Happy Reading.
Vincent Pov.
Setelah menceritakan semuanya pada Lita, akhirnya wanitaku itu percaya disertai bukti yang aku berikan. Sekarang Emira sedang menuai hukumannya yang menjadi berlipat-lipat karena kasus yang menimpa Lita dan juga usaha untuk mencelakai Lita.
Aku tidak akan membawa Lita pada Emira, bukan karena apa, tapi lebih baik Wanitaku tidak bertemu dengan mantan istri gilaku itu.
Gila, ya aku menganggapnya begitu. Karena saat diinterogasi penyidik kenapa dia mencoba menjebakku, jawabannya Emira begitu mengejutkan.
'Aku menginginkan Vincent, karena selama menikah dia tidak pernah memberiku nafkah batin sama sekali, padahal aku saat itu tengah mengandung dan hormonku menginginkan hubungan intim bersama suamiku sendiri, apa aku salah jika membalas dengan cara seperti ini?'
Itulah jawaban Emira yang begitu blak-blakan, tetapi aku tidak malu untuk mengakui nya karena pernikahan itu memang terpaksa, aku dijebak dan menghamili nya. Jadi bukan salahku jika aku tidak bisa memberikan nafkah batin padanya selama kami menikah.
Meskipun aku sadar jika dulu aku juga begitu tidak peduli padanya, tapi masalah hubungan intim aku memang tidak berhasrat meskipun dulu status Emira adalah istriku sendiri.
Lita sudah merasa lebih rileks, dia sempat takut karena masalah kemarin saat ada dua orang yang akan menyekap. Aku begitu khawatir saat Emira mengatakan jika dia telah menyuruh orang untuk menculik dan mempek*s* Lita. Tapi ternyata Litaku begitu hebat, dia wanita tangguh dan kuat. Aku salut padanya ketika dia bisa melindungi dirinya sendiri saat aku tidak ada.
Malam ini aku memaksa untuk tidur di apartemen Lita. Meskipun Lita tidak mau dan akan mengusirku tapi aku tetap bersikukuh ingin tidur sama dia.
"Janji deh nggak ngapa-ngapain!" Ucapku meyakinkan Lita jika aku tidak akan bertingkah aneh-aneh.
Aku tahu Lita masih belum bisa menerima ku, mungkin akan sulit, tapi aku tetap berusaha keras untuk mendapatkan hatinya. Jika dulu aku belum bisa mengungkapkan seluruh perasaan ku lewat kata-kata dan hanya melalui tindakan saja, tapi sekarang akan ku ungkapkan seluruh perasaanku ini lewat semuanya.
Ucapan, tindakan, tingkah laku dan seluruhnya. Aku ingin Lita tahu jika hati ini tidak pernah menyimpan perasaan untuk wanita lain.
"Heh, dari kemarin siapa yang bilang dan janji yang nggak aneh-aneh, tapi nyatanya apa??"
Eh, apakah Lita tahu dan merasakan saat malam itu jika tangan ku sudah kemana-mana. Padahal ku kira dia sudah tidur pulas.
"Hehehe, ya ku kira kamu udah pergi ke alam mimpi, aku kangen berat sama kamu Lita, kamu tahu nggak sih kalau sejak dulu perasaan ku ini padamu nggak akan berubah," sepertinya aku harus sedikit mengalihkan perhatian nya terhadap pegang memegang itu.
Lita berbalik dari yang tadi memunggungi ku, dia kini menatap ku tajam. "Perasaan yang mana? Perasaan apa?" Tanya Lita ketus.
Aku tahu dulu kesalahan ku adalah tidak langsung mengakui perasaanku pada Lita jika aku sangat mencintai nya. Hubungan kami memang sudah layaknya sepasang kekasih, kami sering tidur bersama dan yah, bukan hanya tidur saja, yang pasti kami selalu melakukan hal lebih, tapi aku tahu kalau Lita juga menyimpan perasaan yang sama dengan ku.
"Aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku nggak bisa jauh darimu, aku mau kamu jadi ibu dari anak-anakku, Lita Armando Da Silva!"
Lita hanya diam tanpa ada paras malu-malu seperti dulu, apakah dia benar-benar sudah melupakan perasaan nya padaku?
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Anik Trisubekti
ujung-ujungnya berakhir diranjang juga 🤭
2023-05-28
0
Entin Fatkurina
next next next next next
2023-05-27
0
Eka Bundanedinar
yakinin dulu lita nya vincent jd g kan lari lg
2023-05-27
0