Sepulang sekolah Gauri langsung menuju rumah sakit untuk melihat keadaan ibunya sekalian bergantian jaga dengan ayahnya. Karena sempat drop lagi, ibunya perlu memperpanjang rawat inapnya jadi Faisal harus pulang kerumah untuk mengambil barang-barang tambahan. Saat masuk ke ruangan Gauri melihat ibunya ternyata sudah sadar dan sedang mengobrol dengan ayahnya.
"Alan mana Ri?" tanya Citra.
"Masih ada kegiatan di sekolahnya Bu, nanti katanya mau dijemput Ayah ... iya Yah?" tanya Gauri pada ayahnya.
"Iya, nanti dari rumah Ayah jemput Alan dulu."
"Yaudah Ayah langsung berangkat ya takutnya kesorean kasian Alan," pamit Faisal.
Citra melihat wajah Gauri yang tidak bersemangat dan tampak lesu. Dia tahu betul penyebab anaknya seperti itu adalah dirinya. "Wajahnya yang semangat dong Ri jangan ditekuk gitu," ucap ibunya tersenyum.
"Sekarang sakit dimananya bu?" tanya Gauri.
"Nanti lagi kalo kerasa sakit atau cape kasih tau aku dong jangan diem aja kayak kemarin," matanya mulai berkaca-kaca.
"Sini sini anak Ibu sini, " ucap Citra membuka tangannya bersiap memeluk putri kesayangannya.
Tangis Gauri pun tumpah diperlukan ibunya, rasa khawatir dari semalam berganti dengan tangis yang tidak bsa dia tahan lagi. "Aku masih mau sama ibu," ucapnya. "Alan masih perlu ibu."
Mendengar perkataan dan tangis Gauri dipelukannya Citra pun hanya bisa meyakinkan anaknya itu bahwa dirinya tidak apa-apa, Gauri tidak perlu khawatir dirinya bahkan bisa menemani Gauri sampai menikah nanti. Tangis Gauri tidak kunjung berhenti, sehingga ibunya mencoba menaikkan suasana dengan bercanda kepada Gauri.
"Terus jadi sama siapa sekarang Ri?" tanya ibunya.
"Siapa apa sih?" Gauri bertanya balik kepada ibunya sambil menyeka ingusnya.
"Sekarang Gauri pacarnya siapa? masa udah kelas tiga SMA belum punya pacar?"
"Oh, jangan-jangan sama Caraka?" ucap Citra menggoda anaknya.
"Ihh apa sih bu? Caraka cuma temen baik Gauri aja," jawab anaknya.
"Kamu udah ga manggil dia Kakak lagi soalnya jadi ibu kira udah lebih."
"Apanya yang lebih ah Ibu aneh nih, udah diminum belum obatnya?" Gauri malu-malu.
Setelah mengobrol sebentar dengan Bagas di kantin, Caraka langsung berangkat menuju tempat latihan. Sepanjang jalan Caraka jadi ikut berfikir tentang Mike yang tingkahnya sedikit berbeda bahkan berpengaruh kepada performanya di kolam renang. Karena jadwal latihan mereka hari ini sama, Caraka berniat untuk mengobrol langsung dengan Mike.
Sesampainya di parkiran tempatnya latihan Caraka menyempatkan untuk mengabari Gauri lewat sebuah pesan. "Gua udah ditempat latihan, lo udah sampe rumah? Bales jangan dicuekin, " tulis Caraka.
Memasuki ruangan loker Caraka melihat Mike yang sudah sampai duluan dan hanya berdiri diam didepan loker nya. Melihat gerak gerik aneh temannya itu Caraka pun menghampiri Mike.
"Heh, kenapa lo? kok bengong?" tanya Caraka sambil menepuk pundak Mike.
"Oh, lo Ka ... kenapa kenapa nih? jawab Mike.
"Lo yang kenapa kok bengong doang disini." heran Caraka.
"Sakit?" tanya Caraka.
"Aman Ka ... aman ... " ucap Mike menaruh barang-barangnya kedalam loker.
