Setelah selesai masalah dengan preman itu, ibu dan ayah Liana pun kembali masuk ke dalam. Saat itu mereka melihat Liana sedang asyik makan sarapan dengan adiknya. Saat Liana melihat mereka maka ia langsung bertanya apa tujuan preman itu datang ke rumah mereka. Ibu Liana pun menjelaskan prihal preman itu pada Liana. Liana yang mendengar cerita sang ibu pun bertambah kagum dengan sosok pria itu. Ia sangat ingin bertemu dengannya kembali. Ia berharap suatu hari nanti jika ia bertemu dengan pria itu iya ingin mengutarakan hatinya. Saat sedang melamun Liana di kagetkan oleh adiknya yang mengajak ia berangkat ke sekolah bersama. Namun karena Liana dan adiknya beda arah maka Liana menolak. Adiknya pun merengek karena tidak di antar oleh kakaknya. Sang ayah yang mendengar rengekan anaknya langsung mengajaknya berangkat menggunakan mobil. Adik Liana pun menuruti perintah ayahnya dan mau di antar dengan mobil.
Setelah selesai makan Liana langsung menuju ke garasi rumahnya untuk mengambil motor miliknya. Setelah memanasi motornya sejenak ia langsung meluncur. Sepanjang jalan yang ia lalui ia terus saja teringat dengan pria itu. Nampaknya Liana telah menemukan sesosok pria yang dapat mengisi hatinya. Karena keasyikan melamun ia tidak sadar jika sekolahnya telah ia lewati cukup jauh. Pada saat ia sadar ia langsung ingin berbalik arah namun ia melihat sebuah minimarket dan ia teringat dengan apa yang hendak di beli saat pulang nanti. Namun karena ia sudah sampai di tempat itu ia pun memutuskan untuk membeli barang itu sekarang saja, supaya menghemat waktu tentunya. Ia pun langsung membelokan motornya ke minimarket tersebut. Setelah memarkirkan motornya ia langsung memasuki minimarket itu untuk membeli barang yang ia butuhkan.
Saat ia sedang sibuk mencari barang yang ia maksud, telinganya sedikit mendengar suara deru motor sport. Karena ia ingin cepat menemukan barang itu maka ia pun mengabaikan suara motor itu. Liana terus mencari barang itu hingga ia melihat ada sesosok pria yang memasuki toilet minimarket itu. Di lihat dari belakang ia seperti tidak asing bagi Liana. Namun pikiran itu kembali ia tepis karena ia ingin cepat-cepat mendapatkan barang itu. Setelah lama mencari ia pun mendapatkan barang itu di sisi dekat toilet. Karena terburu-buru ia pun lantas bangkit dan segera menuju ke kasir. Saat ia sedang berbalik badan ia menabrak seseorang. Karena ia sangat buru-buru ia pun ngomel pada orang itu. Tapi pada saat ia melihat kearah pria itu, matanya langsung terbelalak, ternyata pria itu adalah orang yang selalu menghantui pikirannya. Baru saja Liana hendak menyapa ia pria itu langsung menjauh darinya. Dengan sigap tangan Liana langsung meraih tangan pria itu, langkah pria itu pun terhenti ia langsung melihat ke arah Liana dengan tatapan tidak suka. Pria itu pun langsung menghempaskan tangannya dan segera menjauh dari Liana lagi. Liana pun kembali berusaha untuk meraih tangan pria itu namun ia terlalu cepat sehingga Liana tidak dapat menggapainya. Pria itu pun bergegas keluar dari minimarket tersebut. Liana ingin mengejar pria itu namun ia teringat dengan barang yang ia beli. Ia pun memutuskan untuk ke kasir dan segera membayar barang itu. Setelah menyelesaikan pembayaran itu ia segera berhenti sejenak dan kembali berjalan. Ia seperti sedang pincang mungkin itu sebab benturan semalam, pikir Liana. Ia pun segera berlari supaya dapat mengejar pria itu. Seperti pepatah usaha tidak mengkhianati hasil, itulah yang liana alami saat ini. Ia berhasil mengejar pria itu kali ini ia tidak menggenggam tangannya namun ia merangkul tangan pria itu sehingga membuatnya susah untuk melepaskan rangkulan dari Liana. Kemudian Liana langsung bertanya pada pria itu perihal kakinya. Pria itu hanya menjawab singkat jika ia tidak apa-apa. Namun Liana tidak mempercayainya dan lebih mengeratkan rangkulan nya pada pria itu. Dari bahasa tubuhnya pria itu tampak tidak nyaman karena perlakuan Liana. Saat di rasa lengah pria itu langsung mencoba melepaskan tangan Liana dari lengannya. Namun usahanya seperti sia-sia karena tiba-tiba ibu Liana datang dan langsung menemui anaknya. Pria itu pun sedikit pasrah dan ia sedikit berbincang dengan ibu Liana.
Saat sedang asyik berbincang datang lah dua orang laki-laki yang mungkin seumuran dengan pria itu lalu menyerobot di antara Liana dan pria itu. Karena terkejut secara refleks Liana langsung melepaskan lingkaran tangannya dari lengan pria itu. Ia sedikit kesal dengan pria tadi. Namun ternyata pria tadi adalah kakak dari pria yang ia kagumi itu. Pria itu pun mengenalkan mereka pada Liana dan ibunya. Tapi saat ia tau jika ibu itu adalah orang yang menabrak adiknya pria itu pun langsung kesal. Ia mengangkat tangannya seperti ingin memukul. Namun ia di tahan oleh pria yang ada di belakangnya dan langsung di bawa ke motornya. Pria itu pun langsung minta maaf pada ibu Liana dan pamit untuk pergi. Setelah itu pria itu pun pergi dan Liana kembali ke sekolahnya.
...****************...
Pelajaran pada hari itu pun selesai, Alex segera mengemas barangnya dan langsung menuju ke kantin. Setelah sampai di kantin ia langsung memesan semangkuk bakso dan memakannya. Ia makan sendirian karena ia sangat lapar sehingga ia tidak mengajak Leo dan Andri. Saat sedang asyik makan ponselnya pun berbunyi, lagi dan lagi ia mendapat pesan dari gadis itu. Seketika selera makanya langsung sedikit menghilang karena ia seperti di kerjain oleh gadis itu. Ia pun mematikan ponselnya dan segera menghabiskan makanan yang telah ia pesan. Setelah selesai ia pun bersandar di kursi kantin untuk membantu menurunkan makanan di perutnya. Ia pun kembali membuka ponselnya dan ia mendapatkan pesan lagi, namun kali ini ia dapatkan dari gadis kosannya. Ia menginformasikan jika ia akan pulang sebentar lagi, setelah melihat pesan itu Alex pun segera menghubungi Andri. Namun ternyata anak itu telah berada di belakangnya. Alex pun segera memberitahu Andri soal pesan gadis itu, Andri pun segera bersiap ke sekolah gadis itu untuk menjemput nya. Namun perutnya tiba-tiba berbunyi dan ia memutuskan untuk memesan semangkuk bakso. Ia pun memakan bakso itu sembari menunggu Leo datang. Tak lama kemudian Leo pun datang dan ia langsung memesan bakso seperti Andri. Leo lantas bertanya pada Alex kenapa ia tidak memesan makanan di kantin. Alex menjawab jika ia makan tadi sebelum mereka berdua datang.
Setelah menyelesaikan makan mereka Alex segera memberi instruksi pada mereka. Setelah semuanya tersusun maka mereka langsung menjalankan misi mereka. Andri langsung menjemput gadis itu sementara Leo menyamar jadi tukang ojek di sekitaran sekolah milik gadis itu. Sementara Alex langsung menuju ke proyek dan menyuruh preman proyek untuk segera bersiap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments