Setelah masuk ke kamarnya mereka bertiga langsung berbaring di atas ranjang masing-masing. Leo dan Andri langsung tidur dengan pulas, sementara Alex dia berinisiatif untuk memantau cctv dari laptopnya. Ia melihat rekaman yang ada di sana dan mengcopy beberapa video untuk di serahkan ke pada pak RT. Setelah semua file dia copy, Alex berniat hendak tidur. Namun saat di kembali menyalurkan cctv ke laptopnya dia melihat ada beberapa orang yang sedang mengendap-endap berjalan menuju ke kosannya. Alex terus memantau pergerakan mereka semua dari balik monitor di laptopnya. Alex melihat mereka seperti menanam sesuatu di beberapa titik berbeda di sekitar kosan dirinya. Namun Alex masih tidak memperdulikan karena mungkin mereka hanya orang jahil yang hendak melakukan sebuah perbuatan jahil pada mereka.
Setelah melihat itu Alex langsung kembali berbaring di atas ranjangnya. Namun ada sedikit hal aneh yang ia rasakan saat dia tidur. Tiba-tiba badannya terasa sangat panas yang amat menyengat seperti di bakar. Alex langsung menyalakan kipas angin miliknya yang berada di sebelah tempat tidurnya. Namun itu tidak membuatnya merasa sejuk, Alex masih merasa gerah dengan suasana malam itu. Karena tidak kuat lagi berada di kamarnya, Alex pun memutuskan keluar dari kamarnya untuk tidur di halaman kosan saja. Namun ternyata Leo dan Andri juga sudah berada di sana. Mereka juga kepanasan sama seperti yang Alex rasakan. Selang beberapa saat, ada anak kosan putra yang keluar karena mengalami hal serupa. Dia juga merasakan hawa panas yang menyengat pada malam itu. Mereka pun memutuskan tidur di halaman kosan karena di situ lumayan sejuk. Baru saja mereka hendak memejamkan mata segerombolan anak kosan dari kosan putra dan kosan putri mereka juga merasakan hal serupa. Karena merasa janggal Leo dan kedua adiknya segera bermeditasi untuk melihat apa yang terjadi di kosan nya. Mereka duduk bersila dan melingkar sembari memejamkan mata. Mereka mengeluarkan Sukma mereka dan mencari sebab apa yang terjadi pada kosan mereka.
Sukma mereka berpencar ke segala penjuru, menelusuri setiap jengkal dari kosan mereka. Tepat di setiap pojok kosan mereka, masing-masing melihat ada sesuatu berwarna putih yang seperti buntalan. Mereka langsung kembali ke raga mereka dan segera memberitahukan kepada beberapa anak kosan putra untuk mencari buntalan tersebut di titik yang sudah di beritahu oleh Leo. Mereka semua langsung berpencar dan tak butuh waktu lama mereka langsung menemukan buntalan itu. Kemudian mereka langsung memberikannya kepada Leo, Leo langsung menerima keempat buntalan itu dan segera memberikan kepada kedua adiknya masing-masing satu. Mereka kemudian membuka buntalan tersebut dan langkah terkejutnya setelah mereka melihat isi buntalan itu. Ternyata di dalam buntalan itu ada janin bayi yang masih berumur beberapa bulan dan juga di lumuri oleh darah ayam cemani. Aroma yang sangat busuk menyengat di hidung mereka. Sementara buntalan terakhir Alex yang membuka, betapa terkejutnya buntalan itu agak sedikit berbeda di dalamnya berisi tanah kuburan dan sebuah tali pocong serta di basahi oleh darah ayam cemani.
Melihat hal itu Leo berunding sejenak dengan kedua adiknya dan memutuskan untuk membakar saja semua benda terkutuk itu supaya bisa cepat mengetahui siapa dalang di balik aksi ini semua.
Alex langsung menyuruh beberapa anak kosan putra untuk menyalakan api, sementara kosan putri untuk terus berdoa karena kali ini yang mereka hadapi adalah makhluk yang tak kasat mata.
Setelah api menyala satu persatu dari benda terkutuk itu di lenyapkan oleh Leo dan Andri, sementara ketiga janin bayi Alex suci kan terlebih dahulu sebelum dia kubur di sebuah pot bunga. Setelah semua barang-barang terkutuk itu di lenyapkan suasana kembali normal seperti biasa. Alex langsung menyuruh semua anak kosan untuk segera kembali ke kamar masing-masing dan langsung tidur.
