Welcome to my war!

Elisa berdiri dibalik pohon besar ditemani Raka. Pandangan matanya lurus ke depan, tepat dimana beberapa orang memakamkan sang adik, Nico. Banyu dan Luna ada disana mengurus pemakaman Nico, tak ada keluarga lain yang hadir di pemakaman. Hal ini membuat hati Elisa nyeri, tapi meratapi nasib tidak akan mengubah keadaan.

Elisa menahan tangisnya, kedua tangannya gemetar. Ia tak sanggup lagi menahan laju air mata.

"Alex … aku akan membalas semua kekejaman mu. Akan aku pastikan kau membusuk dalam penjara!"

Raka menyentuh bahu Elisa, mencoba menenangkan wanita cantik yang isak nya mulai terdengar. "Kuat, demi Nico."

Kemarin, begitu mendengar kabar dari Luna, Banyu segera meluncur ke rumah sakit yang dimaksud untuk memastikan kebenaran berita itu. Nico ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya penuh luka sabetan benda tajam, bahkan dua jari kanannya dipotong. Polisi memastikan Nico tewas lebih dari seminggu lalu.

Jalanan yang sepi dan jarang dilalui orang membuat jasadnya terlambat ditemukan. Banyu tak tega mengirimkan gambar Nico pada Elisa, ia hanya berpesan pada Elisa untuk tidak menampakkan diri. Alex pasti memantau jalannya pemakaman. Ia masih menunggu kedatangan Elisa yang menghilang.

Banyu membocorkan rahasia jika jasad yang dikuburkan sebagai Elisa waktu itu adalah jasad wanita lain yang didapat secara random. Alex masih mencari keberadaan Elisa hingga saat ini. Itu sebabnya ia meminta Elisa mengubah jati dirinya menjadi Diana.

"Kita pergi sekarang, sebelum ada yang tahu." Raka menarik tangan Elisa agar segera pergi meninggalkan area pemakaman.

*

*

*

Hari mulai gelap tapi Elisa masih belum mau keluar dari kamarnya. Sejak pulang dari pemakaman Nico, Elisa belum juga mau bicara ataupun makan. Raka dan Rafi sudah bergantian mengetuk pintu kamar Elisa agar mau keluar. Tapi tak ada jawaban, tak ada juga suara isak tangis.

"Mas, gimana ini? Dia belum mau keluar juga, saya takut mbak Elisa pingsan lagi di dalam!" Rafi khawatir dan berkali-kali mengetuk pintu kamar.

"Mau kamu ketuk sampai itu pintu ambruk juga Fi, nggak bakalan Elisa keluar. Dia lagi berduka dan gue yakin nih bakalan lama diem di kamar." Raka bicara tanpa mengalihkan pandangan dari laptop-nya.

"Mas kok santai bener sih, kalo mbak Elisa pingsan di dalam gimana?" Rafi duduk di pinggiran sofa membelakangi Raka sambil menatap pintu kamar Elisa.

"Nanti kalo laper juga dia keluar, liat aja Fi! Dia nggak akan menyia-nyiakan hidupnya sebelum balas dendam." jawab Raka santai.

Rafi menarik nafas panjang, ia berbalik dan mengintip pekerjaan Raka. Rafi penasaran dan beberapa kali memiringkan kepala, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya pada layar monitor.

"Mas, ini bukannya laporan keuangan perusahaan? Dari mana mas dapetin?"

"B yang kirim via email. Aku mau cek sejauh mana kemungkinan kita bisa beli balik saham Elisa."

Rafi manggut-manggut, ia tak mau kalah dengan sigap Rafi membuka laptopnya mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan. Sekitar setengah jam kemudian ia bersorak.

"Yes, dapat!" Rafi berteriak kencang.

"Kampret lu, bikin jantungan gue! Apaan sih?!"

Rafi terkekeh, "Saya bikin simulasi kemungkinan penjualan saham dan obligasi dari laporan keuangan perusahaan dengan sedikit polesan dan permainan kita bisa ngakalin mereka buat dapetin saham disana. Sekitar 20% at least."

"Dikit amat Fi, mana bisa kita balikin perusahaan kalo cuma segitu!"

"Mas ini baru awalan saja, kita kuasai dikit-dikit sebelum akhirnya 65% saham kita beli. Itu batas minimal, target sementara. Biar nggak mencurigakan, lagipula kita nggak tau kan berapa dana yang dimiliki mbak Elisa. Dua puluh persen itu jumlah yang cukup banyak mas."

Raka menghentikan fokusnya, ia beralih menatap Rafi, "Bener juga itu, semua aset dan tabungan milik Elisa dibekukan sementara. Dia dinyatakan meninggal, tidak ada hal waris karena Nico juga meninggal. Wah jangan-jangan si Alex ni ambil alih!"

