uthie

Uthie

Lagian siihhh.. sok-sokan 😏

2023-11-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!