Super Chef System

Super Chef System

Bad Day

Suara petir menyambar begitu kerasnya memekakkan telinga. Hujan turun dengan deras mengaburkan pandangan mata siapa pun yang nekat berjalan menerobos hujan. Elisa melangkahkan kaki dengan cepat menapaki tangga, ditangannya ada sekotak kue, makanan cepat saji dan beberapa kaleng minuman ringan yang tak ketinggalan ikut memenuhi tas plastik dari salah satu gerai ternama.

Elisa berdendang ceria membayangkan kejutan untuk kekasihnya Vino. Hari ini tepat dua tahun mereka berpacaran. Elisa tak pernah melewatkan perayaan hari jadi mereka seperti halnya hari ini, meski hujan petir melanda kota ia tetap berangkat menuju kontrakan Vino.

Seperti biasa, Elisa membuka pintu dengan kunci cadangan yang memang diberikan Vino untuknya. Tapi hatinya mendadak gelisah tak karuan saat melihat sepatu wanita tergeletak tercecer mulai dari pintu masuk diikuti dengan pakaian wanita dan lelaki. Jantungnya berdegup kencang, sayup-sayup terdengar era-ngan dan jeritan nakal seorang wanita.

Elisa terkesiap, matanya menatap adegan tak pantas yang terlihat jelas di depan matanya. Vino dan Dina, dua orang yang sangat dikenalnya tengah berbagi nikmat bersama. Elisa menutup mulutnya yang nyaris berteriak, mereka tak menyadari perbuatan tak pantas itu disaksikan Elisa.

"Vino!" suaranya tertahan dan tercekat.

Pintu kamar yang sengaja dibiarkan terbuka memperlihatkan jelas keduanya sangat menikmati kegiatan itu hingga akhirnya Vino mendengar bunyi keras benda jatuh dan menyadari kehadiran Elisa.

"Elisa!"

Dina yang sedang mereguk nikmat diatas tubuh Vino pun terkejut, ketika ia turun dan menyambar selimut. Sementara Vino segera mengenakan boxernya dan menghentikan Elisa yang hendak pergi.

"Lisa, aku bisa jelasin semuanya!" suara Vino terdengar gugup dan setengah memaksa, tangannya mencengkram kuat tangan Elisa.

"Jelasin? Jelasin kalau kamu menikmatinya sama Dina?!" Elisa berteriak sambil menunjuk sahabat nya yang berdiri menunduk malu berbalut selimut.

"Ini salah paham Lisa, aku … aku bisa jelasin! Kami nggak sengaja Lis!"

Elisa menatap tak percaya pada lelaki yang juga bekerja sebagai staff accounting di perusahaan ayahnya itu.

"Salah paham? Gila kamu! Nggak waras kalian berdua! Jelas-jelas aku melihat kalian sangat menikmati tadi!"

"Dengerin dulu apa kata ku Lisa, please!" Vino tetap bertahan dengan argumennya.

"Salah paham? Atau salah paha? Kita selesai, silahkan lanjutkan kegiatan kalian sampai puas!"

Elisa mendorong kuat tubuh Vino dan membebaskan tangannya dari cengkraman tangan Vino. Ia tak ingin lagi berlama lama disana, Elisa tak peduli meski hujan masih cukup deras. Ia berlari dengan derai air mata, sakit hati dikhianati kekasihnya tepat di hari perayaan kedua hubungan mereka.

'Aku membencimu Vin, aku benci padamu!'

Elisa terus berlari dan berlari hingga akhirnya ia lelah dan membiarkan dirinya duduk bersimpuh bermandikan hujan. Ia menangis dan menjerit tak peduli apa pun.

"Kak, ayo kita pulang!" 

Suara berat dan sedikit serak menyapa telinga Elisa ditengah ribuan titik air yang menghujam tubuhnya. Elisa menoleh ke arah suara, Nico sang adik tersenyum padanya.

"Tenanglah, ada aku disini!" 

Nico berjongkok, mengusap lembut punggung Elisa sementara tangan kanannya memegang payung.

"Nico _," sahut Elisa lemah, kepalanya berdenyut kencang, pandangannya kabur, dan akhirnya Elisa pun pingsan.

"Aku akan melindungi mu kak, aku janji!"

Nico mengangkat tubuh lemas sang kakak, membiarkan hujan membasahi keduanya. 

***

Elisa tersadar keesokan harinya, Nico tidur di sofa panjang tak jauh dari ranjang. Tubuh Elisa demam dan kepalanya masih terasa berat.

"Nic,"

Nico tak merespon, ia baru saja tertidur menjelang pagi setelah mengurus semua keperluan Elisa. 

"Nico!" sekali lagi Elisa mencoba memanggil adik lelakinya itu.

Nico membuka matanya dengan malas, "Hhm, sudah bangun kak?"

Nico berjalan mendekati ranjang, memeriksa Elisa yang terlihat pucat. "Kakak demam? Istirahat aja dulu, biar semua Nico yang handle."

Elisa masih terdiam, bayangan pengkhianatan Vino kembali terbayang. Matanya memanas dan ia kembali menangis. Nico yang tak tega melihat sang kakak langsung memeluknya.

"Ssst, udah kak buat apa nangisin lelaki brengsek itu. Kata-kata ku benar kan? Vino cuma mau manfaatin kakak aja. Dia mau sama kakak karena kakak ada duit, ada kedudukan."

"Aku nggak nyangka aja dia tega setelah semua yang aku lakukan dan korbankan demi dia! Dina … gila, dia tega Nic!"

"Ya, aku tahu kak. Kebusukan mereka itu sudah tercium sejak lama sama aku. Tapi aku cuma bisa menunggu sampai kakak tau sendiri. Hak kakak untuk memilih mana yang terbaik, dan aku paham itu."

Nico mengusap lengan Elisa, memberinya kekuatan. "Kakak tenang aja, semua udah aku urus. Dina sama Vino udah dipecat, pak Marvin hari ini bakal urus semuanya."

"Terserah kamu Nic, kakak capek. Kakak mau istirahat dulu."

Nico mencium puncak kepala kakaknya, ia menarik selimut sampai ke dada menyelimuti Elisa yang kembali menggigil.

"Istirahat kak, nggak usah mikir macem-macem. Hari ini nggak usah kerja biar Nico yang urus semua. Mama Papa juga baru mau terbang ke Jakarta."

"Thanks Nic, you are the best!"

Tak lama kemudian Elisa menutup mata dan terlelap tidur. Nico keluar kamar, menghembus nafas panjang. Sejujurnya ada hal lain yang ingin dibahas dengan Elisa kakaknya tapi melihat kondisi Elisa jelas hal itu tak mungkin Nico lakukan.

Ponselnya berbunyi, satu panggilan dari nomor yang tidak dikenal. 

"Ya, siapa ini?"

Nico tak bersuara sesaat, sebelum akhirnya. "Tidak, kamu dapat dari mana berita ini?!"

Lelaki berusia 25 tahun itu menarik rambutnya frustasi sebelum menyandarkan punggungnya ke kursi. Ponselnya masih melekat di telinga mendengarkan seseorang yang masih berbicara dengannya, ia memandang ke arah pintu kamar Elisa.

"Baiklah, aku akan datang."

Nico mematikan ponsel, mengirim pesan pada seseorang sebelum akhirnya menarik nafas dalam-dalam. 

"Maafkan aku kak, aku harus pergi mengurus kekacauan ini. Jaga dirimu baik-baik, aku menyayangimu!"

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

akoh mampir nih Thor semoga critanya bagus 😍

2023-10-01

0

Hana Nisa Nisa

Hana Nisa Nisa

nyimak dulu

2023-07-30

0

YjGee

YjGee

good

2023-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!