Bab Sembilan

Happy Reading.

Pov Vincent.

Malam itu, ketika Lita sudah terlelap aku memutuskan untuk melacak siapa yang telah membuat showroom wanitaku ini terbakar. Dan memang perasaan ku tidak bisa dibohongi jika memang Emira yang membuat masalah itu. Apa saja yang berhubungan denganku, wanita itu pasti berusaha menghancurkannya.

Setelah pagi itu, aku memutuskan untuk kembali ke New York dan menyeret Emira ke California. Namun aku harus menggunakan cara yang halus agar dia mau ikut denganku.

Wanita itu memang sangat licik, tapi sebenarnya dia cepat luluh jika dikasih perhatian.

Huh, baru beberapa Minggu yang lalu masalah ku dengannya selesai, sekarang wanita itu bikin ulah lagi dengan Lita.

Sepertinya memang harus ku tegaskan dengan sikap yang keras agar Emira berhenti membuat hidupku susah, apalagi ini sudah menyangkut Lita. Aku harus segera bertindak.

Siang itu aku sampai di New York, berbekal alat pelacak, ku cari Emira yang ternyata ada di Miracle. Aku langsung menemui Emira di salah satu hotelnya itu. Langkah ku percepat agar bisa segera bertemu dengan wanita itu. Sungguh, ingin rasanya ku hancurkan saja Emira agar dia lenyap dari muka bumi ini.

Terkadang aku merasa gara-gara wanita itu hidupku jadi seperti ini. Menjebak Ku untuk menidurinya dan terpaksa harus menikahi dia karena hutang yang tidak mampu ku bayar. Namun, tidak sepenuhnya salah Emira karena waktu itu aku juga membutuhkan uangnya.

"Siang, aku mau ketemu Emira," ucapku pada salah satu orang kepercayaan Emira.

Seorang pria berkulit gelap dan berbadan besar, aku tahu orang itu tapi entah siapa namanya.

"Nyonya Emira sedang rapat tuan, silahkan ditunggu, nanti anda bisa menemuinya setelah rapat," jawab orang tersebut.

Sungguh sebenarnya aku sudah muak dan tidak sabar jika harus menunggu lagi, tapi aku tidak bisa memaksa untuk masuk ke dalam ruang rapat dan menggagalkan rapatnya bukan.

Akhirnya aku berjalan menuju kursi di mana biasanya tempat untuk menunggu, sambil merancang ide agar wanita itu bisa ke California tanpa paksaan sama sekali.

Setelah setengah jam kemudian, akhirnya Emira keluar dari ruang rapat dan menemui ku di ruang tunggu. Wanita itu tersenyum manis saat tau aku ada di sini. Padahal beberapa minggu lalu aku baru bertemu dengannya, tapi lihatlah dia yang seolah sangat merindukan ku.

Hah, ternyata cinta itu benar-benar bisa membuat orang gila apalagi sudah terselip obsesi di sana.

"Ada apa mencari ku, Vincent?" sapa nya pura-pura ketus, tapi aku tahu kalau dalam hatinya begitu senang.

"Duduklah, aku ingin bicara padamu," mungkin dia terkejut karena aku menurunkan intonasi suara yang biasanya selalu meninggi jika berbicara dengannya.

Emira menurut, dia kemudian duduk di sampingku sambil bersedekap dada.

"Kalau kamu menemui untuk masalah ganti rugi perusahaan mu, sudah ku lakukan, jadi aku tidak mau kamu membuang waktuku hanya untuk mengungkit masalah itu!"

Oh, aku tidak salah dengar kan, nada bicaranya merajuk, seperti nada bicara seorang wanita terhadap kekasih prianya yang tengah marahan. Sungguh aku begitu mual, dari dulu aku tidak suka nada bicaranya. Tapi setelah dia keguguran, sikapnya menjadi semakin menjadi. Galak dan suka emosian, apalagi kalau kami berdua berbincang yang pasti akan berakhir pertengkaran.

"Bukan karena itu, aku ingin mengajakmu pergi, aku sangat membutuhkan mu kali ini," ujarku masih dengan suara rendah.

Emira langsung menatap ku, lihatlah matanya yang nampak langsung berbinar, aku tahu jika wanita ini begitu senang ketika aku mengandalkan nya.

"Kita mau kemana? Oke, aku siap membantumu, bukankah sudah ku katakan jika aku pasti bisa diandalkan di hidupmu Vincent, jadi jangan kau abaikan aku, paham?" Kalau bukan Lita aku tidak akan pernah bersikap lunak di hadapannya dan mengangguk seperti ini.

Emira mendekat kan tubuhnya padaku dan memegang tanganku. Sabar Vincent, kamu harus bisa menghadapi ini. Kalau bukan karena Lita dan harus menyeret dia ke California, sudah ku pastikan jika tangannya langsung ju hempasan begitu saja.

"Kalau begitu, kapan kamu bisa pergi, apa kamu sibuk?"

Emira menggeleng cepat, "aku akan bersiap-siap, tunggu aku ganti baju dan mandi, aku akan segera mempersiapkan diri," ujarnya kemudian masuk ke sebuah kamar presidential suite.

Aku hanya ingin membawa Emira ke hadapan Lita, dan menyuruh wanita itu untuk meminta maaf terhadap wanita ku, setelah ku serahkan dia pada orang yang berwajib beserta bukti-buktinya. Karena dua orangku sudah menangkap orang yang membakar showroom Lita. Orang yang dibayar oleh Emira untuk menghancurkan Lita.

Sepertinya aku sudah tidak bisa menoleransi sikap Emira yang begitu jahat. Wanita itu harus mendapatkan pelajaran yang setimpal agar tidak berulah lagi di kemudian hari.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

apakh segampang itu vincent seprtina emira lebh licik drmu

2023-05-22

1

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

main cantik ya Vincent

2023-05-22

1

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

semoga sukses dengan rencana mu vincent. lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut

2023-05-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!