Happy Reading.
Lita POV.
Entah kenapa aku merasa ada yang janggal dengan Mark, dia seperti menyembunyikan sesuatu padaku. Astaga, apa yang ku pikirkan, Mark itu adalah orang kepercayaan ku, tidak mungkin kan dia berkhianat padaku.
"Mark, apakah ada sesuatu?" Aku pun berjalan mendekati pria itu yang sedari tadi hanya diam saja.
Mark terlihat mengepalkan tangannya, pria itu akhirnya mendongak dan menatap ku dengan tatapan yang tajam.
"Nona, maafkan aku,, ini bukan kemauanku, tapi aku diancam dan keluarga ku yang dijadikan taruhan, aku harus melakukan ini agar keluarga ku selamat!"
Apa yang diucapkan pria itu? Tidak!! Kenapa nasibku seperti ini!
Mark tiba-tiba menyerang ku, dia menarik kemeja yang ku pakaian.
"Aaaakkkk!! Jangan!! Kau gila!!"
"Maaf Nona, aku hanya di perintah!"
Mark semakin menggila saat tubuhnya menerjang tubuhku, membuat ku limbung dan terjatuh ke lantai. Mark mengurung tubuhnya dengan tubuhnya yang begitu besar.
"Brengsek!! Kau Pengkhianat!!"
Aku berusaha meronta, menendang apa saya yang aku bisa, berharap tendangan ku mengenai barangnya agar dia sedikit lengah.
Di saat seperti ini aku langsung teringat Vincent, sungguh rasanya ingin selalu bersamanya agar diri ini ada yang menjaga.
Mark berhasil menarik paksa kemejaku membuat semua kancing kemejaku terlepas. Aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendorongnya, suaraku hampir habis untuk berteriak, karena aku rasa tidak akan ada orang yang mendengarkan karena showroom ku ini jauh dari area pemukiman. Meskipun di pinggir jalan, tapi tempat ruko dan toko-toko lain saling berjauhan.
Mark benar-benar menggila, dia mengambil ponselnya dan memotret tubuhku yang sudah setengah telanj*n*. Entah dengan siapa dia bekerja yang jelas Mark di minta untuk menodai ku dan memotret tubuhku yang sudah tak berdaya.
Kini aku sudah pasrah dan tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, tenagaku habis, suaraku serak dan tenggorokan ku sakit karena berteriak kencang.
Bahkan aku tidak bisa berkutik saat Mark melucuti seluruh pakaian nya dan bersiap untuk membuka penutup bagian bawahku, karena Mark sudah menarik paksa rokku tadi.
"LITA!"
"LITA!"
Sayup-sayup ku dengan suara seseorang memanggil namaku dan suara itu semakin mendekat.
"LITA!"
Ya, itu suara Vincent, akhirnya dia datang untuk menolong ku.
"AAAAAKKK, Vincent!! Tolong!"
Mark yang mendengar suara Vincent langsung bingung, dia kocar-kacir memakai pakaiannya karena mungkin takut.
BRAK!! PYAR!!
Entah apa yang terjadi, sepertinya Vincent memecahkan kaca samping showroom ini. Tidak lama setelah itu ku lihat dari sudut mataku Mark ditarik dari belakang, sepertinya rambutnya dijambak hingga membuatnya berteriak.
Aku meringis dan menarik tubuhku menjauh, aku masih mendengar perkelahian itu, sepertinya Vincent menghajar Mark habis-habisan. Aku tidak tahu karena aku tidak melihat. Rasanya tubuh ku sakit semua, untung Vincent datang diwaktu yang tepat sebelum Mark menjamahhku.
Aku berusaha mengambil rok ku dan memakainya, aku harus segera bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Tapi entah kenapa rasanya kepalaku begitu pusing, berat sekali, aku tidak kuat dan entah setelah ini apa yang terjadi aku tidak tahu karena tiba-tiba penglihatan ku menggelap.
****
Aku merasakan kepalaku masih pusing, ku coba untuk membuka mata dan ku lihat langit-langit yang berwarna putih.
"Lita sayang, akhirnya kamu sadar!" Aku mendengar suara Vincent di samping ku.
Ku tolehkan kepala dan aku bisa melihat wajah Vincent yang terlihat sumringah.
"Vincent, aku di mana?" Meskipun aku sudah menduga jika aku pasti berada di rumah sakit, tapi tidak ada salahnya kan jika aku tetap bertanya.
Aku bisa melihat Vincent memencet tombol untuk memanggil dokter.
"Kamu dirumah sakit sayang, tadi kamu pingsan, tapi kamu gak apa-apa kan?" Aku menggeleng lemah.
"Kamu tadi gimana perkelahiannya? Siapa yang menang?" Tanyaku random.
Vincentius mencubit hidung ku sambil tertawa gemas. "Dikira sedang lomba ya, ada yang menang dan kalah," ujar Vincent.
"Iihh, Vincent beneran deh, kamu gimana keadaan nya?"
"Aku baik-baik saja, Mark juga udah ada dikantor polisi, ternyata dia diancam oleh Emira, dia disuruh untuk melecehkan mu, tapi sekarang semuanya sudah selesai, sudah tidak akan ada lagi yang menyakitimu, sayang. Ingat ada aku selalu."
Hatiku terenyuh dengan kata-kata nya, entah kenapa rasanya ada yang meletup kembali di dadaku.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Aghitsna Agis
kenapa lita tdk minta ganti rugi kekeluarga.amira.kan orang kaya
2023-10-18
0
Anik Trisubekti
sepertinya ini menjadi jalannmu mendapatkan maaf dari lita, Vincent
2023-06-04
0
Eka Bundanedinar
semoga sj lita bisa terima vincent lg ...dg kesungguhannya untung tepat waktu
2023-06-02
1