berkunjung ke camer

Setiap orang memiliki masalahnya sendiri walaupun dari luar terlihat baik-baik saja tapi di dalam hatinya hancur berantakan "Lea".

......................

Lea mematikan teleponnya lalu menaruh di meja belajar lalu beranjak dari kamar ke lantai satu untuk ke dapur membantu bunda dan para pelayan.

"pagi Lea sayang" sapa bunda melihat Lea baru datang dengan memakai baju santai berjalan kearahnya.

"pagi juga bunda, Lea mau bantu yah" Lea berjalan mendekati bunda yang sedang memotong mengaduk adonan kue.

"bunda sedang membuat kue yah, sini aku bantu" Lea mengambil alih pekerjaan bundanya yang mengaduk adonan.

"Iyah, bunda akan mengantarnya di mansion camer mu jadi bunda minta tolong kau nanti mengantarnya ke sana" Lea mengangguk Pelan. setelah merasa adonannya sudah rata Lea menaruhnya di loyang lalu memasukkannya ke open selama 5 menit.

"bi aku titip kue nya yah, aku mau sarapan dulu" pelayan mengangguk Pelan, bunda menarik Lea pergi ke meja makan di sana sudah ada ayah dan yang lain menunggu.

"ayo makan" mereka semua langsung mengambil makanan masing-masing setelah itu langsung memasukkan makanannya di mulutnya.

setelah sarapan Lea langsung naik ke kamar Menganti baju dengan dress selutut dan tas berwarna putih. setelah semua selesai Lea langsung keluar dari kamarnya masuk ke lift untuk ke lantai satu.

"sudah siap sayang, ini ambil Jangan lupa ucapkan salam bunda ke camer mu" Lea mengangguk pelan mengambil kue yang ada di tangan bunda setelah itu berpamitan.

Lea keluar dari mansion langsung ke garasi mengambil mobil berwana putih, Lea menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke mansion white.

"apa ini mansion" gumam Lea yang baru sampai di depan mansion mewah, dengan ragu-ragu Lea memencet bel.

pintu mansion terbuka menampakkan seorang wanita yang tersenyum kepada.

"Lea sayang sudah datang yah, ayo Masuk mama mau bicara banyak hal terhadapmu" wanita tersebut menarik tangan Lea masuk.

"Tante ini dari bunda dan juga bunda menitip salam ke Tante" Lea menyodorkan sebuah bingkisan yang ada di tangan. dengan senang hati Tante mengambilnya sambil tersenyum penuh arti di wajahnya.

"jangan panggil Tante dong, panggil saja mama dan juga nantinya kau tidak boleh memangil ayah mertuamu dengan om tapi papa kau mengerti kesayanganku" Lea mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.

"bunda mau minta tolong bangunkan calvino di kamarnya" Lea mengerutkan keningnya.

"calvino belum bangun yah Tan eee maksudku ma" mama mengangguk Pelan sambil memasang wajah lelahnya.

"iya sayang bocah itu belum bangun mama capek membangunnya, jadi tolong yah kamarnya ada di lantai tiga pintu hitam" Lea mengangguk pelan pergi dari sana.

setelah mencari pintu warna hitam akhirnya Lea menemukannya, Lea mengetuknya Pelan tidak ada Jawaban mencoba membukanya dan berhasil ternyata tidak di kunci.

"kamarnya bagus banget gue suka hampir sama dengan kamar gue dulu" batin Lea menatap sekeliling kamar. Lea menghampiri kasur di sana calvino tertidur pulas, Lea menepuk pelan pipi Calvino. calvino yang terganggu dengan itu langsung membuka mata sedikit lalu menarik Lea membuat terjatuh ke kasur.

"bangun vino" Lea mendorong-dorong tubuh calvino yang sedang memeluknya dengan erat.

"sebentar yang masih ngantuk" calvino tambah mengetatkan pelukannya membuat Lea pasrah ikut berbaring dengan calvino memeluknya.

"aku Lea sih mafia kejam tak berperasaan hanya bisa pasrah dengan calon suami, mau taruh di mana muka aku hahaha" Lea mendengar ucapan Icha memutar matanya malas.

"Icha kucing sialan, awas saja Lo kalo gue pulang tubuh kucing Lo gue siksa diliat saja nanti Lo" Icha tidak menghiraukannya.

"bilang saja anda malu dan saya akan menjadi pelampiasan anda untuk itu, cih saya sudah tau jalan pikiran anda Lea jadi tidak usah memberitahu saya" setelah mengucapkan hal tersebut Icha diam tak bersuara.

"sabar Lea sabar, Lo harus sabar menghadapi sistem seperti Icha yang nggak ada akhlak" Lea menahan amarahnya.

"vino bangun, iih jangan peluk" Lea memberontak di pelukan calvino, dengan terpaksa calvino melepaskan pelukannya.

"nah, sekarang vino bangun atau Lea ngambek tidak mau bicara lagi dengan vino sampai kita halal nanti" mendengar ancaman Lea calvino langsung bangun dari tidur lalu berlari ke arah kamar mandi untuk mandi.

"ternyata anda pintar juga yah Lea, gue kira di pikiran Anda hanya menyiksa kucing yang manis seperti saya ini" Lea memutar matanya malas.

"tentu saja gue pintar, Lo pikir gue bodoh terus perusahaan yang pernah gue bangun dengan usaha gue sendiri itu apa kalo nggak pintar dasar sistem kolot" Lea keluar dari kamar calvino.

"Lea sayang vino sudah bangun yah maafin mama karena membuatmu repot-repot membangunnya, oh iya kalo mau makan cemilan minta saja ke bibi mama mau pergi ke arisan dulu" Lea mengangguk tidak mempermasalahkannya. mama pergi dari sana untuk pergi ke acara arisan para sosialita nya yang biasanya di adakan pada hari Minggu yang artinya bundanya juga ikut.

"kakak ipar aku yang cantik ayo sini ikut gue live streaming di Tik tok" Reva mengibaskan tangannya memanggil Lea untuk ikut dengan.

"kalo ada mau Lo Baek ke gue" Lea menggeleng pelan berjalan ke arah Reva yang membaca komentar mereka.

"Nah, guys ini Lea tunangan kakak gue Calvino cantik nggak?" Reva langsung memperkenalkan Lea kepada para fansnya.

@gue cantik cantik banget, pantas saja Calvino yang dingin mencair.

@samuel cantik banget sih Lo Lea, gue baru saja mau memberitahu perasaan gue ke Lo tapi Lo sudah ada tunangan.

@gara tentu saja Bu bos Defien cantik kalo nggak cantik mana mau pak bos sama Bu bos.

"wih, banyak juga yang komen Lea, Lo calon-calon artis tau nggak" Reva memuji Lea karena kecantikannya banyak yang mememuji.

"Lea sayang" tiba-tiba calvino memeluk Lea dari belakang membuat kaget begitu juga dengan orang-orang yang melihat live streaming Reva.

"apa vino?" Lea mengelus rambut calvino yang masih basah sambil tersenyum lembut.

@raka ganteng itu bener pak bos gue.

@lyndon cih dasar bucin.

calvino yang membaca komentar dari lyndon tersenyum tipis.

"lyndon bilang Lo iri dengan gue, sana Lo ungkapin perasaan Lo ke dia nanti ada yang ambil nangis baru tau rasa lo" calvino langsung mematikan live streaming Reva.

"Lea ayo kita jalan-jalan" Reva menarik Lea pergi dari sana Lantaran kesal dengan Calvino yang mematikan live streamingnya.

"ayo gue juga mau jalan-jalan, kebetulan gue belum pernah jalan-jalan di kota ini semenjak ke pindah gue ke sini" Lea menarik Reva untuk pergi dari sana tapi Calvino langsung mengendong Lea seperti karung beras.

"ahhkk turunin Lea vino, Lea mau jalan-jalan dengan Reva" calvino tidak menghiraukan Lea.

"kakak turunin Lea sekarang juga kami berdua mau jalan-jalan tau nggak" Reva menunjuk ke calvino dengan kesal.

"kalo Lo mau pergi jalan-jalan yah pergi sendiri, atau ajak saja tuh calon tunangan Lo sih lyndon" Calvino menurunkan Lea di sofa.

"nggak ah mana mau si lyndon mau jalan dengan gue, apa lagi keliatan banget kalo dia nggak suka dengan gue" Reva dengan cepat menolaknya karena dia tau lyndon pasti tidak mau.

"mana mau lyndon jalan-jalan sama gue apalagi bertunangan dengan gue nggak banget, terlihat dari ekspresinya yang terlihat sangat enggan untuk berdekatan dengan gue" Reva membatin sambil membayangkan wajah dingin lyndon cepat-cepat Reva menggeleng cepat menghilangkan pikirannya terhadap lyndon.

"nggak nyangka banget gue kalo si Reva dan lyndon akan bertunangan" Lea menatap Reva bingung apalagi dengan apa yang dia dengar tadi.

"Reva dan lyndon sudah dijodohkan saat usia mereka sebelas tahun, awalnya ayah anda ingin menjodohkan Sena dan Reva tapi karena penolakan dari mama anda yaitu nyokap calvino karena menginginkan anda sebagai menantunya. Reva mencintai lyndon tapi karena lyndon mencintai orang lain membuat mundur karena dia tau lyndon tidak pernah mencintainya dan memiliki mengejar farel" Lea mengangguk pelan.

