Sesampainya dirumah, Caraka disambut pembantunya Mba Mimin yang nampak kebingungan karena Caraka pulang dengan wajah muram dan tidak bersemangat. Neneknya yang tahu bahwa cucunya itu sudah pulang langsung keluar dari kamarnya menyambut Caraka. Namun juga terhenti setelah melihat wajah cucunya itu. Sama seperti yang dilakukan Gauri, hal pertama yang dilakukan neneknya adalah memeluk Caraka. "Udah makan?" tanya Fely dengan hangat. "Belum," lirih Caraka.
Setelah bersih-bersih dan berganti baju Caraka duduk di meja makan ditemani sang nenek. Mba Mimin menyiapkan makanan untuk Caraka karena Fely sebenarnya sudah makan tadi. Caraka masih saja terdiam di meja makan tidak mengatakan hal apapun. Mike adalah satu-satunya teman yang paling dekat dan selalu menyemangatinya selama di tim, semenjak mereka terpilih menjadi anggota tim nasional junior Mike lah yang selalu ada disamping Caraka ketika dia kesulitan bersosialisasi dengan yang lain.
Sekarang kenyataan bahwa satu-satunya support systemnya didalam tim memutuskan untuk keluar benar-benar menghantamnya langsung. Bagas berkata padanya bahwa dia akan membawa Mike dan menyelamatkannya jika dia sedang kesulitan, dan berharap Caraka juga akan melakukan hal yang sama karena itu dirinya tidak bisa terlalu lama terpuruk seperti ini.
Di kamarnya Caraka terus memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk Mike. Dirinya sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi pada Mike, dan itu membuatnya frustrasi. Berada dalam kebingungan bersamaan dengan kekhawatiran, dirinya tidak tahan dengan ini.
"Heh mau kemana lo!" seorang lelaki bertubuh kekar berteriak sambil mengejar seseorang.
Tidak hanya sendiri, lelaki bertubuh kekar itu bersama keempat temannya yang lain mengejar seorang laki-laki yang terus berlari cepat tanpa menoleh kebelakang. "Mau lari kemana lagi lo!" mereka kembali berteriak. Tidak menggubris teriakan lelaki bertubuh kekar itu, laki-laki itu terus berlari hingga akhirnya terhenti di sebuah jalan buntu. Setelah terdesak akhirnya dia pun menoleh kebelakang dan ternyata itu adalah Mike. Tetapi kenapa Mike bisa dikejar oleh mereka, dan siapa kah mereka.
Tepat enam bulan yang lalu ibu Mike terkena sebuah penyakit parah yang mengenai bagian hatinya dan mengharuskannya untuk di operasi. Karena bukan berasal dari keluarga berada seperti Caraka dan Bagas, Mike mengalami kesulitan karena hal itu. Namun semakin hari kondisi ibunya semakin melemah dan dokter mengatakan ibunya sudah tidak bisa menahannya lagi, jika tindakan operasi ini terlambat dilakukan bisa fatal akibatnya. Mike tidak mau merepotkan kedua temannya terutama Caraka yang pasti akan membantu jika Mike berkata padanya, akhirnya membuat keputusan besar seorang diri.
Dirinya meminjam dari seorang rentenir kenalan temannya. Temannya itu berkata rentenir itu bisa langsung menyiapkan uang yang dibutuhkan dengan cepat. Tidak ada pilihan lain Mike dan temannya itu mendatangi rentenir itu untuk meminjam sejumlah uang. Setelah mendapatkan uangnya Mike pun membawa ibunya ke rumah sakit untuk di operasi. Penyakitnya berhasil diangkat namun efeknya akan berdampak jangka panjang pada ibunya. Ibunya akan butuh mengkonsumsi obat tertentu setiap hari, hal ini membuat Mike harus kerja part time untuk mendapat uang tambahan. Hal ini yang menyebabkan Mike jadi sering bolos latihan dan performanya pun terus menurun karena fisiknya sudah lelah bekerja.
