Tidak berselang lama bu RT pun kembali dari warung, karena memang jarak warung dengan kosan itu hanya di batasi oleh jalan desa. Seperti janjinya bu RT pun lantas menuju ke rumah mereka dan langsung mengajak mereka ke kosan putri. Namun karena bu RT agak terburu-buru maka ia hanya menemani mereka untuk mengecek lantai satu saja.
"maaf ya nak ibu hanya bisa menemani di lantai satu saja gak papa ya, soalnya ibu baru ingat ada kepentingan ke sekolahan anak ibu." kata bu RT
"oh iya bu gak apa-apa, sebelumnya kami juga minta maaf ya bu jadi ngerepotin ibu." ujar Leo menimpali bu RT
Mereka pun langsung melangkah menuju kos putri dengan posisi bu RT di depan mereka. Bu RT langsung membuka pintu kosan putri dan meminta seluruh penghuni kosan lantai pertama untuk segera keluar kamar.
"ayo semua anak-anak kosan lantai pertama segera keluar kamar". perintah bu RT dengan lantang
Seluruh anak kosan lun langsung berhamburan keluar dan berdiri di depan pintu kosan masing-masing.kemudiaan bu RT langsung masuk ke kamar pertama kosan itu bersama Leo untuk mengecek keadaan kamar itu. Sementara Alex dan Andri berdiri di depan kamar guna mengawasi anggota kos yang lain.
Selang beberapa saat Leo dan bu RT pun keluar dari kamar kosan itu dan Leo menganggukan kepala sebagai tanda bahwa kamar kos itu aman. Kemudian mereka melanjutkan mengecek di kamar selanjutnya. Kali ini gantian Alex mengecek kamar itu. Begitu seterusnya hingga ke kamar terakhir dan mereka tidak menemukan apapun di kamar kosan lantai pertama itu.
Setelah semua beres mereka langsung keluar dari kosan itu. Bu RT pun lantas pamit pulang karena ada kepentingan. Leo pun mempersilahkan dan mengucapkan banyak terimakasih pada bu RT. Leo pun lantas berbalik badan dan memberi pengumuman pada seluruh penghuni kosan agar tidak melakukan dan membawa barang yang tidak di benarkan oleh negara dan agama. Ia menggunakan pengeras suara supaya yang indekos di lantai tiga bisa mendengar pengumuman itu. Alex pun lantas mengumumkan sanksi jika melanggar aturan kosan yaitu orang tua pelanggar akan di panggil ke kosan dan mereka akan memutuskan sanksinya.
Seluruh anggota kosan itu pun menyanggupi peraturan yang di buat oleh kakak kosan nya itu. Oleh sebab itu pada saat razia di lantai pertama mereka tidak mendapati sesuatu yang mencurigakan. Namum mereka masih berhati-hati karena lantai dua dan tiga belum mereka cek. Pengecekan itu di lakukan bertahap sesuai dengan orang yang menemani mereka. Jika bisa semua maka mereka akan melakukan pengecekan di seluruh lantai kosan. Namun jika hanya satu lantai saja maka akan di lakukan secara mendadak untuk lantai berikutnya, ini di lakukan jikalau ada yang mencurigakan maka dengan mudah untuk meringkusnya.
Setelah memberikan pengumuman itu, mereka langsung kembali ke rumah mereka untuk bersiap pergi ke kampus. Lagi-lagi banyak pasang mata memandangi mereka dengan kagum. Mereka kagum atas prestasi ketiga bersaudara itu dan juga yang paling utama yaitu ketampanan mereka.
……………
Di lain tempat Laila justru masih asyik dengan kegiatannya yaitu tidur. Bahkan ia tidak menghiraukan ocehan sang ibu yang sedari tadi sudah ngomel-ngomel sembari memasak sarapan pagi.
"ya ampun ini anak ya belum bangun juga udah dari tadi ibu bangunin.!". teriak sang ibu kesal pada Laila
"apaan sih bu ngomel mulu,masih gelap juga." sahut Laila setengah sadar
"gelap, iya gelap, mangkanya bangun dulu tuh lihat udah jam berapa. Kebiasaan kamu ini tidur ampe larut bangunnya susah kan jadinya." oceh sang ibu
Dengan rasa kantuk dan malas yang masih menghinggapi laila ia pun beranjak dari tempat tidurnya untuk bersiap pergi ke sekolah. Sebenarnya laila sudah bangun tepat saat adzan subuh berkumandang dan langsung melaksanakan shalat subuh. Namun karena semalam ia lama mengobrol dengan kawannya hingga ia tak sadar telah larut malam sehingga ia kembali tertidur setelah shalat subuh.
Tak lama kemudian Laila pun keluar dari kamar mandi dengan aura yang lebih segar serta senyum lebar menghiasi raut wajahnya yang sedikit bulat dan matanya agak sipit.
"ibu masak apa bu."? tanya laila pada ibunya
"kamu liat aja sendiri di tempat makan itu." sahut sang ibu yang tengah beristirahat sembari mengibaskan kerudungnya karena kepanasan
Tanpa basa basi Laila pun langsung melihat ke meja makan yang ada di dapur untuk melihat menu pagi itu. Dengan rasa sumringah ia lalu duduk dan menikmati hidangan pagi itu yang telah di sediakan oleh sang ibu.
"buk ayah kemana ya kok dari tadi aku gak lihat ayah."? tanya Laila pada ibunya
"ayah udah pergi ke sawah untuk mengecek, katanya ada sawah yang mau panen jadi ayah memantau sawah itu." jawab sang ibu
Laila hanya menganggu kan kepala tanda ia mengerti. Ayah Laila adalah seorang juragan sawah dan juga mantan preman di desanya. Ia mendapatkan sawah itu dengan membeli sawah itu saat paceklik melanda desanya. Ia membeli dengan harga murah dan menyuruh si pembeli untuk mengolah kembali sawah miliknya dengan syarat awal harus membagi dua hasil dari sawah itu pada ayah laila. Namun seiring berjalannya waktu ayah Laila hanya mendapatkan seperempat atau 25% dari hasil sawah itu, di karenakan mereka telah melunasi semua hutang di modal pertama menanam. Hal ini lah yang membuat ayah Laila sangat di segani masyarakat setempat dan juga sangat di hormati.
Tak lama kemudian Laila pun menyelesaikan makannya dan langsung mengambil tas lalu ia mengambil tangan ibunya untuk bersalaman tak lupa meminta uang saku nya. Setelah mendapatkan uang saku maka laila langsung meluncur ke sekolah, tak lupa ia menghampiri Diana teman sekelasnya yang kebetulan satu desa dengannya.
"Diana berangkat yuk." panggil Laila
"ayok." sahut Diana dari dalam rumah sembari berlari kecil menghampiri Laila
Mereka kemudian berangkat bersama menuju sekolah. Tak lupa mereka menghampiri ketiga rekan mereka yang kebetulan rumahnya mereka lewati. Setelah mereka semua berkumpul, mereka langsung berjalan menuju sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Sepanjang perjalanan seperti biasa mereka mengobrol sana-sini guna menghilangkan penat di jalan. Karena jaraknya yang tak terlalu jauh maka tak terasa mereka pun telah sampai di sekolah dan langsung menuju bangku masing-masing.
………………
Ketiga bersaudara itu telah selesai merapikan barangnya yang akan di gunakan untuk ke kampus. Setelah itu mereka langsung menuju ke kampus menggunakan motor sport
milik mereka, tak lupa jaket yang berlambang naga berwarna biru dan sepatu yang menambah ketampanan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments