Bingung

Bell istrirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu,Amara memutuskan untuk keluar kelas mencari sang kakak.Untuk mendiskusikan bagaimana caranya pindah ke kota lain.

"Hey Amara,Mengapa kau terlihat bingung?Kau sedang mencari siapa?"Tanya Aira yang merasa heran dengan wajah bingung temannya itu.

"Kak Briyan."Jawab gadis itu.

"Kakak Lo yang idiot itu?Dia pasti lagi gombal-in cewek di pojok gang."Ucap Aira dengan memutar bola matanya kesal.Amara hanya diam,Dan tetap mencari keberadaan sang kakak.

"Itu kan M.Lim?Tumben mantau siswa-siswi secara langsung."Ucap Aira,Amara pun menoleh dan benar,Sang guru Bhs.inggris itu sedang menatap perkumpulan siswa yang sedang bermain basket.

"Udah yuk ra kita ke kantin aja,Gw laper."Ucap Aira pada Amara.

"Lo duluan aja,Gw ada urusan."Ucap Amara dengan dingin dan langsung berjalan mendahului Aira.

Amara berjalan mendekat ke arah M.Lim,Gadis itu memperhatikan apa yang menjadi perhatian dari gurunya itu.Ternyata mengarah pada sekelompok siswa yang sedang bermain basket.

"M.Lim..."

"Hah?"

Lelaki berumur 25 tahun itu terkejut saat Amara memanggilnya tiba-tiba,Amara pun mengernyit heran,Padahal ia tak menggunakan suara tinggi,Mengapa m.lim terkejut?

"Amara,Kau mengagetkan mister."Keluhnya.

"Maafkan aku mister,Aku hanya ingin menyapamu."Ucap Amara dengan datar dan memilih menghadap ke depan,Karna mereka sedang berada di balkon lantai dua.

"Ah! Tidak apa-apa Amara,Aku hanya terkejut sedikit."Ucap lelaki itu tersenyum canggung.

"Iya mister."Jawab gadis itu.

"Kalau begitu,Mister ingin pergi ke ruangan guru,goodbye amara."Ucap M.lim terburu-buru.

"Hmm."

...****************...

Setelah berbicara tadi pagi,Haidar memasuki kelas sedangkan Alex memilih untuk bolos,Dan sekarang Alex pun ketahuan oleh salah satu guru saat sedang merokok,Pemuda itu kini sedang di ceramahi di ruang guru.

"Hey Haidar,Kau anak baik-baik...ku rasa kau tidak cocok berteman dengan Alex."Ucap salah satu teman kelasnya,Bernama Isaq.Haidar mendongak,Menatap teman sekelasnya yang hampir tak pernah berbicara padanya kini duduk di hadapannya.

Haidar tak berbicara,Ia hanya menatap lalu kembali fokus pada tulisannya,Sehingga Isaq merasa bahwa Haidar sedikit sombong.Padahal isaq juga selalu mendapatkan rangking walaupun hanya rangking 5.

"Apakah kau tidak lelah selalu melakukan itu?Kau seperti robot."Ucapnya terkekeh.

"Tidak."Jawab Haidar.

"Hmm...baiklah,Tapi aku sudah berpesan padamu,Alex itu bukan orang baik,Dia itu berandalan gila."Ucap isaq.

Puk!puk!

"Berhati-hatilah."Ucap isaq menepuk pundak Haidar sebelum pergi.

"Apa yang orang gila itu katakan?"Alex datang dengan wajah berkerut marah.Haidar mendongak dan kembali fokus ke bukunya.

"Entahlah."Jawabnya.

"Apapun yang ia katakan,ku harap kau tak mempercayainya,dia itu orang licik."Ucap Alex dengan kesal.

"Bukankah kalian berteman?"Tanya Haidar,Karna setahu Haidar Alex dan isaq satu SMP dulu.

"Sudah tidak."Jawab Alex dengan datar.

...****************...

Briyan duduk di pinggir lapangan sambil mengibaskan bajunya Karna merasa panas,Saat asik bersantai ia mendengar suara ricuh teman-temannya.Tak lama terlihat sepatu hitam putih milik seseorang di hadapannya,Ia pun mendongak...

"Amara?"

"Aku ingin berbicara berdua denganmu kak."Ucap Amara dengan datar.

"Hmm...Tetapi permainan bola basket masih belum selesai."Ucap Briyan,Amara terlihat menghela nafas panjang.

"Sini,Duduklah."Ucap Briyan menarik Amara untuk duduk di sebelahnya,Gadis itu menurut tanpa ekspresi sedikit pun.

"Kamu ingin bicara apa?"Tanya Briyan sambil meng-kode temannya yang sedang bermain basket untuk tidak mengoper bola ke arahnya.

"Gimana cara kita pergi ke kota lain?"Tanya Amara bingung.

"Oh masalah itu,Biar kak Haidar aja yang mikirin,Tugas kita cuma jalanin,Toh gak mungkin kak Haidar nyuruh kita tanpa campur tangan dia."Ucap Briyan dengan santai,Amara pun hanya manggut-manggut.

"Btw...M.lim,Kayaknya merhatiin terus."Ucap Briyan spontan.

"Merhatiin?"Bingung Amara,Walaupun ia juga merasa begitu.

"Sudahlah gak penting juga,Udah kamu jangan mikirin hal yang gak perlu di pikirin,Nanti juga kak Haidar sendiri yang nyiapin jalan."Ucap Briyan mengusap rambut Amara sambil bangkit dari duduknya.

"Abang main dulu."Ucapnya lalu segera berlari merebut bola dari tangan temannya yang sedang Men-dribble.Amara hanya menatap hal itu dengan datar lalu berjalan menuju kelas.

TBC.

like dan komen.

Terpopuler

Comments

Demarince Padakari

Demarince Padakari

thorrr..d lanjutkan dong ceritanya....up tiap hari dong thorrr...cerita bgs...sy selalu ikut .......tpi ko lma ya upnya..... LANJUT dongggggggg thorrrr

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!