Malam tepat pukul delapan orang yang di telpon oleh mbah dukun pun datang menemuinya. Ia mengetuk pintu beberapa kali namun karena si dukun tidak menggubris panggilannya ia pun lantas mendobrak pintu itu. Sekali hantaman pintu itu langsung terpental bersama laki-laki itu. Si dukun yang masih tertidur pun bangun dengan terkejut karena pintu nya telah lepas dari kusennya. Dukun itu pun jadi marah karena tingkah orang itu, ia memaki-maki orang itu kemudian dengan kesal membetulkan pintu itu kembali. Laki-laki itu hanya diam dan pasrah di marahi oleh dukun itu, ia sedikit takut karena sebab dukun itu lah dia menjadi sukses saat ini.
Setelah membetulkan pintu sang dukun kembali ke tempatnya dan langsung membaca mantra. Kemudian ia menyembur ke arah baskom yang berisi air dan menyuruh laki-laki itu untuk melihat kedalam baskom itu. Laki-laki itu pun mendekatkan dirinya dengan baskom itu dan betapa terkejutnya karena seluruh anak buahnya gagal melaksanakan tugas dari nya itu. Ia pun marah dan hampir saja membanting baskom itu.
Namun ia kembali menaruhnya dan ingin melihat orang yang telah mengalahkan anak buah nya. Namun wajah mereka tidak terlalu jelas karena cctv demit nya mbah dukun tidak mumpuni. Ia pun keluar dan langsung menelpon anak buahnya itu. Namun ia terkejut karena ternyata bukan anak buahnya tapi orang lain. Orang itu memberitahukan bahwa anak buahnya telah aman di tangan nya. Mendengar itu laki-laki itu lantas mengancam karena kesal, tapi lawan bicaranya itu tidak merasa takut ia justru mengancam kembali laki-laki itu. Laki-laki itu bertambah kesal ia pun kembali masuk ke ruang ritual dan langsung meminta dukun itu untuk menerawang dimana anak buahnya berada.
Dengan rasa kesal yang masih ada dukun itu pun segera menerawang dan hasilnya nihil, karena ia tidak dapat menembus keberadaan orang itu. Laki-laki itu pun bertambah kesal karena sang dukun tidak bisa di andalkan. ia lantas menanyakan mengapa ia tidak bisa melakukan hal yang sudah biasa ia lakukan. Dukun itu lantas menjawab jika targetnya kali ini bukan orang sembarangan karena ia juga memiliki ilmu batin yang cukup kuat. Laki-laki itu pun langsung berpamitan pada dukun itu dan ia ingin membalas mereka sendirian. ia pun kembali ke rumahnya dan langsung menyusun rencana untuk mengalahkan orang itu. Ia semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan rencana itu, hal itu membuat kepalanya pusing dan ia ingin absen kerja pada hari itu. Namun saat ia hendak meminta cuti, bos nya ia malah di beri tugas yang amat banyak. Ia pun mengurungkan niatnya untuk cuti di hari itu, dengan malas ia langsung mandi dan berpakaian rapi untuk segera menuju proyek. Ia mengendarai mobilnya dengan sangat tidak beraturan karena ia sangat mengantuk. Namun syukurlah ia masih selamat hingga tujuan. Seperti biasa ia langsung menuju ke warung dekat proyek itu dan segera memesan kopi untuk mengurangi rasa kantuknya. Setelah minum kopi ia langsung kembali ke proyek karena bos besar sudah datang. Ia segera menghampiri bos itu dan langsung mengerjakan seluruh tugasnya pagi itu. Saat hari sudah terik ia kembali lagi ke warung itu dan bertemu preman yang biasa nongkrong di situ juga, ia sudah sangat akrab dengannya hingga ia sering mentraktir preman itu.
"woi bro dah dateng aja loe." kata pria itu basa-basi
"lha iya dong kan udah jam segini masa ia kagak kemari ngopi dulu dong biar gak sepet nih bibir." ujar preman itu
Mereka pun tertawa terbahak-bahak bersama.
...****************...
"Lex loe kenapa Lex kok kaya kesakitan gitu, apa luka loe semalam masih sakit." tanya Leo sembari membantu alex bangun
"gak tau nih bang semalem aman aja tapi sekarang kok malah sakit bener ya." ujar Alex sembari memegangi lututnya
"ya udah mending loe shalat di rumah aja ya." kata Andri
"kagak ah gua mau ke mushala aja ngapain di rumah gua kan cuma sakit kaya gini aja." ujar Alex
"nah terus gimana loe kan kaya gini jalan aja mungkin kagak bisa." ujar Leo
"loe dua tolong mapah gua ya sampe masjid ntar gua di pinggir aja shalatnya." pinta Alex
Mereka pun menyanggupi permintaan itu, mereka langsung memapah Alex dan segera membawa ke mushala karena sudah hampir iqomah. Dengan tertatih Alex berhasil sampe warga yang melihatnya pun begitu kaget karena semalam ia masih bisa berkelahi namun di pagi saat ini ia justru seperti orang pincang.
Setelah selesai shalat para warga langsung bertanya pada Alex perihal kakinya. Alex menjawab apa yang ia alami semalam dan para warga pun menyarankan untuk di panggilkan tukang urut di desa sebelah. Salah seorang warga langsung meluncur menggunakan motornya dan beberapa warga yang lain langsung membantu alex untuk pulang. Alex pun merasa terharu karena sikap warga di desa itu padanya. Walaupun ia bukan warga asli setempat namun seluruh warga di situ sudah sangat peduli padanya dan kedua saudaranya.
"terimakasih ya bapak-bapak sudah mau repot-repot membantu saya." ujar Alex pada kedua bapak-bapak yang memapahnya
"iya nak Alex justru kami yang sangat berterimakasih pada nak Alex karena berkat nak Alex kami bisa berkebun dan berladang kembali. Coba kalau tidak ada nak Alex, Leo dan Andri pasti rentenir itu sudah menguasai seluruh tanah kami. Tapi syukurlah berkat nak Alex dan kedua saudara nak Alex kami masih bisa merasakan mengolah tanah sendiri. Apa yang kami lakukan pada nak Alex dan kedua saudara nak Alex belum bisa membayar jasa nak Alex." ujar salah seorang bapak itu
Alex pun meras jika ini adalah anugrah yang tuhan berikan pada nya. Karena di sisa masa mudanya ia dekat dengan orang yang sangat menyayanginya. Setelah Alex sampai di rumah ia langsung di dudukan di sofa ruang tamu. Sementara Leo langsung membuatkan minuman untuk kedua bapak itu dan Andri segera membeli gorengan untuk teman ngobrol mereka nanti.
Tak lama setelah Alex sampai, orang yang memanggil tukang urut itu pun datang ia membawa tukang urut itu dan langsung menyuruhnya masuk. Melihat tukang urut itu Alex meminta tolong Leo untuk mengambilkan kasur kecil untuk ia pijat. Setelah kasur itu di hamparkan maka Alex segera berbaring di atasnya. Tukang urut itu langsung mengurut persendian Alex yang terasa sakit. Tukang urut itu bilang jika sendi dari lutut Alex sedikit bergeser. Mendengar itu Alex hanya meringis menahan rasa sakit, ia berkali-kali berteriak karena pijitan orang itu sangat keras. Hal itu membuat beberapa anggota kos putri menengok ke rumah Alex, untuk melihat apa yang sedang terjadi di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments