"Kak,Kenapa kau bisa begitu yakin dengan opinimu itu?"Bingung Briyan,Ia tahu bahwa Haidar memang mendapatkan gelar jenius di sekolahnya,Tetapi mana mungkin bukti sedikit itu bisa membuat opini yang begitu akurat.
"Karna saat aku sudah membicarakan dengan kalian,Artinya aku sudah menelusurinya dengan cermat dan yakin."Jawab Haidar dengan datar.Amara hanya mengangguk.
"Lalu,Apa yang harus kami lakukan kak?"Tanya Amara yang mengerti apa maksud kakaknya itu memberitahu mereka.
"Aku ingin kalian menyelidiki semuanya,Tentang Daddy dan mommy."Ucap Haidar.
Haidar pun mengambil sebuah karton berwarna biru miliknya,Ia mulai membicarakan dengan serius kepada kedua adiknya.
"Aku memiliki kata kunci yang aku ambil dan simpulkan dari teka-teki kehidupan kedua orang tua kita."Kedua adiknya itu menatap Haidar dengan wajah bingung.
"Apa itu kak?"
"Kedua orang tua kita berasal dari kota A,Tetapi mereka mempunyai sebuah kaitan dengan kota B."Ucap Haidar menyimpulkan.
"Kota B?Bukankah kau bilang hanya kota A yang memiliki kaitan dengan masa lalu kedua orang tua kita?"Bingung Briyan.
"Aku menemukan sesuatu."Ucap Haidar menunjukkan sebuah foto.
"Siapa dia?"Bingung Briyan.
"Aku tidak tahu,Tetapi sepertinya dia itu punya hubungan dengan mommy,Karna ia hadir di pertunangan mommy."Ucap Haidar.
"Tunggu! Arrgh...kau membuatku pusing!"Kesal Briyan.
"Bagaimana kau bisa menemukan semua ini,Lalu apa hubungannya pria itu dengan kota B dan orang tua kita."Ucap Briyan bingung.
"Dia Steven Alexander,Dia juga bagian dari keluarga Alexander,Karna ia sepupu dari Fira Alexander, Mommy kita."Ucap Haidar dengan dingin
"Dan dia tinggal di kota B."lanjut Haidar.
"Aku rasa dia pasti tahu banyak tentang kedua orang tua kita."Ucap Amara.
"Yah kau benar,Dan aku punya perintah untuk kalian."Ucap Haidar menatap kedua adiknya dengan serius.
"Apa itu kak?"Jawab Amara dan Briyan bersamaan.
"Kalian berdua pergilah ke kota A dan B."Ucap Haidar dengan datar dan santai.
"Apaaaa!"Teriak Briyan kaget,Sedangkan Amara hanya terkejut dalam diam.
...****************...
Pagi ini,Fira menatap Briyan dengan wajah heran,Putranya yang sangat nakal itu tiba² jadi pendiam,Padahal biasanya ia paling berisik setiap harinya.Jika Amara dan Haidar memang sudah biasa,Karna itulah sifat mereka,Lalu Briyan?
"Briyan,Apa kau sakit?"Tanya Fira mengusap kening putra keduanya itu.
"Aku baik-baik saja mommy."Jawab Briyan tersenyum.
"Aku berangkat mommy."Haidar bangkit dan langsung berpamitan dengan Fira,Sedangkan Vian sudah berangkat sedari tadi.
"Baiklah,Kau hati-hati di jalan."Ucap Fira tersenyum.
Menatap kepergian Haidar,Briyan teringat kata-kata terakhir diskusi mereka kemarin.
"Putuskan lah dalam beberapa hari ini,Semakin cepat kalian memutuskan,Semakin cepat juga kita mengetahui siapa kedua orang tua kita,Dan aku menunggu keputusan kalian untuk pergi ke kota lain,Aku akan mengatur semuanya dan menjaga kedua orang tua kita selama di sini."
"Yang benar saja,Bagaimana bisa aku memikirkan hal itu,Amara masih sangat kecil,Ia saja baru berumur 13 tahun,Lalu sekarang bagaimana bisa kami pergi ke kota lain,Mommy pasti akan mengetahuinya."Batin Briyan berpikir keras.
"Ayo kita berangkat kak."Ucap Amara dengan datar,Membuyarkan lamunan Briyan.
"Iya."Jawab Briyan dengan cepat dan langsung berlari ke arah mobil di luar.