Leo dan kedua adiknya pun kembali dan melanjutkan tidur mereka yang tertunda.
...****************...
Entah mengapa Liana malam itu susah sekali untuk tidur padahal ia sudah mengganti posisi tidurnya juga telah berdoa supaya ia lekas memejamkan mata nya. Namun berbagai usaha yang ia lakukan sia-sia karena ia masih tidak bisa memejamkan matanya. Entah mengapa pikirannya masih tertuju pada pria itu. Pria yang di jumpainya dengan cara yang tidak biasa. Dalam benaknya ia masih merasa bersalah walaupun itu bukan dari ulahnya yang membuat pria itu demikian.
"ya ampun kok aku terus kepikiran pria itu ya." gerutunya
Kemudian ia membalikkan badannya ke kiri, pada saat itu lah ia melihat sesosok hantu persis seperti yang ia lihat di rumah mika. Lia pun langsung terkejut menutup kedua mata dengan telapak tangannya. Hantu itu pun mendekat dengan menyeret sebelah kakinya yang tampak patah, sembari mengeluarkan suara yang memilukan dan menyayat hati serta mengerikan. Hantu itu terus mendekat dan tanpa di sengaja Liana langsung menyalakan ponselnya. Tiba-tiba hantu itu langsung pergi menjauh dari Liana. Liana pun heran karena ia baru tahu kalau hantu takut dengan cahaya oleh sebab itu lia langsung menyalakan lampu flas hpnya dan mengarahkannya pada hantu itu. Bukannya lebih menjauh hantu itu justru mendekat dan terus bertambah dekat. Liana pun kembali membalikkan layar ponselnya dan hantu itu kembali menjauh. Keadaan itu membuat Liana ada ruang untuk melarikan diri sekuat tenaga. Liana hendak teriak namun mulutnya seperti terkunci. Ia pun berlari sekuat tenaga, saat berlari menjauh tak sengaja ia merubah tampilan ponselnya. Hal itu membuat hantu itu segera mendekati Liana. Karena mungkin ia sangat ketakutan ia pun segera memperlihatkan wajah pria yang di tabrak oleh ibunya tadi, sontak saja hantu itu menghilang ke udara seperti asap.
Liana pun tersandar lemas di depan pintu kamarnya. Ia kembali meraih ponselnya yang tidak sengaja ia jatuhkan karena rasa lemas dan takut yang ia alami. Liana terheran mengapa saat hantu itu melihat foto pria yang di tabrak ibunya langsung menjauh, apakah itu pertanda jika pria itu mempunyai ilmu tinggi, atau bahkan ia yang, ah sudah lah otak Liana enggan memikirkan perkara itu sebab ia masih syok dengan kejadian yang ia alami barusan. Ia tidak habis pikir oleh sosok itu mengapa ia mengikutinya hingga ke rumah. Karena rasa lelah ia pun menjadi ngantuk, tanpa ia komando matanya yang semua enggan untuk menutup kini menutup dengan sendirinya. Liana pun tertidur pulas hingga adzan subuh membangunkannya.
...****************...
Di sisi lain sang dukun tiba-tiba terpental dan ia juga mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Ia terkejut mendapatkan kejadian itu, sebab selama ia menjabat jadi dukun sejak 30 tahun yang lalu ia baru kali ini gagal. Dukun itu pun berusaha bangkit dari duduknya sembari meringis memegangi dadanya yang masih sakit. Kemudian ia membaca mantra sembari tangannya memutari sebuah wadah berair yang sudah berlumut miliknya. Ia kemudian melihat ke dalam wadah itu setelah membaca mantra dan ia terkejut karena guna-guna nya telah di musnahkan oleh tiga bocah ingusan. Ia pun marah dan hendak mengirim santet pada ketiga bocah itu. Namun karena wadah itu hanya bisa menampilkan gambar beresolusi 2½ megapixel maka ia tidak melihat jelas muka ketiga bocah itu. Dukun itu pun bertambah geram, ia langsung saja menghubungi orang yang telah menyuruh nya menggunakan hp nokia 3310 yang berlambang buah zakum yang telah ia gigit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments