Namun karena dia enggan melihat gadis itu maka ia langsung menyuruhnya kembali ke tempat duduk. Namun lagi-lagi gadis itu terlihat tidak peduli dengan perkataan Alex, kali ini dia justru langsung memeluknya. Alex pun menjadi sedikit kehilangan keseimbangannya. Namun gadis itu berhasil menahan tubuh Alex supaya tidak jatuh. Leo yang melihat itu menjadi terheran-heran, karena setahu Leo, Alex belum mempunyai pacar bahkan ia juga seperti menghindar dari cewek-cewek. Alex pun melepaskan pelukan gadis itu dan langsung menatapnya dengan tatapan yang tidak suka. Kemudian ia langsung menuju ke tempat Leo berada dan langsung memberikan siomay yang ia beli tadi pada Leo. Leo pun menerima siomay itu ia juga memberi sebungkus siomay pada gadis itu sembari menunggu teman-temannya datang. Tak hentinya gadis itu menatap Alex dengan tatapan kagum, ia seperti tertarik dengan sosok pria yang ada di depannya itu. Merasa di perhatikan Alex pun langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya dan langsung memberitahukan pada rekannya untuk menelepon. Selang beberapa saat ia pun mendapat telpon dari temanya tadi yang berasal dari Jepang. Itu justru membuat sang gadis semakin kagum dengannya. Saat mereka sedang asyik dengan pikirannya masing-masing tiba-tiba datang segerombolan pemuda yang menuju tempat mereka. Ia membawa orang yang telah menarik gadis itu, kemudian orang yang paling modis di antara mereka langsung turun dari motornya dan segera menghampiri mereka seorang diri. Kebetulan juga pada saat itu seluruh teman gadis itu datang sehingga membuat suasana agak bisa di kondisikan. Pemuda itu langsung menemui Leo dan menanyakan apakah dia yang telah membuat adiknya pingsan. Ternyata orang itu adalah kakak dari pria yang membawa gadis itu ke semak-semak. Leo yang sedang asyik memakan siomay tidak peduli dengan perkataan orang itu. Sementara semua gadis itu merasa ketakutan dan mereka bersembunyi di belakang Leo dan Alex. Pria itu kembali menanyakan hal yang sama namun mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing. Melihat dirinya tidak di hargai, pria itu pun langsung merampas ponsel milik Alex dan segera berlari menjauh. Mendapati ponselnya di ambil, Alex pun minta di kembalikan lagi. Namun bukanya di kembalikan justru ia tertawa dan mengajak Alex untuk berduel dengannya. Alex masih tidak perduli ia berusaha mendapatkan ponsel itu, Leo yang melihat adiknya di permainkan lantas menghardik pemuda itu.
''woi kembalikan hp adik gua, atau loe gua habisin." kata Leo sembari menyuapkan makanan ke mulutnya.
Mendengar itu mereka semua tertawa, sebab mana bisa ia melawan, ia hanya bisa makan saja.
''udah puas ketawa loe pada. Sekarang balikin hp gua atau loe betul-betul gua habisin." kata Alex semakin kesal.
"kak tolong jangan lawan dia kak, kaki kakak lagi sakit." kata gadis memohon.
Mendengar penuturan sang gadis si pria pun lantas tertawa dan berkata pada seluruh anggotanya, jika ada orang pincang yang mau melawan dia. Mereka semua pun tertawa dan mendengar perkataan ketuanya itu. Ketua mereka kemudian melihat ke arah Alex dan memandangi nya dari atas ke bawah. Dengan senyum miring dia bertanya apakah yang Alex katakan benar atau cuma halusinasi aja. Alex pun semakin geram dangan kelakuan pria itu, dengan tegas ia menantang pria itu duel dan menyuruhnya untuk meletakkan ponselnya supaya tidak rusak, karena harga ponselnya lebih mahal dari harga diri pria itu.
Mendengar perkataan Alex pria itu langsung meletakan ponsel itu dan segera menyerang Alex. Dengan gesit Alex pun menghindari serangan itu karena ia tidak mau melukai pria itu. Pria itu pun merasa melambung kerena lawannya tidak berani menyerang. Ia pun menantang Alex untuk segera menyerang nya dan jangan mengulur waktu. Pria itu pun kembali menyerang dan ia tidak menduga jika Alex juga menyerangnya. Karena serangan dari Alex pria itu pun terpental dan memegangi dadanya. Beberapa temanya ingin membantu pria itu namun Alex berkata jika ia sampai di bantu maka mending pulang dan ***** pada ibu nya saja. Mendengar perkataan Alex pria itu langsung menyuruh semua temanya untuk kembali ke tempat dan membiarkan dia bertarung seorang diri. Mendengar perintah itu semua temanya langsung kembali ke tempatnya dan mereka hanya menyaksikan ketuanya bertarung.
Dengan berapi-api pria itu kembali menyerang Alex, tapi Alex berhasil menghindari serangan itu dan memukul nya dari belakang. Pria itu pun tersungkur dan mukanya lecet karena bergesekan dengan tanah. Namun ia tidak menyerah ia langsung bangkit dan menyerang Alex menggunakan balok yang ada di sisinya, ia menyerang Alex dengan sangat beringas seperti orang kesetanan. Tapi Alex bisa menahan serangan balok itu dan segera menarik balok dari tangan pria itu.
Balok itu pun terlepas dari tangan pria yang menyerang Alex dan berhasil Alex kuasai sepenuhnya. Saat balok sudah ada di tangan Alex ia pun langsung memukul pria itu di bagian perutnya. Seketika pria itu menunduk dan Alex langsung melompat ke arahnya dan kakinya tepat mengenai bahu pria itu. Alex pun langsung menghentakkan kakinya dan membuat pria itu kembali mencium aspal. Seketika pria itu langsung pingsan dan seluruh temanya hanya bisa melongo melihat kejadian itu. Mereka tidak menyangka jika ketuanya yang cukup kuat itu bisa di kalahkan dengan mudah oleh Alex yang saat itu masih pincang. Melihat kakaknya pingsan adik dari pria itu langsung menyuruh seluruh teman kakaknya untuk menyerang Alex. Namun dengan sigap Alex segera menarik tubuh pria itu dan segera mempitingnya. Alex mengancam jika mereka berani menyerang maka ia tak segan untuk mematahkan leher ketua mereka. Mendengar ancaman itu mereka semua langsung berhenti dan mundur beberapa langkah. Adik dari pria itu langsung menyuruh mereka untuk kembali menyerang, Namun mereka enggan karena memikirkan keselamatan ketuanya. Mendengar itu ia langsung murka pada mereka semua, ia langsung mengancam jika mereka akan di adukan kepada kakaknya jika ia sadar. Tapi salah seorang dari mereka berkata jika mereka semua sudah tidak takut dengan semua ancaman darinya. Karena dia hanya benalu di geng motor itu dan semua anggota geng selalu terkena masalah karena ulahnya. Jika ia tetap memaksa untuk menyerang pria itu mereka justru akan menyerang nya. Mendengar ancaman itu ia tidak dapat berbuat apa-apa ia hanya pasrah dan pergi dengan kesal. Setelah ia pergi mereka memohon pada Alex untuk melepaskan pitingan dari leher ketuanya itu. Mendengar mereka sudah menyerah ia mengangkat pria itu dan menyuruh salah seorang dari geng itu untuk maju dan mengambilkan ponsel miliknya. Orang itu pun maju dan memberikan ponsel milik Alex kemudian Alex mendorong pria itu dan langsung di tangkap oleh anak buahnya.
Sebelum pergi Alex pun berpesan jika ada kesalahan harus di selidiki dulu, jangan asal main otot karena kebenarannya belum tentu valid. Alex juga minta di sampaikan pesan jika biarlah adiknya menyelesaikan masalahnya sendiri supaya ia menjadi orang yang bertanggungjawab. Setelah menerima pesan dari Alex, mereka pun langsung pergi dan membawa ketuanya yang masih pingsan. Setelah itu Alex langsung duduk dan meminum sebotol air yang ia beli tadi. Dia sangat kehausan dan penat setelah bertaruh dengan orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments