Bell istrirahat akan segera berbunyi,Namun gadis di sebelahnya masih saja menatapnya dengan penuh.Walaupun Haidar hanya mengabaikan tatapan gadis itu padanya.
"Kamu ingat aku ga? Aku Clara gadis yang waktu itu kamu tolong."Ucap Clara tersenyum cantik,Berharap Haidar menoleh padanya.
Haidar hanya diam tak menjawab,Hingga bell istrirahat akhirnya berbunyi nyaring,Haidar segera pergi dari kelas dengan cepat,Semua siswi dengan jelas menatap kepergian Haidar,Sedangkan para siswa langsung merapat pada meja Clara.
"Clara,Kamu tinggal dimana?"
"Clara mau ke kantin?."
"Clara kamu pacarnya Haidar?"
"Iyaa aku pacarnya Haidar."Dari sekian banyak pertanyaan,Hanya satu pertanyaan yang ia jawab.
"Gimana kalian bisa pacaran,Emang Haidar bisa suka sama cewek?"Tanya Kenta,Lelaki bertubuh gempal.
Para siswi dikelas itu saling memandang,Mungkin sekarang para siswi grub pecinta Haidar sedang berapi-api,Bukan hanya kelas itu,Tetapi beberapa kelas pun ikut memasuki grub itu.
"Lo harus hati-hati,Banyak cewek yang suka sama Haidar."Ucap isaq pada Clara dengan sedikit berbisik.Clara hanya menjawab dengan anggukan,Memang siapa yang berani merebut prianya darinya,Toh Clara sudah menetapkan haidar adalah miliknya!
...----------------...
Setelah menempuh perjalanan yang jauh,Kini Amara sudah sampai di kota A,Kota besar yang belum pernah ia datangi.Dibandingkan kota E,Tempatnya tinggal.Kota A memang benar-benar luas dan indah.Bahkan kendaraan disini lebih banyak dan mewah.
Sesampainya kemarin,Amara diperintahkan untuk tinggal disalah satu apartment mahal yang berada di tengah kota.Dan kini ia sudah mempersiapkan pakaian sekolahnya,Ia akan bersekolah disana selama 3 bulan,Bukan sebagai pertukaran pelajar tetapi sebagai murid baru.
"Kau sudah mempersiapkannya?"Amara tersentak kaget,Namun ia tetap mempertahankan wajah datarnya.
Dan perlu di ketahui,Di dalam apartement ini ia tak tinggal sendiri,Ia tinggal bersama Alex,Teman kakaknya.Walaupun agak sedikit canggung,Tetapi Amara mencoba biasa saja toh Alex seumuran dengan kakaknya.
"Kau ingin menonton tv?Dunia perfilman dalam kota ini sudah sangat maju,Itu sebabnya film manapun bisa membuatmu tertarik."Alex berbicara sambil menekan remote tv dengan baju biasanya.
Amara menatap penampilan Alex yang terlihat sekali baru bangun tidur,Rambutnya yang acak-acakan tak mengurangi kadar ketampanan pemuda badboy itu,Amara baru menyadari,Bahwa pemuda itu bukanlah kriteria lelaki yang sama seperti kakak pertamanya.
"Bagaimana bisa ia berteman dengan kak haidar,Jika ia mengatakan bahwa ia teman kak Briyan mungkin aku akan sangat mempercayainya."Batin Amara.
"Kau ingin sarapan apa?"Tanya Alex,Amara berpikir sejenak,Benar juga ia belum makan apapun sejak kemarin.
"Aku...ingin telur omelette dan susu."Jawab Amara dengan malu,Bagaimana jika kak Alex kesusahan mencari makanan itu.
"Hanya itu?"Tanya Alex.
"Iya."
Alex pun berjalan menuju dapur yang memang dekat dari ruang tamu,Bahkan seseorang yang berada di dapur bisa berbicara pada orang yang sedang diruang tamu.
"Untung saja kemarin kulkas ini sudah di isi,Dengan begitu kita bisa sarapan hari ini."Ucap Alex terkekeh.
Amara tak fokus mendengar tv,Ia malah sibuk menatap apa yang sedang dilakukan oleh Alex,Lelaki jangkung yang umurnya hanya berbeda 4 tahun darinya.
"Apakah kau sering makan ini di rumah??"Tanya Alex sambil mengocok telur didepan teflon.
"Iyaa,Kadang kak Briyan yang membuatkan."Ucap Amara.
"Wah kakakmu jago juga ternyata,Kupikir dia hanya anak nakal saja."Ucap Alex sedikit terkekeh.Anehnya Amara tak marah mendengar celotehan pemuda itu.
"Lalu bagaimana dengan Haidar,Apakah ia juga sering ke dapur?"Tanya Alex.
"Tidak,Kak Haidar selalu menghabiskan waktunya dikamar,Ia hanya turun saat makan saja."Ucap Amara dengan jujur.Terlihat Alex sedikit tertawa mendengar itu.
Tak lama omelette itu telah siap,Alex segera mengambil gelas dan menuangkan sebungkus susu bubuk putih.Setelah siap ia segera membawa itu ke hadapan Amara.
"Ini sudah siap,Aku tidak tahu selera lidahmu,Jika kurang enak aku akan memesan saja nanti."Ucap Alex terkekeh sambil memberikan piring dan gelas itu pada Amara.
Amara hanya diam,Gadis itu menatap makanan cantik di hadapannya,Baru kali ini ia melihat omelette secantik dan sebagus ini,Padahal briyan saja selalu membuatnya dengan berantakan.
"Kakak tii-tidak ma-kan?"Amara bertanya dengan gugup,Biasanya ia selalu diam,Tetapi menurutnya tidak sopan jika ia diam sekarang,Apalagi Alex bukanlah pembantunya.
"Kau makan duluan saja,Aku ingin olahraga dan makan buah saja."Ucap Alex tersenyum mengusap rambut Amara dengan lembut,Walaupun biasanya Briyan juga melakukan itu padanya,Tetapi kali ini rasanya berbeda.
Sepeninggalan Alex,Amara pun fokus memakan makanannya sambil menonton tv,Ini tak berbeda jauh dari rumahnya,Padahal ia pikir disini ia akan sedikit kesusahan apalagi ia harus menumpang tidur di rumah teman kakaknya.
"Kau sudah selesai sarapan,Kau mau buah?"Amara kembali menatap dapur,Di lihatnya Alex yang hanya memakai celana pendek longgar tanpa atasan, Walaupun masih remaja ototnya juga sudah terbentuk,Amara menelan susunya dengan susah payah.
Tak mendapatkan respon,Alex pun menyadari kesalahannya,Ia segera mengambil bajunya yang berada di gantungan dan langsung memakainya.
"Maafkan aku,Aku sudah terbiasa begini di rumah."Ucap Alex dengan malu,Amara pun kembali menatap pemuda itu.
"Tidak apa-apa kak,Biasanya kak Briyan pun begitu."Ucap Amara.
"Ooh...begitu,syukurlah ku pikir kau akan takut dan menganggap ku pemuda cabul."Ucap Alex tersenyum lega.
Amara hanya diam,Memang benar ia sering melihat pemandangan itu dari kakak keduanya,Tapi ia belum pernah melihat itu dari lelaki lain,Justru jantungnya berdebar sekarang.
"Aku ingin pulang."Batin Amara.
TBC
like dan komen.
Ia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Demarince Padakari
lanjut
2024-02-19
0