membahas mafia black blood

"Lea vino bangun nak sudah waktunya untuk makan" Lea dan Calvino terbangun dari tidurnya di langsung masuk ke kamar mandi mencuci mukanya kalau mengikuti bunda untuk ke lantai bawah ruang makan.

......................

"Lo ada di sini vin" Sena mengerutkan keningnya bingung kenapa Calvino ada di sini.

"oh itu calvino memang sudah ada di sini dari pagi" Sena terkejut tapi tetap dengan wajah datar tapi tatapan lembut kearah Lea.

"artinya lo nggak sekolah" calvino mengangguk membenarkan ucapan sena.

"mls" calvino duduk di samping lea Yang di dekat dengan bunda.

"makan" mereka mengangguk pelan mulai makan makanan yang ada di depan mereka dengan tenang tanpa ada suara sedikitpun hanya denting sendok dan garpu.

setelah selesai makan mereka semua langsung berkumpul di ruang keluarga dengan Calvino berbaring di paha Lea sebagai bantal.

"ayah aku dengar dari berita tentang mafia black blood semua kejahatannya terbongkar begitu juga dengan situasi-situasi gelap miliknya" ayah LAN bertanya ke kakek.

"ayah juga mendengar berita itu, awalnya ayah tidak percaya karena mafia itu dikenal baik oleh masyarakat dan dikenal kejam di dunia gelap yang ada di benua tidak ada yang berani bertindak macam-macam dengan mafia itu" kakek menggeleng pelan sambil memejamkan mata.

"apa boleh tau apa kejahatan mafia itu? Lea penasaran" Lea menatap kakek serius saat hendak berdiri di tempat duduknya tapi di cegah oleh Calvino karena dia berbaring di pahanya.

"jangan berdiri yang nanti aku jatuh bagaimana" Lea menggaruk kepalanya pelan lupa kalo calvino berbaring dengan pahanya sebagai bantal.

"kenapa Lea bertanya seperti orang yang tidak tau apa saja kejahatan mafia itu" batin Calvino mengeratkan pelukannya.

"kejahatan yang pernah di lakukan oleh mafia itu adalah menculik lalu menjual wanita perawan untuk menjadi budak ****, menjual anak-anak di bawah umur untuk di jadikan sebagai mesin pembunuh oleh organisasi-organisasi gelap, membunuh orang-orang yang tak bersalah, membuat eksperimen yang berbahaya, menjual narkoba dll" Lea mengangguk pelan mendengar.

"banyak juga kejahatannya mafia itu, Sena kira mereka mafia yang memiliki hati yang baik dan suka menolong orang lain ternyata itu hanyalah topeng belakang untuk menyembunyikan kejahatan yang mereka lihat lakukan"

"tidak semua orang yang terlihat baik di mata kita itu tidak memiliki niat buruk seperti mafia black blood yang terlihat baik tapi ternyata banyak melakukan kejahatan jadi caralah orang yang benar-benar tulus" Sena mengangguk mengerti Lea diam mendengarkan nasihat kakek sambil mengelus rambut calvino.

"itu benar bunda tidak ingin kalian kenapa-kenapa kalo mempercayai orang yang terlihat baik tapi hatinya busuk kalian mengerti kan anak-anak bunda" tunjuk bunda ke arah Lea dan Sena..

"iya bunda kami mengerti" bunda mengangguk puas dengan Jawaban kompak dari Lea dan Sena

"bunda calvino pulang dulu yah ini sudah sangat larut" calvino berdiri berpamitan pulang ke mansion.

"hati-hati pulangnya jangan ngebut di jalan" calvino mengangguk Pelan pergi dari sana di ikuti oleh Lea yang mengantarkannya sampai di pintu.

"hati-hati" Lea tersenyum lembut menatap calvino yang akan pulang.

cup

calvino mencium kening Lea lalu mengusap kepala Lea dengan lembut berbalik pergi dari sana masuk ke mobilnya Lea hanya menggeleng pelan masuk kembali ke mansion.

"bunda Lea naik ke kamar dulu ngantuk mau tidur" sesampainya di ruang tamu Lea langsung pamit ke kamar.

Lea pergi dari sana setelah mendapat anggukan dari semua, Lea pergi dari sana masuk ke lift untuk ke kamarnya.

"huu, gue telpon Gisel saja deh untuk menemani gue tidur" membaringkan tubuhnya di kasur mengambil hp untuk menelpon Gisel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***