"Reva sudah banyak mencoba agar membatalkan perjodohan ini tapi entah mengapa lyndon selalu menggagalkan semua rencana Reva. bukan tanpa alasan lyndon menggagalkan rencana Reva, itu karena lyndon sangat mencintainya tapi karena gengsi yang tinggi membuatnya memendam rasa sukanya terhadap Reva" Lea menghampiri Reva setelah mendengar ucapan Icha.

"Rebel dengar gue baek-baek sebenarnya lyndon itu sangat mencintai Lo tapi karena gengsi yang terlalu tinggi mungkin takut di tolak Lo jadi dia nggak terlalu memperlihatkan rasa sukanya terhadap Lo" Reva yang mendengarnya mematung.

"nggak-nggak mungkin itu terjadi, jika dia mencintai gue terus selama ini dia berperilaku seperti orang nggak kenal di depan umum dan juga teman-temannya di sekolah itu apa" Reva menggeleng pelan.

"apa yang Lea ucapkan semuanya benar, lyndon sebenarnya sangat mencintai Lo tapi karena gengsi yang terlalu tinggi membuat seperti itu dan juga Lo yang ngejar-ngejar si farel, membuat bertambah gengsi terhadap Lo" lagi-lagi Reva mematung.

seakan tersadar Reva langsung berlari ke luar masuk ke dalam mobil lalu melajukannya dengan kecepatan tinggi untuk mencari lyndon.

"kenapa tuh Reva lari-lari" mama dan papa baru saja datang setelah urusan mereka selesai tidak sengaja melihat Reva berlari.

"dia ada urusan mama, benarkah vino" Lea menatap tajam Calvino, calvino mengangguk membenarkan.

......................

di sisi Reva.

setelah mencari keberadaan lyndon akhirnya Reva menemukan di taman yang sedang sendirian. Reva berlari ke lyndon, lyndon mendapatkan peluk dari seseorang kaget saat akan melepas pelukannya dengan paksa tapi diurungkan saat mendengar suara Reva.

"kenapa Lo hiks hiks nggak bilang dari hiks hiks dulu kalo Lo hiks hiks suka sama gue sini" Reva menangis di pelukan lyndon.

"kalo saja Lo hiks hiks bilang dari awal hiks hiks gue nggak akan hiks hiks mengejar farel hiks hiks dan akan bersamaan Lo selamanya" lyndon membeku mendengar.

"Lo tau hiks hiks sebenarnya gue hiks hiks sangat mencintai Lo hiks hiks dari awal berjodoh gue dengan Lo hiks" lyndon langsung membalas pelukan Reva.

"maaf gue, harus gue ungkapin perasaan gue ke Lo tapi karena gue takut Lo nolak gue jadi gue urungkan niat gue" Reva melepas pelukannya memegang kedua pipi lyndon.

"nggak akan, gue nggak pernah menolak Lo, gue akan menemani Lo sampai akhir hayat gue" lyndon langsung tersenyum mengangguk pelan.

"Iyah, gue janji ke Lo gue akan selalu ada bersama Lo suka maupun duka gue selalu bersama Lo selamanya, Lo adalah cinta kedua gue setelah bunda gue, dan Lo nggak bisa mundur lagi sekarang karena dua hari lagi bertunangan kita" Reva mengangguk pelan menghapus air matanya.

"ini terakhir aku melihat air mata mu jatuh" lyndon membantu Reva menghapus air mata sambil tersenyum.

"farel bukan itu Reva dan lyndon sedang apa mereka berdua pelukan apa jangan-jangan mereka berdua sudah jadian lagi" Bella tidak sengaja melihat Reva bersama dengan lyndon yang bermesraan.

Bella dan farel awalnya mereka ingin jalan-jalan di taman ini, saat mereka akan mau pergi dari taman tersebut Bella tidak sengaja melihat lyndon dan Reva.

"itu bukannya lyndon yah" farel membuka mata lebar-lebar saat mengetahui dengan siapa Reva berpelukan.

"ah, Iyah itu lyndon aku tidak menyangka kalo si Reva sudah move on secepat ini sama kamu yang" Bella tersenyum dengan mata berkaca-kaca karena selama di pacar dengan farel Reva selalu menganggapnya orang asing.

Terpopuler

Comments

Selly Rizki Melina

Selly Rizki Melina

Next

2023-10-06

0

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

lanjut lagi thor🌹🌹🌹💪💪💪💪✍️✍️✍️✍️

2023-10-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!