Haidar baru saja selesai mengganti baju,Anak lelaki itu pun berjalan menuju kotak pos yang berada di halaman rumah.Di temukan-nya sebuah koran,Ia pun segera mengambilnya.
"Haidar,Dari mana kau?"Tanya Vian yang sudah memakai kaos oblong di ruang tamu,Sambil mengikat rambut sang putri.
"Aku hanya mengambil koran Daddy."Jawab Haidar dengan datar,Lalu segera berjalan menaiki tangga.Vian pun hanya mengangguk.
"Daddy,Aku dapat ikan di got!"Teriak Briyan yang baru datang dengan baju kotor dan wajah kusam.
"Ya ampun Briyan,Kau baru saja mengganti bajumu."Vian terkejut melihat putranya sudah penuh dengan kotoran diwajahnya,Bagaimana jika istrinya sampai tau hal itu.
"Sekarang segera mandi,Jangan sampai mommy kalian melihat,Dan ikannya taruh saja di kolam belakang."Ucap Vian dengan panik.
"Baik Daddy."Ucap Briyan berlari dengan riang menuju arah belakang rumah,Vian hanya menggeleng heran,Putra keduanya itu memang mirip dengan istrinya.
"Ada apa?Mengapa berisik sekali?"Tanya fira dari arah dapur,Di lihatnya jejak kaki kecil mengarah ke belakang rumah.
"Tidak apa-apa sayang,Tadi Amara meminta rambutnya di kuncir tetapi aku malah menggerai-nya lagi."Ucap Vian tersenyum kaku.
"Apa kau tau,Kau tidak pandai berbohong?"Tanya Fira dengan wajah datar,Vian pun membalas dengan senyuman bodohnya setelah Fira menyadari kebohongannya.
...----------------...
Haidar menatap koran di tangannya,Ia menghela nafas beberapa kali.Ternyata itu berita lama yang selama ini belum di keluarkan dari kotak surat kabar milik rumahnya.
"Koran ini beritanya sampai keluar kota ya."Gumam Haidar,Padahal ia lebih tertarik dengan kota yang sedang ia tempati sekarang.Saat melihat bait terakhir,Matanya sedikit menyipitkan .Mengapa ia merasa tak asing dengan wajah wanita ini,Apalagi dengan foto lelaki yang berdekatan dengan wanita itu.
Karena trauma kehilangan sang putri,Keluarga Alexander tak lagi menjadi keluarga terkaya no.1
"Wanita ini mirip sekali dengan mommy?Atau memang perasaanku saja?"Bingung Haidar.Lalu setelah itu ia berpaling menatap foto seorang pengusaha muda.Tak lupa ia membaca tulisan di bawah foto itu.
Berkat kemunduran keluarga Alexander,Kini peringkat kekayaan kota A telah jatuh ke tangan keluarga Wijaya.
"Vans Wijaya,"Eja Haidar pada nama kecil di samping foto pemuda itu.
"Mengapa dia mirip dengan Daddy?"Lanjutnya,Seketika otaknya berpikir keras.
"Bagaimana bisa di usia semuda itu ia mendirikan perusahaan,Daddy saja hanya pegawai?"Bingung haidar,Ia pun kembali membaca artikel itu...
Hampir seluruh perusahaan di kota A berkerja sama dengan perusahaan Wijaya,Di karenakan saham mereka yang sudah menjadi hak milik dari Vans Wijaya.
"Bagaimana bisa ia mendapatkan semua saham milik perusahaan-perusahaan besar itu?"Bingung Haidar,Namun hanya sedikit informasi dari sana.
Tok!tok!tok!
"Kak Haidar,Mommy menyuruhmu untuk turun makan siang."Ucap Amara setelah mengetuk pintu kamar Haidar.
"Baik,Aku akan turun!"Teriak Haidar pada Amara yang berada di balik pintu.Setelah itu terdengarlah langkah kaki kecil turun dari tangga.
"Apa mommy pernah tinggal di kota A?"Bingung Haidar,Ia pun segera menutup koran yang ia baca itu,Lalu segera beranjak turun menuju meja makan yang berada di bawah.
...----------------...
Suasana makan itu terlihat hangat,Karna Fira yang bercerita tentang film yang ia tonton,Sejak menjadi ibu Fira sama sekali tak menunjukkan sisinya yang dulu,Ia benar-benar ingin semua anaknya tak mengalami hal yang sama dengannya.
"Mommy,Apa kota A itu kota yang paling besar?"Tanya Haidar,Fira pun menghentikan ceritanya.Ia menatap putra sulungnya dengan terkejut.Seketika suasana ruang makan itu menjadi sepi,Briyan pun menatap semuanya yang terdiam,Lalu mulai mencairkan suasana.
"Walaupun kota A besar,Kota kita juga bagus kak,Mengapa kau bertanya tentang kota A?"Ucap Briyan tersenyum.Amara menatap kedua kakaknya yang saling memandang dengan kode mata,Gadis itu pun menepuk pundak Fira.
"Mommy,Suapi aku."Ucap Amara,Fira pun tersenyum dan mengangguk.
"Aku hanya penasaran saja,Tetapi apa yang kau katakan benar,Untuk apa aku mengetahui tentang kota A."Ucap Haidar pada Briyan.
"Iya,Sebaiknya kalian jangan ke sana."Ucap Vian,Haidar pun mengangguk.
"Aku tidak akan membahas ini lagi."Ucap Haidar tersenyum tipis,Terlihat wajah lega dari kedua orang tuanya.
"Iyaa,Daddy hanya ingin kalian hidup di sini,Karna kita bukanlah orang yang punya banyak uang untuk pergi ke kota A,Apalagi yang Daddy dengar,Kota A penuh dengan orang² kaya."Ucap Vian.
"Tapi Daddy,Bukankah kita juga termasuk orang kaya di sini?"Ucap Amara bingung.
"Kita kaya Karna kota ini kecil,Jika kita berada di kota yang lebih besar,Tentu saja kita adalah orang miskin."Ucap Vian tersenyum.Ketiga anaknya pun mengangguk.
TBC
like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
jinkook forever
haidar sifatnya ky fira
2023-05-21
0
💞 NYAK ZEE 💞
apakah anak sekecil mereka berniat menyelidiki kemiripan orang tuanya dengan gambar yg ada di koran.....
2023-05-12
0