Hai semuanya,, ada yang kangen kisah Lita dan Vincent nggak??
Maaf baru bisa update lagi, semoga suka, jangan lupa like, komen, bunga, kopi juga mau 🥰
Happy Reading.
Pov Vincent.
Hari ini aku benar-benar merasa bahagia bisa melihat Lita tersenyum kembali. Sudah berhari-hari keadaannya memburuk karena masalah yang selalu menimpanya. Segala macam cara sudah aku lakukan untuk membuat Lita tersenyum dan mau diajak keluar dari apartemen, tapi tetap saja susah. Lita masih bersedih dan diam saja. Tidak mau membagi kesedihannya padaku, padahal aku tahu Lita membutuhkan orang untuk bercerita.
Terkadang aku merasa sedih, apakah aku ini tidak berguna untuk Lita. Sampai wanitaku itu tidak mau bercerita dengan apa yang dirasakannya. Meskipun aku tahu apa saja yang tengah dirasakan olehnya.
Sungguh aku sangat mengutuk Emira dan orang-orang suruhannya. Apalagi orang yang bernama Mark, orang yang sudah menjadi kepercayaan Lita selama bertahun-tahun. Awas saja, besok tetap aku kasih pelajaran agar tidak dia merasakan bagaimana menderitanya Lita selama ini.
Namun kedatangan Alesha dan Keanu hari ini ternyata bisa membuat Lita sedikit berubah, wanitaku itu bisa tersenyum lepas setelah kedatangan sahabat baiknya itu. Entah yang dikatakan Alesha hingga bisa membuat wanitaku itu mau keluar kembali.
Kami berlima memutuskan untuk jalan ke mall, makan es krim dan juga membeli beberapa baju untuk Lita dan Alesha. Setelah puas berkeliling akhirnya Alesha dan Keanu berpamitan karena hari juga semakin larut.
Kini aku dan Lita sudah sampai di apartemen, kondisi Lita juga sepertinya semakin membaik setelah jalan-jalan. Aku ingin bisa membuat wanitaku itu kembali bahagia seperti sedia kala.
"Bagaimana perasaan mu?" Tanya ku pada Lita.
Wanitaku tersenyum lagi, sungguh sangat cantik, membuatku ingin segera memilikinya saja, tapi sayangnya dia belum mau membuka hatinya.
"Semakin baik, sekarang sedikit lega, Alesha bisa membuat ku bangkit kembali, yang ku butuhkan adalah support dari orang-orang yang aku percayai, terima kasih Vincent telah membantuku, menemanimu dah selalu ada untukku, maaf jika selama beberapa hari ini aku banyak mendiamkan mu, sungguh bukan bermaksud seperti itu, tapi rasanya aku masih belum bisa menerima kenyataan," jawab Lita panjang lebar.
"Aku mengerti, aku juga termasuk salah seorang yang membuatmu seperti ini secara tidak langsung.
"Tidak, ini salah Emira karena wanita itu begitu jahat, padahal selama kita bersama aku selalu perhatian padanya," Lita menunduk. Terlihat sekali kesedihan dimatanya.
Tidak tahan melihat wanitaku seperti ini, akhirnya ku rengkuh tubuh itu dan ku peluk erat. Aku ingin bisa membuatnya bahagia, sungguh.
Kalau saja kebahagiaan Lita bersama ku, aku berjanji akan selalu memberikan yang terbaik untuk Lita.
"Vincent, kamu nggak kembali ke New York? Gimana dengan pekerjaan mu?" tanya Lita.
Pelukan kami terlepas.
Ku tatap Lita dengan sorot mata sendu, sebenarnya aku sudah lama meninggalkan pekerjaan ku dan menyuruh kaki tangan ku untuk menghandle. Tapi rasanya masih belum tega meninggalkan Lita sendirian di kotanya dengan keadaan yang seperti ini.
"Aku mau tinggal di sini, nemenin kamu, aku nggak mau terjadi apa-apa lagi, aku janji nggak akan ninggalin kamu lagi, sayang," ku ambil tangan Lita dan ku kecup punggung tangannya.
"Tapi, nanti kerjaan mu kacau gimana?" Tanya Lita lagi. Sepertinya dia mengkhawatirkan ku tapi aku begitu senang dengan perubahannya sekarang. Lita sepertinya sudah tidak membenciku lagi.
"Bisa aku kerjakan di sini, lagian tidak berkas yang harus aku aku tanda tangani, cukup ku wakilkan saja," jawabku jujur.
Lita terlihat menghela nafas panjang, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur. Ternyata wanita ku mengambil minuman dari dalam kulkas.
"Lita, kamu tidak perlu khawatir, hemm,, aku akan selalu di sini, aku ingin menjagamu, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa," ujarku lagi meyakinkannya.
Aku bisa melihat Lita menghentikan minumnya dan menatap ku tajam. "Vincent, tolong jangan gara-gara aku, pekerjaan mu nanti kenapa-kenapa, aku nggak mau kalau kamu nanti bangkrut, karena,,, karena aku tidak ingin miskin, kau tahukan kalau hartaku sudah hampir habis, kalau kamu jadi miskin nanti gimana dengan aku dan calon anak-anak kita!" Suara Lita begitu lirih tapi aku tetap bisa mendengarkan nya.
"Apa? calon anak? tapi kita belum melakukannya lagi kan setelah semua masalah yang menimpa kita?" aku terkejut saat Kita mengatakan calon anak.
Sungguh aku begitu bahagia jika memang Lita mengandung anakku, tapi kita sudah tidak melakukan hubungan intim lagi selama beberapa bulan ini.
Lita tertawa kecil, "jangan shock dulu, aku tidak hamil, maksudku calon anak ya nanti kalau kita nikah kan akan memiliki anak, jadi buat persiapan!"
Kali ini ku lebarkan mataku, Lita mengatakan nikah kan? jadi dia mau nikah sama aku?
"Tunggu Lita, aku-aku tidak percaya,, jadi kamu mau menerima aku kembali?" Ku lihat Lita mengangguk sambil tersenyum.
Oh Tuhan, betapa bahagianya aku, akhirnya Lita kembali padaku dan jadi milikku.
"Terima kasih sayang, nanti tunggu lamaran ku ya, aku ingin buat lamaran yang spesial," ku tarik Lita dan ku pagut bibir lembutnya.
Kurasakan tangan Lita mengalung dileher ku. Ku gendong tubuh Lita seperti koala, ciuman kami belum terlepas, ku bawa Lita ke kamar dan ku jadikan dia milikku seutuhnya. Well aku tidak memakai pengaman.
Bersambung.
Hai-hai semuanya, aku ada rekomendasi karya keren banget 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
MFay
Tancap gas si Vincent 🫣
2024-01-10
0
Eka Bundanedinar
baru dikasih kode udah realisasi jg
2023-06-12
0
Anik Trisubekti
halalin dulu Vinc baru ajak ke kamar lagi 🤭
2023-06-11
2