Mereka memulai sarapan dengan tenang tanpa ada suara sedikitpun hingga akhirnya selesai mereka berempat berpamitan untuk pergi ke sekolah dan kantor.
......................
skip
Lea memarkirkan mobilnya di parkiran mobil turun dengan tatapan mata tajam menatap sekelilingnya hingga tatapannya tertuju pada Alex dkk.
"kk sen" panggil Lea menghampiri kakaknya dttnya yang masih di parkiran seperti sedang menunggu seseorang.
"dek" Sena tersenyum saat Lea menghampiri, sesampainya Lea di sana Sena langsung menggendongnya ala Kuala.
"Lea beruntung bisa di gendong sama most wanted VHS"
"Gue juga pengen kaya Lea di gendong sama most wanted"
"Andai saja bisa berubah tempat dengan Lea pasti gue orang yang paling senang di dunia"
"kk turunin Lea, Lea malu banyak orang yang liat" berontak Lea sambil memukul-mukul bahu Sena Pelan.
"tidak ada yang melihat tuh" tatapan tajam Sena langsung mengarah ke para murid yang melihatnya dan Lea.
"itu karena kk menatap mereka tajam" Lea langsung menatap datar kakaknya yang sangat bodoh menurutnya.
"sekarang turunkan Lea kalo nggak Lea ngambek sama kakak" dengan berat hati Sena menurunkan Lea yang ada di gendongnya.
"gue senang bisa bertemu dengan keluarga pemilik tubuh ini, mereka semua baik dan perhatian dengan gue nggak seperti dulu mereka hanya mementingkan diri sendiri dari pada anaknya" batin Lea miris mengingat perlakuan keluarganya di kehidupan sebelumnya.
"hei, kenapa bengong Lea" Lea tersentak kaget mendengarnya tapi dengan cepat mengubah raut wajah.
"siapa juga yang bengong, nggak yah" Sena menghela nafas lelah dengan sifat adik yang berubah-ubah.
"sudahlah Lea ke kelas saja" Lea pergi dari sana tanpa menoleh sedikitpun kearah kakaknya dttnya yang masih menatapnya bingung.
sesampainya Lea di depan kelas langsung membuka pintu depan Pelan berjalan di tempat duduknya dekat Gracia.
"baru Dateng Lo, lama banget gue kira Lo telat dateng" Lea hanya diam saja duduk di samping Gracia.
"tadi gue liat Lo di gendong kakak Lo itu" Kanya dan Tania menghampiri tempat duduk Lea dan Gracia lalu duduk di meja.
brak
"kita jamkos guys guru-guru rapat, ayo kita konser yo siapa yang bawa gitar" teriaknya membuat mereka semua senang karena di jam pertama adalah MTK.
"gue bawa ini siapa yang mau nyanyi" ucapnya sambil mengangkat gitarnya keatas sambil tersenyum.
"gue saja" Lea langsung mengambil gitar tersebut dari tangan cowok tersebut lalu memainkannya sambil menutup mata menghayati lagu yang akan di mainkan.
I hope this is all
aku berharap ini semua
Just a dream
hanya mimpi Semata
When I wake up this will all be gone
saat ku terbangun ini semua akan hilang
In my mind but it's just my imagination.
dalam pikiranku tapi itu hanyalah khayalanku.
"merdu banget suaranya, gue harus live streaming nih
"cocok banget jadi nyanyi sudah cantik, suaranya bagus lagi"
Why do I have to feel everything
mengapa semua harusku rasakan
Shortness of breath that will never happen
sesak nafas yang Takkan Pernah
Will Disappear within me.
akan Hilang dalam diriku.
"teman gue, suaranya bagus banget cok"
"Lea seperti mengungkapkan perasaan, gue merasa gue yang ngalamin ini semua"
I hope this is all
Aku berharap ini semua
Just a dream
Hanya mimpi semata
When I wake up this will all be gone
Saat aku terbangun ini semua akan hilang
In my mind But that's just my imagination.
dalam pikiranku Tapi itu hanyalah khayalan aku.
The pain I've ever felt
rasa sakit yang pernahku rasakan
Never lost even me
pernah hilang walaupun aku
Always avoiding but everything remains the same.
selalu menghindar tapi semua tetap sama.
Lea berhenti bernyanyi terdengar suara tepuk tangan yang nyaring di telinganya membuat langsung membuka matanya melihat sekeliling.
"saya tidak menyangka kalo Lea memiliki suara emas, saya kira Lea hanya bisa membunuh dan juga mengurus perusahaan saja, saya benar-benar tidak menyangka itu" ucap Icha seperti memuji tapi juga menghina.
"Dian Icha Lo mau menghina atau memuji gue sih dasar sistem nggak ada akhlak" Lea mengubah raut wajah dingin.
......................
di kelas XII Pbk 1.
"suara Mira merdu, liat nih" bara langsung memperlihatkannya kepada teman-teman yang hanya bermain games online.
"mana gue liat" Samuel merebut hp bara yang membuatnya kesal menatap tajam ke arahnya.
"Lo punya hp sendiri ngapain Lo ngambil punya gue"Samuel tidak menghiraukan ucapan bara yang masih fokus pada hp milik bara.
"mana gue mau liat juga" Sena langsung merebut hp milik bara dari tangan Samuel karena penasaran dengan suara adiknya.
Alex yang melihat memutar matanya malas sambil melihat layar hpnya yang terdapat video Lea yang bernyanyi. Alex tersenyum tipis mendengar suara merdu Lea tidak ada yang menyadarinya hal tersebut karena mereka semua terlalu fokus.
"suaranya merdu banget ini mah, beruntung banget mereka bisa mendengarnya secara langsung, guys bagaimana kalo ke pergi ke KTIJ"
"Lo saja gue mah nggak mau, Lo tau sendiri kalo kita ke sana pasti kita harus melewati ruang guru dan itu akan membuat guru-guru marah"
"tumben Lo bijak, biasanya Lo yang akan berpikir kaya gitu atau bahkan lebih nekat lagi"
"sini hal gue, apa gunanya hp Lo pada" geram bara kesal dengan kelakuan mereka semua langsung merebut hp dari sena.
"sekke paku jembatan" ucap Sena kesal menatap bara yang tidak mempedulikan Sena yang kesal kepadanya.
"diam-diam Baek Lo dim" ucap bintang menepuk pundak Dimas yang sendari tadi diam menatap mereka.
"kaget gue tau nggak untung gue nggak jantung, kalo nggak gue gentayangin lo" Dimas mengelus dada kaget tiba-tiba bintang menepuk pundak.
"gitu dong Lo udah kaget, dasar Cemen lo" cibir Bintang.
"gue itu refleks lo aja ya tiba-tiba pegang pundak gua jadi Kaget gue" Dimas tidak ingin dianggap Cemen langsung mengelak.
......................
Di tempat belahan dunia.
"suara yang sangat merdu" gumam laki-laki muda menatap layar ponselnya dengan wajah penuh obsesi.
"gue pastikan Lo akan menjadi milik gue satu-satunya nggakkan ada yang bisa mengambil Lo dari gue, liat saja sana" senyumnya menatap wajah cantik Lea.
"Glenn datang kesini" laki-laki tersebut memencet tombol memanggil seseorang. tidak lama seorang pria muda tampan datang ke sana.
"tuan muda Calvino, ada apa?" tanya pria tersebut penasaran kenapa tiba-tiba dirinya di panggil ke sini.
"hapus video ini, saya tidak ingin ada yang melihat wajah cantik gadis saya, apa anda mengerti Tris" pria tersebut mengangguk pelan pergi dari sana setelah melihat video apa yang ingin tuanya hapus.
laki-laki tersebut merupakan Calvino Anderson white tuan muda keluarga white yang berhasil membangun perusahaan sendiri tanpa campur tangan keluarga di usia 19 tahun. dia merupakan ceo yang misterius karena tidak pernah menampakkan dirinya di media sosial karena suatu alasan yaitu karena dia masih pelajar. tuan muda white hanya figuran yang di sebutkan hanya beberapa kali dalam novel dalam acara perusahaan.
"tunggu, saya ingin besok anda mengurus keberangkatan saya ke negara i karena saya sudah lama absen dari sekolah" pria yang bernama Tris berhenti berjalan.
"baik tuan muda saya akan mengurusnya" Tris melanjutkan jalannya yang sempat tertunda karena tuan mudanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
lily
*Diam
2024-10-03
0