Gadis itu pun masih terdiam membisu, mulutnya seolah terkunci, namun sebenarnya ia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya seperti itu. Ia terus menerus mengerutkan dahi nya hingga tiba-tiba ia mengeluarkan sepatah kata.
"oh iya." kata nya sembari memandangi Leo
"ini kak kemarin aku ketemu sama Rio, dia temen aku di kampung, cuma dia nakal banget, pas kemarin ketemu dia bilang kalau dia suka sama aku, cuma aku kan gak mau ya sama dia mangkanya aku tolak." lanjut gadis itu menjelaskan
"kamu tau gak dia ngapain kesini." tanya Alex
"dia kerja kak di pembangunan PT bundar jaya." sahut nya
"ok, Rio ya namanya, terus kamu tau gak kelakuannya di kampung bagaimana." tanya Leo
"di kampung dia sangat nakal kak, bahkan jadi preman kampung, mangkanya aku gak suka sama dia." sahut gadis itu
"ok kalau gitu, kamu tau gak dia punya ilmu apa gitu yang berhubungan dengan mistis". tanya Alex
"aku pernah melihat dia lagi ngobrol sama orang terus orang itu ngasih duit lalu pergi begitu aja." jelas gadis itu sembari mengingat kejadian yang pernah ia lihat
"ok makasih ya informasi nya jadi besok kamu mau gak pergi sama kakak buat nemuin dia." tanya Leo
"emang mau apa kak, kok ketemu dia aku takut kak ntar dia nekat. Kemarin aja aku mau di pukul ama dia, untung aja ada tukang ojek jadi dia gak berani macem-macem deh." jawab gadis itu
"udah gak apa apa ada kakak kok, pokoknya besok kamu harus ikut kakak dulu ketemu ama dia, ada yang mau kakak omongin soalnya ke dia. Mau ya?." kata Leo agak memaksa.
Dengan terpaksa gadis itu pun menyanggupinya, dengan syarat Leo janji untuk menjaganya. Setelah itu Alex menyuruh kedua temanya untuk membawa gadis itu ke kamarnya. Setelah itu mereka pun kembali ke rumah untuk merundingkan rencana yang akan mereka lakukan esok hari. Leo pun lantas menelpon seseorang dan menyuruhnya segera datang ke rumahnya.
"Leo nelpon sapa sih bang." tanya andri
"itu preman yang megang PT bundar jaya gua minta tolong ama dia." jawab Leo
"emang buat apaan loe manggil dia." tanya Alex
"udah ntar loe juga tau tujuan gua sekarang kita buat kopi dulu ama gorengan." ujar Leo
Leo pun langsung meracik bahan untuk membuat gorengan, sementara Alex memanaskan air untuk membuat kopi dan Andri sibuk mengulek cabai untuk di jadikan sambal pendamping makan gorengan dan meminum kopi. Saat sedang asyik membuat gorengan tiba-tiba ponsel milik Leo berbunyi, Leo pun segera menyalakan ponselnya dan langsung membuka aplikasi hijau. Ia mendapat pesan dari gadis itu jika Rio sering ke sekolahnya di jam pulang sekolah. Ia sering duduk di depan gerbang untuk sekedar melihat dia.
Leo pun memiliki rencana baru untuk itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah depan rumahnya. Leo yang sedang sibuk menggoreng langsung mematikan kompor dan mengangkat gorengannya yang belum sepenuhnya matang. Kemudian Leo bergegas pergi ke depan dan langsung membuka pintu rumah. Setelah mempersiapkan masuk Leo pun memanggil kedua adiknya untuk berkumpul dan merundingkan rencana esok hari.
Kedua adiknya segera datang membawakan camilan yang sudah mereka buat. Mereka langsung menghidangkan semuanya di atas meja tamu dan langsung duduk bergabung dengan Leo dan tamunya itu.
"jadi gini loe berdua tau gak yang namanya Rio. Dia kerja di PT tempat loe dua mangkal. Tau gak." tanya Leo
"Rio?. Di sana ada dua Rio bos yang satu mandor yang satu lagi cuma tukang biasa." jawab salah seorang dari preman itu
"oh kalau gitu loe pada punya foto nya gak." tanya Alex
"ada bos. Bentar ya." sahut preman itu dan bergegas membuka galerinya serta mencari orang yang di maksud kan
"ini bos fotonya." kata preman itu setelah menemukan foto orang yang di maksudkan
Karena Leo dan adiknya tidak tau rupa si Rio maka Leo langsung meminta preman itu untuk mengirimkan foto itu untuk kemudian ia kirimkan ke gadis yang tadi kesurupan. Tak butuh waktu lama ia mendapat balasan dari gadis itu dan menunjuk rio mandor sebagai orang yang ia kenal.
"ok kata nya mandor ini yang bermasalah sama dia." ujar Leo
"terus rencana loe apa bang". tanya Alex
"besok loe bututin tuh mandor saat dia pulang, gua pingin tau dia tinggal dimana. Nah kalau loe besok siang ajak dia nongkrong di warung depan PT itu, paham kan." ujar Leo pada kedua preman itu
"terus loe ndri besok jemput gadis itu di sekolahnya. Loe bawa dia ke PT itu dan loe mampir ke warung depan proyek itu. Sementara gua ama Alex mantau dari jauh ok, semua paham." ujar Leo memberi arahan
Semua pun memahami dan menyanggupi semua yang di rencanakan oleh Leo. Mereka pun melanjutkan ngopi mereka sembari membahas hal pribadi. Setelah di rasa cukup preman itu pun pamit kembali ke proyek.
"emang loe yakin berhasil itu bang." tanya Andri
"ya kita coba aja kalau misal gak berhasil ya kita cari cara yang lain aja buat ngusut kasus ini. Soalnya ini menyangkut hal ghaib jadinya polisi pun gak bakalan percaya." sahut Leo
Tak terasa waktu magrib akan segera tiba dan mereka langsung bergegas membersihkan diri untuk menunaikan shalat magrib di masjid. Saat berangkat ke masjid terlintas dalam pikiran Alex untuk mengajak warga setempat untuk mengaji di halaman kosan itu. Alex pun mengutarakan niatnya pada Leo dan Andri, mereka pun menyetujui niat Alex dan segera memesan nasi kotak serta snack pasaran untuk persiapan pengajian itu.
Setelah sampai di masjid Alex pun langsung menghampiri pak ustad dan meminta beliau berkenan untuk mengaji di kosan mereka. Dengan senang hati pak ustad pun menyanggupi permintaan Alex. Setelah selesai shalat pak ustad langsung mengumumkan akan di adakannya pengajian di kosan Leo para warga pun antusias mengikuti pengajian itu yang diselenggarakan setelah shalat isya. Setelah shalat magrib mereka pun pulang. Namun saat mereka sampai di depan pintu kosan Alex melihat ada seseorang yang mengintai kosannya. Alex pun berteriak memanggil orang itu dan mengejarnya. Karena jaraknya yang lumayan jauh serta larinya yang kencang Alex pun ketinggalan jejak. Leo yang sedari tadi memperhatikan Alex pun merasa heran, ia langsung saja bertanya saat Alex sudah sampai di dekatnya
"loe liat apaan Lex." tanya Leo
"ada orang yang ngawasin kosan ini bang gua gak tau dia siapa soalnya pas gua kejar dia larinya cepet banget." sahut Alex dengan nafas masih ngos-ngosan
"ya udah yuk masuk aja sekalian kita jaga-jaga soalnya siapa tau dia bakalan kesini lagi." ajak andri
Mereka pun segera masuk dan menyuruh kos putri untuk segera menggelar tikar serta membagi minuman yang telah di beli oleh Alex. Saat sedang asyiknya beberes benar saja orang itu datang lagi ia menyimak jelas apa yang akan di lakukan di kosan itu.
"sial kenapa rencana ku bisa gagal." kata si pengintai itu sembari pergi menjauh dari kosan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments