Happy Reading.
Lita POV.
"Sayang, sepertinya aku harus segera pergi, ada kepentingan mendadak," ujar Vincent mencium bibirku sekilas.
"Hmm ...!" Jawab ku malas.
Entah karena apa, tapi ada rasa tidak suka menelusup di hatiku ketika melihat Vincent pergi untuk menemui wanita lain.
Ah, sudahlah! Sebaiknya aku juga harus segera bersiap-siap.
Hari ini aku harus ke showroom milikku yang masih utuh belum terbakar, ya aku memiliki dua showroom yang besar. Jadi hartaku tinggal satu saja, karena semua aset berharga ku terbakar habis oleh orang-orang suruhan Emira.
Sungguh aku tidak pernah menyangka jika Emira setega itu padaku, dulu kita itu teman, bahkan begitu dekat. Semua yang aku punya, pasti dia juga punya. Kalau aku pergi kemanapun, dia pasti selalu ada. Emira terlihat begitu menyayangi ku. Aku pun menyayangi nya, kita bahkan selalu bertukar cerita tentang siapa pria yang disukai. Aku pun sering menceritakan tentang Vincent pada Emira, kalau aku sangat mencintai pria itu.
Oh, ya aku belum cerita dulu yang mengenalkan aku dengan Vincent adalah Emira. Ku kura Emira hanya menganggap Vincent sebagai seorang sahabat, hingga aku dan Vincent menjadi begitu dekat dan kami sering jalan bersama.
Huh, aku tidak menyangka jika wanita itu menusukku dari belakang, sengaja menjebak Vincent agar membuat dirinya hamil. Emira berhasil mendapatkan raga Vincent tapi tidak dengan hatinya.
Itulah yang dikatakan Vincent padaku, tentang alasan kenapa dia memilih menikahi Emira, bukan hanya karena kehamilannya tapi karena wanita itu berjanji akan membantu Vincent dengan membayar hutang-hutangnya.
Cih, wanita licik. Lihatlah dia benar-benar psikop*t, membakar showroom mobil ku hanya karena Vincent kembali mendekati ku. Bahkan dia menyewa orang untuk mencelakaiku. Tega sekali dia, padahal selama ini aku tidak pernah berbuat jahat kepadanya, tapi kenapa Emira jahat sekali padaku.
"Selamat pagi Nona Lita," suara petugas keamanan apartemen menyapaku.
"Selamat pagi Jorge, bagaimana kabarmu?"
"Saya baik, Nona. Apakah anda akan keluar hari ini? Saya turut sedih mendengar berita itu, Nona," ujar Jorge.
Pria itu memang sangat ramah dan baik, meskipun badannya kekar dan besar, tapi Jorge begitu ramah.
"It's oke, Jorge. Semuanya sudah ditangani oleh pihak polisi. Kalau begitu aku pergi dulu, selama pagi."
"Hati-hati Nona, have a nice day!"
Setelah berpamitan pada Jorge, aku langsung masuk ke dalam mobilku yang terparkir di basemen.
Pagi ini Vincent sudah pergi karena akan bertemu dengan seorang wanita, yang katanya kliennya itu. Aku bisa melihat nama yang tertera di layar ponsel Vincent, namanya Abigail.
Bahkan Vincent menceritakan siapa Abigail itu, tapi aku tidak peduli. Meskipun begitu aku sebenarnya penasaran juga sih sama Abigail. Ada apa coba pagi-pagi sudah menghubungi Vincent berkali-kali. Kalau bukan hal penting pasti wanita itu tidak akan ngotot menghubungi Vincent di pagi buta.
Huh, kenapa aku jadi memikirkan Vincent yang akan bertemu dengan wanita yang bernama Abigail itu.
Ku putuskan untuk fokus saja pada jalan raya didepan ku ini. Aku tidak akan memikirkan tentang Vincent dengan wanita lain.
Kurang lebih hampir 30 menit, aku sudah sampai di showroom mobil ku, ternyata di sana Mark yang tengah menenteng tab di tangannya.
"Selamat pagi mark!"
Mark menoleh dan mungkin sedikit terkejut karena tiba-tiba aku datang ke showroom.
"Selamat pagi, Nona!"
Apa hanya perasaanku saja, atau karena faktor lain. Aku merasa jika Mark terlihat sedikit aneh, seakan menyembunyikan sesuatu dariku.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Eka Bundanedinar
apakah ada musuh dibalik selimut orang kprcyaan lita jd mata" emira dan yg mmnmbntu nya soalnya mulus bngt cara bkarnya
2023-05-29
1
Anik Trisubekti
mungkin Mark yang bekerja sama dengan Emira🤔
2023-05-29
0
Entin Fatkurina
pasti ada yang disembunyikan oleh mark, dengan reaksi terkejut nya melihat lita. lanjut lanjut lanjut lanjut
2023-05-29
0