"Oke, kalo ada apa-apa cerita lo jangan diem-diem aja, tau nih lagi musim apa ya diem-diem kalo ada sesuatu," ucap Caraka sedikit curhat.
"Nape lo? Gauri?" ucap Mike sudah tau betul apa yang dipikirkan temannya itu.
"Udah ah, mau siap-siap gue."
Agenda latihan hari ini adalah memperbaiki raihan waktu dari latihan sebelumnya. Untuk beberapa atlit yang terpilih untuk berangkat ke Singapura punya jadwal terpisah dari atlit lain di tim nasional. Caraka sementara ini berada di posisi teratas sementara Mike ada di posisi terakhir dari lima orang yang berangkat ke Singapura. Pihak tim sengaja menempelkan hasil raihan dari latihan sebelumnya di papan pengumuman agar semua orang melihat dan bisa dijadikan motivasi untuk lebih baik.
Melihat hasilnya membuat Mike kecewa dengan dirinya sendiri. Karena akhir-akhir ini kemampuannya yang terus menurun dan hanya merepotkan atlit yang lain. Melihat ekspresi temannya yang terlihat kecewa dengan hasilnya, Caraka menghampiri Mike untuk menyemangatinya. Caraka sebenarnya bukan tipe lelaki yang bisa menenangkan hati seseorang dengan kata-katanya, namun dia yakin kalau dengan sekedar ada disamping orang dimasa sulitnya bisa sedikit menghibur meskipun tidak mengatakan hal apapun.
Hal itu yang dilakukan Caraka pada kakek neneknya setelah kehilangan anak mereka satu-satunya. Dia hanya diam disamping sang nenek di masa-masa sulitnya, lama kelamaan memudar melihat kehadiran Caraka yang semenjak pagi hanya menempel pada sang nenek.
"Lo beneran gapapa Mike?" tanya Caraka.
"Dari tadi lo aneh banget tau ga sih?"
"Gua gapapa Ka, aman kok santai ... lagi sering ga fokus aja biasa banyak tugas kuliah," jawab Mike.
Karena berniat mengamati dulu gerak-gerik Mike maka dia pun hanya diam saja dan mempercayai dulu kata-kata Mike. Padahal Caraka sangat yakin ada yang tidak beres dari temannya ini, mereka berdua sudah sangat lama berteman sampai bisa saling membaca apa yang dipikirkan satu sama lain. Bahkan orang pertama yang curiga dengan hubungan tidak biasa antara Caraka dan Gauri adalah Mike. Tetapi Mike mencoba menutupi firasatnya itu dari Bagas karena takut muncul sebuah konflik didalam pertemanan mereka.
Sementara itu di rumah sakit keluarga Gauri sudah lengkap berkumpul diruang rawat inap sang ibu. Alan dan ayahnya sudah datang dari pukul 16.00 sore tadi dan langsung membongkar makanan yang mereka beli disepanjang jalan. Mereka tidak lupa membeli minuman kesukaan Gauri yaitu Milk Chocolate with extra topping choco powder. Semuanya berniat untuk menginap bersama disana, karena itu tadi Faisal sudah membawakan baju ganti untuk Gauri dan Alan. Hari itu mereka semua bisa menginap bersama karena besok hari minggu jadi tidak ada jadwal sekolah.
"Aku seneng banget deh Bu kita masih bisa kumpul semua, meskipun harus kumpul dirumah sakit," kata Gauri.
"Ibu juga seneng, liat anak-anak Ibu sehat semua berprestasi lagi disekolahnya," kata Citra.
"Apalagi Gauri mau masuk kuliah harus lebih rajin lagi belajarnya ya sayang."
"Gauri masih belum kepikiran tapi mau di kampus sama jurusan mana," jawab Gauri.
"Bareng aja sama Caraka yakan biar makin deket," ucap Citra kembali menggoda anaknya.
"Ih Ibuuu ... " ucap Gauri dengan pipi memerah mendengar perkataan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments