Tidak marah

"Haidar,Kau sudah pulang sayang?"Fira tersenyum menatap putranya yang memasuki pekarangan rumah dengan sepedanya.

"Iya mommy."Jawab Haidar.

"Kenapa kemeja mu kotor?Kau jatuh?"Tanya Fira khawatir menatap pundak Haidar yang kotor.

"Tidak mommy,Jalan raya macet tadi,itu sebabnya aku memilih jalan pintas,Tetapi jalan pintas yang aku lewati rusak itu sebabnya aku mengangkat sepedaku."Jawab Haidar,Fira pun tersenyum.

"Baiklah,Sekarang ganti bajumu dan langsung turun untuk makan siang."Ucap Fira tersenyum.

"Baik mommy."

Haidar menaiki tangga dengan cepat,Menatap kepergian sang putra.Fira hanya tersenyum,Rasanya seperti mimpi menatap putranya sudah sebesar itu.

"Sudahlah,Aku harus menjemput Briyan dan Amara."Ucap Fira berjalan mengambil kunci mobil.

Selang beberapa menit,Haidar turun.Ia menatap selembar kertas yang ditinggalkan sang ibu di atas meja makan.

(Haidar,Mommy pergi menjemput kedua adikmu,Jagalah rumah sementara waktu)

Haidar pun mengangguk dan segera duduk di meja makan,Lalu mulai menyendok nasi dan beberapa lauk.Ia makan dengan tenang.Saat sedang asik mengunyah,Pikirannya kembali melayang,pada kejadian beberapa menit lalu.

......"Aku ingin jadi pacarmu!"......

Rasanya jantungnya ingin melompat dari tempatnya,Bukan Karna ia menyukai gadis itu tetapi Karna ia yang terkejut dengan tingkah terang-terangan sang gadis.

"Seharusnya aku tidak lewat sana."Gumamnya dengan dingin.

...****************...

Briyan dan Amara sedang duduk dengan tenang sambil menunggu jemputan,Seperti biasa mereka yang memang dasarnya populer sehingga di mana pun dan kapanpun mata semua orang tak luput dari mereka.

"Hey Briyan,Apa ibumu yang cantik akan menjemput kalian hari ini?"Tanya salah satu teman sekelas Briyan dengan wajah memerah,Padahal Briyan sudah menegaskan bahwa Ibunya sudah memiliki suami,Yaitu ayahnya.Lalu mengapa masih saja banyak temannya yang menyukai ibunya.

"Sepertinya kita harus memberitahu Daddy."Bisik Amara dengan datar.

"Adikku sayang,Jangan lakukan itu...kau mau teman sekelas ku yang baru tumbuh itu tak bisa memiliki masa depan?"Ucap Briyan dengan senyuman manisnya pada adiknya.

Andre yang bertanya merasa bingung melihat kedua bersaudara itu saling berbisik dan berbicara kecil.

Tin...tin!!

"Wah sudah datang!"Bukan Briyan dan Amara yang berteriak,Tetapi andre lah yang berteriak pertama kali saat mobil Fira memasuki pekarangan sekolah mereka.

"Wah sudah pulang sayang?"Tanya Fira yang keluar dari mobil dengan wajah sumringah menatap kedua anaknya.

"Iya mommy,Ayo kita segera pulang."Ucap Amara dengan kesal.

"Kami pulang duluan ya Andre."Ucap Briyan tersenyum,Nyatanya senyuman itu bukan untuk sebuah keramahtamahan.

"Iyaa,Hati-hati yaa Tante cantik."Ucap Andre tersenyum,Fira menatap itu dengan senyuman lebarnya.Menurutnya anak lelaki itu sangat imut,apalagi saat malu-malu seperti itu.

"Iya,Kau juga hati-hati yaa nak."Ucap Fira tersenyum dan segera memasuki mobil.Sedangkan Briyan dan amara sudah duduk di dalam mobil.Briyan berdecak sebal,Padahal ia yang berpamitan tetapi Andre justru malah mengatakan hati² pada ibunya,Ia paling kesal jika ada lelaki lain yang mendekati ibunya.

"Apakah ada masalah di sekolah?"Briyan dan Amara menatap Fira dari kaca depan.

"Tidak ada mommy."Jawab Amara dengan datar.

"Aku juga tidak ada."Ucap Briyan tersenyum.

"Baguslah,Mommy senang Karna kalian tidak melakukan kesalahan.Terutama kamu Briyan,Guru kamu sering menelpon mommy,Dan mengatakan bahwa kamu tidak masuk di jamnya saat belajar."Ucap Fira.

"Cih...mengapa ia langsung menelpon mommy,Bukankah ia bisa mengatakan langsung padaku."Ucap Briyan dengan kesal,Apakah sang guru se-takut itu padanya.

"Justru itu bagus,Mommy bisa tahu kalau kamu sedang tidak berada di kelas Briyan."Ucap Fira sambil menyetir.

"Salahkan kelasnya mommy,Itu sangat membosankan...aku mengantuk dan kadang aku tidak fokus dalam belajar."Keluh Briyan dengan wajah cemberut.

Amara menatap sang kakak dengan wajah datar,Alasan macam apa itu?Briyan tidak masuk kelas bukan Karna ia tak fokus dalam belajar,Ia tahu betul bahwa kakaknya itu selalu mendapatkan rangking di kelasnya.Setahunya alasan Briyan membolos adalah Karna ia yang sedang sibuk berseteru dengan anak sekolah lain.

"Betul begitu Amara?"Tanya Fira.

"Itu...salah mommy."Jawab Amara dengan tegas.

"Lalu apa yang benar?"Tanya Fira dengan santai.

"Ku rasa bukan kakak yang tidak fokus dalam belajar,Tetapi memang kakak yang sedang tidak ingin belajar."Ucap Amara dengan jujur.

"Yap,Kau sangat benar adikku."Ucap Briyan tersenyum menunjukkan senyumannya yang begitu manis pada Amara.

Fira menatap kedua anaknya itu dari kaca depan dengan senyuman tipisnya,Jelas ia tak bisa marah kepada Briyan,Karna dirinya dulu pun bukan anak rajin yang selalu berada di kelas.

"Pulang ini bagaimana jika kita beli es cream terlebih dahulu,Sekalian kita beli untuk Daddy dan Haidar."Ucap Fira tersenyum.

"Baik mommy."Jawab kedua remaja itu dengan senyuman lebarnya.

TBC

like dan komen.

Terpopuler

Comments

Demarince Padakari

Demarince Padakari

adu..lanjut dong Thorrr..ceritanya bagus....

2023-06-18

0

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

😂😂😂😂😂 Briyan cemburu ibu nya dikagumi teman temannya ....

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!