Fira menatap perubahan putranya,Kedua sorot matanya menyiratkan sesuatu.Apakah anaknya itu menyembunyikan sesuatu?Fira menyalakan handphone untuk menelpon seseorang...
"Halo nyonya."Ucap seseorang di sana.
"Halo, awasi putra keduaku di sekolah mulai hari ini."Ucap Fira dengan dingin,Tanpa menunggu jawaban orang di telpon,Wanita itu langsung mematikan telponnya.
Wanita itu pun langsung mengunci pintu dan keluar.Briyan dan Amara hanya diam menatap sang mommy yang baru saja memasuki mobil dengan senyuman hangatnya.
"Maaf yaa... mommy tadi lupa mematikan kompor,Itu sebabnya mommy pergi dulu ke dapur untuk mematikan."Ucap Fira tersenyum.
"Tidak apa-apa mommy."Ucap Briyan tersenyum.
"Yasudah,Ayo kita berangkat."Fira menyalakan mobil dan keluar dari pekarangan rumah.Sepanjang perjalanan hanya terjadi keheningan...
...----------------...
"Yo Haidar."
Alex datang dengan wajah sumringah,Seisi kelas hanya menatap pemuda itu dengan wajah heran,Biasanya pemuda berpenampilan seperti Alex adalah seorang pembully,Apa lagi di sandingkan dengan Haidar yang berpenampilan seperti cupu.Tetapi kelihatannya hubungan mereka tidak seperti pembully dan si cupu,Melainkan sebaliknya.
"Alex,Ada hal penting yang ingin gw bahas sama lu."Ucap Haidar.
"Oke,Mau ngomong apa?"Tanya Alex dengan cepat setelah menaruh tasnya di meja dengan asal.
"Gak di sini,Ayo ke roof top."Haidar berjalan terlebih dahulu,Sedangkan Alex hanya mengekor.
...****************...
Sesampainya kedua pemuda itu di rooftop,Haidar membuka suara tanpa basa basi.
"Gw butuh bantuan Lo,Alex."Ucap Haidar dengan santai.
"Bantuan apa,Ngomong aja...gw pasti berusaha bantu."Ucap Alex sambil menghisap puntung rokoknya dengan santai.
"Gw mau ngirim adik gw ke luar kota tanpa ketahuan sama kedua orang tua gw,Apa Lo bisa bantu gw ngirim sponsor pertukaran pelajar palsu ke sekolahnya?."
"Apa! Lo gila!"
Alex tak habis pikir dengan ucapan Haidar,Bagaimana bisa ia meminta tolong hal itu,Itu sama saja kebohongan bukan?
"Gw butuh itu,Karna kedua orang tua kami sepertinya menyembunyikan sesuatu."Ucap Haidar.
"Tapi Haidar,Lo yakin?Emang Lo gak khawatir sama adik Lo?"Kaget Alex.
"Khawatir,Tapi kalo gw yang pergi...gw gak yakin kedua adik gw bisa sembunyikan kepergian gw tanpa ketauan mommy gw."Ucap Haidar.
"Bisa Lo ceritain kenapa Lo punya rencana ngelakuin ini?"Haidar pun mengangguk,Lalu ia mulai menceritakan apa yang ia ketahui dan lalui.
Beberapa menit kemudian,Haidar pun menutup mulutnya rapat setelah menceritakan hal itu pada Alex,Alex pun hanya terlihat terdiam dan bingung...
"Tapi adik Lo masih kecil,Umurnya juga baru 13 tahun sedangkan yang satunya baru 14 tahun,Masa Lo mau ngirim dia ke kota A dan B yang gede itu sendirian?"
"Gw gak khawatir sama Briyan,Karna Briyan punya koneksi dan temen yang banyak di luar maupun di dalam kota,Yang gw khawatir-in cuma Amara."Ucap haidar bingung,Ia tak pernah menunjukkan kebingungannya pada kedua adiknya.
"Gw bakal jaga adik Lo di kota A,Berhubung mommy gw juga kerja di salah satu perusahaan di sana,Gw bisa sekalian pindah ke sana."Ucap Alex.
"Thanks Alex,Lo orang baik."Ucap Haidar,Ia tak mengira Alex akan melakukan sampai begini,Padahal ia selalu tidak memedulikan keberadaan pemuda itu.
"Baru sadar Lo."Jawabnya dengan PD.
TBC
like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Demarince Padakari
cerita aja fira..dri pd anak lo pergi ...ayo,yg salah siapa...lanjut
2023-09-24
0