Pemilihan serta voting di lakukan untuk mengetahui siapa ketua Osis yang akan di pilih,Haidar yang sejak awal tau bahwa dirinya tak disukai oleh semua orang hanya diam.
"Okey,Gw udah siapin kotak buat kalian taro siapa nama yang bakal kalian pilih sebagai ketua!."Ucap Rijal dari atas podium.
Suasana pun menjadi sedikit riuh,Karna banyak yang berunding serta berteriak.Mereka pun satu persatu berebut untuk memasukkan nama-nama itu ke dalam kotak yang telah di siapkan oleh ketua Osis angkatan 11.
"Yang rapih,Tenang ajaa...semua adil kok."Ucap Rijal merapikan para anak-anak saat memasukkan kertas ke dalam kotak itu.Sedangkan para kandidat di persilahkan duduk di atas podium.
Setelah beberapa menit,Akhirnya semua siswa-siswi angkatan 10 sudah memasukkan kertas ke dalam kotak.Sekarang saatnya untuk penghitungan kertas di dalam box.
...****************...
Bell istrirahat sudah bunyi beberapa menit yang lalu,Tetapi aira masih saya menggerutu kesal atas perilaku Briyan saat pagi tadi.
"Kok bisa sih Abang Lo itu beda sendiri,Lo sama kak Haidar aja gak ngeselin,Tapi kenapa dia ngeselin banget haaaaa!"Teriak Aira sambil berjalan di koridor bersama Amara.
Amara hanya diam sambil membaca buku sambil membawa tas tenteng tempat bekalnya,Ia sesekali melirik Aira yang sedari tadi menggerutu,Kedua gadis itu menjadi pusat perhatian sedari tadi.
"Halo Aira,Amara...kalian mau ke kantin?Bareng yok."Ucap seorang anak lelaki jangkung berambut sedikit pirang.
"Lo warnai rambut?"Bingung Aira menatap teman sekelasnya itu.
"Iyaa,Keliatan ya."Ucapnya cengengesan,Karna sesuai peraturan sekolah,Seorang siswa di larang mewarnai rambut.
"Gila Lo,Berani bener."Heran Aira menatap rambut Riyan,Teman sekelasnya.
"Hahahaaa....biarin lah biar ganteng."Ucapnya cengengesan sesekali melirik Amara yang sedang fokus membaca buku.
"Temen Lo itu suka banget ya sama buku?"Tanya Riyan pada Aira dengan mengecilkan suaranya.
"Hmm...seperti yang lo liat."Ucap Aira acuh,Sesekali melirik tatapan Riyan yang seakan penasaran pada teman dinginnya itu.
"Yaudah gw ke kantin bareng temen gw aja deh,Nanti kita ketemu aja di kantin,Dadah!"Ucap pemuda itu dan langsung berlari menuju rombongan pemuda nakal berpenampilan brandalan.Aira mengangguk dan melanjutkan jalannya bersama Amara.
"Amara,Menurut Lo dia gimana?"Tanya Aira ambigu,Amara menoleh lalu menggeleng.
"Gak tau."Jawabnya singkat dan kembali membaca bukunya.
"Dia populer loh di angkatan kita,Katanya sih dia bakal jadi ketua Genk anak berandalan di sekolah setelah kakak Lo."Ucap Aira terkekeh.
Amara menutup bukunya.Namun,ia tak berbicara apapun hanya berpikir sebentar.Hingga mereka sampai di kantin.
Suasana kantin terlihat ramai,Para siswa siswi yang kelaparan pun tak tanggung-tanggung menyerbu penjual makanan di sana.Aira mengajak Amara untuk duduk di salah satu meja di kantin.
"Kita duduk aja deh tunggu sepi dulu,Rame banget."Ucap Aira menatap penjual tahu gejrot langganan mereka sambil duduk bersama Amara.
"Hmm..."Amara hanya menganggu,Ia beralih membuka bekal pemberian abangnya,Seperti biasa,Dalamnya adalah nasi goreng dengan beberapa sayuran.
"Apa nih?"Aira bertanya-tanya,Amara memberikannya separuh nasi goreng miliknya dengan tutup tempat bekalnya.
"Apa nih Ra?"Bingung Aira heran.
"Buat Lo."Ucap amara dengan datar.
"Ihh...sweet banget sih besti aku,Takut aku kelaparan yaa."Ucap Aira dengan wajah lebay nya.
"Alay."Singkat Amara,Aira pun tertawa kencang.
Selesai tertawa,Aira mulai mencoba memasukkan segumpal nasi goreng ke dalam mulutnya,Rasa yang pas serta tampilan yang cantik pada nasi itu mampu membuat Aira terkagum-kagum.
"Wah...enak banget Ra,Nyokap Lo bener-bener jago banget masak!"Puji Aira dengan wajah berbinar.
"Bukan nyokap gua yang masak,Tapi kak Briyan.Dia yang nyiapin kak Haidar dan gua bekal tadi."Ucap Amara dengan santai,Tetapi tidak dengan Aira.
Apaaa?!!!
...****************...
Haidar menatap keluar jendela dengan wajah datar,Beberapa jam yang lalu ia di kejutkan dengan penyampaian pengumuman dari OSIS yang mengatakan bahwa yang berhasil mendapatkan posisi ketua Osis seangkatan adalah dirinya.
"Dar,Lo masih kaget soal pengumuman tadi,Itu kan sesuai voting,Bukan kemauan mereka."Ucap Alex heran.
"Bukannya mereka semua gak suka gua?Kenapa mereka pilih gua?"Haidar bertanya tanpa memandang Alex.
"Dari mana Lo tau mereka gak suka Lo?"Tanya Alex bingung.
"Ya mungkin Karna penampilan gua."Ucap Haidar dengan datar.
Alex menatap Haidar dari atas sampai bawah,Dari mananya ia dapat di benci,Seseorang dengan prestasi segunung juga anak emas dari para guru.
"Loh berlebihan Haidar,Siapa sih yang gak suka sama Lo."Kesal Alex.
"hmm..."
...****************...
Seorang gadis terlihat sibuk menatap lukisannya yang kini terlihat berantakan,Wajahnya pun tak menunjukan kesenangan dalam melakukan hobinya itu.
"Nona,Bagaimana jika kita makan siang sekarang?"Tanya seorang maid dengan senyum membujuknya.
"Tidak mau!Aku akan makan jika kalian berhasil menemukan identitas pemuda yang ku temui itu."Ucap Clara dengan kesal.
"Tetapi nona,Anda sudah melewatkan sarapan tadi pagi."Ucap sang maid dengan khawatir.
"Aku bilang tidak mau!Ya tidak mau!"Teriak gadis itu sambil melempar kuas dan pallet miliknya.
"Nona...kami sudah menemukan identitas pemuda itu."Paman Zen datang dengan wajah bingung,Gadis itu pun berbinar dan langsung berlari menuju pria parubaya itu dengan langkah kaki kotor bekas cat.
"Benarkah Paman?!"
"Benar nona,Tetapi sepertinya kedua orang tua dari pemuda itu sedikit misterius,Karna saya hanya bisa menemukan identitasnya dari sekolah,Mengenai keluarganya saya tidak bisa mengetahuinya."Ucap Zen.
"Tidak apa² paman,Aku hanya ingin mengetahui tentang pemuda itu,Cepat berikan padaku identitas sekolah miliknya!"Clara langsung menarik berkas di tangan Zen,Ia segera berlari menuju kamarnya meninggalkan ruang lukisnya.
"Tuan Zen,Sebenarnya siapa pemuda yang nona maksud?Ia tak pernah seperti ini sebelumnya?"Bingung Sarah,Maid pribadi milik Clara.
"Dia pemuda yang menolong kita kemarin saat mobil yang kita pakai memasuki lubang pada gang sempit,Dia pemuda yang baik,Hanya saja penampilannya terlihat biasa."Ucap Zen mengingat kejadian kemarin.
"Hmm...kurasa,Tuan besar tidak akan menyukai ini."Ucap Sarah dengan takut.
"Tolong jangan katakan apapun pada tuan,Biarkan nona Clara bahagia,Aku sudah lama tidak melihatnya tersenyum semenjak kematian nyonya besar."Ucap Zen menunduk sedih.
"Baiklah tuan Zen."Ucap Sarah tersenyum.
TBC
like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
💞 NYAK ZEE 💞
lama amat upnya Thor......
sampai kering loh nunggunya .....
2023-08-22
0
Demarince Padakari
thorrr ..up lgi dong...soalx penasaran sma jln cerita ank anknya vian sama fina . tolonglh thorrr..d up teru
2023-08-19
0