"Wah, bisa gawat mas kalau itu terjadi! Gimana cara kita buat buka blokiran dana mas? Bahaya ini!"

"Ya harus ada orang khusus yang paham legal." 

Raka dan Rafi saling menatap dan berkata kompak, "Pengacara!"

"Hubungi B, tanya pengacara siapa yang ngurusin semua aset Elisa!" Raka berkata cepat memberikan instruksi pada Rafi.

Rafi bergerak cepat menghubungi Banyu melalui pesan singkat. Banyu yang masih mengurus surat-surat kematian Nico dan segala hal yang berhubungan dengan perusahaan merespon cepat dengan memberi nomor kontak pak Abdullah, pengacara resmi yang ditunjuk oleh almarhum ayah Elisa.

"Dapat, pak Abdullah mas!"

"Oke buat janji temu sama dia, bilang ini menyangkut Elisa dan minta dia rahasiakan semuanya!"

Rafi berpikir cepat dengan meminta alamat kantor pak Abdullah pada Banyu. "Saya datengin aja ke kantor mas. Biar saya pastikan langsung sama pengacaranya."

"Oke, ide bagus."

Pintu kamar Elisa terbuka, Raka dan Rafi yang terkejut langsung menoleh pada Elisa yang muncul dengan mata sembab.

"Tunggu, Fi! Kasih ini ke pak Abdullah, bilang sama dia kita ketemu besok di rumah Raka!"

Elisa mengulurkan amplop putih besar pada Rafi, "Bilang juga sama pak Abdullah, jangkar sudah ditarik waktunya berlayar."

Rafi menoleh ke arah Raka sejenak, lelaki manis itu mengangguk. "Ada lagi mbak?

Elisa menggeleng cepat, "Pergilah Fi, mereka harus mendapatkan balasannya segera!"

Rafi tak membuang waktu ia pun bergegas pergi sementara Raka menemani Elisa makan. Elisa makan dalam diam, tatapannya tajam seperti pembunuh yang hendak mengincar targetnya.

"Mau nambah?" Raka bertanya setelah melihat piring Elisa hampir kosong, Elisa menggeleng pelan.

"Apa B sudah selesai mengurus Nico?"

"Belum, tapi dia janji datang kesini setelah selesai." Raka memperhatikan Elisa yang masih menatap piring kosongnya, "Kamu pasti bisa lewatin ini, kamu masih punya kita disini."

Elisa menarik nafas panjang sebelum ia berkata, "Raka, selain karena uang sesuai perjanjian kita apa motivasi kamu untuk bantu aku?"

"Kenapa? Kamu nggak percaya aku?"

"Aku perlu memastikan tim ku ini bisa aku percaya. Apa yang kita hadapi bukan orang biasa dan resikonya mati! Apa kamu sanggup, side by side with me?"

Keduanya saling menatap, Elisa sangat serius dengan ucapannya. Kematian Nico cukup memberikan alasan untuk memantapkan langkah bertindak dan ia tak ingin ada pengkhianat di sekitarnya.

"Aku sanggup melakukannya, berjuang bersamamu! Tindakan Alex sudah sangat keterlaluan, dan aku akan membantumu sampai akhir!"

"Why? Kita nggak saling kenal sebelum ini, apa alasanmu sebenarnya dan juga ibumu? Maaf tapi aku harus memastikan hal ini sebelum bertindak terlalu jauh."

Raka terdiam sesaat, matanya tak lepas dari manik indah Elisa. "Aku punya alasan kuat untuk itu, begitu juga dengan bunda!"

Elisa menelisik wajah Raka mencari ekspresi kebohongan dari wajahnya, tapi nihil. Raka berkata jujur.

Pindai Raka, Amy! Aku membutuhkan support system!

[Pemindaian dilakukan!]

"Apa keluargamu juga disakiti Alex? Sama seperti B?"

Raka terdiam, tapi tak memalingkan mukanya. 

"Kenapa nggak jawab? Apa itu sulit?"

"Ya, takdir memang membuat kita bertemu. Kita dipertemukan oleh kesamaan nasib." jawab Raka tegas.

"Apa maksudnya?"

"Alex telah membunuh ayahku! Dia juga merebut perusahaan yang seharusnya menjadi milikku. Kami pindah kesini untuk menghindar darinya, tapi malah takdir mempertemukan aku dan kamu secara tidak sengaja!"

[Pemindaian berhasil, dari gerak tubuh, ekspresi, detak jantung, dan perubahan kimia lainnya menandakan subjek bernama Raka, 98,80% jujur!]

Elisa tersenyum, "Welcome to my war!"

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

ah terlalu enak d penjara doang mah bunuh bantai dong biar seimbang MSA cm d penjara doang ga guna amat sih

2023-10-02

0

Pangeran Matahari

Pangeran Matahari

dh ku kirim bu rt

2023-06-20

1

AyAyAyli

AyAyAyli

may be our war

2023-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!