Rio kembali mencoba untuk bangkit dan langsung menuju ke pangkalan ojek yang ada di dekat sekolah itu. Rio langsung menyuruh salah seorang tukang ojek untuk mengantarnya ke sebuah proyek yang sedang dia tangani. Leo pun menghampiri Rio dan memberikannya sebuah helm untuk di pakai. Setelah memakai helm tersebut Rio langsung menyuruh Leo untuk segera mengejar Andri.
"bang, bang tolong kejar anak yang pake motor sport itu ya cepetan." kata Rio pada Leo
Tanpa menjawab pertanyaan Rio, Leo pun langsung tancap gas untuk mengejar motor Andri. Namun tanpa Rio ketahui Leo memberikan instruksi kepada Andri melalui ilmu telepati miliknya untuk segera melajukan motornya lebih cepat lagi. Mendapat intruksi tersebut Andri langsung mempercepat laju motornya, namun ia punya cara tersendiri agar dirinya dan gadis itu bisa terhindar dari kejaran Leo dan juga Rio. Andri menggunakan jalan tikus untuk akses menuju ke proyek tempat Rio bekerja.
Andri pun segera melajukan motornya lebih cepat lagi dan saat melihat jalan tikus Andri langsung berbelok sehingga dirinya lolos dari kejaran Rio dan Leo. Melihat Andri dan pujaan hatinya bisa melarikan diri Rio pun sangat kesal. Dia memaki-maki Leo dan menyuruhnya untuk segera putar balik dan mengejar Andri. Namun Leo tidak mau karena dia beralasan mau menghadiri kondangan keluarganya. Leo di iming-imingi uang merah sebanyak 10 lembar dan ia pun mengambil uang itu. Leo kemudian kembali melajukan motornya namun tidak memutar balik.
"woi tukang ojek goblok putar balik sekarang malah lanjut jalan lagi." kata Rio membentak Leo.
"woi penumpang tolol, dari pada kita putar balik mendingan kita cegat aja dari depan gang sana." kata Leo memberitahu pada Rio
Mereka pun segera melaju ke tempat di mana ujung gang di mana kemungkinan Andri dan gadis itu lewat. Sepanjang jalan Leo memberitahu kepada Andri supaya dia keluar dari gang satunya lagi dan jangan lupa untuk meledek Rio.
Mendengar arahan dari Leo Andri pun paham dan langsung menuju gang yang lebih jauh dari tempat Rio dan Leo berada. Sementara Leo dan Rio sampailah di ujung gang untuk mencegat Andri dan gadis itu. Namun Rio terjebak ternyata Andri dan gadis itu keluar dari gang di sebelah mereka mencegatnya.
"halo anak goblok, kalian ngejar aku ya." kata Andri pada Rio
"sialan awas kalian ya, bang ayo cepat kejar mereka." kata Rio pada Leo.
Mereka pun langsung naik ke motor milik Leo namun Leo berpura-pura mematikan motornya sehingga membuat seolah-olah motornya mogok. Melihat hal itu Rio sangat kesal karena kesialannya pada hari itu.
Setelah Andri dan gadis itu jauh dari pandangan Leo, ia kembali membetulkan motornya sehingga bisa menyala.
"ayo kita kejar, motornya udah nyala ini." kata Leo pada Rio
"ah sudah lah kita ke proyek saja gak usah kejar mereka." kata Rio
Kemudian mereka menuju ke proyek yang sedang di tangani oleh Rio dan misi mereka akan di lanjutkan oleh Alex.
...****************...
Tidak butuh waktu lama Rio pun sampai di area proyek itu. Ia tak habis pikir ternyata pujaan hati nya sudah ada yang memiliki. Kelihatanya ia lebih mapan dan lebih baik dari pada Rio. Ia pun berjalan ke warung kopi dengan sangat lesu menerima kenyataan ini. Setelah sampai di warung kopi ia lantas memesan secangkir kopi dan memakan gorengan yang tersedia. Mulai saat itu ia pun sering melamun karena ia tidak bisa mendapatkan gadis itu.
"woi loe kenapa kok murung gitu. Telat gajian loe." tanya preman itu saat ia datang.
"bukan gitu bang gua lagi ada masalah aja sih. Cuman masalah kecil aja." kata Rio.
"tapi proyek aman kan." tanya preman itu.
"aman aja semuanya lancar." sahut Rio sembari berusaha tersenyum.
Setelah itu Rio langsung menyeruput kopi nya. Entah mengapa di pikirannya kali ini hanya gadis itu sedang di bawa oleh siapa, ia begitu kecewa karena seluruh perjuangannya tidak membuahkan hasil dan sangat sia-sia.
Saat sedang memikirkan hal itu tiba-tiba ia melihat jika gadis itu datang ke proyek bersama laki-laki yang menjemputnya tadi. Tidak sampai di situ ia juga berhenti di dekat warung tempat dirinya sedang menikmati secangkir kopi, kemudian gadis itu turun dan membeli dua botol air mineral dan beberapa gorengan. Tidak seperti biasanya ia seperti menganggap Rio tidak ada. Ia hanya fokus pada keperluannya untuk membeli. Rio terus memandangi gadis itu dengan tatapan sinis, karena merasa tidak di anggap maka kali ini emosinya tidak dapat di bendung. Rio segera meraih tangan gadis itu dan menariknya dengan keras, ia juga memeluk gadis itu dan ingin menciumnya. Andri yang melihatnya dengan sigap merebut gadis itu dari tangan orang seperti Rio. Dengan sedikit kesal Andri langsung ngomel ke Rio.
''eh mas maksud kamu apaan kenapa seenaknya gitu sama pacar saya. Selama saya pacaran ama dia saya tidak pernah melakukan itu sama dia, kamu siapa kok kurang ajar gitu ama dia." bentak Andri pada Rio.
"yang kurang ajar itu kamu seenaknya kamu merebut dia dari aku. Dia itu sudah di calonkan dengan aku. Mending kamu berikan dia pada saya atau kamu akan menyesal berurusan dengan saya." ancam Rio.
''heh kamu pikir saya takut lagian juga. Kayaknya kamu salah orang deh mana mungkin dia mau sama kamu. Kenal aja enggak." kata Andri.
"iya kamu siapa, sok kenal banget, mana kurang ajar lagi." kata gadis itu yang sedang memeluk Andri.
"apa kamu bilang, kamu gak kenal aku, memang ya kalian sama saja. Dan untuk kamu aku bakal habisin seluruh keluarga kamu di desa." ancam Rio pada gadis itu.
"sorry ya aku dari dulu tinggal di kota jadi mana mungkin aku punya keluarga di desa. Jangan ngaco kamu." kata gadis itu sedikit gugup dengan setelah mendengar ancaman dari Rio.
''udah yuk sekarang kita pergi aja dari tempat ini, kamu juga udah mulai capek kan. Kita pulang ya." kata Andri seperti orang sedang benar-benar berpacaran.
"iya kita pulang aja." sahut gadis itu.
Melihat kemesraan mereka Rio pun marah dan ia segera melayangkan pukulan ke arah Andri. Dengan sigap Andri langsung menghindari pukulan itu, ia juga melindungi gadis itu supaya tidak terkena pukulan dari Rio. Andri menyuruh gadis itu untuk segera menuju ke motornya dan langsung memasang helm. Karena target Rio adalah gadis itu maka ia berusaha mengajar gadis itu. Tapi langkahnya di cegah oleh Andri, Andri kemudian mendorongnya dan memperingatkannya supaya ia tidak macam-macam dengan gadis itu. Tak suka di peringati, Rio pun langsung menyerang Andri.
Tapi dengan mudah Andri menghindari serangan Rio. Karena tidak ingin berlama-lama dengan pertarungan itu Andri pun segera melumpuhkan Rio dengan menendangnya. Rio pun tersungkur dan ada dua satpam proyek yang melihatnya langsung berlari untuk melerai Andri dan Rio. Melihat itu Andri segera menuju motornya dan langsung meluncur dengan cepat. Rio yang melihat itu berusaha mengejar namun karena tidak hati-hati kakinya terbentur dengan kursi warung yang sebelumnya dia duduki. Ia pun mengerang kesakitan dan juga sangat kesal, kedua satpam yang ingin membantunya justru malah hempaskannya mereka dan juga di caci-maki.
Sementara preman itu ternyata sudah pergi sejak Rio mulai berkelahi dengan Andri. Rio yang sudah tidak berdaya hanya marah-marah tidak jelas membuat semua karyawan proyek memandang ke arahnya dengan tatapan yang aneh.
Dengan sekuat tenaga Rio pun bangkit dan langsung menuju ke pangkalan ojek di dekat proyek itu. Kebetulan saat itu semua tukang ojek tidak ada, sehingga Alex tidak perlu menyamar jadi tukang ojek. Dengan tertatih-tatih Rio menemui Alex dan memintanya mengantar ke suatu tempat.
''bang antar gua ke bekas tambang emas." kata Rio pada Alex.
"apaan loe. loe pikir gua tukang ojek." sahut Alex.
"ya elah malu bang ama tampang kalau gak ngaku." kata Rio.
"wah sembarangan loe masa. Orang kaya gua di cap tampang tukang ojek sih. Ya sudah mau di anterin ke mana." tanya Alex.
"Halah tadi sok nolak loe sekarang baru ngaku. Ke arah tambang emas anterin gua ke sono." sahut Rio.
Kemudian Rio langsung di beri helm dan mereka segera meluncur ke tempat yang Rio tuju. Tanpa sepengetahuan Rio Alex sudah memasang jps di motornya dan ia juga sudah menyambungkan jps itu pada ponsel milik Leo dan Andri. Mereka melaju cukup kencang sehingga sampai dengan cepat ke tempat yang Rio tuju. Setelah sampai Rio langsung turun dan membayar ongkos ojek pada Alex kemudian ia menyuruh Alex untuk segera pergi dari tempat itu. Alex pun segera pergi dan ia berhenti di salah satu pos yang ada di sana. Rupanya ia telah menitipkan motor miliknya pada penjaga pos itu dan ia meminjam motor milik penjaga pos untuk melancarkan aksinya. Karena sebelumnya dia sudah menyelidiki Rio melalui sukmanya di saat Rio datang ke sini tempo hari. Setelah itu ia langsung menuju ke tempat Rio turun dan segera berjalan menuju jalan setapak yang becek menuju ujung jalan.
Di sisi kanan-kiri nya tidak ada satupun rumah yang berdiri di situ. Ia terus menyusuri tempat itu hingga ia menjumpai Rio sedang mengetuk pintu sebuah rumah yang ada di sana. Rumah itu sangat tersendiri dan jauh dari pemukiman. Rumah yang sederhana dan sangat klasik namun auranya sangat klenik.
Setelah Rio masuk Alex mengendap-endap mendekati rumah reyot itu. Alex segera bersembunyi supaya keberadaannya tidak di ketahui oleh Rio. Alex pun segera memberitahu pada Leo dan Andri tentang keberadaan nya saat ini.
Mendapat kabar dari Alex mereka berdua langsung meluncur ke tempat itu mengikuti jps yang telah terpasang di motor Alex. Sembari menunggu Andri dan Leo datang Alex kembali mendekat ke untuk menguping apa yang di bicarakan Rio di dalam rumah itu. Untung saja di sisi rumah itu ada pohon besar sehingga dengan mudah untuk Alex bersembunyi jika sewaktu-waktu ia ketahuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments