Happy Reading.
"Dasar duda genit, baru beberapa bulan saja jadi duda sudah mau nyari ganti, sudah ku bilang kalau aku bukan barang yang bisa kau ambil saat kau buruh!"
"Bukan begitu!" Sentak ku. Aku tidak suka jika Lita mengatakan hal itu, wanitaku itu selalu menyamakan dirinya dengan barang, padahal aku sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu.
"Lalu apa kalau bukan begitu? Biasanya kamu selalu ada istri yang bisa kamu masuki, tapi setelah menduga kamu minta aku!"
Astaga! Kenapa Lita selalu berpikir seperti ini. Sudah berkali-kali aku bilang jika dia bukanlah pelampung.
"Dengar! Aku tidak pernah menyentuh Emira selama menikah! Jadi jangan pernah berpikir jika kamu hanya sebagai pelampiasan, karena cintaku dan perasaan ini hanya untukmu, sayang!"
Lita hanya diam, dia menatapku dalam. Mungkin sedang mencari kesungguhan di dalam retina ku.
"Terserah!" Lita kembali membalikan badannya.
Aku pun tidak bisa untuk tidak tersenyum, by the way kita sudah berada di atas ranjang king Queen milik Lita.
Aku tahu dia percaya terhadapku, jadi bisa ku pastikan kalau wanitaku itu pasti akan luluh.
*****
Mataku terbuka saat merasakan sinar mentari pagi yang menyinari wajah tampan ku ini. Ya, ku akui itu. Ternyata Lita yang membuka gorden jendela kaca yang sedikit lebar dikamar ini.
"Bangun, sudah siang. Aku sudah membuat roti panggang isi daging dan sejak tadi ponselmu berbunyi, angkat lah! Siapa tahu itu penting!" Ujar Lita kemudian dia pergi keluar dari kamarnya.
Ku perhatikan kepergian Lita dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya. Sepertinya Lita sudah mandi karena dia sudah memakai baju yang berbeda. Padahal aku ingin sekali disaat bangun tidur mendapatkan ciuman dan sapaan manja darinya.
Huh, perjuangan ku masih panjang. Ku sibak selimut yang menutupi tubuhku, aku teringat tadi Lita mengatakan jika ponselku sejak tadi berbunyi. Akhirnya aku memutuskan untuk memeriksa ponsel terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi.
Saat ku buka Layarnya, ku lihat ada 7 panggilan tak terjawab dari Abigail. Oh, astaga! Jangan-jangan Lita yang bersikap ketus tadi karena panggilan dari Abigail.
Ku hiraukan panggilan dan pesan dari wanita itu, ku putuskan untuk mandi saja lalu sarapan masakan Lita.
Setelah beberapa menit, aku sudah turun ke dapur dengan pakaian yang lebih santai. Pekerjaan ku di New York sudah ku serahkan pada Abraham. Jadi aku masih bisa cuti beberapa hari di sini.
Ku lihat Lita yang sibuk makan roti panggang miliknya, di depannya sudah Lita siapkan satu roti panggang untukku. Wajah Lita masih cemberut, aku yakin dia cemburu dengan telepon dari Abigail tadi.
Oh ya, Abigail ini salah satu kolega yang bekerjasama dengan perusahaanku. Kami sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Entah ada apa kok tiba-tiba Abigail menelepon ku bahkan sampai tujuh laki.
"Tadi telepon dari kolega, masih belum ku hubungi balik, biarlah. Biar nanti dia menghubungi Abraham. Kamu jangan salah paham ya?"
"Maksudmu salah paham? Aku saja tidak tahu siapa yang menelepon mu," jawab Lita.
"Loh, bukannya kamu marah karena ada perempuan yang menelepon ku?"
Lita tertawa kecil, tapi sesaat kemudian dia diam dengan wajah yang kembali datar.
"Aku bukan marah padamu, tapi aku tengah memikirkan bagaimana caranya biar kamu cepat pergi dari sini!"
Ah, kenapa ucapan Lita masih saja ketus. "Sayang, gimana caranya biar aku bisa mendapatkan hatimu lagi?"
"Ya, kamu harus menunjukkan padaku bagaimana caranya? Jangan cuma omong kosong saja yang kau ucapkan!" Akhirnya Lita bangkit dari duduknya dan menuju wastafel.
Huh, aku yakin Litaku tengah cemburu.
Aku ikut berdiri dan berjalan menyusul Lita, aku tidak tahan jika harus di diamkan seperti ini. Ku peluk pinggang nya dan ku kecup lehernya. Tempat paling sensitif untuk Lita adalah leher,
"Lepas, Vincent!"
"Tidak, sepertinya kali ini aku harus benar-benar menghukum mu sayang!" Lihat saja, Litaku. Bagaimana aku akan menghukum mu.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Anik Trisubekti
bawa lita pergi jalan2 ke tempat romantis Vincent, dia butuh refresing setelah banyaknya musibah yang menimpa
2023-05-28
1
Entin Fatkurina
tetap semangat meluluhkan hati lita, vincent, semangat semangat semangat semangat semangat
2023-05-27
0
Eka Bundanedinar
g semua masalah. selesai diatas ranjang vincent bisa jd lita mlh semakin marah
2023-05-27
0