Kembali kepada Mike yang sudah terpojok di jalanan buntu seorang diri bersama empat lelaki bertubuh kekar yang ada didepannya. Mike yang ketakutan memohon pada mereka untuk memberinya waktu lagi untuk melunasi hutang-hutangnya. Tetapi mereka sudah tidak mau mendengar omong kosong dari Mike yang terus menerus mengulur waktu membayar hutangnya. Tidak ada yang membayangkan bahwa Mike akan ada di kegelapan ini seorang diri. Kedua temannya marah karena Mike yang tidak terbuka dengan mereka, Mike sendiri juga tidak mau temannya melihat keadaannya sekarang atau lebih parahnya tidak mau teman-temannya itu ikut berada dalam bahaya karenanya.
Keempat lelaki itu pun memberikan waktu tiga hari untuk Mike melunasi hutangnya jika tidak mereka akan terus mengejarnya bahkan sampai ke tempat latihannya. Mereka masih belum tahu kalau Mike sudah mengundurkan diri dari sana. Meskipun begitu jika mereka sampai mencarinya disana dan bertemu dengan Caraka atau Bagas keduanya bisa dalam bahaya. Mike tidak bisa membiarkan itu terjadi, dirinya juga sudah bingung harus kemana lagi dia mencari uang untuk melunasi hutang-hutangnya.
Kini dia dan ibunya tinggal disebuah tempat tinggal kecil karena rumah mereka harus dijual untuk membayar bunga dari hutang-hutangnya. Ibunya yang dahulu bekerja untuk menghidupi keduanya setelah bercerai dari ayahnya Mike kini hanya bisa berbaring dan tidak bisa melakukan banyak hal.
Keesokan paginya Caraka sudah sedikit lebih baik dan bersiap berangkat ke kampus, hari ini dirinya membawa mobil dan berniat menjemput Gauri untuk berangkat bersama. Melihat keadaan Caraka sudah lebih baik dari semalam membuat Fely juga ikut senang.
"Mas, mobilnya sudah siap," kata salah satu supir neneknya.
"Siap, terima kasih Pak."
"Nek, aku berangkat," ucap Caraka melambaikan tangan kepada neneknya yang melihat dari balkon.
Dengan perasaan yang cukup baik Caraka ingin memulai harinya dengan bertemu dengan Gauri, sekalian mengucapkan terima kasih karena sudah menemaninya semalam. Gauri yang sudah mendapat pesan dari Caraka juga sudah siap-siap didepan rumah.
"Rajin amat Ri udah standby didepan rumah aja," goda ayahnya.
"Biar bisa langsung berangkat Yah ... udah ah sana jangan godain Gauri," ucap Gauri dengan wajahnya yang memerah malu.
Tidak lama Caraka pun sampai didepan rumah Gauri. Dirinya pun turun untuk bersalaman kepada Faisal ayah Gauri. "Berangkat dulu Om," ucap Caraka. "Iya hati-hati,". Keduanya pun naik kedalam mobil dan langsung berangkat agar tidak terkena macet dijalankan.
Gauri senang melihat suasana hati Caraka terlihat lebih baik dibanding semalam. Sepertinya Caraka sudah mendapatkan cara untuk mencari tahu tentang apa yang terjadi pada Mike. Caraka juga sudah menelepon Bagas untuk bertemu di kantin kampus untuk membahas hal ini. Sepanjang jalan mereka mendengarkan siaran radio pagi untuk menaikkan mood. Tiba-tiba Caraka mendapatkan telepon dari Bagas, yang kemudian langsung dirinya angkat.
Bagas memberitahu Caraka bahwa beberapa temannya yang Bagas minta bantuan untuk melakukan penyelidikan melihat Mike dikejar oleh beberapa orang yang seperti preman dan tampak berbahaya. Mendengar hal itu Caraka ingin secepatnya bertemu dengan Bagas membahas langkah selanjutnya. Gauri kemudian mengingatkan bahwa meskipun keadaan sedang genting seperti ini Caraka tidak boleh melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa. Jadi Caraka pun kembali mengirim pesan kepada Bagas memberitahukan kalau agenda bertemunya diundur selesai kelas paginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments