19. Hotel (Ulang Tahun)

Beeya terlihat begitu bahagia di malam ini. Dia sudah rapi dengan memakai dress yang senada dengan sang suami. Dia juga sudah menyiapkan hadiah yang sangat spesial untuk ayahnya. Menatap hadiah itu dengan lengkungan senyum yang begitu lebar.

Beda halnya dengan Iyan. Sedari tadi perasaannya tak enak. Dia bingung dengan apa yang dia tengah dia rasakan sekarang. Namun, dia selalu bisa mengendalikan dirinya. Dia tidak pernah berpikiran hal yang negatif. Semakin dia dewasa, dia tidak pernah menelan mentah-mentah apa yang dia lihat dan dia rasakan. Dia juga harus berpikir secara logika.

"Ay, kamu kenapa?"

Suara sang istri membuat Iyan terbangun dari lamunannya. Iyan tersenyum dan menghampiri istrinya yang sudah sangat cantik.

"Sudah siap?" Iyan sudah melingkarkan kedua tangannya di pinggang sang istri. Mereka berdua saling tatap. Iyan mengecup bibir Beeya dengan cukup lama, dan itu membuat Beeya sangat bahagia..

Semenjak Beeya dan Iyan mengetahui jika telah tumbuh embrio di dalam perut Beeya, Iyan memilih untuk menahan nafsunya. Sudah lebih dari satu bulan Iyan belum ganti oli. Namun, Iyan tidak akan pernah memaksa karena dia tahu di usia kandungan sang istri pada saat ini sangat rentan untuk melakukan aktifitas halal antara suami dan istri. Jadi, Iyan lebih memilih untuk puasa sejenak.

Di lain rumah, Radit dan Echa masih memaksa Aleesa untuk ikut. Namun, anak kedua dari mereka tersebut menolaknya.

"Berikan Baba alasan."

Radit sudah berkata dengan begitu tegas karena sedari tadi dia tidak mendapatkan alasan yang pasti dari Aleesa.

"Kakak Sa ingin di rumah aja, Ba."

Ini adalah hal aneh, di mana Aleesa menolak untuk pergi. Biasanya dia yang akan sangat antusias jika sudah menyangkut makan-makan.

"Kakak Sa--"

Echa menyentuh lengan Radit, dan Radit pun menghela napas kasar. Kode dari sang istri membuatnya tak bisa memaksa.

"Ya udah, Bubu dan Baba juga dua saudara kamu pergi. Jangan keluar rumah karena cctv berjalan Bubu sangat banyak." Kalimat yang penuh ancaman dari sang ibu. Aleesa hanya mengangguk pelan.

Aleesa menghela napas kasar ketika keluarganya pergi. Dia beranjak dari tempat tidur dan mulai membuka pintu menuju balkon. Aleesa menatap ke bawah di mana para sahabatnya yang tak terlihat tengah asyik bermain di pohon mangga.

"Jangan ambil dia, Tuhan!" Sebuah permintaan dari lubuk hatinya terdalam.

.

Di hotel, semua tamu undangan sudah berada di sana. Mereka sudah berada di tempat khusus agar orang yang tengah berulang tahun tidak mengetahui kehadiran mereka. Sudah dua jam menunggu, pria yang mereka tunggu tak kunjung datang.

"Mana, Om Arya, Bee?" Echa sudah membuka suara.

Beeya pun nampak cemas di mana panggilannya tidak ada jawaban dari sang ayah. Iyan mengusap lembut punggung tangan Beeya mencoba untuk menenangkan.

"Coba hubungi Mama kamu, Bee." Echa memberikan saran.

Menghubungi sang ibu pun sama seperti ayahnya. Tak dijawab. Hati Beeya semakin tak karuhan. Dia menggelengkan kepala kepada keluarga besarnya yang lain dengan wajah yang nampak sendu.

"Coba gua yang hubungi Kak Beby." Aksa sudah membuka suara.

Baru saja hendak menghubungi Beby, ponsel Aksa berdering dan Kano lah yang menghubunginya.

"Iya, Kak Kano."

Semua mata kini tertuju pada Aksa ketika mendengar nama Kano. Beeya menatap ke arah Aksa dengan hati yang bergemuruh hebat. Sang om tidak akan menghubungi keluarganya jika tidak ada hal yang sangat penting. Mereka melihat tubuh Aksa menegang dan membuat mereka semua bingung. Beeya dengan penuh rasa penasaran melangkahkan kaki mendekat ke arah Aksa. Dia mengambil ponsel yang ada di telinga kakak sepupunya.

"Temani Beby dan jangan pernah tinggalkan dia juga Kak Arya sebelum gua datang."

"Om Kano, ada apa dengan Mama dan Papa?" Suara Beeya sudah bergetar.

Semua keluarga pun terkejut mendengar pertanyaan Beeya. Mereka menghampiri Beeya dan terlihat wajah Aksa yang sudah berubah.

"Jawab Bee, Om! Jawab!"

"Papa jamu tadi pingsan dan sampai sekarang belum sadarkan diri."

...***To Be Continue***...

Komen dong ...

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

pirasat aleeda tak pernah salah
dan keinginan papa Arya utk menggendong cucunya blom kesampaian

2024-10-01

0

Sri Lestari

Sri Lestari

Og pas ultahnya

2023-09-04

0

Mbah Ken

Mbah Ken

jangan ambil papa Arya dulu kak author sebelum papa Arya melihat cucunya lahir. 😭😭😭

2023-06-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!