SIAPA KAMI?

SIAPA KAMI?

Hangatnya keluarga

Sebuah bangunan yang terlihat sederhana dengan tiang bendera yang menjulang tinggi mengisi lapangan yang lumayan luas itu,Berdiri Sebuah sekolah kecil yang kini mulai berenovasi.Itu adalah sekolah tempat menuntut ilmu.Sekolah sederhana yang berada di pinggir kota E.

"Terima kasih ibu atas donasinya,Sekolah ini memang beberapa hari ini kekurangan dana untuk pembangunan."Ucap seorang wanita parubaya kepada seorang ibu muda yang sepertinya ikut andil dalam memperbaiki sekolah sederhana itu.

"Iya Bu,Saya juga senang membantu,Apa lagi putra saya juga ikut bersekolah di sini."Ucap ibu muda itu tersenyum sambil mengusap lembut rambut putranya yang berada di belakangnya.

"Iya putra anda juga sangat pintar,Nilainya tak pernah turun,Saya sangat bangga padanya."Ucap sang wanita parubaya itu tersenyum pada seorang anak lelaki berumur 12 tahun yang sejak tadi mendengar percakapan kedua wanita itu dengan wajah datar.

"Iya terima kasih Bu,Kalau begitu Kami pamit."Ucap Fira tersenyum menyalami wanita parubaya itu,Yang di ketahui bernama Bu Yeni,Kepala sekolah di dalam sekolah itu.

"Iya hati-hati Bu."Ucap Bu Yeni tersenyum.Melambaikan tangan saat wanita itu hendak memasuki mobilnya.

...----------------...

Di sepanjang perjalanan,Haidar menatap jalan raya dengan fira Yang sibuk menyetir,Wanita itu tersenyum melihat putranya yang sangat tenang dan tak berekspresi.Walaupun ia sudah biasa melihat hal itu.

"Bagaimana sekolahmu Haidar?"Tanya Fira sambil menyetir,Sesekali menoleh.

"Seperti biasa."Jawab Haidar seadanya dan Bagi Fira itu sudah biasa.Toh memang sifatnya seperti itu.

"Begitu ya...Bu Yeni bilang,Selama kau bersekolah di sana nilai-mu tak pernah turun,Apa itu benar sayang?"Tanya Fira,Mencoba mengobrol dengan putra sulungnya itu.

"Iya,Pelajaran itu terlalu mudah Mommy."Ucap Haidar dengan wajah bosan,Fira tertawa sesaat.Ia jadi mengingat wajah sang suami saat di sekolah dulu,Yah tak heran bila Haidar memiliki otak encer,Karna suaminya pun dulu sangat berprestasi.Tak lama,Mobil itu terhenti di depan sebuah sekolah yang juga sederhana,Tak lama muncul lah dua anak kecil yang tersenyum senang menyambut kedatangan mobil itu.

"Yey...mommy sudah sampai!"Briyan tersenyum senang dan langsung membuka pintu mobil.Diikuti oleh Amara,Anak ketiga Fira.

"Kau berisik sekali."Keluh Haidar,Ia duduk di depan bersama Fira,Sedangkan kedua adiknya di belakang.Mendengar penuturan kakaknya,Briyan pun hanya memasang wajah konyol.

"Sudahlah,Ayo kita pulang."Ucap Fira tersenyum dan kembali menjalankan mobilnya,Setelah kedua anaknya sudah masuk.

"Bagaimana sekolah kalian?"Tanya Fira sambil sibuk menyetir sambil menatap kedua anaknya dari kaca spion.

"Sangat baik mommy,Aku punya banyak teman...Dan teman sekelas ku mengatakan bahwa aku sangat tampan."Ucap Briyan tersenyum malu di akhir kalimat.Fira terkekeh melihat tingkah menggemaskan putra keduanya itu.

"Aku juga baik mommy."Ucap Amara tersenyum seadanya.Amara selalu mengikuti apa yang di lakukan Briyan di sekolah,Namun ia memiliki sifat 11,12 dengan Haidar.

"Mereka memujimu Karna hanya ingin berteman denganmu,Mereka kan menganggap-mu orang kaya."Ucap Haidar dengan wajah datar.

"Mana mungkin,Aku memang tampan...Iyakan mommy?"Tanya Briyan dengan cemberut lucu.Pipi gempal nya itu benar-benar menjadi ciri khas Briyan.

"Benar,Putra mommy tidak ada yang jelek..."Ucap Fira tersenyum,briyan pun menjulurkan lidahnya pada Haidar,Haidar hanya memutar bola matanya malas.

"Lihatlah,Dia mirip sekali dengan anjing."Ucap Haidar dengan datar.Amara pun tertawa kecil mendengarnya,Karna keributan keduanya membuat suasana lebih hidup.

Tak lama Mobil itu memasuki sebuah kediaman dengan gerbang sederhana,Namun tanah rumah itu sangat luas,Hanya rumahnya saja yang di sederhanakan,Jika masuk semuanya sudah pasti tak percaya dengan perabotan harga selangit itu.

"Kalian sudah pulang?"Seorang lelaki memakai jas itu menatap istri dan ketiga anaknya dengan senyuman mengembang.Sepertinya ia juga baru pulang dari tempat kerjanya.

"Iya,Aku baru saja menjemput anak-anak,Kau sudah pulang dari tadi?"Tanya Fira pada vian,Vian pun mengangguk dan mencium kening fira.

"Aku merindukanmu sayang."Ucap Vian tersenyum memeluk Fira,Menghirup harum tubuh istrinya itu seperti kecanduan.

"Daddy,Aku belum ingin punya adik lagi."Ucap Haidar dengan datar,Kedua orang tuanya pun tertegun mendengar ucapan anak berumur 12 tahun itu.

"Aku...aku juga ingin ikut membuat adik!"Teriak Briyan dengan antusias.Fira pun mendorong Vian untuk menjauh.Mungkin Haidar memang memahami banyak hal tidak seperti anak seusianya,Tetapi Briyan tidak.Otaknya masih murni.

"Sudah ayo kalian ganti baju"Ucap Fira,Haidar pun mengangguk.Sedangkan Briyan hanya menatap Fira dengan polos.

"Mommy,Tolong Gantikan aku baju."Ucap Briyan menatap Fira dengan wajah menggemaskan,Fira jadi merasa gemas dengan putra keduanya itu.

"Baiklah sayang,Ayo..."Ucap Fira menuntun Briyan menuju kamarnya dengan sesekali menciumi pipi anak itu.

"Putriku,Sudah pulang sekolah?"Ucap Vian menggendong Amara di pangkuannya.Amara mengangguk dengan tenang.Vian mengecup pipi putrinya itu beberapa kali,Lalu bertanya..

"Apakah di sekolah kau punya teman?"Tanya Vian mencubit pipi gempal putrinya itu,Walau tak sechubby Briyan.Amara pun memiliki pipi yang chubby dan bibir yang kecil.

"Punya,Tetapi sedikit Daddy."Ucap Amara dengan suara kecil,Wajahnya menunduk sambil memainkan tangan mungilnya.Apa Daddy nya akan menyuruhnya berteman.

"Benarkah?Itu pasti Karna Amara anak baik."Ucap Vian tersenyum,Ia tahu bahwa putrinya itu sedikit pemalu dan takut.Jadi ia tak mau memaksa Amara untuk berteman dengan banyak orang.

"Apa itu benar Daddy?"Amara tersenyum berbinar menatap Vian,Vian pun mengecup pipi gempal itu beberapa kali Karna gemas.

"Benar,Siapa yang bisa membenci anak semanis Amara,Jika ada yang menyakiti mu bilang pada Daddy,Okey putriku"Ucap Vian mengusap rambut Amara dengan lembut.Amara mengangguk dengan senang.

"Amara,Ayo ganti baju sayang."Ucap Fira turun dengan senyum lembutnya,Ia dan Vian pun saling menatap.

"Daddy,Aku ingin ganti baju dulu."Ucap Amara turun dari pangkuan Vian dan berjalan menuju mommy.

"Baik sayang,Setelah selesai bermainlah dengan Daddy."Ucap Vian tersenyum.Fira pun membawa Amara menuju kamarnya.

TBC

like dan komen.

Terpopuler

Comments

Nadyne

Nadyne

keluarga Cemara.......

2023-05-12

0

HenyWahyuni_09

HenyWahyuni_09

Ini yang kita tunggu kak..

2023-05-10

0

doraemon

doraemon

wah semangat Thor ... akhirnya ekspektasi ku terkabulkan juga☺️🤗🤗

2023-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!