Sesaat setelah gadis itu pergi, Leo dan Andri pun datang. Mereka menanyakan kabar tentang dirinya. Alex menyahut jika ia baik-baik saja. Setelah itu Leo langsung kembali ke dapur untuk mengambil air putih, sementara Andri duduk menemani Alex sembari membicarakan strategi mereka.
"ndri loe dah siap kan untuk rencana ntar siang." tanya Alex.
"udah dong bang aman itu semua." sahut Andri.
"ya udah nih gua udah punya alamat sekolah cewek itu ntar loe jemput aja, loe punya nomornya kan." tanya Alex.
"punya kok bang aman itu." sahut Andri.
Alex pun mengirimkan alamat sekolah gadis itu pada Andri. Setelah itu mereka berbincang ringan sembari menunggu Leo datang. Tepat saat Leo datang membawa minuman dan camilan ringan, gadis itu pun juga datang membawakan teh untuk Alex.
"ini kak teh nya." ujar gadis itu sopan.
"makasih ya." sahut Alex.
"oh ya kak aku pamit kembali lagi ya soalnya mau sekolah." kata gadis itu sembari pergi.
Alex hanya membalas dengan anggukan kepala dan senyum tipis. Setelah gadis itu pergi Leo dan Andri yang sedari tadi diam langsung menoyol kepala Alex. Alex pun memandangi keduanya dengan tatapan kesal sembari bertanya ada apa gerangan mengapa ia di toyol kepalanya.
"loe tuh ya Lex kaki masih sakit malah enakan godain cewek kosan, parah loe. Ntar kalau anggota kosan yang lain tau terus dia di bully gimana, mikir dong loe ke situ." omel Leo.
"ya maaf bang lagian juga gua bukan godain dia kok, loe pada aja yang sangka buruk ama gua." sahut alex membela diri.
"sangka buruk pale loe itu bang. Kita dua tadi liat pake mata kepala sendiri loe di bikinin teh ama dia. Udah gila loe ya. Loe ama dia itu belum sah segala minta di bikinin teh." kesal Andri.
"hidih ketimbang bikinin teh doang segala harus sah duluan. Terus loe bikin sarapan buat gua tiap hari tandanya loe udah sah gitu ama gua hah." sahut Alex juga mulai kesal.
"hidih nih bocah di bilangan susah betul ya. Gua gampar mampus loe Lex." ancam Leo.
"tau tuh bang Alex susah bener loe di bilangin." tambah Andri.
"ya elah malah mbahas yang begituan itu gimana rencana kita ada perubahan enggak." kata Alex mengalihkan pembicaraan.
"pinter banget loe ya mengalihkan pembicaraan." ujar Leo.
"si anjrit nih rencana kita gmn nih, yang itu ntar aja dah di omonginnya lagi, sekarang kita fokus aja ke misi kita." tegas Alex
Mereka pun kemudian merundingkan rencana itu dan merubah sedikit strategi yang sebelumnya telah mereka sepakati. Setelah itu mereka langsung menelpon preman proyek itu dan menyuruhnya supaya bersiap karena misi ini akan sangat tergantung padanya. Setelah itu mereka langsung bersiap pergi ke kampus. Awalnya Alex di larang oleh Leo namun karena Alex beralasan menggoda kos putri maka ia di bolehkan untuk pergi ke kampus. Saat di jalan Alex ingin sekali buang air kecil, ia pun segera menepi untuk mencari toilet umum terdekat. Ia pun menemukan sebuah mini market dan langsung menuju ke tempat itu. Saat ia keluar toilet tanpa sadar ia menabrak seseorang. Karena orang itu mengenai kakinya maka Alex sedikit ngomel padanya. Namun saat dia menengok ke arah orang yang menabraknya betapa ia sangat terkejut, karena ternyata ia juga yang menabrak nya di malam tadi. Karena Alex ingin menghindarinya maka ia bersegera pergi, namun saat dia hendak beranjak pergi cewek itu menahannya. Cewek itu melihat Alex seperti pincang dia pun lantas memapahnya. Namun karena Alex menjaga hati dari wanita lain, maka ia langsung menepis tangan gadis itu dan buru-buru pergi. Cewek itu pun berusaha meraih kembali tangan Alex, namun Alex terlampau cepat dalam berjalan walaupun pincang. Namun cewek itu tidak menyerah dan ia terus mengejar Alex hingga sampai ke parkiran. Saat Alex sedang menaiki motornya lagi-lagi cewek itu meraih tangannya dan ia memasang wajah sedihnya.
"kakak kenapa, kaki kakak sakit ya, nanti aku anterin kakak ke dokter ya. Sekarang Kakak ikut aku aja, aku sama ibu ke sini nya." kata cewek itu dengan muka sedihnya.
"udah lah jangan pegang pegang aku lagi buru-buru ini." sahut Alex.
Namun bukanya melepaskan tangannya dari Alex justru ia mempererat genggamannya. Alex pun merasa agak risih karena ia sangat tidak suka di pegang oleh wanita yang tidak dia kenal. Saat Alex hendak menghempaskan tangan cewek itu, tiba-tiba datang seorang ibu paruh baya yang menghampiri cewek itu. Ibu itu lantas mengamati pria yang di gandeng oleh anaknya. Setelah berpikir sejenak maka ia langsung mengenali pria itu. Alex sebetulnya tidak nyaman karena ia tidak ingin berurusan dengan perempuan, terlebih jika ia harus di pegang oleh mereka. Namun demi menjaga etika dengan orang yang lebih tua maka ia mencoba untuk mencairkan suasana.
"lha nak ini kamu ya, yang semalam ibu tabrak." ujar wanita itu sembari memelankan suaranya saat berbicara TABRAK.
"i.. Iya buk." sahut Alex dengan sangat tidak nyaman karena ia enggan mengingat kejadian semalam.
"ya ampun ternyata ketemu lagi ya di sini, gimana kabar kamu nak." tanya ibu itu.
"baik kok buk." jawab Alex dengan sopan.
"boong buk kakinya pincang kayaknya dia luka." sahut cewek yang menggandeng tangan Alex.
"lho betul nak." tanya ibu itu khawatir.
"enggak kok buk ini bukan sakit karena semalam, tapi tadi pagi aku jatuh di kamar mandi." kata Alex berbohong.
Ibu itu pun hanya manggut, namun dari ekspresi nya ia seperti menaruh curiga pada Alex.
"buk maaf nih buk, ini tangan anak ibu bisa tolong di singkirkan dari tangan saya tidak." pinta Alex.
Tapi bukanya ibu itu menyuruh menyingkirkan ia justru menyuruh agar semakin erat memeganginya.
Saat Alex merasa dirinya sudah sangat tidak nyaman, untunglah Leo dan Andri datang. Mereka langsung menyerobot di antara cewek itu dan Alex, sehingga secara refleks cewek itu melepaskan tangan nya dari lengan Alex. Leo pun lantas bertanya pada ibu itu perihal Alex.
"buk maaf nih ya, adik saya kenapa ya, apa dia nyopet ibu atau nyopet anak ibu." tanya Leo sekenanya.
"yeh loe kira nya gua punya tampang kaya tukang copet. Kata Alex kesal dengan tuduhan Leo.
Mendengar itu ibu paruh baya itu pun tersenyum dan langsung mengatakan jika yang salah bukan adiknya tapi dirinya lah yang telah menabrak adiknya.
Mendengar penuturan itu Leo pun langsung naik pitam, ia hendak memarahi sang ibu namun ia berhasil di tahan oleh Andri dan Alex. Kemudian Alex pun mengajak mereka segera masuk ke kampus karena hari sudah mulai siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments