Benar saja penghuni kos itu sedang berteriak-teriak minta untuk di lepaskan. Leo pun segera membuka kamar anggota itu dan langsung membuka tali yang mengikatnya. Sontak saja orang itu langsung menyerang Leo, membuat seluruh penghuni kosan berteriak ketakutan. Untung saja Leo memiliki sedikit ilmu beladiri dan ia langsung menangkap tangan orang itu. Orang itu memberontak sedemikian rupa sehingga membuat Leo kewalahan. Ia juga berbicara ngelantur tidak jelas sehingga membuat suasana bertambah mencekam.
Leo pun membawa orang itu ke halaman kosan di bantu oleh Andri. Saat telah sampai di halaman rupanya pak ustad sudah ada di sana bersama dengan Alex. Mereka menunggu kedatangan anggota kos itu dibawah.
"bang gimana." tanya Alex
"ya kaya gini, pak ustad tolong segera sembuhkan anak ini." ujar Leo
Leo dan Andri pun pelan-pelan melepaskan orang itu dan secara spontan ia langsung bergerak liar tak tentu arah. Penghuni kosan itu hanya diam melihat kejadian yang cukup mengerikan. Mereka saling merangkul satu sama lain serta berdoa kepada yang mahakuasa. Sementara pak ustad langsung membacakan doa untuknya, mendengar lantunan ayat suci jin yang ada di dalam tubuh itu pun langsung berteriak tidak karuan. Pak ustad berusaha untuk menenangkan sosok yang ada di tubuh gadis itu sekuat tenaga. Dengan sekali hentakan tangan sosok itu langsung diam kaku seperti patung. Pak ustad pun langsung berjongkok di hadapan gadis itu untuk berdialog dengan jin yang merasukinya.
"ya ahlul jin mengapa engkau merasuki tubuh gadis ini." tanya pak ustad pada sosok itu
"aku hanya di suruh oleh seseorang untuk merusak gadis ini." sahut sang jin melalui mulut gadis itu
"siapa yang menyuruhmu rupanya." tanya pak ustad kembali
Namun bukanya menjawab ia justru tertawa melengking membuat suasana bertambah mencekam. Tiba-tiba ada angin besar yang datang entah dari mana, aneh nya angin itu hanya berhembus di halaman kosan putri, itu membuat suasana bertambah mencekam.
"kalian cari saja sendiri." ujar gadis itu sembari tertawa melengking, kemudian perlahan badannya melemas dan langsung pingsan seketika.
Leo pun segera meraih tubuhnya dan langsung membawa nya ke gardu depan kosan. Alex langsung menyuruh salah seorang untuk mengambilkan air guna menenangkan gadis yang kesurupan itu. Selang beberapa saat gadis itu pun tersadar dari pingsannya dan segera di dudukan oleh Leo. Ia merasa heran dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, mengapa ia di kerumuni banyak orang, ia pun lantas bertanya pada Leo yang berada di sampingnya.
"kak Leo aku kenapa ya kok agak pusing serta badan ku banyak yang sakit." tanya gadis itu pada leo
"kamu gak apa-apa kok, sekarang yang terpenting kamu istirahat dahulu terus nanti kakak balik lagi ke sini. Ada yang mau kakak tanyain ke kamu." sahut Leo
Gadis itu pun hanya mengangguk dan sedikit mengusap badannya yang sakit, ia pun di sodorkan minuman supaya lebih tenang. Leo dan kedua adiknya berjalan pulang terlebih dahulu, sebelum itu ia berpesan supaya ada yang menjaga gadis itu hingga mereka kembali.
"bang menurut loe itu kira-kira kenapa ya." tanya Andri kepada Leo
"menurut gua sih kalau urusan remaja palingan soal percintaan." sahut Leo
"iya gua sih setuju kalau remaja gak terlalu jauh dari itu, cuma menurut gua sih gila ini soal kaya gitu doang masa sampai main dukun sih." ujar Alex
"sekarang mah apa aja di lakuin demi tujuannya supaya tercapai apapun itu caranya." kata Leo kepada kedua adiknya.
"ya udah lah kita gua ke dapur dulu ya nyiapin makanan udah pada laper loe pada kan." kata Andri sembari ngeloyor pergi ke dapur
Sementara Alex dan Leo langsung berganti pakaian dengan pakaian santai nya dan langsung duduk santai sembari menunggu Andri menyiapkan makanan.
...****************...
Sementara liana ia segera melangkah masuk menemui ibu Mika. Ia merasa bersalah tidak menemani Mika di saat-saat terakhirnya. Ia langsung memeluk tubuh ibu Mika se'erat-eratnya. Ia juga meminta maaf kepada Mika lewat ibu nya jika ada kelakuannya yang membuat Mika tersinggung. Ia terus memeluk tubuh ibu Mika sembari sesenggukan menahan tangisnya. Ibu Mika pun juga menangis sembari mengenang masa dimana mereka berdua bermain bersama di rumah itu. Mereka berdua sudah dianggap seperti anak nya sendiri, oleh sebab itu ibu Mika sangat menyayangi Liana.
"nduk, tolong ya kamu jaga diri baik-baik, jaga kesehatan kamu ya, cuma kamu yang ibu punya saat ini Mika sudah tidak ada jadi tolong kamu jangan sampai seperti Mika." pesan ibu Mika kepada Liana
"iya bu, ibu juga sehat-sehat ya, ikhlasin Mika supaya ia tenang di sana, dan jangan sedih terus ya kasihan Mika kalau melihat ibu sedih kaya begini." kata liana memberi semangat pada ibu Mika
mereka pun kembali berpelukan dengan erat sembari meneteskan air mata masing-masing. saat hendak melepaskan pelukannya Liana tak sengaja melihat sesosok menyerupai Mika sedang berdiri sembari meneteskan air mata darah, dia sesekali memandangi mereka. Liana sangat terkejut hingga ia tak sadar membanting tubuhnya di lantai. Ibu Mika pun heran dan menanyakan perihal itu pada Liana. Namun karena ia tidak enak dengan ibu Mika ia hanya berkata jika ada sesuatu di kakinya yang membuat ia terkejut. Ia pun langsung memperbaiki posisi duduknya dan langsung terdiam memikirkan kejadian barusan.
Liana masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia melihat Mika yang sedang nangis darah dan memandangi kerumunan di rumahnya. Ia terus terdiam sehingga sang ibu menepuk pundaknya dan mengajaknya pulang.
"Kakak heh pulang yuk udah hampir malam." kata sang ibu
"ohh iya bu." kata Liana sembari terkejut
Liana pun segera berpamitan pada ibu Mika dan langsung pulang. Karena khawatir dengan anaknya kali ini ibu Liana yang mengemudikan mobilnya. Ia membiarkan sang anak untuk tenang terlebih dahulu karena ia paham tentang kondisinya, ya pasti ia sangat syok dan terpukul setelah kehilangan sahabat kecilnya itu. Mobil pun melaju dengan pelan meninggalkan rumah duka, dan perlahan meninggalkan desa itu.
Di sepanjang jalan Liana hanya diam dan raut mukanya sangat panik. Entah apa yang ada di pikiran nya sekarang sedih atau penasaran mengapa ia melihat sosok yang menyerupai Mika, terlebih ia juga melihatnya saat di jalan depan pintu desa itu.
...****************...
Setelah menunaikan kebutuhannya mereka langsung kembali ke gardu kosan putri di sana dia masih mendapati gadis itu di jaga oleh dua orang temanya. Leo perlahan datang kepadanya dengan membawa sebuah rantang berisi makanan untuk mereka makan. Setelah semuanya selesai Leo pun lantas bertanya pada gadis itu.
"kamu lagi punya masalah ya." tanya Leo pada gadis itu. Namun gadis itu hanya diam tidak mau menjawab
"udah kasih tau kita aja biar kita semua bisa menyelesaikan nya. soalnya kami merasa kalau ada sebuah masalah yang membuat kamu seperti ini." tegas Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments