Seorang gadis terlihat mengitari sebuah ruangan luas itu dengan senyuman merekah dan hati berbunga-bunga.Gadis itu bernama Clara,Gadis yang pernah di bantu oleh Haidar.
"Baru kali ini aku melihat nona sebahagia ini."Ucap salah satu pelayan terpercaya gadis itu,Bernama Merlin.
"Ini semua Karna pemuda itu."Ucap Zen tersenyum senang,Setelah beberapa hari mereka mencari informasi tentang pemuda itu,Akhirnya mereka berhasil mengetahui letak sekolah pemuda itu walaupun hanya setengah informasi saja.
"Ahh...aku senang sekali,Akhirnya aku mengetahui keberadaannya,Aku harus bersekolah bersama dengannya!"Teriak Clara tersenyum senang sambil melompat lompat.
Merlin dan Zen saling berpandangan dan tersenyum.Clara adalah anak kedua majikannya itu,Tetapi Clara jarang sekali bertemu kedua orang tuanya.Sejak kecil ia hanya menghabiskan waktunya bersama para pelayan dan pengurus rumahnya yang lain.Kedua orang tuanya dan juga kakak pertamanya seakan tak menganggapnya ada.
"Nona,Sudah waktunya Anda tidur,Besok anda kan harus sekolah."Ucap Merlin tersenyum.
"Kau benar bibi,Aku tidak boleh menunjukkan mata panda ku padanya,Nanti dia tidak suka padaku."Ucap gadis itu memanyunkan bibirnya.Lalu beranjak menuju kamarnya.
...----------------...
Briyan dan Amara sudah sampai di tempat tujuan,Keduanya di suruh menunggu di sebuah apartemen bersama dua guru yang berasal dari sekolahnya,Serta beberapa orang yang berasal dari program pertukaran pelajar itu.
"Amara,Bawa ini."Ucap Briyan menyerahkan sebuah botol parfum berisi air pedas pada Amara.
"Jika ada yang menyakiti mu,Siramlah memakai ini,Ramuan ini lebih mematikan dari yang sebelumnya aku berikan padamu."Ucap Briyan.
"Iya kak."Angguk Amara.
Keduanya kembali terdiam,Tak lama seseorang masuk ke dalam ruangan,Briyan menatap pemuda yang baru saja memasuki ruangan itu,Wajahnya seperti berandalan hanya saja terbungkus oleh jas yang rapih.Dan ia juga dapat memperkirakan bahwa pemuda itu pasti seumuran dengan kakaknya atau tidak hanya beda beberapa tahun.
Berbeda dengan Briyan yang justru menatap tajam pemuda di hadapannya,Amara malah terlihat santai sambil menutup wajahnya dengan masker,Ia tak suka seseorang menatap wajahnya.
"Siapa kau?"Tanya Briyan dengan tajam.
Seorang lelaki bertubuh tegap yang sedari tadi diam dan mengamati pun datang dengan wajah kesal dan marahnya.
"Beraninya kau bertanya begitu pada tuan muda kami,Sungguh tidak sopan!?"Marahnya pada Briyan,Briyan hanya diam dan tetap pada sikapnya yaitu sombongnya.
"Tenanglah,Dia masih kecil."Ucap Alex pada bawahan milik ibunya,Alex pun duduk di hadapan Briyan dengan tenang dan berwibawa sangat berbeda 180 derajat dari ia yang ada di sekolah.
"Aku Alex,Teman dari kakak kalian Haidar.Aku yang menyiapkan semua ini agar kalian bisa pergi ke kota A dan B,Haidar juga sudah menceritakan segalanya padaku."Ucap Alex dengan tenang.
Briyan terdiam sebentar,Ia mengenal kakaknya.Haidar bukan tipikal orang yang ingin bercerita pada sembarang orang,Jika benar kakaknya itu bercerita pada pemuda di hadapannya,Itu artinya kakaknya sudah sangat mempercayai pemuda itu.
"Dengarkan aku,Guru yang berasal dari sekolah kalian akan tetap berada di kota E,Sedangkan kalian akan ikut bersamaku keluar dari kota E menuju kota A dan B."Ucap Alex.
"Lalu bagaimana jika guru dari sekolah kami berbicara dengan mommy dan Daddy kami?."Tanya Briyan.
"Aku sudah mengatur semuanya,Jika nanti ada keadaan mendesak,Kedua guru itu akan kami datangkan ke kota A dan B,Tugas kalian hanya menjalankan apa yang di perintahkan oleh Haidar."Ucap Alex.
"Baiklah,Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan?"Tanya Briyan.
"Beristirahat,Besok baru kita pergi keluar kota lagi,Sekarang kalian boleh mengabari keluarga kalian bahwa kalian sudah sampai di kota E."Ucap Alex lalu segera pergi dari sana.
"Baiklah,terima kasih."Ucap Briyan dengan wajah memerah,Ia memang sangat jarang mengatakan hal itu pada siapapun kecuali keluarganya.
TBC
like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments