"kak, kakak kenapa sih kok murung aja dari tadi, udah ya kak ikhlasin aja, semoga Mika di tempatkan di tempat yang baik di sisi allah." kata ibu Liana membuyarkan lamunan sang anak sembari mengelus pundaknya
Liana tidak menjawab ia hanya menganggukkan kepala dan terus fokus memandang ke depan. Sebenarnya bukan karena kepergian Mika yang membuatnya sedih, namun ia heran mengapa ia bisa melihat sesosok menyerupai Mika. Ia begitu bimbang dengan kejadian yang dialaminya. Ia pun mengambil nafas panjang sembari memejamkan mata berusaha untuk menenangkan diri. Saat ia kembali membuka mata nya tak sengaja ia menengok ke arah spion mobil. Alangkah terkejutnya saat ia melihat sosok Mika yang pucat berlumur darah sedang duduk di jok belakang mereka. Sontak saja Liana pun langsung terkejut dan berteriak membuat sang ibu mengerem mendadak karena ketakutan.
"kenapa sih kak kok teriak tiba-tiba, buat ibu terkejut aja." kata ibu nya kesal
"maaf bu Lia tadi lihat sesuatu, cuma kayaknya lia salah liat deh." alibi Liana, karena ia tak ingin membuat ibunya ketakutan
"ya udah ibu sekarang agak ngebut ya, Liana pegangan, soalnya udah mau magrib." ujar ibunya sembari menyalakan kembali mobilnya
Liana pun tak habis pikir dengan sosok itu, apakah sosok itu mengikutinya atau tidak. Ia kembali menengok ke belakang dan ia tidak menjumpainya lagi. Ia pun bernafas lega karena mungkin ia salah lihat saja. Ia pun kembali menengok ke arah depan melihat jalan yang gelap oleh malam.
Tiba-tiba ibu Liana berhenti mendadak, dan terdengar juga suara seperti menabrak sesuatu. Liana dan ibu nya pun langsung keluar mobil untuk mengecek ada apa di luar sana. Ternyata itu adalah sebuah motor yang jatuh di depan mobil mereka. Mereka melihat ada seorang lelaki muda sedang berusaha bangkit dan berjalan menuju motornya. Ia terpental cukup jauh sebab ia seperti menghantam benda yang cukup keras. Ia tertatih-tatih berjalan menuju motornya.
"nak kamu gak apa apa." tanya ibu Liana
"gak apa apa buk, maaf ya mengganggu perjalanan ibu." kata pria itu sembari mengangkat motornya
"beneran nak, gak apa apa." tanya ibu Liana memastikan
"iya buk gak apa apa, sekali lagi saya minta maaf ya buk, saya gak hati-hati." jawab pria itu
"iya nak gak papa, emang kamu kenapa sih kok jatuh." tanya ibu Liana
"tadi ada yang ngagetin buk tapi gak tau dimana sekarang dia." kata pria itu
"ya udah bu saya pamit dulu buru-buru soalnya." pamit pria itu sembari mencium tangan ibu Liana
"ya udah hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut." ujar ibu Liana
"iya buk makasih, nanti kalau ada kerusakan pada mobil ibu nanti telpon saya aja ya, maaf ini kartu identitas saya." kata pria itu sembari memberikan kartu identitasnya
Awalnya ibu Liana menolak karena itu juga kesalahannya karena sudah menabrak motor itu namun karena terus di paksa ibu Liana pun menerima kartu itu dengan syarat jika ada kerusakan di motornya ia juga harus meminta tanggung jawab dari ibu Liana. Setelah semuanya deal maka pria itu perlahan pergi menggunakan motor sport nya.
Liana dan ibunya pun langsung masuk mobil meneruskan perjalan mereka yang tertunda.
Setelah bertemu dengan pria itu liana menjadi sedikit ceria dan ia mulai senyum-senyum sendiri. Ibunya yang melihat ibu pun menjadi agak tenang soalnya ia tak lagi melihat putrinya murung.
"cie kakak, kenapa senyum-senyum sendiri kaya gitu, suka ya sama pria tadi." ledek ibu
Liana hanya melirik sebentar dengan lirikan yang sinis kemudian kembali melihat ke depan.
...****************...
Suara deruan motor mendekati kosan, seluruh orang langsung melihat sumber suara itu, dan ternyata itu adalah Alex. Ia membawa beberapa dus minuman karena minuman yang ia beli masih kurang. Namun dus itu sudah rusak dan sedikit basah, seperti ada minuman yang telah pecah. Alex pun segera berjalan dengan tearih-atih menuju teras rumahnya dan menyuruh seorang dari kos putra untuk mengangkat minuman di motornya.
"bang loe kenapa kok jalan loe pincang gitu." tanya Andri
"gak papa gua cuma jatuh aja tadi di dekat simpang itu." sahut Alex meringis menahan sakit di kaki nya
"loe kenapa bisa jatuh dih bang, ciaelah kaya bocah aja." kata Andri
"namanya juga musibah ndri mana tau datang nya." sahut Alex kesal
"ya udah gua ambilin kotak p3k dulu ya tar loe obatin ndiri aja, gua sibuk soalnya." kata Andri sembari masuk ke dalam
Tak lama kemudian Andri pun datang dan langsung memberikan kotak itu pada alex. Alex pun menerima dan menuangkan alkohol di kapas kemudian ia tempelkan di bagian yang luka. Alex pun sesekali merintih karena rasa perih, membuat seluruh kos putri memandanginya dengan rasa iba. Rasanya ingin sekali membantu Alex, namun Alex anak yang mandiri, ia pasti tidak mau jika merepotkan orang lain.
Tepat setelah Alex mengobati lukanya adzan pun berkumandang, ia segera mengambil air wudhu dan langsung pergi ke masjid dengan kedua saudaranya. Saat di jalan Alex menceritakan kronologi nya kenapa ia bisa jatuh. Jadi saat Alex berjalan di simpang durian dia melihat seorang gadis yang sedang berdiri di tepi jalan. Karena Alex merasa tidak aman jika gadis itu berjalan sendirian jadi ia menawarkan tumpangan. Namun saat gadis itu menoleh kearahnya, ternyata dia adalah sesosok hantu. Bukan karena takut namun lebih tepatnya terkejut Alex pun langsung menancap gas dan tak sengaja ia menabrak batu hingga ia terjatuh.
Leo yang mendengarkan penuturan adiknya itu merasa janggal karena ia cukup sensitif dengan hal ghoib. Sampailah mereka di depan masjid, mereka lalu melepas sandal dan langsung masuk ke dalam masjid.
Setelah shalat isya mereka pun langsung bergegas pulang untuk menyiapkan soun sistem. Setelah di rasa beres mereka pun duduk di bangku depan yang sudah mereka minta sediakan. Sembari menunggu warga datang leo berkata pada alex perihal jatuhnya dia.
"lex gua sih ngerasa janggal ya soal jatuh nya loe, biasanya kan kita lewat situ gak ada apa apa kan. Bahkan kita geber pake motor pun biasa aja ini kok loe bisa jatuh dan jatuh nya loe juga karena dedemit. Gua jadi curiga nih lex apa ada korban ya di situ." kata Leo
"gua juga ngerasa gitu sih bang cuman ya tadi gua yang penting sampe dulu kemari, gak kepikiran lah sampe situ." ujar Alex
Tiba-tiba dari arah belakang datang seorang warga dan langsung bersalaman dengan mereka. Mereka pun mempersilahkan duduk bapak itu sembari menunggu warga yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments